NovelToon NovelToon
SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Playboy / Cinta Terlarang / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Apa-apaan nih!" Sandra berkacak pinggang. Melihat selembar cek dilempar ke arahnya, seketika Sandra yang masih berbalut selimut, bangkit dan menghampiri Pria dihadapannya dan, PLAK! "Kamu!" "Bangsat! Lo pikir setelah Perkutut Lo Muntah di dalem, terus Lo bisa bayar Gue, gitu?" "Ya terus, Lo mau Gue nikahin? Ngarep!" "Cuih! Ngaca Brother! Lo itu gak ada apa-apanya!" "Yakin?" "Yakinlah!" "Terus semalam yang minta lagi siapa?" "Enak aja! Yang ada Lo tuh yang ketagihan Apem Gue!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Setelah Om Seno pamit kembali ke kantor, tersisa Sandra bersama Revano.

Tak ada yang bicara. Sandra terdiam. Sedangkan Revano menatap Sandra tanpa tahu harus bagaimana.

Detik ke menit, menitpun berlalu Sandra masih diam tanpa kata.

"San,"

"Mungkin hasilnya salah,"

Sebait kata yang keluar dari benak Sandra membuat nyeri di ulu hati Revano.

Saat Om Seno mengabarkan Sandra jatuh pingsan, tanpa aba-aba Revano segera meninggalkan Narendra Group bergegas menuju Rumah Sakit.

Betapa panik dan Revano tak pernah sekhawatir ini sebelumnya.

"Kondisi kehamilan Nyonya Sandra baru memasuki minggi kelima. Saya harap Tuan bisa menjaga mood Nyonya Sandra. Karena pada umumnya, Ibu Hamil memiliki tingkat mood yang berbeda-beda. Selama bisa ditangani sendiri, masalah apapun itu sebaiknya ditangani saja, karena stress pada Ibu Hamil bisa memicu banyak dampak negatif. Dan, kehamilan Nyonya Sandra ini masih rentan maklum saja trimester pertama memang masih sangat rawan, apalagi dalam hal berhubungan Suami Istri, sebaiknya dihindari duli hingga kandungan kuat dan kondisi Nyonya Sandra sehat."

"Sayang,"

"Aku gak mungkin hamil, Kita baru sekali melakukannya. Kemarinpun Aku baru saja haid. Tidak mungkin."

Sandra dengan mata bergerak-gerak mencari jawaban atas kebingungannya. Entah mengapa hatinya masih belum bisa menerima bahwa di dalam rahimnya sudah tumbuh janin.

"Dokter mengatakan haid Kamu kemarin bisa saja itu adalah flek. Dan bisa juga itu menjadi tanda awal kehamilan. Kandungan Kamu sudah berusia lima minggu."

Revano mencoba menjelaskan sesuai yang dikatakan Dokter kepadanya.

"Jadi, Aku benar-benar sedang mengandung?" Sandra menunduk, bulir air matanya menetes, sambil memegang perutnya yang masih rata.

"Sayang, ini rezeki untuk Kita."

"Bukan itu yang Aku khawatirkan Mas, Aku hanya memikirkan jika Ia lahir seorang perempuan maka nasabnya tak akan memakai namamu, karena ia hadir sebelum adanya akad antara Kita."

Revano mengulum bibirnya. Pengetahuan agamanya nol besar. KTP nya muslim tapi ia tak menjalankan dan memahami mana hal yang boleh dan dilarang dalam agama.

"Anak ini suci, Perbuatan Kita yang berdosa Mas. Aku hanya tidak mau Ia merasakan dan ikut menanggung apa yang Kita perbuat. Ia tidak tahu apa-apa. Kita yang salah."

"Sayang, Maaf atas kesalahan yang Aku lakukan. Aku tahu Aku salah. Dan Aku tidak pernah memikirkan sampai sejauh itu. Maaf Aku San."

"Tidak hanya Kamu, tapi Akupun ada andil saat itu. Nasi sudah menjadi bubur."

"Dokter bilang, Kamu harus banyak istirahat. Kandungan Kamu masih rentan. Dokter juga menyarankan agar Kamu dirawat dulu hingga kondisi pulih."

Sandra mengangguk. Bagaimanapun, kini sudah ada kehidupan di dalam rahimnya. Ia tak boleh egois. Bagaimanapun ia hadir karena perbuatan kedua orang tuanya.

"Sandra,"

Pintu terbuka, setelah suara ketykan sebelum langkah lebar memasuki ruang rawat Sandra.

"Opa,"

Opa Narendra langsung datang begitu Revano mengabarkan kalau Sandra di rawat di rumah sakit.

"Opa sudah dengar. Selamat Sayang. Opa bahagia sekali. Bagaimana kondisi Kamu Sayang? Ada yang sakit? Atau gak nyaman?"

Opa Narendra mengkhawatirkan Kondisi Sandra apalagi Revano ditelepon sempat mengatakan Sandra pingsan.

"Aku gak apa-apa Opa." Sandra bisa melihat ketulusan dan kasih sayang yang Opa Narendra berikan kepadanya.

"Opa dengar dari Vano, sudah ada Cicit Opa disana, bagaimana kondisinya?" Ada rasa hangat dalam diri Sandra, Opa Narendra menanyakan kondisinya dulu kemudian baru kondisi janin dalam kandungannya.

"Dia baik Opa. Tadi Mas Vano yang sudah bicara dengan Dokter. Iya kan Mas,"

"Iya Sayang, benar Opa Dokter mengatakan kalau anak Kami sehat, baik-baik saja."

Senyum Opa Narendra terlihat lega, ada rasa haru dari raut wajahnya, "Opa bahagia sekali, diusia Opa kini, Opa masih diberikan kesempatan, merasakan kebahagiaan melihat Cucu Menantu Opa hamil Cicit Opa."

"Opa," Sandra ikut meneteskan air mata, melihat Opa Narendra begitu bahagia hingga sudut matanya meneteskan air mata.

Revano yang melihat keduanya turut larut dalam atmosfer emosional yang begitu membuat dadanya bergemuruh.

"Vano, Opa titip Sandra dan Cicit Opa, pastikan Mereka selalu sehat, nyaman dan baik-baik saja. Opa gak mau dengar Kamu bikin ulah apapun yang membuat Sandra jadi stress, orang hamil itu tidak boleh banyak pikiran. Sandra jangan ragu kasih tahu Opa kalau Revano macam-macam. Karena Opa sendiri yang akan menghukumnya. Nanti, kalau Kamu ngidam sesuatu, jangan sungkan kasih tahu Opa."

"Suaminya Aku, kenapa kalau Sandra ngidam kasih tahu Opa."

"Aww! Sakit Opa!"

Sandra tertawa. "Kamu, sama Istri dan Anak saja iri? Lagi pula Kamu ingin apa? Memangnya Kamu yang hamil? Kalau Sandra ini sedang hamil Cicit Opa. Sandra juga Cucu kesayangan Opa."

"Iya deh! Aku mah apa atuh! Cuma kremesan gorengan!"

Sandra mengulum senyum. Interaksi Revano sama Opa Narendra selalu saja menghadirkan kehangatan dibalik saling ejeknya.

"Opa juga mau menjenguk besan, Papamu, Tuan Armando. Bolehkan Sayang?"

"Boleh Opa. Terima kasih ya sudah nengok Sandra dan Papa."

"Sama-sama Sayang, Vano, Kamu gak usah antar Opa keluar, tetap jaga Sandra disini. Sayang, Opa nanti langsung balik ya setelah jenguk Papamu."

"Mas, antar Opa, kasihan Opa sendiri."

"Gapapa Sayang, Opa juga ditemani driver kok. Ya sudah, istirahat yang banyak ya Sayang,"

"Iya Opa. Sekali lagi makasi ya Opa."

Revano mengantar Opa Narendra sampai pintu ruang rawat.

"Mas, Opa kenapa gak diantar keruang Papa,"

"Opa biasa Sayang. Lagi pula kalau sudah maunya gitu, Opa gak mau dibantah."

"Aku suka sama Opa,"

"Ish! Opa itu gak setampan Mas, masa Kamu suka Opa,"

"Tapi kayaknya waktu Opa muda, lebih ganteng Opa dari Kamu Mas,"

"Masa gitu,"

Sandra tertawa. Rasanya beban di pikirannya yang tadi begitu berat mungkin karena efek shock mendengar berita kehamilannya, mulai berkurang.

"Mas,"

Revano kembali mendekat. Duduk di kursi yang ada dekat brangkar dimana Sandra berbaring.

"Ada apa Sayang, ada yang Kamu rasakan? Ada yang sakit? Mas panggil Dokter ya,"

Sandra menahan pergelangan tangan Revano, dengan perlahan Revano kembali duduk. Kini, kedua jemari Mereka saling menggenggam, "Sayang, Mas pernah salah sama Kamu. Tapi kesalahan yang Kita lakukan tidak membuat Kita menyalahkan kehadiran dia yang ada disini. Mas bahagia saat tahu Kamu hamil. Mas harap, Kamu bisa menerima semuanya, maafkan kesalahan Mas ya, Kita jaga sama-sama, anak Kita yang ada di kandungan Kamu. Mas Sayang Kalian."

Revano memeluk Sandra. Pelukan hangat keduanya membuat seseorang yang berdiri di depan pintu hendak masuk menahan langkahnya.

Kalian berdua harus terus saling mendukung. Apalagi sekarang ada Calon Anak Kalian, yang akan semakin membuat Kalian semakin kuat. Opa harap, saat Opa menutup mata kelak, Kalian bisa terus bersama dan saling mengisi satu sama lain.

1
Rahma Inayah
tnp mereka sadri.sdh tumbuh benih2 cinta dan melupakan perjanjian prannikah
Rahma Inayah
aamiin semoga opa bs betrtm nnt sm cicit nya dan bs bermain .pnjg umur sehat sllu opa
Rahma Inayah
semoga vano bs membantu masalah yg dihadapi sandra
Rahma Inayah
pelakor mmg hrs nya di buang dan hempaskan tno belas kasian
Rahma Inayah
astaga nqga jam 11 sdh mau masuk.jam makn siang..untung lahan nya mash becek.klu.gk.bs2 sandra di buat gk bs jaln
Rahma Inayah
bgus lah sandra blm hamil kedrngan tamu bulanan jd klu dia pny ank nnt gk hasil zina
Rahma Inayah
ya kali opa.di.suruh nikah lgi..🤭🤭 ada2 aja vano
Rahma Inayah
sm2 pangan bar bar tp sllu kompak
Rahma Inayah
ada2 aja drma pasutri setiap pgi
Rahma Inayah
vano omes nya ..gk.ketulungan lmw sandra luluh dan jatuh cnt
Rahma Inayah
si vano dasr muka tembok ..lm bucin jg sandra
Rahma Inayah
lbh nikah sm vano km sandra biar ada kekutan buat ngusir dan menjdikan gembel 2 cecunguk tu
Rahma Inayah
mmg ank mu bodoh pelakor cuma bs ngabisin uang di meja judi
Rahma Inayah
bnr yg nm.nya pelakor.ttp pelakor mau bail spt apa pun ttp.perusak.rumh tangga orang
Cicih Sophiana
untuk opa sehat slalu yah.. agar opa melihat tumbuh nya cicit" opa sampai besar besar besar.
Cicih Sophiana
jgn terpengaruh Sandra... lawan mereka sampai hancur lebur
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪
Radya Arynda
waaa manusia2 serakah dan jahat udah mau ber aksi,,,semangaat sandra
Cicih Sophiana
wah mereka so sweet... bahagia sll untuk kalian
Radya Arynda
video apa tuh yang di lihat sandra,,,,,semogah papa nya sandra cepat sadar💪💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!