NovelToon NovelToon
Daniel & Alma

Daniel & Alma

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Sudah Terbit / Perjodohan / Tamat
Popularitas:105.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: ErKa

[Sekuel dari Novel "Love Me Please, Hubby"]

Almahyra Tsalsania, seorang mahasiswi berusia 20 tahun yang terjebak cinta dengan pria yang usianya terpaut jauh darinya. Dia mencintai pria itu selama lima tahun, namun sayangnya cintanya tak berbalas. Pria itu terlalu mencintai kakaknya untuk bisa melihat keberadaannya.

Daniel Vieri Nathaniel, pria matang berusia 32 tahun. Dia adalah pewaris kedua dari Grup H, menjabat sebagai wakil direktur utama. Selama lima tahun hidupnya dihabiskan untuk mengejar cinta yang sia-sia. Dia tidak tahu ada cinta tulus yang menunggunya.

Karena jebakan orangtuanya, Daniel harus berakhir menikahi Alma, adik dari wanita yang dicintainya.

Mampukah Daniel menerima cinta Alma?
Mampukah Alma membuat Daniel mencintainya?

Bagaimana kisah cinta mereka? Baca terus kelanjutan kisah mereka dalam novel DANIEL & ALMA.

#StoryOfDaniel&Alma
#CintaDalamDiam

#Diusahakan untuk update tiap hari ^^

~ErKa~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ErKa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 32 - Makan di Kantin

"Serius Mas? Serius Kamu

kerja di sini?"

"Iya. Senang bekerja

denganmu Alma."

"Aku juga senang Mas.

Selamat ya, akhirnya Kamu berhasil mendapat pekerjaan." Tanpa sadar Alma

memegang bahu Ezra dan menepuk-nepuknya. Mengekpresikan kebahagiaannya.

Setidaknya dia punya teman sekarang.

Ezra memegang tangan Alma dan

menggenggamnya.

"Ya, ini mungkin berkat

doamu juga." Ezra menatap intens. Menyadari tangannya di pegang, Alma

buru-buru melepasnya. Dia menjadi salah tingkah.

"Ah ya. Semoga Kita menjadi

teman baik Mas."

"Harapanku lebih dari

itu." Ezra masih menatap Alma dengan intens. Tatapan matanya yang tajam

seakan-akan menembus hati Alma.

Alma memalingkan wajahnya. Di

tatap oleh pria tampan sangat membahayakan. Lebih baik dia menghindari tatapan

itu.

"Hahaha, Mas kalau bercanda

suka keterlaluan." Alma berusaha menutupi kegugupannya.

"Wajahmu jadi semakin

cantik ketika tertawa..." Ezra berkata lirih. Namun sepertinya Alma bisa

mendengar ucapan itu.

"Heh? Apa?"

"Bukan apa-apa. Kalau

begitu, silakan lanjutkan pekerjaanmu. Aku akan melanjutkan pekerjaanku."

"Oke. Semangat Mas!"

Alma mengangkat lengan, menyemangi Ezra yang hanya tersenyum lembut melihatnya.

Sepeninggalnya Ezra, Alma

melanjutkan tugasnya. Hatinya senang, karena saat ini ada orang yang di

kenalnya di kantor itu selain Daniel dan asisten Tito. Dia berharap, dengan

adanya Ezra dia akan betah berada di perusahaan itu.

Alma mengantarkan madu hangat

itu ke ruangan Daniel.

Tok...Tok...Tok... (Alma

mengetuk pintu)

"Masuk." Terdengar

suara dari dalam. Alma mendorong pintu. Di dalam ruangan Alma melihat Daniel

bersama Tito dan dua manager bagian. Tatapan Daniel langsung terkunci begitu

melihatnya. Alma menjadi gugup di tatap seperti itu.

Alma meletakkan madu hangat itu

di atas meja Daniel.

"Saya membawakan madu

hangat yang bagus untuk lambung Bapak."

"Terima kasih."

"Saya permisi dulu

Pak." Alma berjalan keluar ruangan dengan di ikuti tatapan Daniel. Dari

mimik wajahnya, sepertinya Daniel ingin mengatakan sesuatu. Namun karena di

ruangan itu ada Tito dan dua bawahannya yang lain, dia mengurungkan niatnya

itu.

Alma kembali ke mejanya. Dia

menyusun jadwal kegiatan Daniel. Menelepon para relasi, dan lain sebagainya.

Grace menyuruhnya untuk mengerjakan pekerjaannya. Alma tidak merasa terbully.

Dia malah senang melakukan pekerjaan itu. Setidaknya bila dia sedang sibuk

seperti ini, pikirannya akan teralihkan dari Daniel.

Tak terasa jam makan siang tiba.

Tanpa Alma sadari, tiba-tiba Ezra kembali mendatanginya.

"Al, makan siang yuk."

Ajaknya dengan ramah.

"Lho, sudah waktunya makan

siang kah?" Alma bertanya dengan bingung. Dia melihat jam tangannya.

"Sudah sesiang ini. Aku benar-benar gak nyadar kalau sudah siang."

"Iya, ini sudah siang. Ayo

makan siang bareng."

"Tapi..." Alma memutar

otaknya dengan cepat. Dia menatap pintu wakil direktur di depannya. Pintu itu

masih tertutup rapat. Dia memikirkan makan siang yang akan di makan Daniel.

Kemudian dia ingat, tadi pagi dia sudah membekali Daniel dengan makanan sehat.

Dia tidak perlu khawatir lagi dengan makan siang pria itu.

"Mau makan dimana? Jangan

jauh-jauh ya Mas, Aku takut Bos mencariku." Alma melirik pintu di depannya,

mengisyaratkan pada Ezra bahwa dia takut Daniel mencarinya.

"Gak, gak jauh kok. Makan

di kantin karyawan aja. Cuman turun tiga lantai dari sini."

"Oke deh kalau gitu."

Alma tersenyum senang. Dia mengambil ponsel dan dompetnya. "Ayuk

Mas." ujarnya.

Alma turun bersama Ezra ke

lantai 19, tempat  kantin karyawan

berada. Di sana mereka memesan makanan dan duduk di kursi sembari menunggu

makanan jadi.

"Gimana ceritanya bisa

kerja di sini Mas?" Alma bertanya dengan penasaran. Setahunya, proses

rekruitmen di Grup H sangatlah sulit. Andaikan dia tidak di bantu Mommy Kate

dan mencoba masuk ke perusahaan ini dengan kemampuan sendiri, Alma tidak yakin

bisa masuk ke Grup H. Dia takjub melihat Ezra dengan mudahnya bisa masuk ke

perusahaan itu.

"Mau cerita versi jujur atau

bohong?"

"Eiy, Mas Ezra ada-ada

saja. Tentu saja versi jujur dong."

"Aku masuk ke sini untuk

mengejarmu." Ezra menatap Alma dalam-dalam. Tatapannya begitu tajam,

menembus relung hati Alma yang paling dalam. Alma menggeleng-gelengkan

kepalanya. Sepertinya dia tengah berhadapan dengan seorang playboy. Dia harus

pintar menjaga hatinya.

"Hahaha, Mas kalau bercanda

suka keterlaluan ya." Alma memukul bahu Ezra dengan main-main. Ezra

menangkap tangan Alma, dan menatap Alma lurus.

"Aku serius." Katanya

dengan suara dalam.

"Ih...ih apa-apaan sih

Mas..." Alma menarik tangannya dan memalingkan wajah.

"Hehe, bercanda Al. Jangan

cemberut gitu dong. Nanti cantiknya hilang." Ezra nyengir kuda.

"Ihh apaan sih, seneng

banget gangguin Aku."

"Habis Kamu lucu. Gampang

banget di gangguin." Mereka melanjutkan bercanda ria. Kemudian makanan

mereka datang. Mereka menyantap makanan dengan lahap. Tiba-tiba di tengah

makan, Ezra memegang bibir Alma.

Tubuh Alma menjadi kaku dan

terdiam. Dia menatap Ezra dengan hati was-was. Apa yang akan di lakukan pria

itu di tengah ramainya suasana kantin? Alma menjadi tegang sendiri. Alma

mengangkat tangan, ingin menepis tangan Ezra. Namun Ezra melakukannya terlebih

dulu.

"Ada saos belepotan di

mulutmu." Ezra mengusap saos itu dengan tangannya, kemudian dia menjilat

tangannya yang terkena saos. Kembali, matanya menatap Alma dengan tatapan

tajam. Alma lagi-lagi menjadi salah tingkah.

"Eh, apa-apaan. Ak-aku bisa

membersihkannya sendiri." Alma mengambil tissue di depannya dan mengelap

bibirnya dengan keras. Ezra tersenyum usil. "Kamu pasti sering melakukan

hal seperti ini kan?"

"Hanya padamu."

"Apaan. Keliatan banget

kalau Mas sudah sering melakukan seperti ini."

"Kenapa? Apa Kamu jadi

tergoda? Apa jantungmu jadi berdebar? Apa denyut nadimu jadi tidak beraturan?"

Ezra berkata sembari tersenyum licik. Puas melihat reaksi Alma.

"Tidak! Mas salah. Aku

tidak merasakan apa-apa. Asal Mas tahu saja ya, Aku sudah punya

pasangan..."

"Aku akan merebutmu

darinya." Ezra menjawab mantap. Alma menjadi ngeri melihat tatapan mata

Ezra yang penuh dengan kesungguhan.

"Ini sudah gak lucu lagi.

Berhenti main-mainnya..."

Tiba-tiba ponsel Alma berdering.

Alma melihat Daniel meneleponnya. Entah mengapa perasaan bersalah dan takut

memenuhi hatinya.

"Ya Pak? Ada yang bisa Saya

bantu?" Alma berusaha berbicara seformal mungkin.

"Dimana Kamu Al?"

"Saya sedang di

kantin..."

"Naik ke atas. Langsung ke

ruanganku."

"Baik Pak."

Daniel menutup panggilannya.

Alma kembali mengalihkan perhatiannya terhadap Ezra.

"Aku naik dulu Mas. Bos

memanggil."

"Al..."

"Ya?"

"Lupakan kata-kataku. Tadi

Aku hanya bercanda."

"Iya, Aku tahu Mas sedang

bercanda. Tapi asal Mas tahu saja ya, candaannya benar-benar gak lucu."

"Iya, Aku minta maaf.

Jangan kapok untuk berteman denganku ya."

"Gak, gak kapok kok."

"Besok Kita makan bareng

lagi ya." Mata Ezra penuh harap. Alma tersenyum manis.

"Oke."

Alma kemudian naik ke lantai 22,

tempat ruang wakil direktur berada. Alma mengetuk pintu dan di persilakan

masuk.

"Darimana Al? Kenapa tidak

ada di mejamu?"

"Saya dari kantin Pak,

untuk makan siang."

"Jangan terlalu formal,

hanya ada Kita berdua di sini. Duduk di situ." Daniel menunjuk kursi di

depannya. Alma menurut. "Temani Aku makan." Katanya, sembari melirik

bekal makan siang yang di siapkan Alma.

Alma mengerti, dia segera

membuka bekal itu dan menyiapkan segala sesuatunya untuk Daniel.

Suasana ruangan kembali hening.

Daniel makan dalam diam. Sesekali dia mencuri-curi pandang pada Alma, yang

tidak sekali pun menatapnya. Perasaan Daniel menjadi tidak menentu. Dia merasa

menjadi orang yang terbuang.

***

Happy Reading ^^

1
Kartini Davi
kasian kau Daniel tidur di sofa lagi
Kartini Davi
rasain Daniel calon anakmu gak mau dekat2
Kartini Davi
Daniel cemburu
Kartini Davi
sungguh terlalu kau Daniel menghina alma
Kartini Davi
sabar alma
Kartini Davi
kasian Alma di tinggal di negara orang
Kartini Davi
haha Daniel kelimpungan mencari alma
Diah Rodiah
mood ku tergantung banget sama mood Alma /Cry/
@кιяαηαρυтяιѕυ
alma aku setuju dengan mu😇
Hamaseu Nur Fadillah
haii Ezra
Suherni Erni
pasti ulah shera sama keluarganya.juga teman² nya..emang orang² ngga beradab.
Cahaya Vhiea
jam 04:45 nangisin cerita inii, padahal udah baca yg kesekian kalinya 😭
Zain malik
Luar biasa
Nikma: Permisi kakak Auhor ...

Halo kak Reader, kalau berkenan mampir novelku juga 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa..
Terima Kasih😊🙏
total 1 replies
EF
heran yaa sama si Alma ini selalu aja kabur, padahal dia yg ngotot banget mau nikah sma Daniel, udah nikah, setiap ada masalah selalu aja kabur²an, aneehhh.....
Anna Andriani: perasaan dulu pernah baca Yugo sama Firda tapi lupa judul..sekarang ngga ada ya
total 1 replies
Wills
aaa ada kelanjutan ceritanya dari l9ve me please hubby, seneng banget🔥
Afiqah
karya yg sangat bagus
Khairul Azam
jujur aku gak suka perempuan seperti alma, cinta boleh tp klo pasangan cuek kita harus cuek ora malah memeti meski iku bojone dewe
Indri Pkp
Luar biasa
Indri Pkp
Buruk
Al Rafles La Rafles
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!