(🌶️🌶️🌶️🌶️)
cerita mengandung cabe rawit. Pandai lah dalam membaca.
Matahari pagi baru saja menampakan diri Gea sudah dikejutkan dengan lamaran yang datang menghampirinya bagaikan Sambaran petir.
Ia dipaksa menikahi calon pamannya yang dinyatakan cacat setelah kecelakaan yang menimpahkannya.
tak bersanding dengan pria cacat, sang Tante pun memilih kabur membawa uang sebesar 5 trilliun.
Bagaimana kelanjutannya?
yuk mampir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hah...(´ . .̫ . `)
...🚩🚩🚩...
...Di dalam bathtub, dengan lembut Alby menggosok sabun di punggung Gea, membuat Gea terdiam membisu akibat malu. Di dalam air, milik Alby terus menyentuh punggungnya, mengakibatkan Gea semakin tak nyaman. Menyadari itu, Alby tersenyum dan mendekatkan bibirnya di telinga Gea....
"Sayang... kamu malu?" tanya berbisik di telinga Gea.
"Aaaa! Itu karena kamu terus menyentuh bagian ini nya aku Alby! Dan kenapa milikmu terus menyentuh punggungku!" teriak Gea terkejut.
"Itu karena dia sangat bahagia akhirnya bisa menampakan diri, kepadamu sayang," balas Alby mengigit gemas telinga Gea.
"Ish! Kamu ini sangat mesum, Alby," desis Gea menahan amarah.
"Hahahaha! Maaf sayang." Alby tertawa lepas memeluk Gea dari belakang dengan erat.
"Sudah... kamu lanjut mandi, aku akan keluar meminta para pelayan memindahkan semua barang-barang mu ke kamar ku," ucap Alby bangkit begitu saja.
"Oh... my God! Apa itu, i-itu sangat besar!" Gea terkejut setengah mati saat ia mendongak menatap ke arah Alby hendak protes, tak sengaja melihat belalai milik Alby yang sangat besar dan panjang.
"Tenanglah, aku tidak akan melakukannya sebelum kamu benar-benar siap," goda Alby mengedipkan mata.
...Gea tak menjawab, ia segera memalingkan wajah ke arah lain sambil menelan luda dengan susah payah. Kini bukan canggung dan malu yang ia rasakan, tapi panik dan takut....
"Tuhan... jika dia benar melakukan itu, aku bisa langsung log out," batin Gea, ia memeluk kedua lututnya dengan panik.
...Setelah selesai membersihkan diri dari sisa sabun, Alby pun berjalan keluar sambil mengenakan handuk....
*
*
...(Di kamar tamu)...
"Astaga... Tuan muda, kamu ini benar-benar mencari masalah dengan menganggu Nyonya," gumam Pak Frank seraya menggosok minyak di leher Niko yang sudah kembali ke bentuk manusia.
Ceklek.
...Pintu kamar terbuka lebar, Alby berjalan masuk dengan santai hanya mengunakan juba mandi berwarna hitam, lalu berdiri di samping kasur menatap Niko....
"Tuan..." lirih Pak Frank takut Alby akan kembali menghajar Niko.
"Bagaimana dengan keadaanya?" tanya Alby.
"Dia masih pingsan, Tuan," jawab Pak Frank menunduk takut.
"Kalau nanti dia sadar, beritahu dia kembali berubah wujud menjadi serigala, agar Gea bisa menjenguknya, kalau dia tidak mau, maka akan ku lempar dia ke dalam penjara para kumpulan serigala," perintah Alby dingin.
"Baik Tuan."
...Alby mendengus kesal, lalu berjalan keluar meninggalkan kamar tamu itu. Para pelayan yang tengah sibuk memindahkan barang-barang milik Gea tak sengaja menemukan sebuah surat yang Gea simpang di dalam laci meja, mereka segera membawanya kepada Alby yang hendak menaiki anak tangga....
"Tuan, kami menemukan ini di laci Nyonya," ucap pelayan menyerahkan amplop itu kepada Alby.
...Alby meraih amplop itu, lalu membuka dan membacanya, kemudian melirik ke arah pelayan itu dengan dingin....
"Kembalilah berkerja, kalau Gea bertanya soal surat ini, katakan saja tidak sengaja kalian buang dan membakarnya," perintah Alby.
"Baik, Tuan."
*
*
...Di dalam kamar, Gea hanya bisa duduk terdiam di tepi ranjang saat melihat barang-barang miliknya di tata dengan rapi di kamar Alby oleh para pelayan....
"Sayang," panggil Alby berjalan mendekati Gea.
"Kenapa kamu diam, sayang? Apa kamu tidak suka satu kamar denganku?" tanya Alby berdiri di hadapan Gea, lalu menarik dagu Gea pelan mendongak ke arahnya.
"Bukan begitu, tapi-"
"Kita adalah sepasang suami istri, dan aku juga sudah mengakui perasaanku, jadi tidak ada salahnya kita satu kamar, bukan begitu istriku?" potong Alby tersenyum menggoda.
"Hahahaha... iya," jawab Gea tertawa getir.
"Bukan masalah itu yang aku takutkan... tapi itu nya kamu yang membuatku takut, dan menjadi masalah besar untukku," batin Gea tersenyum cemas, namun tiba-tiba Gea teringat sesuatu.
"Alby, dimana Niko? Kenapa dia menghilang begitu saja? tanya Gea menatap Alby dengan tatapan penasaran.
"Astaga... aku benar-benar lupa soal itu," batin Alby akhirnya tersadar, melirik ke arah para pelayan yang tengah sibuk menatap barang milik Gea.
"Kalian," ucap Alby menghentikan aksi para pelayan.
"Ya, Tuan."
"Kamu, turun dan katakan, bahwa Gea ingin menemui Niko," perintah Alby.
"Baik, Tuan." Pelayan itu segera berjalan pergi meninggalkan kamar dan yang lain.
*
*
...(Beberapa menit kemudian)...
...Alby dan Gea sudah berpakaian rapi keluar dari kamar berjalan menuruni anak tangga. Di lantai bawa, sudah ada Niko dan Pak Frank yang menanti mereka....
"Pagi, semuanya," sapa Gea lembut dan tersenyum.
"Gea, apa benar kamu sudah menikah dengan bajingan itu?!" tanya Niko penuh emosi.
...Dari tadi ia diperintah kembali ke wujud manusianya setelah ia sudah dalam wujud serigala menanti Gea menjenguknya atas perintah Alby....
"Hah... iya Niko," jawab Gea menghela nafas kasar.
"Gea, apa kamu tidak tau kalau dia adalah calon suami Tante mu?" Niko tidak puas.
"Aku, tau Niko," jawab Gea.
"Hahahaha... ini lucu sekali Gea, disaat kamu diam-diam memberiku harapan, disaat yang sama kamu sudah menikahi Kakakku," ungkap Niko.
"Kakak?" Gea langsung bingun menatap Niko dan Alby secara bergantian. Karena selama ini dia tidak mengetahui kalau keduanya Kakak dan Adik.
"Iya Gea, bajingan itu adalah Kakakku!" pekik Niko menggema.
"Bukan adik kandung, tapi Adik lahir dari ibu yang berbeda," sela Alby merangkul pinggang Gea dengan posesif.
"Tapi sama saja kan?" ucap Niko.
"Tidak sama," kekeuh Alby.
"Aku tau, sejak dulu kamu tidak pernah menerima aku dan ibuku, tapi kamu tidak bisa menyangkal bahwa kami adalah bagian dari keluarga Lycan, Tuan Alby!" tegas Niko matanya berubah warna menatap Alby.
"Kau!" geram Alby hendak maju.
"Cukup! Diam kalian berdua!" Gea menatap marah ke arah keduanya. "Biar lebih jelas, aku akan bertanya langsung kepada Nyonya Marta," sela Gea.
"Nyonya Marta?" Ulang Alby menatap Gea.
"Eh, maksudku, Ibu Mertua," lanjut Gea.
"Terserah kalian," desis Niko kesal. Ia segera berbalik pergi dari sana dengan rasa kesal, marah dan kecewa bercampur menjadi satu.
(Bersambung)
ayo up lg yg banyak
di tunggu yaaaaaaaaa
kami dah nungguuuuuuuuuuuuu dengan gelisah.
menunggu kelanjutannya.
ayo semangat semangat semangat
bagus. seru.
aku suka.
terus terus terus.....
teruskan lagi doooooong ceritaanya.
dan yang banyak biar kami puas membacanya.
seru banget, aku sukaaaaaaaaaaa
up yang banyaaaaaaak biar puas.
kasihan gea. mungkin saat ini gea sudah ada perasaan suka dan cinta sama alby. makanya saat ini gea merasa ada yg hilang dalam dirinya.