NovelToon NovelToon
Krono-pencuri

Krono-pencuri

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Time Travel / Obsesi / Mengubah Takdir / Penyelamat / Tamat
Popularitas:477
Nilai: 5
Nama Author: Yoga Ards

Di masa depan distopia bernama Neo-Arcadia, ingatan adalah komoditas. Orang miskin menjual ingatan bahagia mereka untuk bertahan hidup, sementara elite membelinya untuk menikmati pengalaman yang tidak pernah mereka miliki. Elara, seorang remaja yatim piatu, menemukan dirinya memiliki kemampuan langka dan berbahaya: dia dapat mencuri, memindahkan, dan bahkan menghapus ingatan hanya dengan sentuhan kulit. Ketika kemampuan ini menarik perhatian Aether Corp, konglomerat yang mengendalikan pasar ingatan global, Elara harus melakukan perjalanan berbahaya melintasi realitas paralel untuk menemukan asal-usul kekuatannya—sebelum Aether Corp mencuri ingatan terakhirnya: ingatan tentang keluarganya yang hilang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoga Ards, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7: Perpustakaan Kaca dan Pelatihan ingatkan

Setelah hampir satu jam dalam penerbangan menegangkan di Rute Sembilan, yang beberapa kali memaksa Drone Varian 7 melakukan manuver di antara tebing curam dan terowongan yang nyaris tidak muat, akhirnya mereka tiba.

Perpustakaan Kaca bukanlah bangunan, melainkan sebuah kompleks bawah tanah yang tersembunyi di balik lapisan tipis gurun pasir yang luas. Di permukaannya hanya terlihat sebuah pintu hangar yang sangat tua dan ditutupi oleh jaring pengaman berkarat.

"Kita sudah sampai," kata Kael, mematikan mesin drone. Hening tiba-tiba mencekam kokpit.

"Kau yakin ini aman?" tanya Elara, melihat sekeliling. Tempat itu terasa sunyi, tetapi energi Kronometri Elara merasakan ada lapisan memori yang sangat tebal di bawah mereka.

"Rute Sembilan adalah kode masuknya. Aku harap begitu," jawab Kael, meraih alat pemindai kecil. "Tidak ada sensor Aether Corp, tapi ada firewall pertahanan lokal yang brutal. Aku akan mencoba membukanya."

Kael mengaktifkan hacking rig portabelnya dan mulai memasukkan kode ke pintu hangar. Butuh waktu tiga menit penuh, yang terasa seperti seabad.

"Selesai. Selamat datang di tempat para hacker lama bersembunyi," kata Kael, tersenyum kecil.

Pintu hangar terbuka perlahan, mengeluarkan bunyi gesekan logam yang memekakkan telinga. Mereka mengarahkan drone ke dalam ruang yang luas dan gelap.

Setelah mendarat dan turun dari drone, Elara menyadari mengapa tempat itu disebut Perpustakaan Kaca. Dinding-dinding lorong itu dilapisi oleh lempengan data kristal yang memantulkan cahaya redup. Jutaan terabyte data disimpan di sana.

Seorang wanita tua dengan jubah hacker yang sudah usang, rambut beruban yang dikepang, dan mata yang cerdas menanti mereka. Di tangannya ada tongkat logam yang tampaknya berfungsi ganda sebagai interface digital.

"Aku tahu kalian akan datang," kata wanita itu, suaranya kering seperti kertas tua. "Anak dari Aurora. Dan teknisi yang meninggalkan jejak digital termudah yang pernah aku lihat."

"Anda... Archivist?" tanya Kael, merasa malu dengan komentar terakhir wanita itu.

"Panggil aku Tira. Aku adalah penjaga ingatan yang tidak ingin dicuri oleh Aether Corp," jawab Tira. Matanya yang tajam menatap Elara. "Kau membawa Echoes bersamamu. Aku bisa merasakannya. Dan Neva ada di belakangmu."

Tira tidak membuang waktu. Dia membawa mereka melalui labirin lempengan kaca data menuju sebuah ruang pelatihan kecil.

"Kita tidak punya banyak waktu. Neva akan segera menemukan bagaimana Aurora melarikan diri, dan kemudian dia akan datang ke sini. Kekuatanmu, Chrono-Kid," Tira menunjuk Elara. "Itu belum sempurna. Itu adalah belati yang kau gunakan sebagai pedang."

"Saya hanya mencoba untuk bertahan hidup," kata Elara.

"Bertahan hidup tidak akan mengalahkan Neva," Tira menyanggah. "Neva telah menguasai metode ibumu. Dia menggunakan ingatan kolektif. Kau harus menguasai dirimu sendiri. Ingatan yang kau ambil dari Nexus memberimu potensi penuh, tapi kau belum tahu cara menggunakannya."

Tira menjelaskan bahwa Kronometri Elara memiliki tiga tingkatan:

 * Ekstraksi: Mencuri data ingatan (yang sudah ia kuasai).

 * Suntikan (Glitch): Memanipulasi ingatan pada objek (yang ia gunakan untuk melawan UEK).

 * Proyeksi (The Echoes): Memanifestasikan ingatan ke dalam realitas fisik.

"Saat kau menyerang Nexus, kau secara tidak sengaja masuk ke Tingkat Tiga. Itu hampir membunuhmu karena kau tidak punya jangkar mental yang stabil. Kabel yang dibuat oleh si teknisi itu—" Tira menunjuk Kael. "—hanyalah patch darurat. Kau butuh jangkar mentalmu sendiri."

"Bagaimana saya mendapatkan jangkar mental?"

Tira tersenyum misterius. "Dengan ingatan yang paling kuat yang kau miliki. Cinta."

"Tapi saya... Saya tidak punya banyak ingatan tentang itu," kata Elara, teringat kehidupannya yang dihabiskan untuk melarikan diri dan mencuri.

"Kau punya satu. Ingatan yang disembunyikan ibumu di Nexus adalah fondasinya. Gunakan itu. Dan Kael," Tira menoleh pada hacker itu. "Kau juga akan berlatih. Kau adalah jangkar fisiknya. Neva akan mencoba memutus koneksi mentalnya dengan serangan fisik padamu."

Uji coba dimulai. Tira mengaktifkan sebuah ruangan simulator. Dinding-dindingnya berubah menjadi hitam pekat.

"Tugasmu, Elara: Proyeksikan dirimu ke dalam ingatan ibumu. Itu ingatan terkuat dan terbersih yang kau miliki. Kael, tetap di luar, pegang Neuro-Glove Elara. Jika dia hilang selama lebih dari lima menit, tarik dia kembali. Jika dia tersesat, kau juga akan mati."

Elara melepas Neuro-Glove. Dia duduk bersila di tengah ruangan, memfokuskan pikirannya pada ingatan ibunya: Ruangan putih. Spiral. Suara lembut.

SENTUH. Elara menyentuh lantai.

Seketika, dia kembali ke The Echoes. Namun, kali ini, dia tidak mengambang. Dia berdiri di Labirin Ketakutan yang diciptakan Tira.

Labirin itu terbuat dari manifestasi ingatan acak yang sangat mengganggu: Dinding yang terbuat dari wajah-wajah yang mencemooh, lorong-lorong sempit yang dipenuhi suara sirene lama Neo-Arcadia, dan bayangan Spectra yang menyerupai Mem-Hunters.

Tira: "Ini adalah ingatan yang kau lawan setiap hari, Elara. Kecurigaan, ketakutan, kesepian. Gunakan ingatan ibumu sebagai mercusuar. Kunci dirimu pada kebeningan itu!"

Elara mencoba. Dia mencoba memanggil ingatan ibunya, tetapi labirin itu terlalu kuat. Setiap langkahnya membuat Labirin Ketakutan semakin nyata.

Dia tersandung. Wajah di dinding berteriak padanya: "Kau adalah kesalahan! Kau membawa kehancuran!"

Elara hampir panik.

Di luar, Kael melihat monitor Tira. Elara terengah-engah, tubuhnya bergetar di tengah ruangan.

"Dia hampir terlepas," kata Tira dengan nada serius. "Dia terlalu banyak menyerap noise The Echoes."

"Elara! Fokus! Aku di sini!" teriak Kael melalui earpiece Elara.

Kael tahu kata-kata tidak cukup. Tira menatap Kael dengan dingin. "Aether Corp tahu kau adalah hacker yang cerdik. Tapi kau tidak tahu cara bertarung fisik. Di sinilah Neva akan menyerangmu."

Tira meraih tongkatnya dan memukul lantai. Tiba-tiba, dari kegelapan di sudut ruangan, muncul tiga boneka Synth pelatihan yang bergerak cepat dan memegang tongkat kejut.

"Tugasmu: Tahan mereka selama Elara kembali. Jika kau menyentuh tanah, Elara akan terjebak!"

Kael kaget. "Apa?! Itu curang!"

"Ini adalah perang, Kael! Tidak ada kecurangan!"

Kael membuang ranselnya, meraih tongkat besi tua yang ia bawa dari Reruntuhan. Synth itu menyerang. Kael, yang tidak pernah bertarung, harus mengandalkan insting. Dia menghindari serangan pertama dengan canggung.

Di dalam Labirin Ketakutan, Elara merasakan ketakutan Kael melalui kabel jangkarnya.

Ingatan Ibunya: Suara wanita itu: "Cinta bukanlah kelemahan, Nak. Itu adalah ketegasan. Itu adalah alasan untuk kembali."

Elara menyadari kesalahannya. Dia mencoba menyembunyikan ingatan ibunya dari Labirin. Padahal, dia harus memproyeksikannya.

Dia berhenti. Dia mengambil risiko terbesar. Dia mengabaikan dinding yang mencemooh. Dia menutup matanya di dalam Echoes dan memanggil bayangan ibunya, dan janji yang ada di Nexus.

Elara membuka matanya.

Sekitar dirinya, The Echoes merespons secara dramatis.

Ingatan Labirin Ketakutan yang kotor dan kacau itu mulai tercerai-berai. Di tempatnya, muncul cahaya keemasan yang hangat. Labirin itu tidak hilang, tetapi kini diselimuti oleh aura kebeningan. Wajah-wajah yang mencemooh di dinding kini tampak tenang, seolah telah dimaafkan.

Elara memproyeksikan Ingatan Damai.

Dia berjalan maju, menembus dinding yang tadinya menakutkan, yang kini terasa seperti kabut. Dia telah menemukan jangkar mentalnya: bukan hanya ingatan ibunya, tetapi tujuan di baliknya.

Tali jangkar Kael terasa stabil. Elara telah berhasil.

Di ruangan fisik, Kael terengah-engah, tubuhnya penuh luka memar, berhasil menahan Synth terakhir. Tira mematikan mode pelatihan.

"Bagus. Kau berhasil menjadi jangkarnya," kata Tira datar.

Elara kembali. Dia menarik napas dalam-dalam, cahaya keemasan di matanya meredup, kembali menjadi mata cokelatnya yang biasa.

"Saya berhasil," kata Elara.

"Ya. Tapi kau memakan waktu 4 menit 58 detik. Hampir terlambat," kata Tira. "Sekarang, kita harus melanjutkan. Neva akan segera menemukan Perpustakaan Kaca. Dia sedang mencari titik kelemahan ingatan untuk menembus firewallku."

Tira berjalan ke sebuah panel utama. "Perpustakaan Kaca memiliki archive yang Neva inginkan: lokasi semua sekutu Proyek Chronos. Aku tidak bisa membiarkan dia mendapatkannya."

"Anda akan memindahkannya?" tanya Kael.

"Tidak. Aku akan menghapusnya," jawab Tira, matanya keras. "Aku akan membersihkan perpustakaan ini. Aku akan menghapus semua archive di sini, termasuk rute pelarian ke sekutu lainnya, untuk mencegah Neva menggunakannya sebagai blueprint."

Elara kaget. "Tidak! Saya membutuhkan rute itu! Saya membutuhkan sekutu ibu saya!"

"Kau telah mengambil ingatan kuncinya, Elara. Kau sudah menjadi sekutu terbesarmu sendiri. Memori itu telah memberimu tujuan. Tapi untuk melindungi yang lain, kami harus menghapus semua jejak. Ini adalah harga dari perang ingatan."

Tira menekan tombol purge. Cahaya di lempengan kristal di dinding mulai meredup, seolah-olah data sedang mati.

Elara menatap Tira. Dia telah datang mencari sekutu, tetapi yang ia temukan adalah seorang wanita yang siap mengorbankan segalanya, termasuk harapan Elara.

"Kita harus pergi, sekarang," kata Tira. "Ada satu orang lagi yang bisa membimbingmu. Orang yang paling tersembunyi. Pergilah ke Titik Dua. Konservatorium Bisu. Dan jangan pernah kembali ke sini. Perpustakaan ini akan segera menjadi debu."

Mereka berlari. Elara tahu, dia baru saja kehilangan peta ke masa depannya, dan kini harus bergantung pada satu-satunya ingatan yang tersisa: ingatan yang ia ambil dari Nexus.

1
Maximilian Jenius
Gak nyesel baca cerita ini, recommended banget!
Vanne Mcguire
Ngelongo gila!
Nurqaireen Zayani
Tidak sabar untuk kelanjutannya.
Titi
seruu bngt aslii serius ga boong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!