NovelToon NovelToon
Jebakan Satu Malam Bersama CEO

Jebakan Satu Malam Bersama CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cinta Terlarang / Fantasi Wanita / Bad Boy / Trauma masa lalu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Yourhendr

Ketika Liora terjebak dalam malam penuh kesialan, ia tak pernah menyangka hidupnya akan berubah selamanya setelah bertemu Felix Dawson, Sang CEO yang dingin sekaligus memikat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourhendr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Kevin

Liora menerima sebuah paket berukuran sedang yang baru saja diantar oleh kurir. Tertera alamatnya dan namanya. Sebuah kotak yang entah apa isinya. Liora merasa tidak sedang membeli apa pun. Bahkan tadi pun kurir tak banyak bicara. Hanya mengatakan paket ini untuk dirinya.

"Ini paket apa?" gumam Liora pelan sambil meletakkan kotak itu ke atas ranjang, menatap lekat dan seksama.

 Detik selanjutnya, Liora membuka perlahan kotak tersebut. Seketika mata Liora melebar melihat sebuah gaun berwarna silver ada di hadapannya. Bibir Liora sampai menganga akibat keterkejutannya. Gaun itu sangat cantik dan elegan.

Ya, malam ini adalah malam di mana dirinya akan makan malam dengan Felix. Wanita itu baru ingat bahwa Felix mengatakan akan meminta orangnya mengantarkan gaun untuknya. Tapi, sungguh Liora tak menyangka kalau Felix memiliki selera sebagus ini.

Liora menyentuh gaun itu, lalu menatap sebuah kotak berukuran sedang yang ternyata terselip di pinggir gaun. Kening Liora mengerut melihat kotak itu. Felix sudah membelikannya gaun, lalu apa isi kotak yang berukuran sedang itu?

Liora penasaran luar biasa. Selanjutnya, wanita itu memutuskan untuk membuka kotak yang berukuran sedang tersebut. Tampak mata Liora sampai mendelik melihat isi dari kotak yang berukuran sedang itu. Lidah Liora kelu. Bahkan seakan tak mampu untuk berkata-kata. Di hadapan Liora adalah kalung berlian yang sangat indah. Berliannya bahkan sangat berkilau.

“Kau menyukai pemberianku?” Felix masuk ke dalam kamar, dan memeluk Liora dari belakang. Pria itu mengecupi tengkuk leher dan bahu Liora. Aroma parfum di tubuh Liora, menjadi aroma kesukaan Felix.

“F-Felix, ini—”

“Gaun dan kalung itu untukmu. Apa kau suka?” bisik Felix sambil mencium belakang telinga Liora.

“A-aku tidak bisa. Hadiah ini terlalu mahal.” Liora segera menolak dan meletakkan kembali kalung berlian itu ke tempat semula. Bukan bermaksud tak menghargai pemberian Felix, tapi pemberian dari Felix terlalu mahal.

Felix meraih kedua bahu Liora, menatap Liora dengan tatapan penuh kehangatan. “Gaun dan kalung yang aku berikan, memang cocok untukmu. Tidak ada kata berlebihan. Aku sudah membayangkan kau akan sangat cantik saat memakai gaun yang dipadukan dengan kalung itu. Jangan pikirkan tentang harga. Aku tidak miskin.” Felix menjawab begitu enteng.

Liora menghela napas dalam. “Felix, hadiahmu ini sangat berlebihan. Aku tidak bisa menerimanya.”

Felix mengecup bibir Liora. “Aku sudah membelikan ini untukmu, dan kau malah menolaknya, Liora?”

Liora sedikit menekuk bibirnya. Jujur, pemberian Felix ini sangat berlebihan. Dia tak mau sampai orang berpikir bahwa dirinya memanfaatkan Felix. Tetapi, kalau tak menerima juga rasanya tak mungkin. Felix sudah membelikannya. Jika sampai menolak, sama saja dengan melukai hati pria itu.

Selama ini, Liora belum pernah diberikan hadiah yang terlalu mahal oleh pria. Dulu saja, mantan kekasih Liora membelikan cincin berlian, tapi itu pun bukanlah berlian yang mahal. Liora memang tak suka jika diberikan hal-hal yang berlebihan. Liora sangat takut kalau merepotkan pasangannya.

Felix berbeda dengan Kevin. Felix Dawson memiliki segalanya. Namun, Liora tak ingin memanfaatkan posisi Felix. Liora bersama dengan Felix, karena hatinya merasa sangat nyaman.

“Baiklah, aku akan menerima pemberianmu, tapi lain kali jangan membelikanku barang-barang mahal lagi,” ucap Liora yang akhirnya memutuskan untuk menerima pemberian dari Felix.

Felix menangkup kedua rahang Liora, dan memagut bibir wanita itu. “Kita lihat nanti. Sekarang kau berhiaslah.”

Liora tersenyum di balik wajah jengkelnya. Felix Dawson memang terkenal pemaksa dan amat menyebalkan. “Tunggu sebentar, aku akan berhias.”

Lalu, Liora segera menuju ke walk-in closet sederhana miliknya yang ada di ujung. Tampak senyuman di wajah Felix terlukis saat melihat Liora pergi.

Gaun berwarna silver yang dipadukan dengan kalung berlian memang sangatlah indah dan sempurna di tubuh Liora, tidak kurang sedikit pun. Penampilan Liora membuat Felix tak berkedip sejak tadi. Sangat cantik dan memesona.

Felix mendekat dan memeluk Liora dari belakang. Pria itu mengecupi leher jenjang Liora, dan bahu telanjang wanita itu. “Aku sudah membayangkan malam ini kau akan sangat cantik, Liora.”

Liora tersenyum malu mendengar pujian Felix. “Kau sangat berlebihan, Felix. Aku tidak sesempurna itu.”

“Kenyataannya memang kau sempurna.” Felix mengecupi bahu Liora, menghirup aroma parfum lembut di tubuh wanita itu.

Liora berbalik dan memukul pelan dada Felix. “Sudah, jangan banyak merayu. Ayo berangkat. Perutku sudah lapar.”

Felix mengulum senyumannya mendengar apa yang Liora katakan. “Alright, kita berangkat sekarang.” Lalu, Felix merengkuh bahu Liora membawa wanita itu pergi meninggalkan apartemen itu.

The Queens Café, sebuah restoran dengan pemandangan indah di Brooklyn menjadi tempat di mana Felix membawa Liora. Malam hari, pemandangan di restoran begitu menakjubkan.

Liora menyukai restoran ini. Desain elegan dan suasana tenang membuat hati dan pikiran Liora seakan ikut tenang dan damai. Para pelayan kini menyajikan makanan lezat ke hadapan Liora dan Felix.

“Kau membawaku ke tempat yang indah, Felix,” ucap Liora dengan senyuman di wajahnya.

“Kau suka?” Felix menatap Liora hangat.

Liora mengangguk. “Iya, aku suka.”

“Aku senang mendengarnya.” Felix mencubit hidung mancung Liora.

Liora tersenyum merespons ucapan Felix.

Alunan musik berbunyi, sebagian pengunjung berdansa di lantai dansa.

“Ingin berdansa?” tawar Felix seraya mengulurkan tangannya ke hadapan Liora.

“Felix, aku malu,” jawab Liora pelan.

Felix tersenyum. “Kenapa malu, hm?”

“Aku—”

“Berdansalah denganku,” pinta Felix hangat.

Hati Liora berdesir mendengar permintaan Felix.

Detik selanjutnya, Liora menyambut uluran tangan Felix— melangkah menuju lantai dansa—mulai berdansa seperti para pengunjung lain.

Felix memeluk pinggang Liora, dan Liora melingkarkan tangannya ke leher Felix. Setiap gerak Felix selalu diikuti Liora. Rupanya Liora cukup pintar dalam berdansa. Terbukti gerak wanita itu sangatlah indah.

“Sudah berapa banyak wanita yang kau ajak makan malam di sini?” tanya Liora menginterogasi.

Sebelah alis Felix terangkat mendengar pertanyaan Liora. “Really kau bertanya seperti itu di saat kita berdansa, Liora?”

“Tidak usah menjawab kalau tidak mau. Aku juga tidak peduli tentang masa lalumu,” jawab Liora berpura-pura tak acuh. Padahal, dia sangat ingin tahu tentang kehidupan masa lalu Felix.

“Tidak ada yang menarik tentang masa laluku. Aku lebih menyukai berada di dekatmu.” Felix mengecupi tengkuk leher Liora.

Alunan musik berhenti. Suara tepuk tangan terdengar. Ya, banyak yang sejak tadi kagum melihat Liora dan Felix. Dua insan itu benar-benar serasi dan cocok. Membuat banyak mata iri pada mereka.

“Aku ingin ke toilet sebentar,” ucap Liora seraya menatap Felix.

“Ingin aku temani?” tawar Felix.

“Tidak usah, aku sendiri saja,” jawab Liora pelan dan lembut.

Felix mengangguk merespons ucapan Liora. Selanjutnya, Liora melangkah menuju ke toilet yang ada di ujung. Sedangkan Felix kembali duduk ke tempat duduknya.

Liora sedikit membasahi bibirnya dengan air bersih. Menatap ke cermin make up-nya masih sangat rapi dan cantik. Liora ke toilet, karena sejak tadi jantungnya terus berdetak tak karuan berada di dekat Felix.

Bahkan pipinya pun merona malu seperti remaja yang tengah kasmaran.

Liora mengatur napasnya, berusaha untuk tenang, dan tak gugup. Malam ini adalah malam yang manis. Kehadiran Felix membuat Liora mengabaikan luka yang didapatkannya dulu.

Liora melangkah keluar dari toilet, tapi langkah kaki Liora terhenti saat berpapasan dengan seorang pria. Tampak mata Liora melebar terkejut melihat pria yang berpapasan dengannya itu. Pun sang pria begitu terkejut melihat Liora.

“Liora?” Kevin nyaris tak percaya melihat Liora.

Hati Liora merasakan sesak melihat wajah Kevin. Kepingan memori muncul. Kenangan yang membuatnya sangat terluka. Akan tetapi, Liora tak mau membuang-buang waktunya untuk berbicara dengan pria di hadapannya itu.

“Permisi.” Liora hendak meninggalkan Kevin, tapi gerak Liora terhenti saat Kevin menahan lengannya.

“Lepas!” Liora menghentak kasar tangan Kevin.

“Kau ke sini bersama siapa?” Kevin bertanya langsung, dan menuntut Liora untuk menjawab.

Liora tersenyum sinis. “Bukan urusanmu.”

“Liora—”

“Stop! Aku tidak memiliki waktu bicara denganmu.” Liora berlalu, melangkah pergi meninggalkan Kevin.

Tampak Kevin ingin mengejar Liora, tapi pria itu rupanya berusaha untuk mengendalikan dirinya.

1
🦋™Chanzi®🦋
Aku mampir kak.
mampir karna nama PM sama kayak nama di cs aku Felix & Leora (Saudara kandung)/Sob//Sob/
lah disini malah nikah
bububbb
semangat kakak🥰
Piwpiwputri Pubg
BANTU RAMAIKAN NOVEL BARU AKU YUK 🫶
bububbb
keren banget kak...
kinggg
semangat thor
Yourhendr
bikin hati deg deg an, tunggu episode selanjutnya.!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!