Season 1
Rivandy Putra Dwipangga seorang CEO yang tampan,baik hati dan ceria. Tapi sifat nya berubah dingin dan arrogant, apakah yang membuat sifat nya berubah?,akan kah ada yang bisa mengembalikan sifat nya yang ceria.
Anggun Ariana Wiguna seorang mahasiswa cantik semester akhir. Sifat nya yang ramah,dan ceria. Dia juga anak tunggal dari seorang pengusaha nomor satu di asia. Walaupun Anggun anak orang kaya tapi dia tidak manja bahkan dia tidak bisa ditindas.
Season 2.
Ivander Kenzo Dwipangga anak pertama dari pasangan Vandy dan juga Anggun. Sekarang sudah menjadi remaja yang tampan dan juga pintar. Dia juga seorang model terkenal di kota itu.
Sifat Kenzo hampir sama dengan sang Daddy, dingin dan juga datar. Tapi sangat penyayang. Kenzo juga mempunyai dua sahabat baik.
Suatu ketika dia bertemu dengan cewek yang dibilang dekil oleh teman-teman disekolahnya.
Akankah model tampan itu bisa menaklukkan hati si cewek dekil?.
Mau tau kelanjutan kisah mereka, langsung baca aja yah readers... 😉😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon feby_mb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memulai Hidup Mandiri
Apa!!!!
Vandy menutup kedua telinganya, karena Anggun sedikit berteriak.
"Kenapa kamu suka sekali berteriak?".
"Habis Om sih ngomong nya gaje banget".
"Seharusnya kamu tuh senang aku bilang gitu ke kamu, bukan malah berteriak?".
"Kenapa saya harus senang?".
"Karena diluaran sana banyak cewek-cewek yang mau jadi pacar saya, tapi saya milih kamu, seharus kamu senang kan?".
"Nggak, lagian aku pengen punya pacar yang baik, ceria, nggak cowok dingin da Arrogant seperti Om".
"Sial*n nih cewek, berani nya dia bilang gue Arrogant umpat Vandy dalam hati.
"Ya walaupun aku Arrogant seperti yang kamu bilang itu, tapi aku kan tampan selain itu aku juga kaya, dan kamu bisa membeli barang-barang yang kamu ingin kan, seperti tas,sepatu bahkan berlian sekalipun, pokoknya apapun yang kamu mau" ucap Vandy dengan
sombong nya.
"Ck, kumat lagi sifat sombongnya, aku nggak butuh uang Om, aku bisa kerja buat mendapatkan uang, lagian aku nggak terlalu suka beli barang-barang yang seperti tas, atau yang lainnya. Mending uang itu digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat, contahnya Om sumbangkan kepanti asuhan atau orang lain yang lebih membutuhkan uang, maka akan lebih bermanfaat" ucap Anggun dengan senyum dibibirnya.
"Menarik, disaat cewek-cewek diluaran sana sibuk mengoleksi barang-barang yang brendet, tapi dia malah memikirkan orang lain, kamu emang berbeda Nggun" gumam Vandy dalam hati.
"Om jadi pergi makan siang nggak nih?".
"Jadi, kan kamu mau traktir aku".
"Ya udah ayo, ntar keburu jam istirahatnya habis" ucap Anggun sambil menggandeng tangan Vandy.
Vandy yang melihat tangannya digandeng Anggun pun tersenyum dan menggenggam tangan Anggun.
Anggun yang melihat tangannya digenggam Vandy tanpa sadarpun tersenyum,
akhirnya mereka berjalan sambil bergandengan.
Semua karyawan melihat CEO mereka jalan bergandengan pun berbisik-bisik ada hubungan apa mereka, ada yang bilang cocok dan banyak lagi.
Anggun yang merasa risih dengan tatapan karyawan yang seperti akan memangsanya.
"Om mereka itu kenapa sih, kok ngeliatinnya gitu banget?".
"Mungkin mereka liat bidadari lewat jawab Vandy asal".
"Om ini ngomongnya ngacok banget deh".
Sampai didepan pintu lift Anggun baru tersadar dengan tangannya yang bergandengan, dengan cepat Anggun melepaskan tangannya dari Vandy.
"Pantesan aja mereka melihat aku seperti ingin memangsa, ternyata karena aku jalannya bergandengan, gumam Anggun dalam hati".
"Loh kok dilepas sih tangannya? ucap Vandy".
"Nggak enak diliat karyawan lain Om".
"Biarin aja, lagian kan kamu pacar aku, ucap Vandy".
"Enak aja, lagian kapan kita jadian" ucap Anggun sambil masuk lift.
"Sejak ciuman panas kita tadi" ucap Vandy ditelinga Anggun.
Blush sekita muka Anggun memerah, dan wajahnya pun terasa panas, mendengar ucapan Vandy tadi.
Ting pintu lift terbuka, dengan cepat Anggun keluar dari lift.
"Dasar Om-om mesum" ucap Anggun sambil meninggalkan Vandy di lift.
Vandy yang melihat tingkah Anggun pun cuma geleng-geleng kepala. Vandy gagal makan siang bareng Anggun.
"Lama banget sih Nggun? kita udah jamuran nih nungguin lo? ucap kedua sahabat Anggun".
"Sorry tadi gue ngurus berkas-berkas buat diserahin ke CEO" ucap Anggun.
"Ya udah, yuk berangkat cacing-cacing perut gue udah minta makan nih dari tadi" ucap Sisil.
Sesampai mereka di parkiran.
'Kita berangkat pake mobil gue aja ya" ucap Sisil.
"Boleh deh" ucap Sinta dan Anggun.
mereka pun masuk kedalam mobil,
mobil Sisil pun melaju meninggalkan area parkiran kantor.
"Kita mau makan dimana nih?" tanya Sisil.
"Makan baksonya kang mamad aja" jawab Anggun.
"Boleh juga tuh nggun, soal kita udah lama nggak kesana" ucap Sinta.
"Bisa tunjukin arah jalannya sama gue, soal nya gue nggak tau tempatnya" ucap Sisil.
"Itu loh sil tukang bakso yang deket lampu merah" ucap Anggun.
Sisil yang mendengar ucapan Anggun sontak merem mendadak mobilnya.
Ciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttt
"Astagfirullah" ucap Anggun dan Sinta.
"Lo kenapa sih sil, ngerem mendadak gitu" ucap Sinta kesal.
"Lo yakin kita mau makan disana?" tanya Sisil.
"Yakin dong, emang kenapa?" tanya balik Sinta.
Anggun yang mengerti akan ucapan Sisil pun berbicara.
"Tenang aja Sil, walaupun tempat jualannya dipinggir jalan, tapi tempatnya bersih dan sehat kok, selain itu harganya murah dan juga enak" ucap Anggun.
Sisil tambah kagum dengan Anggun, anak orang terkaya nomor 1 di Asia nggak malu makan dipinggir jalan, sedangkan dia, bisa dibilang cuma debu bagi Anggun bisa-bisanya ngomong gitu.
"Udah nggak usah banyak tanya lagi, gue yakin lo bakal ketagihan ntar" ucap Sinta pada Sisil.
"Kita tau kok kalau lo nggak terbiasa makan dipinggir jalan, tapi nggak semua jajanan pinggir jalan itu nggak sehat" ucap Sinta.
"Maafin gue ya guys" ucap Sisil.
"Iya nggak apa-apa, kita ngerti kok, yuk lanjut jalannya" ucap Anggun.
"Akhirnya sampai juga" ucap Anggun.
Mereka pun turun dari mobil.
"Kang bakso nya tiga porsi ya" ucap Sinta.
"Eh neng Sinta dan neng Anggun, udah lama nggak kesini?" tanya kang Mamad.
"Kita udah mulai kerja kang" jawab Anggun.
"Oh pantesan atuh udah jarang keliatan nongrong disini" ucap kang Mamad.
"Hehehe akang bisa saja" ucap Sinta.
"Ini teh siapa neng?" tanya kang ujang sama Anggun.
"O iya hampir lupa, ini Sisil kang teman kita" jawab Anggun sambil memperkenalkan Sisil.
"Sisil kang teman Anggun dan Sinta" ucap Sisil.
"Akang tinggal bikinin pesanannya dulu ya neng" ucap kang Mamad.
"Oh silahkan kang" ucap Sinta.
"Nggun, kita jadi ntar malam pindah ke Apartemen?" tanya Sinta.
"Jadi dong, pulang dari kantor nanti gue mau beresin barang yang mau gue bawa" jawab Anggun.
"Bearti kita bagi tugas pas weekend nanti" ucap Anggun.
"Siap bos" ucap Sinta dan Sisil.
Merekapun asyik bercanda dan bercerita, sampai akhirnya pesanan mereka datang.
"Nih neng pesanannya" ucap kang Mamad.
"Loh kok akang yang nganterin, istri akang kemana?" tanya Sinta.
"Akang suruh dirumah aja neng kasian lagi hamil gede" jawab Kang Mamad.
"Wah sebentar lagi jadi ayah dong kang, selamat ya" ucap Anggun.
"Terimakasih neng, selamat menikmati" ucap kang Mamad.
"Terimakasih Kang" balas mereka bertiga.
"Gimana Sil enak nggak?" tanya Anggun.
"Enak Nggun" jawab Sisil sambil tersenyum.
Merekapun menikmati bakso mereka tanpa ada suara. Setelah bakso mereka habis.
"Biar gue aja yang bayarin pesanan kalian" ucap Anggun.
"Waaah nggun lo emang teman gue yang pengertian" ucap Sinta.
"Idiiih kalau dapat yang gratis baru bilang gitu" ucap Sisil.
"Nggak dong, lagian sekali-kali dibayarin anak sultan" ucap Sinta.
"Emang siapa yang anak sultan Sin?" tanya Anggun.
"Ya elo lah, emang siapa lagi" jawab Sinta.
"Yang sultan itu papa gue Sin, kalau gue mah nggak punya apa-apa alias kere" ucap Anggun.
"Pintar banget ngeles nya nih Tukiyem" ucap Sinta.
"Ya udah kalian duluan kemobil, gue mau bayar dulu" ucap Anggun.
"Ok bos" jawab Sisil dan Sinta.
"Kang berapa total semua nya?" tanya Anggun.
"60 ribu neng" jawab kang Mamad.
Anggun pun mengambil uang selembar 100 ribu. "Nih Kang kembalian nya ambil aja, dan ini buat biaya lahiran istri Akang" ucap Anggun sambil memberikan uang 2 juta pada Kang Mamad.
"Aduh neng ini teh kebayakan" ucap kang Ujang.
"Nggak apa-apa kang, ini rejeki Akang yang di titipkan Allah sama Anggun, mohon diterima ya Kang" ucap Anggun sambil tersenyum.
"Terimakasih kasih neng, semoga gusti Allah selalu melindungi eneng".
"Aamiin, terimakasih Kang doa nya, Anggun pamit dulu ya Kang" ucap Anggun sambil belalu kemobilnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 13.00, itu artinya jam istirahat telah usai, tapi Anggun dan kedua sahabatnya belum juga sampai.
Dona yang melihat Anggun belum datang pun membuat rencana licik, Dona menghidupkan komputer milik Anggun dan menghapus data penting milik Anggun, setelah berhasil, Dona mematikan komputer milik Anggun dan kembali kemeja kerjanya.
Jam 13.30 Anggun dan kedua sahabatnya baru kembali.
"Aduh gimana nih kita telat 30 menit" ucap sisil.
"Nggak apa-apa lagian kerjaan kita udah selesai kok" ucap Sinta.
"Iya, nggak usah panik gitu Sil" ucap Anggun.
Sampai diruang kerja Anggun dan kedua sahabatnya duduk dikursi kerja mereka.
Tak berapa lama terdengar suara Pak Gio memanggil Anggun.
"Anggun apa tugas yang saya kasih kekamu sudah kamu kerjakan".
"Sudah pak" ucap Anggun.
"Tolong kamu print kan sebentar buat saya".
"Siap Pak" ucap Anggun.
Saat Anggun menghidupkan komputernya, alangkah kagetnya Anggun karena melihat filenya sudah nggak ada.
"Maaf Pak file nya hilang" ucap Anggun.
"Apaaa!!!, kenapa bisa hilang?, kamu kan tau itu sangat penting buat saya, pokoknya saya nggak mau tau, kamu harus buat kembali" ucap Gio sambil berlalu meninggalkan ruang kerja Anggun.
"Nggun, lo yakin bisa membuatnya kembali?" tanya Sisil.
"Insya Allah bisa Sil, gue yakin ada yang sengaja menghapus data itu" ucap Anggun.
"Iya tapi siapa?" tanya Sisil.
"Ntar kita cek CCTV, gue mau ngembaliin data yang mereka hapus dulu" ucap Anggun.
"Emang bisa Nggun?" tanya Sisil lagi.
"Lo tenang aja, itu mah gampang buat Anggun" ucap Sinta.
Dona yang mendengar itu pun menjadi cemas dan juga takut ketahuan kalau dia yang hapus, dengan cepat Dona menuju ruang CCTV untuk menghapus rekaman itu.
to be continue
hy readers ku semua, apa kabar kalian semua, mudah-mudahan selalu dalam keadaan sehat ya, jangan lupa dukung karya aku dengan tinggalin jejak kalian dengan cara Like, komen dan Vote nya yah.. 😉😉
Terimakasih Sebelumnya🙏🙏🙏
HAPPY READING GUYS.. 😉😉
ada tetangganya thor, setauku kalau rumah mention /banglo sekalipun gak bakalan ada tetangga datang kerumah