Birahi Terlarang Suamiku

"Semalam apa? " tanya Exie, Exie yang biasanya me jawab gak papa aku ngerti kok, sekarang dia malam bertanya memancing Edward, karena sunggu Exie juga penasaran.

"Semalam aku kebelet pup dan sakit perut! kayak nya aku gegelen deh Ex! " canda Edward sambil mendusel perut Exie.

"Gak lucu ih, geliii Ed! " rengek Exie pada Edward karena dia sudah sangat kegelian.

"Oke oke stop! " jawab Edward kemudian duduk dan menatap Exie dengan intens, kemudian memegang tangan Exie yang sehalus sutra itu.

"Aku merasa tak sanggup melakukan itu semalam, karena kamu tau masa lalu ku Ex, aku ini penjahat kelamin. Aku merasa kotor semalam! " jawab Edward setelah memutar otak mencari alasan yang akan dimengerti Exie, karena Exie tidak boleh curiga padanya.

"Aku tahu Ed, dan aku tidak keberatan dengan itu, asal kamu tidak melanjutkan kebiasaan buruk kamu. Aku tahu semua kamu lakukan karena.. " jawab Exie terjeda dan bernafas lega, hampir saja Exie mengungkit mama kandung nya yang ama dibenci nya.

"Karena apa? " tanya Edward dengan intens.

"Karena kamu memiliki masa lalu tentang perempua tidak baik, sehingga kamu melampiaskan emosi mu! " kata Exie pelan, takut jika Edward akan marah.

"Kamu benar, apa boleh kita pelan-pelan saling mengenal terlebih dahulu? " tanya Edward.

Exie hanya tersenyum dan mengangguk dengan hati senang, karena pria arrogant dan galak sekaligu kejam itu ternyata sangat baik padanya dan lembut, bahkan membicarakan semalam dan merasa bersalah untuk semalam.

Exie langsung mengambil roti bakar kemudian dia oleh dengan butter, dan dia celupkan pada coklat yang lumayan masih hangat kemudian dia suapkan pada Edward.

Edward menerima suapaan itu sambil menatap wajah cantik istri nya itu. kemudia mereka sarapan dengan roti bakar slai, atau sause dengan telur goreng dan beberapa irisan alpukat juga salad.

Mereka sarapan dengan diam sambil sesekali saling pandang dan Exie tersenyum sedangakan Edward tetap dengan muka datar nya itu.

"Bersiaplah, setelah mandi nanti kita akan cek out dan pulang ke mansion Ex! " kata Edward.

"Baiklah! " jawab Exie kemudian membereskan koper nya dan memakai coat untuk menutupi diri. Hanya dengan seperti itu saja Exie sudah sangat menawan. Coat warna sand yang di buka memperlihatkan setengah paha mulut nya. Sand dan forestgreen memang perpaduan warna yang perfect. Jiwa designer memang sangat mendarah daging dengan Exie.

Mereka cek out pukul 12 siang kemudian pulang ke mansion Robinson, Felis dan Erza menyambut mereka dengan penuh suka cita. Exie pun sangat bahagia tinggal di sana bersama keluarga besar Robinson.

Hari-hari Exie lewati selama hampir 3 minggu dengan Edward yaitu menyelesaikan study dan wisuda bersama, sambil menghabiskan waktu diluar. Kencan dan nonton. Seperti kata Edward waktu itu. Edward merealisasikan pendekatan yang dia ucapkan.

Setiap malam mereka tidur berpelukan tanpa melakukan apapun, tanpa mereka sadari mereka sudah saling bergantung, dan Edward sangat nyaman dengan Exie. Yang semua dia niatkan agar Exie mencintai Edward dan saat di Paris nanti dia akan sangat sakit karena melihat orang yang di cintai nya mendua di depan mata nya. Tapi Edward tidak sadar jika dia juga sudah terjerat oleh Exie.

Exie menjalani hari nya selalu bahagia, walau kadang sesekali berfikir apa yang membuat Edward masih belum juga menyentuh nya, hanya berciuman atau kecupan dingan di wajah sebelum tidur. Tidak pernah lebih dari itu. Seperti saat ini, Exie tengah mandi di kamar mandi dan berkaca di depan wastafel, mengamati diri nya sendiri.

"Apa aku kurang cantik? Apa dada ku kurang besar? ini sudah besar kok, Bella saja dulu pengen punya payudara seperti ku! ahh jadi rindu Bella! " gumam Exie berubah-ubah posisi melihat diri nya sendiri, kemudian bermuka sendu saat mengingat Bella. Sejujurnya Exie sangat menyayangi Bella, sahabat nya.

"Aku juga putih mulus, kenapa dia berhenti saat bermain di dada ku ya? apa rasanya beda atau aneh? kan dia sudah sering melihat dada berbagai bentuk. Apa dada ku bukan dada kesukaan nya? " gumam Exie terus mengamati dan mengukur dada nya dengan telapak tangan nya.

"Besar kok! Kenapa suamiku tidak nafsu ya. Apa aku harus memakai lingerie seperti keinginan nya? " kata Exie masih terus menggerutu di depan kata seorang diri.

Exie senang diperlakukan baik oleh Edward, tapi sebagai perempuan dia selalu bertanya apa yang membuat suami nya tak menyentuh nya. Terlihat Edward juga sering kali menatap nya dengan mata berkabut tapi tak juga menyentuh nya. Dia sedih kalau mengingat jika suami yang dia cintai tak mau menyentuh nya.

"Ah, sudahlah. Mungkin dia masih belum mencintai aku. Aku akan berusaha agar kamu mencintai ku suamiku! " tekad Exie sambil mengepalkan tangan dan tersenyum kemudian kembali melanjutkan mandi nya.

Setelah selsai mandi dan keluar, dia tidak mendapati suami nya di kamar, kemudian masuk walk in closet dan berganti pakaian laklu turun ke bawah.

"Mom! " sapa Exie saat melihat mom nya membawa piring menata meja makan untuk makan siang mereka.

"Hallo sayang, sini bantuin mom! " jawab Felis sambil tersenyum saat menikah Exie. Felis bahagia rumah besar ini tak lagi sepi seperti dulu semenjak ada Exie, Edward selalu pulang dan banyak di rumah. Felis juga ada teman belanja selama ada Exie.

Kemudian Exie membantu Felis mengeluarkan makanan yang sudah jadi ke meja makan. Kemudian dari belakang rumah daddy dan Edward datang dengan cangkir kopi yang sudah tandas dan meletakkan di dapur.

"Sudah selsai mengobrol nya? " tanya Felis.

"Hmm. Sudah mom. Dad sangat membosankan membahas tentang perusahaan terus! " jawab Edward sambil menghampiri Exie dan mencium dahi Exie. Exie hanya diam karena hal itu biasa Edward lakukan..

"Dad ini, anak kita mau berangkat, habiskan waktu jangan hanya ngobrol perusahaan saja! " omel Felis pada Erza.

Erza hanya mencebikkan bibir nya pada Edward karena sudah memonopoli istri nya. Exie hanya tersenyum melihat wajah kesal daddy nya.

Kemudian mereka makan siang dengan sangat menyenangkan, seperti keluarga yang sangat bahagia. Ya karena ini memang kebahagiaan terakhir Exie sebelum mereka akan berangkat ke Paris besok.

"Besok berangkat jam berapa? " tanya Felis.

"Lah, mommy ini gimana sih. Sore ini Ed dan Ex akan berangkat, besok peswat nya dini hari sekali, jadi Ed menginap di hotel bandara sajasaja agar tidak tertinggal.! " jawab Edward.

"Dad, gimana sih pilot mu itu, masak ijin terbang nya jam segitu! " pekik Felis karena tak terima harus merelakan waktu beberapa jam mereka bersama karena pilot pribadi keluarga Robinson mendapat jadwal terbang dini hari sekali.

"Daripada naik pesawat komersil?!"

.

.

.

.

Happy reading semua nya