Aku Lelah Mengalah

Delon tengah bersandar di kursi balkon hotel yang dia tempati.menikmati pemandangan kota dari ketinggian.satu rokok bertengger di tangan nya. Delon bukan lah perokok aktif.namun sekarang kepala nya sedang pusing karena diskusi mengenai kerja sama ini berlangsung cukup alot.Delon rasa nya ingin menyerah dan ingin segera kembali ke rumah nya.tapi mengingat kesempatan itu tidak akan datang dua kali membuat Delon tetap ingin berjuang.

Selama ini Delon tidak pernah terkalahkan.ia harus bisa mendapatkan kontrak kerja sama itu.mau bagaimana pun cara nya dia harus bisa.akibat harus datang ke sini banyak hal yang terpaksa Delon tinggal kan, yang paling utama adalah Sonia.

Omong-omong kepala Delon semakin berdenyut keras ketika melihat rekaman cctv yang Azzam kirim kan kepada nya.Delon sontak saja memukul tembok hotel dengan keras.jantung nya berdentum kencang.rasa nya ingin sekali ia menarik Sonia untuk pergi dari sana,tapi ia tidak bisa dan tidak akan pernah bisa.

Ada sesuatu yang Delon tangkap dari cara laki-laki itu menatap dan memperlakukan Sonia ,tawa Sonia pun terlihat begitu manis dan tulus, sesuatu yang sudah cukup lama tidak pernah Sonia berikan kepada nya kini di dapat kan oleh orang lain.

Rasa nya Delon ingin sekali menghentikan waktu dan menolak kenyataan bahwa Sonia telah membenci nya sepenuh hati.

Dan dari rekaman itu terlihat Sonia sama sekali tidak menolak kedekatan itu . Sonia dengan senang hati membalas gurauan dari laki-laki itu.

Bahkan Sonia terlihat lebih bahagia daripada saat bersama dengan nya.

Tubuh Delon terasa berat seperti di tindih beban tak kasat mata,rahang nya mengeras .

Laki-laki itu seperti nya seumuran dengan Sonia dan terlihat cukup rapi.

Sonia....Nama itu kini berhasil membuat Delon di landa rasa cemburu yang datang entah dari mana,Delon khawatir ucapan Dirga tempo hari akan segera menjadi kenyataan.rasa nya dia ingin segera kembali ke sana dan menarik Sonia untuk menjauh.tapi sekali lagi Delon tidak akan pernah bisa.

Lebih dari rasa cemburu,Delon saat ini bahkan sangat takut kehilangan Sonia.

Satu jam kemudian,Delon bahkan kembali harus melihat laki-laki itu datang menghampiri Sonia dan mengajak Sonia untuk makan siang bersama.

Cukup! Ini tidak bisa di biarkan lagi.Delon harus segera meminta Azzam mencegah pergerakan laki-laki itu.

Dengan tangan gemetar dan nafas memburu kencang Delon meraih ponsel nya.

Azzam tersenyum miring menatap ponsel yang bergetar.

" Iya ada apa?" tanya Azzam tanpa basa-basi.padahal sebenarnya sudah tahu alasan Delon sampai menghubungi nya.

" Panggil karyawan mu itu,jangan sampai dia benar-benar pergi makan siang berdua dengan istri ku."suara Delon terdengar tegas.Azzam sangat yakin jika sekarang Delon sedang memendam sesuatu.

" Apa salah nya? Lagian untuk mencegah kepergian mereka juga sudah telat, mobil laki-laki itu sudah melaju meninggalkan parkiran . " sengaja sekali Azzam menambah kan bumbu lebih banyak dalam ucapan nya karena ingin membuat Delon semakin emosi.

Salah sendiri siapa suruh menyia-nyiakan istri seperti Sonia,giliran di cuekin malah sok-sokan perhatian.

CK...Delon mengeram kesal.sahabat nya ini sangat tidak bisa di andalkan.

Sementara Azzam sangat merasa senang setelah berhasil mengerjai Delon,kapan lagi kan dia punya mainan selucu ini.

" Seru!" batin Azzam .

" Pindahkan saja laki-laki itu ke divisi lain,Aku tidak ingin melihat dia mendekati istri ku lagi,bahkan tadi dia sudah berani menyentuh kulit istri ku."Delon semakin terang-terangan mengakui kegelisahan hati nya.bahkan pria ini tanpa sadar mulai mengatur Azzam sebagai pemilik perusahaan.

Di seberang,Azzam tidak langsung merespon.dia tetap diam menyimak ucapan Delon seperti sedang menimbang sesuatu.

Azzam tahu kalau sekarang Delon sedang kebakaran jenggot.ternyata seperti ini jika Delon sedang merasa cemburu kepada sonia.azzam tidak ingin menikmati kelucuan ini sendirian, dengan cepat ia pun mengirim sebuah gambar kepada Dirga asisten dari Delon yang juga sangat suka melihat Delon kepanasan seperti sekarang.

" Kalau cemburu bilang saja bos! Datang langsung temui istri Kamu,jangan lewat Aku terus.hari ini biarkan saja Sonia menikmati makan siang nya,besok akan Aku pikirkan cara supaya Sonia tidak di ganggu lagi oleh laki-laki itu." balas Azzam dengan tenang.dalam hati masih menertawakan sikap aneh Delon.

" Wajar lah Aku tidak suka melihat laki-laki itu mendekati Sonia! Sonia masih istri ku."balas Delon dengan nada suara kesal.

" Sekarang baru di akui! Kemarin kemana saja Kamu? Ini baru satu orang yang terlihat,di lobby depan ada beberapa pria yang sedang antri menunggu Sonia untuk di ajak pula bersama." padahal Azzam tahu betul jika Sonia bukan lah wanita yang mudah tergoda oleh seseorang.

Sekarang saja Sonia pergi makan siang bukan hanya berduaan dengan pria yang di maksud oleh Delon melainkan bersama tim divisi pemasaran lain nya.termasuk juga dengan Kimi.

" Sudah dulu ya,Aku banyak kerjaan ini,Aku akan membantu menjaga Sonia semampu ku,lain kali di sayang dan di jaga istri dengan baik,jangan sampai kejadian seperti ini terulang untuk kedua kali nya."kata Azzam tulus.

Klik.

Sambungan telpon terputus begitu saja, meninggalkan Delon yang sedang mengepal kan tangannya dengan begitu kuat.

Delon memejamkan mata berusaha menepis gambaran tadi,Sonia tidak mungkin tega mengkhianati pernikahan mereka.

Berbeda dengan Delon,saat ini Sonia tengah menikmati makan siang bersama teman-teman nya.semenjak bekerja Sonia tidak pernah lagi merasa yang nama nya kesepian.

" Nia! Besok-besok kalau berangkat kerja jangan cantik-cantik terus ya, kasihan kita-kita yang nggak cantik ini.semua laki-laki yang bekerja di perusahaan Pak Azzam semua nya menatap penuh suka sama Kamu." celetuk seorang wanita yang memiliki badan cukup besar.bukan karena iri tapi lebih ke menggoda Sonia.

Celetukan itu berhasil membuat yang lain nya tertawa.mereka semua dengan kompak mengangguk setuju.

" Masa sih Kak, mungkin kalian salah lihat kali,Aku tidak pernah merasa cantik." balas Sonia sambil tersenyum ramah.

Senyuman ini berhasil membuat kaum laki-laki klepek-klepek tidak berdaya,tapi entah kenapa Delon malah mengabaikan wanita seperti Sonia.

" Gara-gara Aku tidak cantik dan tidak menarik,maka nya Suami ku tak pernah mencintai ku dan masih menyimpan cinta untuk mantan kekasih nya." sambung Sonia dalam hati.

Setiap kali datang ke kantor,Sonia selalu menampilkan wajah cerianya, tidak ada yang tahu kalau sebenarnya Sonia sudah menikah dan hampir bercerai kecuali Kimi.

" Sonia memang selalu merendah,dulu saja sewaktu kami masih kuliah,setiap hari ada saja orang yang datang mengantarkan coklat dan bunga ke kelas kami,bahkan karena kebanyakan makan coklat pemberian dari fans Sonia,Aku jadi merasakan seperti apa sakit gigi itu." sahut Kimi jujur karena memang sewaktu kuliah pun Sonia menjadi primadona kampus tapi tidak ada satu pun yang berhasil mendapatkan cinta Sonia.

Hahahaha....

Semua tertawa termasuk juga Sonia.

" Kamu tambah cantik kalau lagi tertawa begini besti! Jangan biarkan Delon kembali menabur luka dalam hidup mu.Aku bahagia bila melihat Kamu bahagia." bisik Kimi di telinga Sonia.

" Terimakasih Kim, Aku sangat bahagia sekarang ." semua rekan-rekan kerja di bagian divisi pemasaran sudah tahu tentang Sonia dan Kimi yang bersahabat dekat.

Jadi ketika kedua wanita ini saling berpelukan, tidak ada satu pun yang menaruh rasa curiga.

" Nanti Kamu harus jual mahal ya Sonia! Jangan mau sama laki-laki kere modal ganteng doang,kalau perlu gaet CEO sekalian." ucap Tami lagi.

" Pintar banget Tami nyindir kita." balas Saka orang yang tadi berhasil membuat Delon cemburu.

Hahahaha...

" Kamu merasa? Padahal Aku sengaja nggak sebut nama Loh." seloroh Tami membuat suasana meja yang mereka tempati semakin riuh.

Saka! Laki-laki ini beberapa hari terakhir memang sering mendekati Sonia.bahkan kemarin Sonia pulang dengan menumpang di mobil Saka .semua ini terpaksa Sonia lakukan karena Pak Salim yang telat datang menjemput nya.dari pada harus pulang dengan berjalan kaki,Sonia pun terpaksa menerima ajakan dari Saka.

" Jangan banyak-banyak pakai sambal nya Nia! Nanti perut Kamu bisa sakit." Saka memberikan perhatian lebih kepada Sonia.

Cie...Cie...

Bersambung