NovelToon NovelToon
Istri Kejam Sang Mafia

Istri Kejam Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Mafia / Pernikahan Kilat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Naelong

Aurelia Valenza, pewaris tunggal keluarga kaya raya yang hidupnya selalu dipenuhi kemewahan dan sorotan publik. Di balik wajah cantik dan senyuman anggunnya, ia menyimpan sifat dingin dan kejam, tak segan menghancurkan siapa pun yang berani menghalangi jalannya.

Sementara itu, Leonardo Alvarone, mafia berdarah dingin yang namanya ditakuti di seluruh dunia. Setiap langkahnya dipenuhi darah dan rahasia kelam, menjadikannya pria yang tak bisa disentuh oleh hukum maupun musuh-musuhnya.

Takdir mempertemukan mereka lewat sebuah perjodohan yang diatur kakek mereka demi menyatukan dua dinasti besar. Namun, apa jadinya ketika seorang wanita kejam harus berdampingan dengan pria yang lebih kejam darinya? Apakah pernikahan ini akan menciptakan kerajaan yang tak terkalahkan, atau justru menyalakan bara perang yang membakar hati mereka sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naelong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Leonardo yang masih penasaran

Rumah keluarga Alvarone sore itu tampak begitu damai. Aroma bunga mawar putih yang ditanam Mommy Isabella memenuhi udara, berpadu dengan cahaya lampu gantung kristal yang menyala lembut di ruang tamu. Namun, kedamaian itu tak benar-benar menyentuh hati Aurel. Ia baru saja melewati hari yang panjang, berhadapan dengan kakeknya Giovanni, menghadapi serangan kelompok berseragam hitam, hingga akhirnya kembali ke rumah besar ini.

Begitu Aurel melangkahkan kaki ke dalam rumah, senyum hangat Isabella langsung menyambutnya.

“Sayang, kamu sudah pulang?” suara Isabella lembut, penuh kasih sayang.

Aurel tersenyum kecil, menundukkan kepala. “Iya, Mommy. Baru saja sampai.”

“Ya sudah, kamu istirahat dulu, ya. Mommy lihat wajahmu lelah sekali. Nanti biar pelayan bawakan teh hangat ke kamar.” Isabella menepuk pelan tangan Aurel.

“Iya, Mommy. Terima kasih,” jawab Aurel lembut. Ia melangkah ke arah tangga, tubuhnya memang butuh istirahat, tapi pikirannya masih berputar cepat tentang rencana-rencana yang harus ia jalankan.

Sementara itu, dari sudut ruangan, Leonardo memperhatikan semua dengan tatapan malas. Baginya, kelakuan Aurel yang seolah-olah menjadi gadis lembut dan manja hanyalah topeng. Ia yakin ada sesuatu yang lebih gelap, lebih kuat, tersembunyi di balik wajah polos itu.

Leo mengepalkan tangannya. Ia tak pernah percaya sepenuhnya pada Aurel sejak awal. Ada sesuatu yang selalu mengusik nalurinya—naluri seorang mafia yang terbiasa membaca manusia dari tatapan mata.

Di kamarnya, Aurel baru saja melepas gaun sederhana yang ia kenakan dan bersiap rebahan. Rambut panjangnya terurai di bahu, wajahnya tampak sedikit lelah namun tetap memancarkan kecantikan alami. Ia menghela napas panjang.

“Huff... capeknya hari ini,” gumam Aurel sambil menjatuhkan tubuh ke kasur empuk. Baru saja matanya hampir terpejam, pintu kamarnya terbuka keras.

Brak!

Leonardo masuk tanpa mengetuk. Wajahnya dingin, sorot matanya tajam seperti pisau yang siap menusuk.

Aurel sontak bangkit setengah, kaget bercampur kesal. “Kak Leo? Apa-apaan sih masuk seenaknya? Saya mau istirahat.”

Tanpa menjawab, Leo melangkah cepat, mendekat, lalu dengan gerakan tiba-tiba tangannya mencengkeram leher Aurel.

Aurel terbelalak. “Ka-kak... Leo! Apa yang kamu lakukan?”

Suara Leo dalam, penuh tekanan. “Jangan pura-pura di depan aku, Aurel. Aku tahu kamu bukan wanita lemah. Kamu bukan gadis manja yang tidak bisa apa-apa. Ngaku saja.”

Aurel meringis, berusaha menarik tangan Leo dari lehernya. “Sakit... Kak Leo bicara apa sih? Kan saya sudah bilang... saya nggak bisa ngapa-ngapain. Hanya wanita lemah...”

Cengkeraman Leo semakin kuat. Napas Aurel tersendat. Namun, alih-alih panik, Aurel menatap Leo dengan senyum tipis yang penuh tantangan.

Lalu, dengan nada menggoda, ia berkata pelan, “Bilang saja kalau datang ke sini mau... menggodaku, Kak Leo. Saya tahu saya menarik. Tapi... Kak Leo harus tahan dulu, kan?”

Aurel mengangkat tangannya, menyentuh dada bidang Leo. Sentuhan itu membuat napas Leo tercekat sepersekian detik. Ia refleks melepaskan cekikan, mundur selangkah dengan wajah menegang.

“Ck... mimpi lo,” desis Leo, suaranya dingin namun jelas terdengar ada sedikit keguncangan. “Aku sama sekali nggak tertarik sama kamu, Aurel. Perempuan lemah lembut kayak kamu—bukan tipeku.”

Tanpa menunggu balasan, Leo berbalik dan keluar dari kamar dengan langkah cepat, pintu ditutup keras di belakangnya.

Aurel terdiam beberapa detik, tangannya menyentuh leher yang masih terasa sakit karena cekikan Leo. Namun, bukannya marah atau takut, bibirnya justru melengkung dalam senyum sinis.

“Dasar lelaki. Nggak mau mengakuinya saja,” bisiknya pelan. “Tapi sorot matamu, Kak Leo... kamu sudah mulai goyah.”

Ia merebahkan tubuhnya lagi, kali ini benar-benar beristirahat. Dalam pikirannya, permainan baru saja dimulai. Jika Leo terus menekan, Aurel akan semakin menunjukkan kepiawaiannya bermain peran.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di tempat lain, tepatnya di ruang kerja besar milik Alessandro, pertengkaran sedang berlangsung. Marcella, ibu tiri Aurel, baru saja mendengar kabar dari orang-orang kepercayaannya bahwa Giovanni—ayah Alessandro sekaligus kakek Aurel—akan mewariskan perusahaan besar itu langsung kepada Aurel.

Marcella marah besar. Suaranya meninggi, nada manja bercampur ambisi yang dibungkus gaya dibuat-buat.

“Kenapa hanya Aurel yang dapat saham, hah? Sementara Bianca, cucu Papa juga, tidak dapat apa-apa? Kamu tega, Alessandro? Bianca itu darah dagingmu juga!”

Alessandro duduk di kursinya, diam seribu bahasa. Sorot matanya kosong, seolah tak berdaya menghadapi kemarahan istrinya.

Marcella melangkah maju, menatap tajam. “Pokoknya saya nggak mau tahu! Kamu harus bicara sama Papa. Bianca harus dapat juga. Dante juga, mereka cucu Papa. Masa hanya Aurel yang dipilih?”

Alessandro menelan ludah, mengusap wajahnya lelah. “Iya... iya. Nanti saya tanya ke Papa. Kenapa hanya Aurel yang dapat. Saya akan minta penjelasan.”

Marcella tersenyum tipis, lalu menunduk sedikit dengan gaya manja. “Bagus. Itu baru suami pintar. Jangan sampai Papa memihak Aurel terus. Saya tidak terima kalau anak saya Bianca disisihkan begitu saja.”

“Iya, sayang...” sahut Alessandro akhirnya, pasrah.

Kabar warisan itu jelas menjadi badai baru. Marcella mulai menyusun rencana, sementara Aurel sendiri belum sadar kalau dirinya kini menjadi target perebutan kekuasaan.

Di rumah Alvarone, Aurel berusaha memainkan dua peran sekaligus—sebagai gadis manja di depan keluarga Leo, dan sebagai penerus kuat di mata kakeknya. Namun, Leonardo semakin curiga, semakin terikat pada rahasia yang Aurel sembunyikan.

Dan dalam hati kecilnya, Leo sadar satu hal: semakin ia mencoba membenci Aurel, semakin besar rasa ingin tahunya tumbuh.

1
Eka Putri Handayani
uh dalam mimpi km bisa rebut leo🤣pulu² mau disandingkan sm berlian ya mana bisa, terlalu menganggap aurel reme bngt dasar orng serakah
Ode Nael: betul.. betul.. dasar Bianca.
total 1 replies
Eka Putri Handayani
lanjut pokoknya kak, ttp smngt ya😍
Naelong: makasi sudah mampir🩵
total 1 replies
Eka Putri Handayani
ih siapa ya? apa jangan² leon ya yg menguji aurel
Naelong: siapa yaa??
total 1 replies
Eka Putri Handayani
smngt thor😍
Naelong
sabar yaa☺
Eka Putri Handayani
bagaimana maksudnya thor? kakeknya aurel suka gtu sm menantunya? atau bagaimana ya aku kok krng paham
Naelong: maaf typo, harusnya kakek Aurel sangat menyanyangi mami Aurel.
total 1 replies
Eka Putri Handayani
uh dasar pulu² serakah, itu jg ayahnya aurel knp gak bisa tegas bngt
Naelong: karna terlalu cinta sama istri ke duanya
total 1 replies
Emi Widyawati
bagus sekali, cerita berbeda, karakter kuat. good job thor 👍👍👍
Naelong: makasi sudah mampir☺
total 1 replies
sukahati
Lanjut thor
Naelong: masih sementara di reviuw. di tunggu kelanjutannya. makasi sudah mampir☺
total 1 replies
Asryani ode123
sangat keren ceritanya
Naelong: terimakasi
total 1 replies
Asryani ode123
mantap ceritanya smoga smpai tamat iya.
Naelong: makasi🙏
total 1 replies
Naelong
makasi sudah mampir ☺🙏
Eka Putri Handayani
keren sih, smg ramai yg baca, ttp smngt thor
Naelong: makasi☺
total 1 replies
Ode Nael
ceritanya bagus
Bé tít
Gemesin banget nih karakternya, bikin baper!
Waode Agustina08
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!