NovelToon NovelToon
Jebakan Satu Malam Bersama CEO

Jebakan Satu Malam Bersama CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cinta Terlarang / Fantasi Wanita / Bad Boy / Trauma masa lalu
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yourhendr

Ketika Liora terjebak dalam malam penuh kesialan, ia tak pernah menyangka hidupnya akan berubah selamanya setelah bertemu Felix Dawson, Sang CEO yang dingin sekaligus memikat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yourhendr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Paham

"Felix, aku merindukanmu." Maggie memberikan pelukan erat saat dirinya sudah tiba di ruang kerja Felix. Tampak jelas Maggie sangat merindukan Felix. Wanita itu bahkan sampai memeluk Felix dengan sangat erat, seakan tak ingin terlepaskan.

Felix bergeming di tempatnya saat mendapatkan pelukan dari Maggie. Pria tampan itu sama sekali tak menolak, ataupun membalas pelukan Maggie. Dia hanya diam membiarkan Maggie memeluknya dengan begitu erat.

"Kenapa kau ke sini tiba-tiba, Maggie?" tanya Felix dingin dan datar.

Maggie mengurai pelukannya, menatap jengkel Felix. "Kau ini menyebalkan sekali. Aku kan sepupumu. Kenapa kau malah bertanya seperti itu padaku?" jawabnya jengkel.

Ya, wanita cantik yang ada di hadapan Felix adalah Maggie Dawson—sepupunya. Kedua orang tua Maggie tinggal di Chicago. Sedangkan Maggie sejak dulu kerap tinggal di keluarga besar Felix. Jadi bisa dikatakan Maggie sangat dekat dengan Felix ataupun keluarga besar Felix.

"Kau selalu datang dengan tujuan tertentu. Kau tidak mungkin datang begitu saja. Cepat kau katakan padaku, apa tujuanmu?" tanya Felix lagi. Pria itu sangat mengenal sepupu dekatnya. Dia yakin bahwa pasti ada sesuatu hal yang ingin sepupunya itu katakan. Kalau tidak ada hal penting, mana mungkin sepupunya itu menghampirinya.

Maggie tersenyum malu saat Felix tahu tujuannya. "Kau pintar sekali, Felix. Baiklah aku langsung memberitahumu saja. Minggu depan aku akan mengenalkan calon suamiku pada keluarga kita. Jadi aku ingin kau hadir. Kau juga jangan lupa membawa pasangan. Jangan hanya terus menerus sendiri."

"Kau yakin akan menikah dalam waktu dekat? Memangnya kau sudah tahu dengan baik siapa calon suamimu itu?" Felix bertanya memastikan.

Bagaimanapun, dia tidak mau sampai sepupunya mendapatkan sosok pria yang buruk. Felix bukan tipe pria yang langsung percaya begitu saja ketika Maggie menceritakan hal-hal baik tentang calon suami sepupunya itu. Felix akan menilai orang tersebut baik, jika dirinya sendiri yang menilai, bukan dari ucapan cerita dari orang lain.

Maggie mendesah panjang. “Kau tenang saja, Felix. Aku sangat mengenal calon suamiku. Minggu ini kau datang saja. Nanti aku akan mengenalkan calon suamiku padamu. Aku yakin kau dan dia pasti bisa langsung akrab.”

Felix terdiam sebentar mendengar ucapan Maggie. Sebenarnya, Felix paling malas menghadiri acara keluarga. Apalagi kalau sudah bertemu dengan ibunya, itu hanya membuatnya sakit kepala saja. Sifat ibunya yang kerap mengatur. Ayahnya saja terkadang sering dibuat pusing oleh ibunya.

Akan tetapi, Felix ingin melihat secara langsung pria yang dipilih oleh sepupunya. Tentu, dia tak ingin sampai Maggie salah memilih suami. Mau tak mau, dia harus datang. Dia ingin menilai sendiri pria yang sudah dipilih oleh Maggie.

"Baiklah. Aku akan datang," jawab Felix dingin.

Senyuman di wajah Maggie terlukis mendengar Felix akan datang. Wanita itu langsung melompat ke tubuh Felix—memeluk pria itu dengan sangat erat. "Aku senang sekali kau datang. Jangan lupa bawa pasanganmu. Aku yakin pria setampan dirimu pasti sudah memiliki kekasih."

Felix tak menjawab apa pun perkataan Maggie. Pria itu hanya diam, tapi sesuatu hal sudah sejak tadi dia pikirkan. Sesuatu hal yang menimbulkan sedikit keraguan, tetapi dia berusaha memunculkan keyakinan dalam dirinya.

Waktu menunjukkan pukul tiga sore. Setelah Maggie pulang, Felix disibukkan dengan banyaknya meeting bersama dengan rekan bisnisnya. Dia bahkan sampai lupa mengirimkan pesan pada Liora. Biasanya, Felix sering mengajak Liora makan siang bersama. Tetapi, karena tadi dia sangat sibuk, dia lupa mengirimkan pesan pada Liora.

Felix melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya sekilas. Pria itu segera melangkah keluar dari ruang kerja, saat dirinya sudah menyelesaikan beberapa pekerjaannya.

"Tuan Dawson," sapa Rose sopan ketika melihat Felix.

"Di mana Liora?" Ini kalimat pertama yang lolos di bibir Felix, ketika Rose menyapa dirinya.

Rose sedikit bingung karena Felix menanyakan Liora. Namun, otaknya langsung mencerna—mungkin saja ada pekerjaan yang ingin Felix bicarakan pada Liora. Itu yang ada di dalam pikiran Rose.

"Hm, Tuan. Kebetulan tadi Liora pulang cepat. Dia sedang kurang enak badan, Tuan," tutur Rose memberi tahu dengan sopan.

"Liora sakit?" Raut wajah Felix berubah mendengar kabar Liora sakit. Padahal tadi pagi Liora baik-baik saja.

Rose mengangguk. "Iya, Tuan. Liora sedang kurang enak badan."

Felix segera merogoh ponselnya yang ada di saku celananya, dan menghubungi nomor Liora, tapi sayangnya nomor Liora malah tidak aktif. Pria itu mende-cakkan lidahnya kesal. Harusnya Liora bilang padanya, kenapa malah hanya diam dan langsung pulang begitu saja?

Tanpa berpikir panjang, Felix segera melangkah cepat pergi meninggalkan tempat itu menuju lift. Tampak alis Rose menaut bingung melihat sifat Felix yang sangat aneh. Raut wajah Felix amat panik ketika mendengar Lioraa sakit.

"Tuan Dawson seperti kekasih Liora saja," gumam Rose pelan. Buru-buru, dia menepis pikiran konyolnya. Rose langsung menampik, tak mungkin Liora menjalin hubungan dengan Felix. Wanita itu memutuskan kembali menuju ke ruang kerjanya.

Liora duduk di ranjang kamarnya dengan raut wajah muram. Wanita itu izin pulang cepat bukan karena sakit, melainkan karena hatinya sejak tadi merasakan sesak. Melihat Felix dipeluk wanita lain, membuat Liora tak bisa mengerjakan pekerjaannya.

Lebih baik dirinya menenangkan hati dan pikirannya daripada harus dilingkupi kecemasan yang tidak jelas asal usulnya.

Yang harus Liora ingat adalah pria seperti Felix berhak mendapatkan wanita cantik, kaya, dan berkelas. Tidak sepertinya yang hanya wanita biasa, jauh dari kata sempurna. Mungkin saja Felix selama ini hanya main-main dengannya.

Liora tersenyum menertawakan dirinya sendiri. Kevin saja meninggalkannya demi wanita yang lebih hebat darinya. Apalagi Felix yang memiliki segalanya. Felix pasti akan mencari pasangan yang sepadan.

Suara bel apartemen berbunyi. Kening Liora mengerut dalam. Dia yakin bukan Felix yang datang. Felix pasti sedang asik dengan wanita cantik yang memeluknya tadi pagi.

Liora hendak mengabaikan bunyi bel apartemennya itu, tapi bunyi itu apartemennya tak kunjung berhenti. Dia menjadi jengkel. Padahal hari ini dirinya ingin istirahat seharian, dan tak ingin diganggu oleh siapa pun.

"Siapa yang datang? Mengganggu saja," gerutu Liora kesal. Detik selanjutnya, Liora menyibak selimut, dan turun dari ranjang—melangkah menuju ke arah pintu.

Di depan pintu masuk, Liora segera membuka kenop pintu—lalu seketika matanya melebar terkejut melihat Felix ada di hadapannya. Mata abu-abu Liora memancarkan jelas rasa tidak percaya apa yang dia lihat. Tapi tidak! Liora sama sekali tidak salah lihat. Yang ada di hadapannya sekarang ini adalah Felix Dawson.

"F-Felix? K-kau di sini?" Liora benar-benar tak menyangka kalau Felix ada di hadapannya.

Felix masuk ke dalam apartemen Liora. "Kenapa kau mengganti password apartemenmu?" tanyanya dengan nada kesal. Tadi, Felix sudah berusaha masuk ke dalam apartemen Liora, menggunakan password yang sering dia gunakan setiap kali datang ke apartemen Liora. Namun, password lama gagal. Itu menandakan Liora telah mengganti password apartemennya.

Liora mendesah panjang. "Aku bosan dengan password lama. Kenapa kau ke sini? Pulanglah. Aku ingin istirahat." Nada bicara Liora ketus. Dia memang sengaja mengganti password apartemennya. Hati yang sesak mendorongnya untuk melakukan itu. Lagi pula, dia pikir Felix akan sibuk dengan wanita cantik yang datang ke kantor.

Kening Felix mengerut melihat perubahan sifat Liora. "Kau kenapa, Liora?" tanyanya bingung sambil menyentuh kedua bahu Liora.

"Aku ingin istirahat. Kau pulanglah." Felix menyingkirkan kedua tangan Felix yang menyentuh bahunya. Lantas, wanita itu melangkah pergi menuju kamar, meninggalkan Felix.

Felix terdiam sebentar melihat perubahan pada Liora. Dia merasa ada yang tidak beres dengan Liora. Padahal tadi pagi, dirinya dan Liora baik-baik saja. Tanpa pikir panjang, dia segera menyusul Liora ke kamar.

"Liora, tunggu." Felix segera menahan lengan Liora, saat dirinya dan Liora tiba di kamar.

Liora membalikkan badannya, menatap dingin Felix. "Kenapa kau belum pulang juga, Felix?!" serunya jengkel.

"Ada apa denganmu? Rose bilang kau pulang cepat karena kau sedang kurang enak badan. Tapi kenapa malah kau marah aku menjengukmu? Harusnya kau senang aku datang menjengukmu," ucap Felix berusaha mengalah pada Liora.

"Kenapa kau peduli aku sakit? Bukankah kau hari ini sedang asik dengan kekasihmu? Harusnya kau bersama dengannya saja. Tidak usah ke sini!" seru Liora kesal.

Alis Felix menaut mendengar ucapan konyol Liora. Akan tetapi, seketika sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman saat dirinya menyadari bahwa Liora cemburu pada Maggie. Dia yakin sakit hanyalah alasan Liora saja.

Felix rasanya ingin tertawa, tapi dia berusaha menahan agar tak sampai tertawa. Bisa-bisa Liora akan semakin marah padanya, kalau sampai dirinya tertawa. Sungguh, dia tak menyangka kalau Liora akan cemburu pada Maggie.

Felix mendekat ke arah Liora, dan melingkarkan tangannya ke pinggang wanita itu. "Kau cemburu, hm?" bisiknya serak di depan bibir Liora.

Raut wajah Liora berubah. Buru-buru wanita itu memukul dada bidang Felix, agar pelukan di pinggangnya terlepas. Namun, alih-alih terlepas malah Felix semakin memeluk dirinya dengan begitu erat.

"Felix, lepaskan aku. Siapa yang cemburu!" seru Liora terus memukuli dada bidang Felix. Wanita itu tidak ingin berada di dekat pria itu.

"Dia Maggie Dawson, sepupuku yang sebentar lagi akan menikah, Liora." Felix langsung bersuara, karena jika dia tak memberi tahu bisa saja Liora akan semakin mengamuk tidak jelas.

Seketika mata Liora memancarkan jelas keterkejutannya. "A-apa? S-sepupumu?" ulangnya memastikan. Dia takut kalau apa yang dia dengar ini salah.

Felix mengangguk tanpa ragu. "Ya, dia adalah Maggie Dawson, sepupuku. Ayah Maggie adalah adik ayahku. Dia akan segera menikah. Dia datang ke kantorku karena dia memintaku datang di acara pertemuan keluarga. Nantinya dia akan memperkenalkan calon suaminya pada seluruh keluarga."

Lidah Liora seakan keluh tak mampu merangkai kata mendengar apa yang Felix katakan. Dalam hati, dia merutuki dirinya yang langsung menuduh tanpa langsung bertanya. Kalau sudah seperti ini, apa yang harus dia katakan? Ah, Liora benar-benar merasa sangatlah bodoh!

Felix tersenyum melihat ekspresi wajah Liora yang amat menggemaskan di matanya. Pria itu menarik dagu Liora, menatap manik mata Liora yang gelagapan serta panik.

"Masih cemburu, Nona Jolie?" bisik Felix lagi.

Wajah Liora memerah. "Aku tidak cemburu!"

Sebelah alis Felix terangkat. "Really, kau tidak cemburu?"

"Iya! Aku tidak cemburu!" Liora mempertahankan gengsinya. Dia tak mau sampai Felix tahu kalau dirinya cemburu. Sungguh, ini benar-benar sangat memalukan.

Felix mengangguk-anggukan kepalanya seakan percaya dengan ucapan Liora. "Alright, kita buktikan kalau begitu."

Kening Liora mengerut bingung. "Buktikan? Apa maksudmu, Felix?" tanyanya yang tak mengerti dengan apa yang Felix katakan.

Felix tersenyum samar. Pria itu menggendong Liora gaya bridal—dan membawa Liora menuju ke ranjang. Raut wajah Liora terkejut ketika Felix tiba-tiba menggendongnya.

"Felix! Apa yang kau lakukan! Turunkan aku!" seru Liora.

"Aku akan menurunkanmu." Felix menjeda, mendekatkan bibirnya ke telinga Liora. "Tapi di ranjang, bukan di sini," bisiknya serak—dan sukses membuat wajah wanita itu memerah seperti kepiting rebus.

1
🦋™Chanzi®🦋
Aku mampir kak.
mampir karna nama PM sama kayak nama di cs aku Felix & Leora (Saudara kandung)/Sob//Sob/
lah disini malah nikah
bububbb
semangat kakak🥰
Piwpiwputri Pubg
BANTU RAMAIKAN NOVEL BARU AKU YUK 🫶
bububbb
keren banget kak...
kinggg
semangat thor
Yourhendr
bikin hati deg deg an, tunggu episode selanjutnya.!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!