NovelToon NovelToon
Krono-pencuri

Krono-pencuri

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Time Travel / Obsesi / Mengubah Takdir / Penyelamat / Tamat
Popularitas:466
Nilai: 5
Nama Author: Yoga Ards

Di masa depan distopia bernama Neo-Arcadia, ingatan adalah komoditas. Orang miskin menjual ingatan bahagia mereka untuk bertahan hidup, sementara elite membelinya untuk menikmati pengalaman yang tidak pernah mereka miliki. Elara, seorang remaja yatim piatu, menemukan dirinya memiliki kemampuan langka dan berbahaya: dia dapat mencuri, memindahkan, dan bahkan menghapus ingatan hanya dengan sentuhan kulit. Ketika kemampuan ini menarik perhatian Aether Corp, konglomerat yang mengendalikan pasar ingatan global, Elara harus melakukan perjalanan berbahaya melintasi realitas paralel untuk menemukan asal-usul kekuatannya—sebelum Aether Corp mencuri ingatan terakhirnya: ingatan tentang keluarganya yang hilang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoga Ards, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10: Ruang Kebenaran Kabur

Tangga besi di balik pintu kecil yang ditunjukkan Silas terasa dingin dan licin. Kael menyalakan senter dari Neuro-Glove cadangannya, memantulkan cahaya ke dinding batu yang lembap.

"Ini terasa seperti ruang bawah tanah kuno, bukan markas hacker," bisik Kael, mengikuti Elara menuruni tangga.

"Ini adalah perbatasan, Kael," jawab Elara, memegang erat buku simbol Viridian di tangan kirinya. "Di sinilah Neo-Arcadia berakhir dan ingatan dimulai."

Mereka akhirnya mencapai sebuah ruangan kecil. Udara di sini terasa sangat berat dan dingin. Di tengah ruangan, terdapat sebuah kubah kaca tebal, yang di dalamnya terdapat sebuah perangkat yang aneh: sebuah tongkat pendek yang berkilauan dengan cahaya holographic yang tenang—Senjata Simbol. Di sekeliling tongkat itu, ada tujuh kristal data yang berputar, masing-masing memancarkan warna ingatan yang berbeda (merah untuk amarah, biru untuk ketenangan, hitam untuk trauma).

Silas berdiri di depan kubah itu, wajahnya serius.

"Ini adalah Ruang Kebenaran Kabur," jelas Silas. "Dindingnya dilapisi dengan sensor yang menyerap noise memori dari semua Neuro-Sensor Neva yang pernah kumiliki. Tempat ini adalah wadah untuk semua ingatan kacau yang Neva coba buang. Ini adalah kekacauan. Dan ingatan itu akan menyerangmu."

"Apa yang harus saya lakukan?" tanya Elara.

"Tongkat itu adalah Senjata Simbol. Alat yang dirancang ibumu untuk membalikkan code pada Krono-Cipta. Tetapi kristal-kristal di sekitarnya adalah penjaganya," kata Silas. "Kau harus menstabilkan kristal itu dengan ingatanmu sendiri. Tujuh kristal, tujuh ingatan."

"Jika dia menggunakan Kronometri-nya di sini, dia akan diserang balik oleh semua ingatan kacau ini!" seru Kael cemas.

"Itu adalah ujiannya," ujar Silas, tanpa ekspresi. "Hanya ingatan yang utuh yang telah dia pulihkan dari Nexus yang dapat menstabilkan kekacauan. Dia harus membuktikan bahwa dia menguasai Harmoni. Jika dia membiarkan ketakutan atau keraguannya mengambil alih, Ruang Kebenaran Kabur akan menjadi labirin tanpa jalan keluar baginya."

Elara mengangguk. Dia mengerti. Dia bukan lagi hanya berjuang untuk hidupnya, dia berjuang untuk validitas ingatannya sendiri.

Dia melangkah maju. Neuro-Glove-nya dilepaskan.

Kristal Pertama: Merah (Amarah)

Elara menyentuh kristal merah itu. Seketika, dia diserbu oleh noise kolektif dari kemarahan yang tidak adil: Kemarahan ribuan orang yang ingatan bahagianya dicuri. Kemarahan Kael pada Aether Corp.

Spectra kemarahan muncul, sosok-sosok yang mengancam.

Elara memanggil Ingatan Percaya yang ia pelajari dari Viridian. Dia memproyeksikan Segi Empat dan Garis Lurus ke kristal itu.

Kristal merah itu meredup, menjadi tenang.

Kristal Kedua: Hitam (Trauma)

Kristal hitam menyajikan ketakutan terbesar Elara: Ingatan panti asuhan. Momen dia tidak sengaja menghapus memori seorang wanita tua. Ketakutan akan kemampuannya sendiri.

Elara merasa Lututnya lemas. Suara-suara berbisik: "Kau adalah senjata, bukan manusia."

Elara menarik napas. Dia memanggil ingatan ibunya. Dia tidak menyangkal trauma itu. Dia memproyeksikan Ingatan Penerimaan. Spiral di lengannya bersinar, menerima dirinya sebagai Chrono-Kid seutuhnya.

Kristal hitam itu menjadi abu-abu gelap yang tenang.

Kristal Ketiga: Hijau (Kecurigaan)

Kecurigaan datang sebagai suara Kael, berbisik di benaknya: "Bagaimana jika Tira dan Viridian adalah umpan? Bagaimana jika ibumu dikhianati karena dia membuat kesalahan?"

Kael tersentak di sampingnya, seolah mendengar bisikan itu.

Elara melihat Kael, matanya yang memohon. Dia memproyeksikan Jangkar Kael ke kristal itu—yakin bahwa Kael tidak akan pernah mengkhianatinya, apa pun yang terjadi.

Kristal hijau menjadi hijau hutan yang damai.

Kristal Keempat: Biru (Ketenangan)

Ini adalah kristal yang paling sulit. Kristal itu memproyeksikan ketenangan palsu, kebahagiaan Neuro-Link yang dijual Aether Corp. Ini adalah godaan: Lupakan segalanya. Ambil Neuro-Link, dan kau akan tenang selamanya.

Elara menyadari bahwa ketenangan itu adalah penjara. Dia memproyeksikan Ingatan Tujuan—perasaan haus akan kebenaran yang ia dapat dari Nexus.

Kristal biru itu berubah menjadi biru laut yang bergerak.

Kristal Kelima: Emas (Sukacita)

Kristal emas menyerangnya dengan sukacita palsu: ingatan semua orang yang menjual kebahagiaan mereka. Sukacita tanpa arti, tanpa fondasi.

Elara menggunakan ingatan ibunya untuk memanggil Sukacita Sejati: Sukacita saat dia pertama kali melihat simbol spiralnya. Sukacita persahabatannya dengan Kael. Sukacita yang didapatkan dari perjuangan.

Kristal emas bersinar terang dan kemudian meredup menjadi kuning hangat.

Kristal Keenam: Putih (Kekosongan)

Kekosongan. Itu adalah perasaan terburuk—tidak ada apa-apa. Mati rasa.

"Ini adalah ingatan orang yang ingatan aslinya telah kuhapus," bisik Elara, tubuhnya menggigil.

Dia memproyeksikan Ingatan Kehidupan. Dia menggunakan semua energinya untuk memproyeksikan noise emosional yang kacau dan indah dari kehidupan—suara, sentuhan, bau.

Kristal putih bersinar dengan semua warna pelangi, lalu menjadi bening.

Kristal Ketujuh: Ungu (Nexus/Kekuatan)

Kristal terakhir. Ini adalah ingatan Neva tentang ambisi, bercampur dengan kekuatan Nexus yang belum sempurna. Neva mencoba merayunya: "Gunakan kekuatan ini untuk dirimu sendiri, Elara. Jadilah penguasa ingatan."

Elara melihat Manifestasi Mental Neva mencoba menariknya dari kristal itu.

"Aku tidak akan menjadi kau, Neva," bisik Elara.

Dia memproyeksikan Ingatan Harmoni (Simbol Tuning-nya). Dia menyatukan semua enam emosi yang baru ia stabilkan menjadi satu code—memproyeksikan kebenaran bahwa ingatan yang utuh adalah keseimbangan, bukan kendali.

Kling!

Ketujuh kristal itu berhenti berputar, dan cahaya holographic yang berdenyut di sekitarnya menjadi stabil. Kubah kaca di tengah ruangan menghilang.

Elara terhuyung mundur. Kael menangkapnya.

"Kau berhasil!" Kael berseru, terkejut dan gembira.

Elara kelelahan, tetapi matanya bersinar dengan pemahaman yang mendalam. Dia telah menguasai dirinya sendiri.

Silas mengangguk dengan puas. "Aku tidak pernah meragukan anak Aurora. Ambil Tongkat itu. Itu adalah Senjata Simbol."

Elara mengambil Tongkat itu. Rasanya hangat, bergetar, dan ringan. Ujungnya memancarkan cahaya keemasan redup.

"Tongkat ini adalah interface terbaik yang pernah dibuat ibumu. Ia akan membiarkanmu memproyeksikan Simbol dengan akurasi dan kekuatan yang tidak memerlukan sentuhan kulit—jangkauan yang sangat jauh," jelas Silas. "Kau bisa menggunakannya untuk menyuntikkan code Ketidakstabilan ke dalam Krono-Cipta Neva."

"Apa langkah selanjutnya?" tanya Elara. "Bagaimana cara mendekati Krono-Cipta?"

Silas menunjuk ke Tongkat itu. "Lihatlah Simbol di sana."

Di bagian bawah Tongkat, sebuah Simbol baru terwujud, kombinasi dari semua ingatan yang baru saja ia stabilkan: Simbol Jembatan.

"Simbol itu tidak bisa diciptakan di ruang ini. Itu adalah hadiah dari The Echoes," kata Silas. "Tongkat itu akan memungkinkanmu untuk menciptakan Jembatan Memori—jalan fisik yang singkat dari Simbol yang kau proyeksikan."

"Kita bisa langsung ke Krono-Cipta," bisik Kael.

Silas menghela napas. "Ya. Tapi kau tidak sendirian. Neva sudah tahu di mana kau berada. Satelit Memori-nya telah menangkap noise energi yang kuat saat kau menstabilkan kristal. Dia tahu kau punya Tongkat itu."

Silas berjalan ke arah Elara dan memberikan selembar kertas tua. "Ini adalah koordinat Titik Empat: The Citadel of Silence. Jika kau gagal, pergilah ke sana. Itu adalah tempat berlindung terakhir."

"Tidak ada kegagalan," kata Elara, memegang Senjata Simbol-nya dengan tekad yang baru.

"Ada satu hal lagi, Elara. Ketika kau melihat Neva, ketahuilah ini: Neva tidak hanya mencuri data. Neva adalah bagian dari Proyek Chronos," bisik Silas, matanya berkaca-kaca. "Neva adalah salah satu anak yang selamat dari Proyek itu. Neva adalah saudaramu."

Kael dan Elara terdiam, terkejut.

"Dia bukan hanya musuh ideologis. Dia adalah musuh yang berbagi ingatan masa kecil yang sama denganmu, dan ambisi yang terdistorsi. Sekarang pergilah. Perang bukan hanya tentang ingatan. Ini adalah tentang keluarga."

Elara menatap Senjata Simbol di tangannya. Dia harus melawan orang yang berbagi trauma masa lalu dengannya. Perjalanan mereka tidak berakhir di Reruntuhan Pabrik Energi, melainkan dimulai di sana.

"Kael. Aktifkan Drone Varian 7. Kita kembali," kata Elara. "Dan kali ini, kita akan membuat glitch terbesar di Neo-Arcadia."

1
Maximilian Jenius
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
Vanne Mcguire
Ngelongo gila!
Nurqaireen Zayani
Tidak sabar untuk kelanjutannya.
Titi
seruu bngt aslii serius ga boong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!