NovelToon NovelToon
Obsesi Suami Manjaku

Obsesi Suami Manjaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: istri'minyonggi

Riana yang berumur 17 tahun kelas 3 sma terpaksa harus menerima permintaan sang bunda untuk menikah muda. dengan erlangga laki-laki mengebalkan sekaligus rivalnya.

Erlangga yang terlihat cuek dan tidak peduli pada riana, justru menyimpan rasa cinta sangat besar hingga menjadi obsesi yang sangat gila.

mampukah riana menghadapi sikap Erlangga yang posesif dan manja itu?

dibalik pernikahan mereka ada sebuah masalah besar sedang menanti riana. mampu kah erlangga melindungi riana? atau justru sebaliknya.

kalo suka mampir yah gays😉
maaf kalo jelek soalnya karya pertama_<

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri'minyonggi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. nongkrong

Dari pagi sampai sore erlangga tidak pulang kerumah, tadi pagi dia berpamitan pergi untuk mengurus sesuatu yang sangat penting tapi tidak memberitahukan riana dirinya kemana.

yah bergitulah erlangga memang jarang berbicara tentang masalahnya pada riana karna takut sang istri ikut terlibat suatu hal karna masalah dirinya.

Terdengar suara teriakan dari dalam rumah yang sangat marah.

"GILA KAMU ERLANGGA!" teriak marah aryo pada sang anak, karna saking kelewatan perbuatan yang di buatnya.

"berisik pak tua, nanti suara putus nangis." ledek erlangga tidak menanggapi sang papah yang sangat marah.

"Nak." panggil mila.

"iya." jawab erlangga

"kamu gak takut jika riana suatu saat nanti mengetahuinya?" tanya mila.

"riana gak akan tau asal kalian gak bicara." ucap erlangga.

"ya sudah mamah sama papah janji gak akan bicara sama riana tapi jika suatu saat di mengetahuinya kita angkat tangan gak akan pernah ikut campur dalam masalah kalian." pasrah mila dengan kelakuan erlangga.

"hanya orang mati yang menepati janji." seringai erlangga.

Sontak kedua orang tua erlangga melotot mendengar ucapan sang anak. yang sudah diluar akal sehat orang normal pada umumnya.

"jangan gila kamu, hanya karna kita berdua mengetahui masalah yang kamu sembunyikan dari riana, sampai membunuh orang tua sendiri." murka aryo.

"gak gila cuman supaya masalah aku tertutup rapat selamanya." santai erlangga membuat sang ayah naik pitam.

"hus gak baik ngomong gitu masa mau mencelakakan orang tau sendiri." lembut mila membuat erlangga tersenyum.

"aku gak gila mah, becanda doang masa mau bunuh orang tua sendiri." erlangga pun hanya bisa cengengesan.

Pak aryo sangat kesal melihat putranya yang seperti itu. Apalagi kalo berbicara tentang membungkam seseorang, sudah pasti dia tidak pernah main-main.

Untung saja bu mila dan pak aryo tidak memiliki riwayat jantung. Kalo saja punya sudah pasti jantungan mendengar ucapan erlangga yang tidak main-main.

"kenapa gak ajak riana sekalian? kalo kesini mamah kangen loh." tanya mila.

"riana lagi gak enak badan jadi sengaja gak dibawa kasian." erlangga langsung pergi menuju ruang kerja milik ayahnya.

"dasar anak itu. gak pernah sedikit pun sopan sama orang tua, dari kecil sampai dewasa seperti itu." rutuk pak aryo. membuat mila menatapnya dengan kesal.

"sudah tau anaknya begitu, ini malah di didik dengan kerasa apalagi dimarahi tanpa penjelasan sudah pasti tingkah nya seperti itu dan satu hal lagi harus diingat. kita itu mempunyai anak sedikit berbeda dari orang lain. Jangan sampai hanya emosi sesaat membuat dia gelap mata. Punya mulut kok bisanya marah-marah saja bukannya di beri pengertian apalagi dilembuti." jelas mila langsung pergi meninggalkan aryo.

Aryo termenung mendengar ucapan sang istri. Memang ada benarnya jika dia lebih lembut saat menasehati erlangga bukan dengan keras sampai diteriaki marah.

Padahal jika di beri pengerti seperti kata bu mila. Erlangga sudah pasti menurut dan tidak akan berontak.

Begitu lah pak aryo sangat keras mendidik kedua putranya, karna dia tidak ingin anak-anaknya salah jalan.

Disisi lain berbeda riana sedang duduk santai ditemani cemilan dengan satu botol soda dan dua alkohol dimeja.

Tanpa menyadari jika dirinya saat ini sedang datang bulan.

setelah memastikan erlangga pergi bahkan sudah lama bahkan hari sudah mulai gelap.

Riana tersenyum bahagia karna dirinya bebas malam ini. Sehingga bisa keluar rumah dengan leluasa tanpa harus meminta izin pada erlangga.

"aaakkkh mantap." senang riana. setelah meminum segelas alkohol yang baru saja dihidangkan bersama makanan.

"senangnya dalam hati bisa asiiiikkk kalo bersuami dua💃💃💃." riana mabuk setelah menghabiskan satu botol alkohol kini dirinya bernyanyi dengan riang.

"dunia terasa aku yang punya💃💃💃." jawab yang lain ikut bernyanyi.

"kepada suami muda.. Asiikkk papah gera gegeroh💃💃." ibu warung langsung ikut bernyanyi dari belakang.

"kepada suami tua..asiikkkk ayah pijitin mamah💃💃💃." sahut salah satu pengunjung yang baru datang.

"suami muda mengamuk membakar rumah suami tua... Kalau dua-dua nya mengamuk ane kawin tiga💃💃💃." serempak mereka menyanyi bersama dengan bahagia.

tanpa dia sadari bahwa pengunjung yang sedang berada di warung langsung ikut riana dan yang lain, menyanyi dengan senang.

Anissa dan indira tertawa terbahak bahak- bahkan langsung menghidupkan kamera untuk merekam tingkah laku riana yang jarang mereka lihat.

"ASIIIIKKK TARIK MANG💃💃💃." indira yang sama gilanya langsung ikut berjoget sambil membawa botol alkohol sebagai mic mereka.

anissa tidak sanggup menahan tawa melihat tingkah dua sahabatnya itu apalagi mereka sedang minum bahkan sudah mabuk. Bahkan tidak sadar jika mereka sedang berjoget diluar bersama orang lain.

Ibu warung yang tadi ikut bernyanyi di belakang sambil jaga pun malah berjalan kedepan sambil menghidupkan suara musik bercampur dj. Mana ini pula ikut bergoyang dengan mereka.

Suami ibu warung hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah istrinya malah ikut gabung berjoget bersama anak muda yang sedang mabuk.

"hahahaha ya ampun aduh! Huhu perutku." pecah sudah suara tawa anissa.

Seketika tempat warung dipinggir jalan pun jadi ramai bahkan banyak yang ikut berjoget bersama mereka dengan senang tanpa memikirkan beban masalah.

📱DREEET DREEET DREEET

Suara panggilan telpon milik hp riana terus berbunyi namun sang pemiki seperti tidak mendengar bahkan tidak peduli pada hpnya yang tergeletak di meja.

perlahan anissa pun menyudahi rekamannya. Kini dirinya kangsung membawa hp riana dan langsung mengangkat telpon nya.

[" halo?"] ucap anissa.

[" nyonya? kamu dimana sekarang."] tanya erlangga.

["e.eem i..itu lang maaf ini aku anissa. Ri..riana sedang makan diluar bersama kami."] gugup anissa.

Erlangga terdiam mendengar jawaban anissa ditelpon. Karna tidak mungkin istri kecilnya sampai tidak menjawab panggil dia dari tadi.

[" kalian lagi dimana? Kenapa suaranya sampai berisik gitu?"] tanya erlangga curiga.

seketika erlangga langsung beralir ke panggilan vidio untuk memastikan keadaan riana mana ini ramai pula, bahkan anissa yang sedang ditanyai pun menjawab dengan gugup bahkan berpikir dua kali sebelum berbicara. Sudah pasti erlangga was-was apalagi mengingat sifat riana selama ini.

["astaga ri."] frustasi erlangga melihat riana mabuk bahkan mereka malah sedang asik berjoget.

Erlangga langsung mematikan telpon tanpa banyak berfikir langsung pergi menyusul nyonya kecilnya yang nakal.

Tidak butuh waktu lama erlangga sampai ke warung tempat nongrong riana. Ternyata tidak jauh dari rumah yang mereka tinggali, sehingga ibu dan bapak menjaga warung sudak kenal dengan riana dari lama karna sudah jadi langganan .

Seketika tubuh erlangga mematung melihat riana tertawa bebas bahkan sangat bahagia. berjoget bersama yang lain.

"gak jadi disamperin?" anissa langsung bertanya pada erlangga yang terus memandangi riana.

"gak perlu toh kalo sudah cape pasti berhenti." senyum erlangga tidak lepas matanya menatap sang istri.

Kini anissa dan erlangga duduk dikursi yang sudah disediakan. Disana ada satu botol soda dan beberapa cemilan.

Erlangga meminum soda tersebut sambil sesekali makan-makanan yang sudah ada dimeja karna tadi sudah dipesan riana.

Padahal soda tersenyum sengaja riana pesan karna mengingat anissa yang tidak suka alkohol. Makanya soda dijadikan sebagai pengganti alkohol tapi sekarang satu botol sudah habis di teguk erlangga.

"akkhhh capenya." lemas riana langsung duduk.

"iya gila seru juga ternyata minum dipinggir jalan gini apalagi ibu penjaga warungnya seru banget." ucap indira yang juga langsung duduk karna lemas.

Erlangga menyodorkan minum pada sang istri yang sudah dibuka. perlahan tanpa sadar riana mengambil botol mineral yang diberikan erlangga dan langsung meminumnya.

"BYUUUURRR UHUK! UHUK! UHUK!" riana langsung menyemburkan minum yang baru masuk kedalam mulutnya, saking kagetnya melihat erlangga dihadapannya tersenyum tersenyum manis.

"minumnya pelan-pelan nyonya." kaget erlangga.

"se..sejak kapan kamu disini er." bingung riana.

"dari tadi nyonya, karna dirumah gak ada jadi menyusul kesini." senyum erlangga.

"oooooh." cuek riana.

"gendong aku, cape mau pulang." manja riana langsung merentangkan tangan.

"gak mau main lebih lama dulu disini?" erlangga langsung memangku riana ala koala.

"gak ah ngantuk, cape lagi. Energi aku udah habis." lirih riana langsung tertidur dipelukan erlangga.

erlangga yang melihat kelakuan riana hanya bisa terkekeh geli. Ada saja tingkah istrinya ini.

"kita pulang duluan permisi." pamit erlangga pada semuanya.

"datang lagi yah neng." teriak ibu warung melambaikan tangan, dibalas senyuman oleh erlangga.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!