NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikah Dengan Sultan

Dipaksa Menikah Dengan Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / CEO / Ibu Pengganti / Duda / Konflik etika / Mengubah Takdir
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: FR Nursy

Erina (29th) dipaksa Ayahnya bercerai dari suaminya. Erina dipaksa menikah lagi untuk menebus kesalahan Ayahnya yang terbukti telah menggelapkan uang perusahaan.
Agar terbebas dari hukuman penjara, Erina dipaksa menikah dengan Berry, seorang CEO dari perusahaan ternama tempat Ayahnya bekerja.

"Tolong Nak. Ayah tidak ada pilihan lain. Bercerai lah dengan Arsyad. Ini jalan satu-satunya agar ayahmu ini tidak masuk penjara," Wangsa sangat berharap, Erina menerima keputusannya,

"Tinggalkan suamimu dan menikahlah denganku! Aku akan memberimu keturunan dan kebahagiaan yang tidak kau peroleh dari suamimu." pinta Berry tanpa peduli dengan perasaan Erina saat itu.

Bagaimana Erina menghadapi polemik ini? Bagaimana pula reaksi suami Erina ketika dipaksa bercerai oleh mertuanya sebagai syarat agar Erina bisa menikah lagi?

Yuk baca kisah selengkapnya, seru dan menegangkan! Happy reading!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FR Nursy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29 Kemana Razan?

Mobil mewah yang dikendarai Berry sudah sampai di kampung Bojong Cibeureum. Tempat yang asri, masih banyak persawahan yang menyejukkan mata. Tanah yang basah menandakan barusan telah turun hujan. Mobil itu terus meluncur menuju sebuah hutan yang berada di ujung kampung. sesuai instruksi Roni, akhirnya mobil tersebut berhenti tepat di depan rumah berlantai 2 yang berada di tengah hutan.

Rombongan motor sport sudah datang terlebih dahulu di depan rumah yang terlihat tua dan tidak terawat. Sungguh rumah itu terlihat angker.

"Kalian yakin itu rumahnya?" Berry menatap sanksi rumah yang sepertinya sudah lama tidak ditinggali.

"Yakin Tuan. Tapi setelah dicek ke dalam ternyata tidak ada siapa-siapa. Saya tadi cek di gudang juga ternyata nihil, saya hanya menemukan ini," jelas Roni menyerahkan sebuah jam tangan disinyalir milik Razan.

Erina yang melihat jam tangan di telapak tangan Berry segera menyambarnya. Seraya mengamati jam tersebut.

"Ini tidak salah lagi, ini milik Razan, anak murid saya. Pak Roni, bapak yakin di dalam tidak ada siapa-siapa?"

"Yakin Bu. Tidak ada siapa-siapa di dalam. Saya hanya menemukan itu saja," jelas Roni.

Berry menatap Erina dengan serius. Dia begitu simpatik pada Erina yang sangat mengenali putranya sampai barang yang dikenakan putranya pun, dia ingat.

"Jadi itu artinya ada kemungkinan Razan dibawa ke tempat lain?" gumam Erina terpekur namun terdengar jelas oleh Berry dan Roni.

Berry membiarkan Erina beropini tentang keberadaan Razan saat ini. Dia ingin terlihat tenang dan memahami situasi. Seraya memindai sekitar hutan.

"Ada dua kemungkinan Bu. Pertama Razan dibawa pergi ke tempat lain, keduanya Razan melarikan diri," jelas Roni beropini.

Erina terhenyak. Dia menyesal tidak cepat sampai di tempat itu. Dia menoleh ke arah Berry yang tampak tenang. Erina menatap Berry dengan kesal.

"Ini semua gara-gara Tuan. Kalau saja Tuan membiarkan saya dengan Pak Roy pergi sejak tadi. Tidak akan begini kejadiannya. Sekarang Razan hilang, melarikan diri, entah kemana. Itu kalau benar Razan melarikan diri, kalau engga? Ya Allah saya harus ngomong apa ke papanya?" ujar Erina mengusap wajahnya dengan kasar.

Roni terhenyak saat mendengar ucapan Erina yang tidak mengetahui sosok yang sejak tadi berada di dekatnya.

"Jadi sejak tadi Tuan tidak menceritakan siapa Razan pada Bu Erina? Ya Allah, kenapa masih harus dirahasiakan sih?" gumam Roni dalam hati seraya menggelengkan kepalanya.

Terlihat Berry melirik Erina dengan menahan tawa. Lalu pandangannya mengarah pada Roni, memberi isyarat agar Roni tutup mulut.

Tanpa dititah lagi Roni pergi membiarkan Tuannya memainkan perannya sebagai lelaki yang siap menolong calon permaisuri dalam proses pencarian Razan. Dia cukup paham dengan trik yang dilakukan Tuannya.

Berry menghampiri semua pengawal yang sedang menantikan perintah selanjutnya.

"Hey kalian! Cepat semuanya berpencar mencari Razan. Aku ingin kalian menemukan Razan dengan selamat!" Titah Berry pada semua pengawalnya.

"Siap Tuan?" jawab mereka kompak.

"Roni pastikan semua orang berkerja dengan baik dan menghasilkan informasi yang akurat. Aku ingin mereka bisa menemukan Razan dalam keadaan sehat dan selamat. untuk sementara kamu ambil alih komando!" ujar Berry sambil melirik Erina yang sedang kacau pikirannya.

Komando diambil alih Roni yang berada di samping Berry.

"Baik Tuan. Tuan pergi lah, antar Bu Erina pulang! Sepertinya Bu Erina sedang tidak baik-baik saja," bisik Roni.

"Ya kamu benar. Tolong jangan beritahu apa pun tentang hubunganku dengan Razan. Aku ingin memberi surprise padanya," pinta Berry sebelum mengikuti saran Roni.

Berry tidak ingin identitasnya terbongkar hari ini. Biarlah keadaannya mengalir seperti air. Dia tidak ingin mengaku-ngaku dirinya sebagai papa kandung Razan disaat Erina sedang kecewa. Dia juga ingin tahu seberapa besar Erina menyayangi putranya.

Berry menghampiri Erina yang terlihat sedang berteriak memanggil nama Razan.

"Sudahlah biar para bodyguard ku yang akan mencari anak muridmu itu. Kamu tidak usah berteriak memanggil namanya. Jangan terlalu sedih dan khawatir dengan keadaannya. Semuanya sudah dia atasi oleh orang-orang yang berpengalaman. Jadi kamu jangan khawatir lagi ya! Jangan memikirkan yang belum tentu terjadi!" ujar Berry seolah menyepelekan namun jauh di lubuk hatinya dia sangatlah khawatir.

"Apa Tuan bilang, jangan sedih, jangan khawatir, jangan memikirkan anak itu? Tuan, Razan itu anak orang. Saya sebagai wali kelas sekaligus guru BK merasa bertanggung jawab atas dirinya karena penculikan itu terjadi di sekolah. Apalagi saya tahu bagaimana Razan. Saya merasa kasihan padanya. Dia kurang perhatian dari papanya sejak mamanya meninggal. Kalau papanya menuntut saya gimana? Kalau papanya menghukum saya gimana? Haaaah walaupun papanya kurang perhatian padanya tapi saya yakin dia juga pasti akan khawatir kalau anaknya hilang. Tapi kalau tidak, saya yang akan membuat perhitungan sama papanya itu, kenapa dia sampai tidak perhatian pada anaknya sendiri? Kalau saya bertemu dengan papanya saya akan membuat papanya menyesal seumur hidup sudah menyia-nyiakan anak sebaik Razan," ujar Erina dengan rahang mengeras, seraya mengepalkan kedua tangannya.

Deg!

Deg!

Berry menelan salivanya dengan susah payah. Ia tercenung mencerna ucapan Erina yang begitu menohok.

Apa yang diucapkan Erina semuanya benar. Ia kurang perhatian pada Razan. Sehingga Razan lebih memilih orang lain yang menjadi sandaran dalam berkeluh kesah.

"Jadi selama ini Razan sudah menceritakan semuanya tentangku. Ya Allah sungguh zalimnya diri ini sudah menelantarkan anak kandungku sendiri," gumam Berry dalam hati. Seraya memejamkan matanya.

Ternyata orang lain yang belum tentu menjadi jodohnya sudah tulus menyayangi putranya. Sungguh ia sangat berharap impiannya menemukan sosok pengganti istrinya sudah ada di depan matanya. Hanya tinggal menunggu waktu yang tepat menuju halal.

Erina memijat pelipisnya yang mulai berdenyut.

"Pulanglah, kau pasti lelah!" titah Berry merasa kasihan melihat Erina yang turut andil dalam proses pencarian Razan.

"Engga...engga. Saya tidak bisa pulang kalau Razan belum ditemukan," jawab Erina menggeleng cepat.

"Aku tahu kamu sangat mengkhawatirkannya, tapi tolong jaga kesehatanmu juga. Serahkan semuanya pada ahlinya. Aku janji malam ini Razan bisa ditemukan oleh orang-orang suruhanku."

Erina menatap Berry dengan tajam. Ada ketulusan dan keseriusan di mata Berry untuk menyelamatkan Razan.

Dreeet!

Dreeet!

Dreeet!

Erina mengusap layar ponsel saat pengasuh anaknya yang menghubunginya.

"Apa, Alana sakit?“

Erina menganga, dia bingung harus bersikap bagaimana. Dilematis antara memilih pulang atau tetap di tempat tersebut.

"Teh, tolong sebelum saya sampai rumah, cek suhu tubuh Alana. Kalau demamnya tidak turun juga, tolong bawa Alana ke Puskesmas saja!"

Erina menutup ponselnya dengan perasaan berkecamuk. Kesedihan semakin menyelimuti hatinya.

"Aku antar kamu pulang. Jangan membantah!"

Suara itu membuatnya kaget. Lebih kaget lagi saat lengan Erina ditarik paksa oleh Berry, lelaki yang membuatnya kesal setiap kali bertemu.

Akankah Erina menuruti titah lelaki tersebut?

1
☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
Helehhh sok" an kaget padahal dah tau kann
Nahh temui aja.. ntar keburu di dekatin orang lainn
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
hilih gayamu Berry padahal hatimu bersorak gembira karena Razan mau menjodohkan dirimu sama Erina tapi kau pura pura kaget huuuuu🤭😆😆
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Bohong tuh 🤭
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
tuh pinter anak mu. layo semangat Berry anakmu ae mau Bu Erina jadikan calon ibunya ini
Suanti
ayok papa berry segera keteumu ibu erina semangat 💪 jodoh sudah menanti 🤣🤣🤣
☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
Preman aja takut Ama suara anehh.. cemenn amatt
cerdik kau zannn😀
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
Semoga setelah kejadian ini anak sama bapak bisa akur ini
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
Maka dari itu jangan jadi orang jahat dong
☘𝓡𝓳diahps94
sontoloyo banget nih punya bapak modelan begini 🤣
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Noh ada juga si Razan 🤣🤣🤣
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Preman takut juga sama hantu 🤣🤣
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
Razan jadi Kunti wkwkwk dasar preman cap kadal buntung yg satu pingsan satunya lari ga setia kawan itu moga terkuak dalang dibalik penculikan Razan
☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
Kudu cerdik buat hal macam tuhh
☘𝓡𝓳diahps94
nge lag dikit, udah nikah di jodohin ini bapaknya agak gimana
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
owalahhhhhhh Razan ucul dewe alias kabur dengan leluasa karena burik ketiduran saat Acun ke toilet 🤭
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Kirain Razan di tolong anak buah ayahnya ternyata kabur sendiri 😌
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Razan kan cerdas 🤭
☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
Wahh bisa jadi tuhh adik km.. yg segaja di pisahkan olehh orang yg ngk suka sama keluarga mu ..
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
jadi berharap kalo Alana ini adilnya Razan tapi apa iya kan katanya sudah tiada....
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Kun Fayakun, semoga Alana memang adik kandungmu 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!