NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Duchess.

Pembalasan Sang Duchess.

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Fantasi Wanita
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: flowy_

Carmila harus menghadapi kenyataan pahit: suaminya membawa selingkuhan ke rumah, yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. Pengkhianatan dari dua orang terdekatnya ini menghancurkan hati Carmila yang selama ini telah berjuang menjadi istri dan nyonya istana yang sempurna.

Dalam keterpurukannya, Carmila bertemu dengan Pangeran Kedua Kekaisaran, dan tanpa ragu mengajukan sebuah hubungan kontrak dengannya.

Apakah Pangeran Kedua itu akan menerima tawarannya, atau menolak secara dingin? Keputusannya akan menentukan arah permainan balas dendam Carmila, sekaligus membuka pintu pada skandal dan intrik yang tak terduga.

Revisi berjalan yaa!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengacara Liam

Keesokan harinya, Carmilla melakukan perjalanan menuju Kediaman Duke Castiel. Jalanan di sekitarnya di penuhi pepohonan rindang, dan angin sore membawa aroma bunga yang semerbak.

Sesampainya di kediaman, gerbang megah terbuka. Carmilla turun dari kereta dengan langkah anggun, dan Duchess Eleanor yang sudah menunggunya, segera mendekat menyambutnya.

“Selamat datang, Duchess Carmilla,” sapa Eleanor.

“Ya, terima kasih sudah mengundang saya. Suatu kehormatan bisa hadir di kediaman Duke.” balas Carmilla.

“Justru saya yang merasa terhormat karena Anda bersedia menerima undangan minum teh ini,” jawab Eleanor dengan senyum hangat.

Duchess Eleanor adalah sosok bangsawan yang berwibawa. Gaun hijau yang dikenakannya menegaskan keanggunannya. Jika pada pertemuan sebelumnya ia tampak kacau, hari ini wajahnya jauh lebih tenang dan terkontrol.

“Mari ikut saya. Saya sudah menyiapkan tempat untuk minum teh.”

“Baik.”

Carmilla mengikuti langkah Duchess Eleanor menuju taman megah kediaman Duke. Di balkon dengan pemandangan indah, tempat minum teh sudah disiapkan.

Setelah duduk di kursi yang di tunjukkan, Duchess Eleanor segera menempati kursi di hadapannya.

Para pelayan mendekat dan menuangkan teh hangat yang baru di seduh. Sambil menyesap teh yang harum, Carmilla memulai percakapan.

“Pertama-tama, selamat. Saya dengar Anda baru saja menyelesaikan prosedur perceraian.”

Eleanor tersenyum tipis. “Ya, walaupun proses perceraian belum sepenuhnya final, setidaknya semuanya sudah hampir selesai.”

Ia melanjutkan ucapannya dengan tenang, “Sejujurnya, saya sudah lama tahu soal perselingkuhan suami saya. Hanya saja, saat itu saya masih membutuhkan bukti yang benar-benar kuat. Pertemuan kita di Soirée Privée waktu itu... sudah cukup membuka semuanya.”

“Begitu ya…”

“Ya, suami saya sempat menentang perceraian, jadi saya mengajukan permohonan resmi ke pengadilan. Sekarang saya hanya menunggu hasilnya. Dengan semua bukti yang ada di pihak saya, seharusnya keputusan nanti akan sesuai keinginan.”

Carmilla mengangguk pelan. “Syukurlah. Anda terlihat jauh lebih tenang sekarang.”

“Setelah sekian lama menanggung semuanya sendirian, akhirnya saya bisa bernapas lega. Saya jadi sadar, perceraian memang perlu di jalani dengan persiapan yang matang.”

'Kalau begitu, apakah ada yang kurang dari persiapanku?' ucapannya dalam hati.

Meskipun Carmilla sudah menyerahkan surat cerai kepada Valerian, ia jadi berpikir apakah persiapannya sudah sedetail Duchess Eleanor.

Saat ia sedang tenggelam dalam pikirannya, Duchess Eleanor tiba-tiba bertanya. "Ngomong-ngomong, bagaimana dengan Duchess Carmila? Apakah persiapan perceraiannya berjalan lancar?"

"Bagaimana Anda bisa tahu, kalau saya akan bercerai?"

Carmilla tertegun. Ia belum mengucapkan apa pun soal perceraian, tapi Eleanor sudah menebaknya dengan begitu tenang—seolah sudah membaca pikirannya.

Duchess Eleanor tersenyum tipis dan berkata, "Wanita seperti saya saja bisa bercerai, apalagi Duchess Carmila yang cantik dan berwibawa, tentu tidak ada alasan untuk mentolerir perselingkuhan pasangannya. Di lihat dari kepribadian Anda, sepertinya Anda bukan tipe orang yang akan menahan diri seperti orang bodoh."

Carmilla menatapnya sejenak sebelum tertawa kecil, apa yang dikatakan Duchess Eleanor ada benarnya.

“Ya,” ujarnya pelan, “saya memang sedang mempersiapkan perceraian dengan Duke Hamilton.”

Keputusan itu bukan hal yang perlu di timbang lagi. Dalam keadaan seperti ini, bertahan justru terlihat bodoh. Ia masih muda, dan terlalu berharga untuk terus hidup dalam kebohongan.

“Kebetulan, saya baru saja menyerahkan surat cerai kepada Duke Hamilton beberapa waktu lalu.”

“Kalau begitu, izinkan saya memberi sedikit saran.” Eleanor menatapnya dengan tenang sebelum melanjutkan ucapannya, “Menyerahkan surat cerai hanyalah langkah awal. Jika Anda tidak benar-benar siap, situasinya bisa berubah rumit, terutama bila pihak lain menolak berpisah. Sejauh ini bagaimana reaksi Duke Hamilton?”

“Yah, tentu saja… dia tidak terlihat senang,” ujarnya.

Eleanor menghela napas pelan. “Entah kenapa, saya punya firasat yang tidak enak. Sejauh yang saya kenal, Duke Hamilton bukan pria yang mudah menerima kekalahan. Saya khawatir dia bisa saja melakukan sesuatu yang bodoh.”

Carmilla menahan diri untuk tidak tertawa kecil. Dalam hati, ia membenarkan kata-kata itu—penilaian Eleanor nyaris sempurna. Namun alih-alih berkomentar, ia hanya menanggapinya dengan senyum tipis.

‘Setidaknya ada yang benar-benar mengerti situasi ini,’ pikirnya.

Eleanor kemudian menatapnya serius, dan berkata. “Bagaimana kalau kita meninjau bukti-bukti yang Anda miliki, ini hanya untuk sekedar berjaga-jaga?”

Carmilla terdiam sejenak.

“Jika Anda tidak keberatan,” lanjut Eleanor, “saya bisa merekomendasikan seorang pengacara. Dia sangat kompeten dan bisa di percaya.”

......................

Beberapa hari kemudian, pengacara yang di perkenalkan oleh Duchess Eleanor akhirnya tiba di Kediaman Hamilton.

“Perkenalkan, Duchess Carmila. Saya Liam, pengacara yang berpengalaman dalam kasus perceraian.”

“Halo, Liam. Senang bertemu dengan Anda.”

Sosok Liam tampil berwibawa dengan jas berwarna gelap dan rambut yang tersisir rapi. Kacamata yang ia kenakan menambah kesan cerdas dan tenang. Setiap gerak-geriknya terukur, mencerminkan kepribadian yang disiplin dan penuh percaya diri.

Carmilla menyambut Liam dan menjabat tangannya. “Silakan duduk. Saya sudah menyiapkan teh dan kudapan, silakan dinikmati.”

“Terima kasih.”

Liam menyesap teh hangat yang di suguhkan, lalu menatap Carmilla dengan tenang. “Baiklah, tanpa basa-basi, mari kita langsung ke inti pembicaraan.”

“Ya.”

“Saya dengar Anda berniat mengajukan perceraian dengan Duke Hamilton?”

"Benar. Anda mungkin sudah tahu sebagian situasinya. Suami saya berselingkuh—dan yang lebih menyakitkan, ia berselingkuh dengan teman dekat saya sendiri.”

Carmilla lalu menjelaskan semuanya secara singkat: Semua berawal ketika Carmilla tanpa sengaja melihat Valerian dan Seraphina berciuman di taman. Sejak saat itu, segalanya berubah.

Saat ia meminta Seraphina meninggalkan kediaman, Valerian justru kabur bersamanya—bahkan membawa buku besar keuangan keluarga.

Setelah kejadian itu, Carmilla menjalin hubungan kontrak dengan Alistair, dan sejak saat itulah ia terus berhadapan dengan Valerian dan Seraphina.

Carmilla berusaha menjelaskan semua yang di alaminya secara detail.

Liam mendengarkan dengan tenang sambil mencatat beberapa hal di buku kecilnya. Setelah beberapa saat, ia mengangguk pelan dan berkata, “Kalau semua yang Anda sampaikan benar, maka Duke jelas berada di posisi yang bersalah karena memulai perselingkuhan lebih dulu. Meski begitu, fakta bahwa Anda menjalin hubungan dengan Pangeran Kedua setelahnya juga akan menjadi pertimbangan di pengadilan.”

“Ya. Yang pasti, Valerian yang berselingkuh duluan.”

"Ngomong-ngomong, bukti perselingkuhan suami Anda sudah terkumpul sampai sejauh mana?"

Liam, yang sejak tadi sibuk mencatat, mengangkat kepala dan menatapnya serius. “Saya rasa Anda sudah menyiapkan beberapa bukti, bukan?”

“Ya, saya sudah menugaskan seseorang untuk mengawasi Valerian sejak beberapa waktu lalu,” jawab Carmilla tenang. “Saya tahu di mana mereka tinggal sekarang, dan rumah itu dibeli Valerian atas nama Seraphina, menggunakan uang saya sendiri.”

Setelah menyerahkan surat cerai kepada Valerian, Carmilla pun menugaskan orang untuk mengawasi suaminya demi mengumpulkan informasi yang berguna.

Dari laporan yang ia terima, Valerian dan Seraphina kini tinggal di sebuah rumah kecil di ibu kota—tempat sederhana yang lebih cocok untuk rakyat biasa.

Mereka tampak berusaha menjalani hidup seolah tengah membangun rumah tangga baru, Meskipun belakangan ini tampak ada pertengkaran yang sering terjadi di antara keduanya.

"Uang tunai yang di bawa Valerian sebenarnya tidak banyak, tapi cukup untuk membuat rakyat biasa hidup nyaman selama lima tahun. Jumlah itu juga lebih dari cukup untuk membeli rumah kecil di ibu kota."

"Begitu," gumam Liam sambil mencatat cepat. "Itu bisa di jadikan bukti bahwa Duke lalai terhadap kewajibannya dalam rumah tangga. Ada bukti lain?"

"Untuk saat ini, baru itu." ujar Carmila.

"Namun, ada satu hal penting yang perlu di perhatikan dalam gugatan ini," ujar Liam pelan.

"Apa itu?"

"Fakta bahwa Anda juga terlibat dalam hubungan lain setelahnya."

Carmilla tidak bereaksi, ia hanya menatapnya dengan tenang.

"Saya tidak bermaksud menyalahkan," lanjut Liam. "Tapi karena kedua pihak sama-sama punya hubungan di luar pernikahan, waktu terjadinya akan sangat menentukan siapa yang di anggap bersalah di mata hukum."

"Valerian sudah meninggalkan rumah ini bersama Seraphina sebelum skandal saya terungkap," jawab Carmilla dengan nada datar. "Skandal saya baru muncul setelah itu. Kalau perlu, kesaksian dari para pelayan juga bisa di dapatkan."

Sebagian besar pelayan di kediaman Hamilton berpihak pada Carmilla, jadi ia tidak kekurangan saksi yang bisa dimintai keterangan.

Namun, Liam menggeleng pelan, seolah itu belum cukup meyakinkan.

"Itu semua masih tergolong bukti tidak langsung," ujarnya tenang. "Bagaimana jika Duke Hamilton beralasan bahwa ia membawa Seraphina pergi karena Anda dianggap memiliki gangguan emosional atau mental?"

Carmilla menatapnya tidak percaya. "Apa?"

Melihat ekspresinya, Liam segera menurunkan nada suaranya. "Saya tahu, itu tidak benar. Tapi dalam perkara seperti ini, pihak lawan bisa menggunakan alasan apa pun untuk membenarkan tindakannya."

Liam melanjutkan ucapannya dengan tenang, "Itulah sebabnya Anda harus punya bukti yang kuat. Sesuatu yang bisa membuktikan bahwa perselingkuhan itu benar terjadi sebelum Anda menjalin hubungan dengan Pangeran Kedua."

Carmila mengangguk pelan, dan mulai memahami arah pembicaraan.

Tatapan Liam di balik kacamatanya tampak serius. "Anda harus memastikan bahwa semua fakta berpihak pada Anda, terutama soal waktu di mulainya hubungan mereka."

"Hmm..." Carmilla bersandar ke kursi, sambil menyilangkan tangannya. Kata membuktikan kini berputar-putar di kepalanya—dan rasanya jauh lebih berat dari yang ia bayangkan.

1
Osie
lah valerian masuk jebakan batman kayaknya 🤣🤣
Osie
iyuuuhh valerian menjijikkan
Osie
mantap eleanor itu baru perempuan tangguh sat set langsung surat cerai melayang
Osie
moga alistair jodoh carmila
Osie
good aku suka wanita tangguh..carmila hempaskan sp ke akar akarnya hingga valerian tdk bisa bangkit lagi
Osie
carilah sekla8 pengkhianat tetap pengkhianat..cermin yg retak takkan bisa mulus lagi..misi pembalasan hrs segera direncanakan carilah jgn ksh celah tuh valerian utk sok manis
Osie
carilah balaslah secanyik mungkin. dua pengkhianat itu sp mereka g bisa lg berdiri dgn tegak
Sulati Cus
carmila hrsnya belajar dr Elanor g pk acara selingkuh buat aliansi kerjakan ae sendiri setelah cerai baru bls cari pria diatas mantan😄
Sulati Cus
suka bgt dg gaya elanor Badas satset
☠ᵏᵋᶜᶟ𝓡⃟⎼ᴠɪᴘ🍾⃝ͩʀᴇᷞᴛͧ༄⃞⃟⚡☘𝓡𝓳
waah bacanya berasa kayak berada di masa kerajaan deeeh
自殺 𝐕elyᥒ' 𝐂huu 𐙚 ˚
mampir /Doge/
🍒⃞⃟🦅☕︎⃝❥~`•suami aku`•~⧗⃟ᷢʷ
semangat lanjutannya/Chuckle/
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘraihanun『⃟𝐉
Bagus, buat ulat bulu itu pergi tapi bukankah mereka akan semakin bebas selingkuh di luar kediaman duke
𝗔𝗹𝘄𝗮𝘆𝘀 𝗬𝗼𝘂'𝗛 <𝟯
apakah Carmila ini suka selingkuh?
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘreedha『⃟𝐉
Mau yang mahal.... beli sendiri atuh... kamu memang menggemaskan sampe pengen kujambak-jambak
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ õΓἶპ
ini definisi teman tak tahu diri, dikasih hati minta jantung
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘᵐᵘᴳᴿ🐅🤎⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀◌ᷟ⑅⃝ͩ
Sudah banyak kejadian orang yang kita tolong malam menusuk kita dari belakang
🔵🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🅕🅗🅐🅝⍣⃟ₛ⧗⃟ᷢʷ
semangat up nya
⏤͟͟͞𝓡𝓵𝓸𝓿𝓮☘𝓡𝓳⒋ⷨ͢⚤¢ᖱ'D⃤
mampir thor
wintersweet.
/Slight/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!