Namanya Laura, dia masih perawan, namun pekerjaannya ada di Lingkaran Setan.
Sebuah Club malam, yang mewah mau mempekerjakannya. Tugasnya memang sederhana, namun berat untuk di lakukan, Laura hanya akan duduk dan tidak di perbolehkan untul di sentuh oleh semua yang memesannya.
Tugas Laura, hanya akan menemani dan menuangkan Alkohol pada gelas para pria-pria beruang yang mencari kesenangan di Club Mewah tersebut. Mereka pun mendapatkan sebutan “Pelanggan Vip.”
Namun, tidak sedikit dari para pria kaya itu yang menginginkan Laura, karena Laura yang masih muda dan sangat cantik. Semua pria pun mabuk tergila-gila pada Laura bahkan sebelum minum mereka sudah mabuk dengan kecantikan Laura.
Pada akhirnya Laura akan membangkitkan Gangters-Gangster besar yang sudah lama bermusuhan dan melakukan gencatan senjata kembali memanas.
Di tambah dengan kebenaran asal usul Laura. Hingga membuat Laura harus menjadi budak nafsu untuk salah satu Ketua Gangster.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Newbee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 25
Saat itu Laura menangis di bawah ranjang pasien kakekmya, dan ia pun perlahan berdiri.
Laura menghapus air matanya, dengan gemetar Laura meminta pada sang kakek.
"Aku akan melarikan diri dan akan pergi ke Negara Kamboja, boleh kah, aku... Bersembunyi di mansion anda." Kata Laura berharap.
Douglas kemudian mengangguk cepat.
"Aku juga akan memakai uang anda untuk pergi bersembunyi sejauh mungkin dari Aaron." Kata Laura.
Douglas mengangguk lagi, ia juga setuju dengan apa yang Laura ingin kan, ia sangat mendukungnya.
"Laura!" Tiba-tiba Aaron masuk.
"Kau masih merindukan kakekmu? Berapa lama aku harus menunggu." Kata Aaron.
Laura pun berjalan perlahan, mengikuti Aaron.
Saat itu Aaron hendak mengajak Laura ke suatu tempat, saat mereka sudah keluar dari Rumah Sakit dan masuk ke dalam mobil, Aaron kemudian menarik tubuh Laura mendekat.
"Kau harus ingat Laura, lahirkan beberapa anak untuk ku." Kata Aaron.
Laura kemudian mengangguk pelan dengan takut, meski begitu, Laura tak sudi melahirkan anak untuk Aaron, Laura pemilik dari tubuhnya, ia berhak atas tubuhnya, lagipula anak itu nanti nya juga tak akan bersamanya.
"Hensen, ke pemakaman." Perintah Aaron kemudian.
Perjalanan menuju pemakaman cukup tersendat, karena saat itu jalan cukup ramai.
Sesampainya di pemakaman pun, ternyata suasana dan lingkungan Pemakaman sangat ramai, saat itu sedang ada upacara pemakaman.
Aaron pun turun dari mobil di susul Laura dan Hensen, mereka menuju makam seseorang.
Ternyata, makam itu adalah makam Aurora. Laura cukup terkejud dengan foto yang di pajang di batu nisan.
Itu adalah wajah yang sangat cantik, begitu cantik seperti malaikat, bahkan senyuman Aurora terlihat begitu cerah, pantas saja Aaron sangat terpukul dan sangat ingin membalas dendam, apalagi adiknya mati dengan mengenaskan dan mengalami hal yang sangat keji.
Sontak Laura merasa malu di hadapan kuburan Aurora, kemudian ia melihat Aaron membelai batu nisan itu dan berbicara.
"Aku sudah menangkapnya, tapi baru Douglas, karena terbentur peraturan para anak buah Douglas masih proses penjemputan dan penahanan. Kau sudah bisa tenang sekarang." Kemudian Aaron melihat ke arah Laura sekilas.
"Aku sedang berusaha mewujudkan harapan ayah dan ibu, seorang pewaris dan penerus keluarga Krestsman. Kali ini aku sudah tidak akan bermain-main lagi dengan banyak wanita, seperti katamu, aku akan fokus untuk mendapatkan keturunanku, tapi tidak untuk menikah." Kata Aaron.
Kemudian Aaron berjalan sedikit dan menemui kuburan kedua orang tuanya dan menyiram air di pusara mereka.
Mendengar kalimat Aaron, tentu saja Laura semakin ogah melahirkan anak untuknya, apalagi Aaron tidak akan menikahinya dan menjadikannya budakk semata, pria itu adalah iblis, lebih baik pergi dan melarikan diri dari iblis yang berwujud manusia ini.
Laura pun mengamati sekelilingnya, apakah ada celah ia bisa melarikan diri, dia hanya cukup bersembunyi dan kemudian menghubungi Norris lalu meminta bantuannya agar ia bisa pergi ke Kamboja. Laura masih menyimpan kartu nama Norris yang di robek Aaron menjadi 2 bagian.
Ketika melihat acara pemakaman yang bersebalahan dengan lahan makam keluarga Krestsman, Laura kemudian memiliki ide.
Saat itu Aaron sudah selesai, dan hendak pulang, Laura pun melirik orang-orang yang sudah mulai pergi. Keberuntungan mendukung Laura, para pelayat keluar berbarengan dengan dirinya dan Aaron serta Hensen.
Segerombolan orang yang cukup banyak membuat tempat itu cukup ramai, sepertinya yang sedang di makamkan adalah sosok petinggi karena banyak orang yang melayat, dan perlahan langkah kaki Laura mendekati para pelayat yang memakai pakaian serba hitam, dan kebetulan saat itu Laura juga memakai pakaian hitam.
Perlahan namun pasti, Aaron dan Hensen pun tak memperhatikan Laura, karena saat itu gerbang keluar menuju tempat parkir mobil sudah cukup padat.
"Aku harus masuk ke dalam gerombolan para pelayat, membaur agar tidak terlihat."Batin Laura.
Langkah kakinya sudah masuk ke dalam gerombolan, Hensen dan Aaron cukup kwalahan dengan para pelayat yang saling berdesakan keluar dari gerbang, meski lahan pemakaman luas berhektar-hektar, namun gerbang untuk keluar dan masuk hanya satu, dan mereka harus berjalan kaki lagi menuju tempat parkir.
Saat itu pun pelayat yang datang sepertinya membludak karena sosok yang meninggal sepertinya memiliki kedudukan yang cukup di segani.
Saat itu, Aaron mulai sadar jika Laura sudah tidak ada di sampingnya, karena ternyata yang ada di sampingnya sudah sosok orang yang berbeda.
"Hensen! Cari Laura!" Kata Aaron cukup marah.
Kemudian Hensen melihat segerombolan yang menyebar, dan melihat satu persatu wanita yang terlihat mirip dengan Laura.
Saat itu Aaron juga, ia mengejar setiap wanita yang mirip dengan Laura, namun nyatanya ketika ia memegang bahu atau lengan wanita itu untuk berbalik melihatnya, mereka bukanlah Laura.
Hensen terus mencari, ia berlari kesana dan kesini.
Saat itu Laura telah cukup jauh namun masih di area pemakaman, karena matanya fokus memperhatikan situasi, ia tidak sadar menubruk tubuh besar seseorang.
"Brrukk!!!" Tubuhnya membentur tubuh seseorang yang memakai pakaian serba hitam.
Laura ketakutan, apakah itu adalah Aaron, wajah Laura mulai panik dan gugup.
Kemudian ia mendongak dan melihat siapa yang telah ia tabrak.
"Tu... Tuan Norris." Kata Laura, gugup dan takut.
"Laura." Kata Norris dan langsung memegang kedua lengan kecil Laura, karena Norris melihat Laura cukup lemas dan hendak pingsan karena ketakutan.
"Ada apa Laura... Kau terlihat tidak sehat dan ketakutan..." kata Norris.
"Tuan bawa saya pergi dari sini, tolong bantu saya... Saya..."
"Laura... Kau di sini rupanya, aku mencarimu kemana-mana..." Suara yang tak asing baginya dan membuatnya serasa ingin pingsan. Suara yang sangat Laura takuti, suara yang sangat membuatnya ingin mati.
Laura tahu, dengan niatnya melarikan diri, dan gagal, pada akhirnya hukumannya akan sangat berat ia terima.
Kemudian Laura langsung berjalan dan bersembunyi di balik tubuh besar Norris.
"Halo Tuan Aaron, kita bertemu lagi." Kata Sheriff Norris.
"Laura ayo kita pulang." kata Aaron kemudian.
"Sepertinya Nona Laura enggan ikut anda." Kata Norris.
Aaron menarik nafasnya pelan, ia menahan diri dan tak ingin Norris ikut campur dengan urusannya. Sudah sejak lama Norris selalu mengincarnya, dan selalu ingin menangkapnya tentang penjualan narkoba, namun Norris tidak memiliki bukti.
Tak berapa lama Hensen pun juga tiba.
"Nona Laura, saya mencari anda..." Kata Hensen cukup ngos-ngosan.
Laura masih bersembunyi di balik tubuh besar Norris.
"Sepertinya ada sesuatu Tuan Aaron." Kata Norris.
"Tidak ada." Kata Aaron menjawab singkat.
"Laura kau tidak mau ikut denganku? Tidak apa-apa, sesuai maumu Laura, jika kau sudah memiliki tempat untuk bersandar, aku tahu kau sangat terpukul dengan kebenaran kakekmu, tapi kau tidak sendiri, aku akan terus menemanimu." Kata Aaron manipulatif.
Laura masih bersembunyi di belakang Norris, dan tidak menjawab apapun.
Aaron membuang nafasnya perlahan.
"Tuan Aaron..." Kata Hensen, ia ingin menenangkan Aaron.
Sedangkan Norris, ia menunggu apa yang akan Aaron lakukan.
"Tuan Norris, Nona Laura sedikit terguncang dengan kebenaran kakeknya yang telah memperkosaa adik Tuan Aaron, karena mereka baru saja bertemu setelah puluhan tahun, Tuan Douglas juga mengatakan sedang mencari cucu nya yang hilang, pada akhirnya ketika mereka baru bertemu, sekarang justru terpisah lagi dengan fakta yang menyakitkan, jadi saya harap saya bisa membawa Nona Laura pulang."
"Sepertinya Nona Laura terlihat baik-baik saja, saya akan membawanya, tidak perlu khawatir saya tidak akan berbuat macam-macam, saat Nona Laura mau berbicara dan ingin kembali saya akan mengantarnya ke mansion Tuan Aaron." Kata Norris.
Hensen hendak bersikeras, namun Aaron melarangnya, ia memberikan kode anggukan kepala.
"Baik untuk sementara tolong jaga Laura." Kata Aaron.
"Laura, jangan membuat Tuan Norris kesulitan, kau tahu kan musuh-musuh Gangster kakekmu sangat banyak, kau tidak ingin Tuan Norris terluka bukan?" Kata Aaron.
Laura langsung sadar, bisa saja Aaron membunuh Norris, karena kekuatan Aaron sangat besar. Mendengar itu Laura hendak maju dan hendak mendatangi Aaron, ia tak ingin melibatkan nyawa Norris, ia tak ingin Norris mati.
Namun ternyata tidak begitu bagi Norris, ia langsung memegang tangan Laura untuk tetap berada di belakamg tubuhnya.
"Saya tidak akan terluka Tuan Aaron." Kata Norris.
Kini kedua mata tegas dan kuat saling memandang. Aaron sang Ketua Gangster yang sangat di takuti, dan Sheriff Norris Willchuck yang juga memiliki tubuh sama besarnya dengan Aaron, dan memiliki kekuasaan atas daerah itu dengan pangkat nya sebagai kepolisian.
Norris kemudian menyimpan Laura di belakang tubuhnya, ia menghalangi Aaron untuk mendekat.
"Percayakan pada saya Tuan Aaron, saya akan menjaganya." Kata Norris Willchuck.
Kemudian Aaron tersenyum dingin.
"Baiklah. Saya pergi." Kata Aaron kemudian ia memutar tubuhnya dan meninggalkan tempat itu.
Bersambung~