Luka Yang Terdalam

setelah menempuh perjalan sekitar 30 menit , akhirnya mereka sampai di rumah sakit terdekat tapi sudah 10 menit yang llu docter yang menangani Hana belum juga menampakkan batang hidungnya.

"dasar pria bangsat, lihat saja jika terjadi sesuatu pada sahabat ku, tak akan ku biarkan hidup mu tenang " ucap Karin kesal,sambil mondar-mandir di depan pintu ruang Hana.

"penampilan, hanya penampilan dia bisa mencari menceraikan istrinya bagaimana Hana mau dandan jika uang bulanan saja cukup untuk makan, katanya yang kaya tapi kok pelit " ucap karin.

ceklek

mendengar pintu terbuka, Karin langsung mendekati docter.

"bagaimana keadaan sahabatku " tanya Karin penasaran.

"bisa kita bicarakan ini di ruangan saya docter " ucap docter lembut.

"baik lah " pasrah karin, smbil mengikuti lngkah kaki docter, sampai tiba di ruangan dokter yang bernama LIA, dari mana dia tau karna tanpa Sengahja dia melihat name tag docter wanita ini.

"silahkan doc " persilahkan docter.

"panggil saja Karin, kau pasti tau nama ku bukan " ucap karin.

"mana mungkin kami tidak mengenali docter, docter adalah panutan kami di sini " beritahu docter.

"baik lah to the point saja, apa yang terjadi dengan sahabat ku " tanya Karin penasaran.

"maaf sebelum nya dok, apa pasien akhir-akhir ini sedang memikirkan hal yang berat " tanya Mia.

"seperti nya iya, tapi saya juga tidak pasti karna dia beda akan sering memendam dari pada mengucapkan" beritahu Karin.

"jangan bilang jika dia stres " tebak karin.

"maaf untuk sementara memang benar jika sahabat docter sedang mengalami stres ringan " beritahu Lia.

"ya Tuhan, bagaimana bisa " ucap Karin tak habis pikir.

"tapi dia tidak hamil bukan " tanya Karin hati-hati. Lia tersenyum mendengar pertanyaan karin.

"tidak doc, dia hanya pingsan karna shock saja " beritahu dokter.

"syukur lah, jika itu terjadi dia tidak bis membayangkan apa lagi yang harus sahabatnya lalui " ucap Karin.

"baik lah jika begitu saya permisi dahuhu " pamit Karin pada Lia.

"iya silahkan doc, jika terjadi sesuatu langsung pangil saja saya " pesan Lia.

"baik lah Terima kasih " ucap Karin.

sedangkan di dalam ruangan sana, seorang wanita masih betah pada mimpinya.

"Han ayo bangun lah, aku tau kau wanita kuat jangan seperti ini Han bangun lah " ucap Karin setelah berada di samping Hana .

"bukan kah kau ingin bekerja di butik ku, laku kenapa kau tak kunjung membuka mata mu dan iy mana janji mu ingin membuatkan ku sarapan setiap pagi jika kau tak kunjung membuka mata, kah tau han aku hampir jantungan di buatnya, awas saja nanti jika kau sadar kau harus membuat kan ku bnyak makan atas hukuman nya " ucap Karin sendiri.

tes ....

setelah m sekian lama dia menahan air matanya akhirnya jatuh juga, dia seorang wanita jelas sakit saat membaca surat talak itu kenapa masih ada laki bangsat di dunia ini , seakan akan semua bisa di selesaikan dengan uang.

"tak akan aku biarkan kalian bahagia di atas penderitaan sahabat ku " ucap Karin marah.

"kar .... Rin " ucap Hana lemah.

"sukurlah jika kau sudah sadar, apa kau membutuhkan sesuatu " tanya Karin.

"A...air " ucap Hana pekan, dengan sigap Karin mengambilkan minum.

"sudah " tanya Karin setelah Hana mengembalikan gelas yang berisi air, Hana hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan darinya.

"baik lah, istirahat lah kembali " perintah Karin, sambil membatu Hana mengambil posisi duduk yang lebih nyaman .

*** happy reading ***

jangan lupa untuk jadikan favorit dan masukannya 🙏🥰