Lanjutan dari novel Aku Janda Tapi perawan...!!!
Keperawanan atau Dara adalah konsep dan norma sosial, bukan kondisi medis. Oleh karena itu, makna keperawanan tentu berbeda-beda bagi setiap orang. Tidak ada definisi yang secara spesifik bisa menggambarkan apa itu keperawanan. Namun, secara umum seorang perawan adalah perempuan yang belum pernah berhubungan seksual dengan orang lain.
Di Indonesia ini keperawanan adalah hal tabu berbeda dengan di negara barat sana, Di Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keperawanan, masyarakat berpendapat bahwa gadis baik-baik akan menjaga keperawanan nya dengan baik.
Percayalah...aku masih Perawan, mengisahkan seorang gadis cantik yang bernama Andara Sasmita yang biasa di Panggil Dara, gadis cantik korban perceraian kedua orang tua nya yang kerap bertengkar di depan nya.
Hingga Dara dan sahabatnya terjerat salah pergaulan, Dara biasa di kelilingi lingkungan buruk seperti hamil di luar nikah, narkoba, minuman keras dan sex bebas.
Namun pemuda bernama Raka mengubah hidupnya dengan perlahan.
Mereka jatuh cinta, namun cinta mereka di penuhi konflik yang menjadikan mereka tak kunjung bersatu, Apakah takdir akan berpihak pada keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santy puji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan apa ini?
Deg...
Hati Dara kembali nyeri.
Dara melihat ke arah Raka, Raka ternyata juga sedang melihat ke arah Dara, manik mata mereka bertemu. Mata mereka menyiratkan kekhawatiran yang tidak bisa diungkapkan.
Dara langsung menunduk karena malu pandangan mereka bertemu, lagi-lagi budhe melihat tatapan mereka berdua, kali ini budhe merasa khawatir, tapi kembali lagi semua keputusan ada pada Raka.
Adzan isya berkumandang, mereka semua sholat isya berjamaah di mushola rumah, Selesai sholat isya Dara berpamitan pada budhe, pakde juga Raka.
Padahal budhe melarang Dara untuk pulang terlebih dahulu karena ingin mengajak makan malam bersama. Tapi Dara menolak, Dara beralasan ingin mengerjakan tugas kuliah yang besok harus ia kumpulkan.
Dara keluar dari rumah pak Rafi di antar oleh budhe pakde juga Raka.
Dara mengucapkan terima kasih lalu mengucapkan salam dan bergegas pulang ke rumahnya menggunakan mobilnya.
Sepulangnya Dara, budhe menyiapkan makan malam untuk mereka bertiga, Raka sedang menyendok nasi, tiba-tiba ponselnya berdering. Ternyata telfon dari Dara, Raka langsung mengangkatnya.
"Assalamualaikum Ra..."
"Waalaikumsallam, Ka...maafin gue ganggu Lo, Ka gue masih di depan pintu gerbang rumah gue, tapi di dalam sepertinya ada mobil ibu gue, gue takut ka, ibu pasti bawa si Adi kurang ajar itu"
"Kamu jangan masuk dulu, aku akan kesana sekarang"
"Baiklah"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
Nasi yang sudah Raka tuangkan di piring di masukan kembali ke dalam wadah nasi.
"Maaf budhe, pakde Raka harus ke rumah Dara, di rumah Dara ada Ibu dan suami barunya, Raka takut terjadi sesuatu pada Dara" Raka langsung berlari keluar rumah tanpa menunggu jawaban pakde dan Budhenya.
"Leon ini, punya anak perempuan di biarkan sendirian, kasihan, untung punya teman sebaik Raka" Gumam Pak Rafi.
Raka menggunakan mobilnya langsung ke rumah Dara, terlihat disana mobil Dara masih terparkir di depan gerbang rumahnya.
Raka turun dari mobilnya, ia membuka gerbang rumah Dara. Raka menyuruh Dara memasukan mobilnya, Dara menurutinya, Dara dan Raka masuk ke dalam rumah bersama-sama.
Ketika membuka pintu, ternyata di ruang tamu ada ayah tirinya, Dara langsung menggenggam lengan Raka dengan erat.
"Kamu jangan takut, ada aku"
Dara mengangguk, Adi langsung menghampiri Dara dan Raka.
" Eh anak gadisku baru pulang"
Dara masih terdiam.
"Ternyata sekarang sudah berubah, tapi cantik juga memakai jilbab"
Raka terus menatap Adi begitu tajam, Adi pun menyadari itu.
"Kenapa kamu menatapku seperti itu, tidak sopan" Ucap Adi pada Raka.
Bu Nadia muncul, ia melihat anaknya dengan bosnya berdiri di depan ruang tamu.
"Lhoo pak Raka"
" Ya Bu" Raka mencium tangan Bu Nadia.
"Jangan seperti ini pak Raka"
"Ini bukan di kantor Bu, jangan panggil saya pak, panggil saja Raka"
Bu Nadia mendekati Dara, memperhatikan penampilan Dara saat ini yang sudah menutup auratnya.
"Ra...sekarang kamu berjilbab?"
Dara mengangguk, Dara langsung mencium tangan ibunya lalu memeluknya, bagi Dara walaupun Ibunya seperti apapun, Bu Nadia tetaplah ibu kandungnya yang akan selalu ia cintai sampai kapan pun.
" Kamu kenapa bisa mengenal Raka?" Tanya Bun Nadia.
"Kita sebenarnya teman sekampus Bu, Dan Rumah Raka tidak jauh dari sini"
"Ya sudah, ibu sedang menyiapkan makan malam, ayo bantu ibu menyiapkan makan malam juga menyiapkan minuman untuk ayahmu juga Raka"
Dara mengangguk, ia bergegas mengikuti ibunya ke dapur.
Raka yang melihat Bu Nadia dan Dara sudah pergi ke dapur langsung menghampiri Adi.
Raka mencengkram kerah baju Adi.
"Eh apa-apain ini"
"Diam" Raka semakin mengeratkan cengkeramannya.
"Aku pacar Dara, dan aku tahu perbuatanmu Minggu lalu pada Dara, jika sekali lagi kamu macam-macam dengan wanitaku aku tidak akan segan-segan memberimu pelajaran, bahkan menjebloskanmu ke penjara, kamu lihat saja tadi, aku adalah bos besar di perusahaan Bu Nadia, jika kamu sampai macam-macam aku juga tidak segan-segan untuk memecat Bu Nadia agar kalian hidup terlunta-lunta, satu lagi, awas saja jika malam ini kau menginap disini" Raka menatap tajam Adi dengan tatapan elangnya, jari telunjuknya ia acungkan di depan muka Adi.
Selesai berbicara Raka langsung menghempaskan Adi ke sofa, Adi sedikit merasa takut dengan ancaman Raka. Adi merapikan kembali Kerah bajunya yang berantakan karena cengkraman Raka.
Raka berjalan menelusuri rumah Dara, "Ra...Dara" Raka memanggil Dara.
Dara dan Bu Nadia sudah membawa beberapa makanan ke meja makan.
"Kenapa Ka?"
"Ra bisa temani aku keluar sebentar?"
Dara menatap ibunya " sana pergi saja Ra" Ucap Ibu.
Dara mengangguk lalu mengikuti Raka, di ruang tamu Adi melihat Dara dan Raka dengan tatapan bencinya.
Raka dan Dara tidak memperdulikannya.
Mereka berdua masuk kedalam mobil Raka,
" Ka kita mau kemana?"
"Makan malam, aku akan mentraktirmu karena kamu sudah menghafal surat alfatihah dengan baik"
"Memangnya Lo tahu dari mana?"
"Tadi aku mendengar waktu kamu mengaji bersama budhe"
Dara tersenyum "Aku mau ke restoran seafood yang udangnya besar-besar"
"Oke"
"Eh, Lo mau ke restoran pake baju begitu, kaos oblong sama celana pendek doang, emang ga malu" Ledek Dara.
"Yang penting isi dompetku bisa untuk membeli makanan disana Ra"
"Ih sombong"
Raka dan Dara tertawa bersama.
Raka saat ini begitu merasa nyaman ketika berada di dekat Dara, ini pertama kalinya Raka begitu dekat dengan seorang wanita, dan wanita itu tak disangka adalah Dara, gadis Tarzan yang awalny membuat pandangannya begitu risih, tapi gadis Tarzan itu kini menjelma menjadi gadis yang menyejukkan matanya mungkin juga hatinya.
Dara juga selalu menjadi dirinya sendiri ketika berada di dekat Raka.
Mereka sudah sampai di restoran seafood ternama, Dara memesan udang jumbo yang di masak dengan bumbu saus Padang extra pedas. Sedangkan Raka memesan cumi saus tiram tanpa cabe. Mereka juga memesan beberapa makanan lainnya.
"Cemen Lo takut sama pedas" Ledek Dara.
"Aku kan orang Jogja Ra, lidahku tidak terbiasa makan makanan pedas, di Jogja sana khasnya ya masakannya manis Ra, berbeda dengan masakan di Bandung, masakan Sunda kan pedas-pedas"
Dara mengangguk tanda mengerti.
Setelah pesanan mereka datang mereka segera menyantapnya.
Raka tiba-tiba mengusap keringat di kening Dara yang penuh dengan keringat menggunakan tisyu yang sudah di sediakan, Dara begitu asyik makan udang kesukaannya.
"Eh...Ka, jangan, biar gue aja" Dara mengambil tisyu sendiri lalu mengusap keningnya sendiri juga area mulutnya.
"Tumben...biasanya kamu yang suka menggodaku dengan kenakalan mu itu"
"Kali ini jangan"
"Kenapa?" Raka merasa heran.
"Gue takut nyaman" Dara menatap Raka dengan tatapan sendu.
"Ra...." Raka juga menatap Dara dengan tatapan sendu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[ Cut...sudah 1000 kata, break...break 🤭🤭]
Readers : Thor...babang Raka sama Dara aja dong Thor, tikung aja Thor di sepertiga malam
Author : Jiah...Kaya yang lagi viral ya, kamu tim yang mana? yang nikung apa yang di tikung?😁😁 klo author tim yang di tikung
Readers : Yah malah curcol, lu kalah kenceng tahajudnya Thor...
Author : Beda...aku bukan di tikung di sepertiga malam
Readers : terus di tikung gimana Thor...
Author : Sepertiga nya di ilangin
Readers : Tik...tok..tik... Keder
Author :😆😆🤭🤭🤭✌️