NovelToon NovelToon
SYSTEM TUKANG OJEK PART II

SYSTEM TUKANG OJEK PART II

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Romansa Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menjadi Pengusaha
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Alijapul

Kisah Iyan yang terpuruk karena ayahnya pergi dan meninggalkan banyak hutang,sedangkan Iyan masih SMA,iya pun menjadi tukang ojek untuk membayar hutang tersebut.iyan menemukan system tukang ojek tanpa sengaja bagaimana kisah selanjutnya silahkan dibaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alijapul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Pembukaan Lowongan Kerja dan Pelatihan

Setelah perjalanan menyenangkan ke kantor pusat Ojek Asyik, Iyan dan teman-temannya kembali ke sekolah dengan semangat membara. Banyak ide yang perlu diimplementasikan, salah satunya adalah membuka lowongan kerja di Ojek Asyik. Iyan yakin menambah tenaga kerja akan meningkatkan efisiensi perusahaan dan memberikan lebih banyak peluang bagi teman-teman sekitar.

Di kantin, Iyan berkumpul dengan Udin, Mira, Sari, Encep, dan Joko untuk membahas rencananya. “Teman-teman! Aku berpikir untuk membuka lowongan kerja resmi untuk Ojek Asyik!” Iyan memulai pertemuan dengan semangat.

“Lowongan kerja? Apa kita ita sudah memiliki di Ojek Asyik ini!” Joko merajuk, berlagak kesal, menyebabkan yang lain tertawa.

“Tentu saja, Joko, kita perlu lebih banyak orang! Makin banyak tangan, makin banyak pekerjaan yang bisa kita capai,” Udin menjelaskan dengan serius.

Mira menambahkan, “Dan kita bisa menawarkan fleksibilitas! Siapa pun bisa bekerja sambil sekolah!”

“Bisa banget! Kita bisa membuka lowongan untuk mahasiswa juga. Dengan sendirinya, semua orang bisa mendapatkan tambahan uang saku!” Sari menanggapi penuh semangat.

Encep melanjutkan, “Kalau kita menawarkan pizza gratis bagi yang melamar kerja, kita bisa menarik banyak orang serius!” Dia tersenyum lebar, menunjukkan bakatnya dalam mengasah ide konyol.

Mendengar ide itu, Iyan segera berkomentar, “Kalau kita asik menjual pizza, kita jadi Ojek AsyikPlus! Ojek sambil menikmati pizza!” Semua tertawa lepas.

Dengan semua ide yang berkembang, mereka sepakat untuk mengadakan seminar kecil di sekolah mengenai lowongan kerja di Ojek Asyik. Lalu, Iyan pun mendapatkan hiburan menarik saat berpikir ada peluang baru.

Keesokan harinya, mereka mengumumkan seminar dalam pengumuman sekolah. Banyak siswa yang tertarik untuk mendengar lebih lanjut. Dengan semangat, Iyan dan teman-temannya mempersiapkan presentasi yang menarik.

Saat hari seminar tiba, suara bising siswa yang berkumpul di ruang kelas membuat Iyan bersemangat. “Selamat datang di seminar pembukaan lowongan kerja Ojek Asyik!” Iyan memulai presentasi dengan semangat.

“Di sini, kita tidak hanya mencari pekerja, tetapi kita membangun keluarga!” Udin menambahkan dengan dramatis, membuat semua orang tertawa.

“Dan Anda akan mendapatkan pengalaman tidak terlupakan! Selain itu, mari kita buktikan bahwa Ojek Asyik adalah pilihan tepat!” Sari terus menjelaskan.

Setelah banyak tanya jawab, seminar berakhir dengan sukses dan akhirnya mereka menerima banyak pendaftar untuk lowongan kerja. “Wow, kita bisa mendapatkan banyak anggota baru!” Iyan berkata penuh bangga.

Dengan penerimaan karyawan secara resmi, Iyan dan teman-teman merasa bangga. “Tapi tunggu dulu, bagaimana jika kita buat pelatihan pengemudi yang menyenangkan?” Encep menyarankan.

“Pelatihan menyenangkan? Apa kita membeli baju superhero untuk semua pengemudi?” Joko bertanya, menyadari keanehan itu.

“Aku rasa kita tidak perlu superhero!” Mira ketawa.

Di tengah keributan, Iyan mendapat pesan dari Nuxee di kepalanya. “Iyan, setelah membuka lowongan kerja, siapkan dirimu! Misi berikutnya siap menunggu!”

“Oh, apa itu, Nuxee?” Iyan penasaran.

“Setelah semua orang mulai bekerja, kamu harus membantu mereka beradaptasi dengan layanan Ojek Asyik dan mengumpulkan umpan balik. Hadiah yang kamu dapatkan adalah Smartphone super canggih yang dapat membantu meningkatkan bisnis!” Nuxee memberi semangat.

Setelah beberapa minggu, mereka berhasil memulai bisnis Ojek Asyik dan berhasil menarik banyak pelanggan. Iyan merasa bangga saat melihat teman-temannya bahu-membahu untuk menjalankan usaha mereka sambil bersenang-senang.

Suatu malam ketika mereka semua berkumpul di rumah Iyan, saat baru saja menikmati pizza sisa dari seminar, Encep bertanya, “Jadi, kapan kita bisa melakukan perjalanan perusahaan Ojek Asyik yang megah? Seperti pelatihan dasarnya!”

“Bisa saja kita pergi ke tempat wisata sambil belajar cara mengantarkan dengan aman!” Sari menggoda.

“Jangan lupa bawa helm dan pelindung! Kita tidak mau ada yang jatuh sambil mengantarkan makanan!” Udin menambahkan bercanda.

Iyan sangat senang melihat semua orang bersemangat.

Setelah mengadakan seminar untuk lowongan kerja Ojek Asyik dan berhasil menarik banyak minat dari siswa, dan mahasiswa juga dari masyarakat yang membutuhkan biaya ikut bergabung,Iyan dan teman-temannya kini siap untuk memulai pelatihan bagi para pengemudi baru. Pelatihan ini bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam berkendara, tetapi juga untuk membangun tim yang solid.

Pada suatu sore yang cerah, Iyan dan teman-temannya berkumpul di pangkalan ojek untuk mempersiapkan pelatihan. Udin nampak sangat bersemangat dan telah menyiapkan beberapa atribut konyol. “Saya pikir kita butuh sesuatu yang menarik! Lihat ini!” Udin mengangkat pelindung kepala berbentuk raksasa.

“Udin, itu lebih cocok untuk pemain bola ketimbang tukang ojek!” Mira tertawa, melihat penampilan Udin yang berlebihan.

“Jangan meremehkan ‘Helm merk Gigantis’ saya! Ini adalah simbol keselamatan dan juga ketegasan!” Udin membela diri dengan wajah serius, mencoba membuat semua orang tertawa.

“Baiklah, kalau begitu kita juga perlu pelindung badan serta sepatu kucing untuk lebih aman!” Encep menambahkan dengan leluconnya, sementara semua berdiri di lapangan sambil tertawa.

“Agenda kita hari ini adalah membuat mereka siap untuk berorientasi bisnis dan menghadapi pengalaman sebagai pengemudi Ojek Asyik! Mari kita mulai!” Iyan menyemangati semua orang, merasa bangga dengan usahanya.

Mereka memecah sesi pelatihan dengan menyajikan beberapa teknik mengemudi yang aman sementara Iyan menilai keterampilan yang dimiliki para pengemudi baru. “Silakan coba teknik mengemudi ini, siapa tahu, kita bisa mengurangi waktu pengantaran di masa mendatang!”

Setelah semua peserta mendapatkan penjelasan, Joko bersaing dengan Encep untuk 'menunjukkan' keterampilan berkendara mereka. Encep melaju cepat sambil berkejaran dengan Joko, tetapi tiba-tiba terjatuh karena berbelok terlalu tajam.

“Langsung bangun! Tidak ada yang melihat!” Encep teriak dari tanah, tampak lucu dengan pedang mainan di tangannya.

“Ada yang lihat, Encep! Kamu terjatuh seperti superman yang sudahlah pensiun!” Joko ngakak sambil memfilmkan kejadian itu dengan ponselnya.

Di tengah pelatihan, Iyan memberikan instruksi sambil terus menahan tawa. “Ingat, kami tidak ingin pelatihan ini mirip pertunjukan sirkus! Mari kita fokus pada pengantaran yang cepat dan aman!”

Setelah sesi pelatihan selesai, Iyan mengumpulkan semua peserta untuk memberikan penghargaan kepada pengemudi terbaik hari itu. “Siapa yang merasa belum mahir dalam mengemudi?” Iyan bertanya dengan senyum lebar.

“Bukankah itu harus pengemudi superhero?” Udin balik bertanya sambil mengenakan helm lucu yang dia bawa.

“Baiklah, untuk pengemudi tercepat yang masih bisa tersenyum, saya memberikan hadiah pizza gratis!” Iyan menunjuk kepada Joko yang menjadi pengemudi tercepat dan mendapatkan pujian.

“Pizza gratis? Yes! Saya bisa menyimpan pizza untuk malam ini!” Joko dengan gembira mengangkat pizza di tangan.

Misi hari itu berakhir dalam suasana ceria, tetapi ada satu hal yang ada di pikiran Iyan. “Nuxee, bagaimana perjalanan kita ke depan? Apa yang perlu kita lakukan selanjutnya?”

“Untuk misi berikutnya, kamu harus melengkapi peserta pelatihan dengan umpan balik. Pastikan mereka belajar dari pengalaman ini! Hadiah yang kamu dapatkan akan menjadi kendaraan yang lebih baik untuk Ojek Asyik!” Nuxee menjelaskan.

“Wah! Waktunya untuk mengambil catatan dan mendapatkan umpan balik!” seru Iyan. Dia beranjak berdiskusi dengan para pengemudi baru. “Kita perlu tahu bagaimana perasaan kalian tentang pelatihan ini dan apa yang bisa diperbaiki!”

Setelah beberapa umpan balik lucu dan serius, mereka menyimpulkan bahwa pelatihan seharusnya tidak hanya tentang memberikan keahlian, tetapi juga tentang bersenang-senang bersama. “Kami harus menjadwalkan sebagai pertemuan mingguan! Agar tidak terlalu membosankan,” saran Mira.

Dengan semangat baru dan kendaraan impian di depan mata, Iyan menyadari bahwa mereka sedang menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar perusahaan ojek. Mereka membangun komunitas, dan Ojek Asyik menjadi lebih dari sekadar bisnis.

Bersambung..

1
Nino Ndut
Hmm, kayak bukan ngomong ma sistem yak.. mirip kayak ma orang biasa..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!