"Saingan? Lawanku Janda aja, aku udah MENANG!"
.
.
.
Gladys, merutuk habis kekasihnya yang ketahuan sedang berselingkuh di sebuah kamar hotel dengan seorang Janda beranak tiga.
Hati wanita mana yang tak sakit, terlebih ia sudah menerima pria itu sepaket dengan putrinya yang selama dua tahun ini selalau berusaha agar bisa diterima dengan baik sebagai ibu sambung.
.
.
.
"Dasar DUDA gak tahu diri. Lihat saja, akan ku pastikan penggantimu adalah BERONDONG TAJIR"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part #29
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Kamu pikir aku puyer? sembarangan!" jawab Erica ketus, tentu saja itu hanya untuk menyembunyikan dadanya yang kini tengah berdebar
Bohong sekali jika ia tak salting dengan rayuan receh Pemuda tampan di depannya saa ini. Hal yang tak pernah ia rasakan dan ia dapatkan ketika bersama si Duda.
"Aku serius loh, Mbak," kekeh Kai yang kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang makan yang masih ada Mama dan Cita, entah kemana si Bungsu ( ken weh, da teu penting)
"Assalamu'alaikum," seru Kai yang langsung menyalami punggung tangan Mama dan juga..
"Jangan, Kai, gak enak," tolak Cita saat ia akan di perlakuan yang sama dengan sang Mama.
"Iya deh, senyamannya Kakak aja," ucap Kai tak masalah. Ia paham, karna bagimana pun akan sulit bagi Cita untuk menepis kenyataan jika ia adalah calon bos besar di perusahaan beberapa tahun kemudian.
"Sudah makan, Kai?" tanya Mama.
"Belum, Mah, ini malah mau numpang makan disini," jawab Kai, kejujurannya entah kenapa justru ter dengar menggemaskan karna memang di tambah ekpresi dan senyum manis di bibirnya.
"Udah pada abis loh," timpal Erica.
Ucapannya tentu saja langsung di senggol Cita yang duduk di sampingnya itu, "Hust--," bisiknya.
"Adanya cuma ini, biar Erica masak lagi buat kamu ya, masih ada bahan bahannya kan, Er?" tanya Mama.
Kedua mata wanita itu langsung membola besar, mana mau ia jika harus memasak hanya untuk Kai. Jadi tak salah jika Erica langsung menggeleng kan kepalanya tanda menolak perintah sang Mama.
"Gak apa apa, Mah. Kalau ajak Mbak Er keluar buat nemenin Kai makan, boleh?" izinnya pada wanita paruh baya di depannya saat ini.
Lagi, Erica di buat kaget. Ia yang awalnya menoleh pada Kai kini beralih pada sang Mama, dengan kode matanya ia harap Mama paham untuk tidak memberi izin, tapi...
"Boleh, asal jangan pulang malam malam ya, Kai."
Erica yang mendengar itu langsung menjatuhkan wajahnya di atas meja makan, sedang kan Cita berusaha menahan tawa, ia tahu apa yang sedang di rasakan oleh adiknya itu.
"Makasih banyak ya, Mah. Kai janji gak pulang malam," Balasnya senang yang langsung di iyakan oleh Mama.
Kai yang sudah tak sabar dan juga lapar bergegas bangun dari duduknya, merasa sudah di beri lampu hijau tentu saja langsung di Gas keun...
"Ayo, Mbak," ajak Kai tanpa mengulurkan tangan.
Erica yang mendongak hanya memicingkan matanya, namun deheman dari sang Mama mau tau mau membuat ia juga ikut bangun.
Kai yang tersenyum lebar malah menambah ketampanan di wajahnya, dan Erica sadar itu. Ia tak menampik jika pemuda yang kini tengah mengajaknya keluar adalah sosok yang nyaris sempurna.
Setelah pamit pada Mama dan Cita, kini keduanya sudah berada di dalam mobil mewah milik Kai, namun berbeda dengan yang pernah di naiki Erica saat pulang dari rumah sakit, sangat di wajar kan karna orang sekaya keturunan Lee Rahardian tentu tak mungkin hanya memiliki satu kendaraan tak perduli dengan usianya yang masih bau kencur.
"Hem, Makasih ya, Mbak," ucap Kai tiba-tiba.
"Makasih untuk apa?" tanya Erica.
"Ya--, Makasih aja pokoknya," balas Kai lagi.
"Oh, iya, sama sama."
"Makasih," ucap pemuda itu lagi yang kali ini dengan tawa kecil.
Erica yang bingung tentu langsung menoleh, "Kok makasih lagi?" tanyanya.
.
.
.
.
Ya, gak apa apa kan biar bisa sama sama...
tp terlihat sangat wlo pun masih kecil semngat nya membara☺️
yg pasti yg bikin gak haus dech KAI dengerin gombalan mu bikin mbak Er kelaparan 😜
semngat Mak author 🤗