USAI

Cklek...

Mendengar pintu kamar kost Reza terbuka, Aira dan Winda bergegas bersembunyi di dalam toilet.

"Koreknya mana Wind?" Bisik Aira.

"Biar aku saja bu yang menyalakan lilinya." Winda mengambil korek dari dalam sakunya kemudian ia menyalakan lilin yang telah tersusun rapih di atas kue ulang tahun yang ia bawa.

Aira mengintip sedikit dari balik pintu kamar mandi, alangkah terkejutnya ketika ia mendapati Reza sedang bercumbu mesra dengan seorang wanita.

"Ada apa Bu Aira?" Tanya Winda, ia merasa sangat heran karena Aira tak jadi keluar memberikan kejutan untuk Reza.

"Ssst... matikan lilinnya." Perintah Aira.

Winda semakin penasaran dengan apa yang terjadi, setelah mematikan lilin ia berjinjit ikut mengintip apa yang sebenarnya terjadi, darah winda langsung mendidih ketika melihat kekasih bosnya itu bercumbu mesra dengan seorang wanita, ingin rasanya ia menghajar Reza namun Aira menahannya.

'Mengapa Bu Aira nampak sangat tenang sekali melihat kekasihnya bersama wanita lain?' Gumam Winda dalam hati.

"Kapan kamu mau putusin Aira? Aku sudah bosan backstreet, aku butuh kejelasan akan status hubungan kita." Tanya Anggel, wanita yang sedang mencium bibir Reza dengan penuh gairah.

"Sabar ya sayang, setelah Alex melunasi semua hutang-hutangku aku pasti akan langsung putusin Aira, maksimal dalam minggu-minggu ini." Reza meyakinkan Anggel jika dirinya akan segera memutuskan Aira.

"Lagian mengapa hutang-hutang banyak sekali? membuat repot saja." Anggel sangat kesal dengan Reza yang berperilaku hedon, hidupnya cenderung boros sehingga ia memiliki banyak hutang, belum lagi di tambah ia adalah penggila judi.

"Itu dulu sayang, aku benar-benar terbawa arus, tapi sekarang aku sudah mulai bisa mengontrol diri dan sebentar lagi semua hutang-hutangku akan luas dengan bantuan Alex." Reza menceritakan jika dirinya membantu rencana Alex untuk mendapatkan tubuh Aira, namun sayangnya rencana Alex di gagalkan oleh Raditya dan para karyawan Aira. Tapi meskipun gagal, dirinya berhasil untuk membujuk Aira untuk mencabut laporan Raditya terhadap Alex ke polisi, sehingga Alex tetap membayar penuh padanya sebagai ucapan terima kasihnya.

"Alex, Alex, siapa sih dia? rasanya aku belum mengenalnya." Tanya anggel kembali.

"Teman satu komunitasku. Dia pernah melihatku jalan dengan Aira di Bintaro Xchange, kemudian malamnya Alex menghubungiku, ia mengatakan jika Aira adalah mangsanya. Ya sudah, yang tadinya aku hanya ingin memanfaatkan Aira, kemudian berbalik membatu Alex, namun ternyata Aira sangatlah bodoh sehingga aku bisa mendapatkan keduanya sekaligus. Aku bisa memanfaatkannya dan juga bekerja sama dengan Alex." Terang Reza.

"Ya sudah tapi jangan lama-lama putusin Airanya, nanti kamu malah jatuh cinta dengannya?" Anggel mencoba memperingati Reza.

"Hahaha... jatuh cinta? Dia sama sekali bukan tipeku, jika aku bisa dapatkan yang pera*an mengapa aku harus memilih janda dengan anak cacat merepotkan saja." Ucap Reza, sambil hendak membuka pakaian anggel.

"Biar aku saja yang melayanimu, kamu nikmati saja permainanku." Anggel menahan tangan Reza kemudian ia membuka satu persatu kancing kemeja Reza, Anggel mengecup dada bidang Reza meninggalkan bekas lipstik pada dadanya.

"Arrrghhh..." Reza mende*ah, menikmati sentuhan demi sentuhan yang di berikan oleh Anggel.

Anggel kembali mencium bibir Reza sambil meraba bagian sensitifnya, perlahan Anggel membuka resleting celana Reza dan melepaskan celana Reza.

Mata Reza terbelalak ketika ia melihat Aira berdiri di hadapannya, ia sangat terkejut dengan keberadaan Aira di kamar kostnya.

"You play drama you get karma. Terima kasih atas semua pengakuannya, sampai bertemu di pengadilan." Aira mematikan handphone di tangannya yang ia gunakan untuk merekam semua pembicaraan Reza.

"Cincinmu sepalsu ucapanmu." Aira melepaskan cincin pemberian Reza kemudian melemparnya ke wajah Reza. Ia membalikan tubuhnya hendak keluar dari kamar kost Reza.

"Aira, tunggu. Aku bisa jelasin semuanya sama kamu." Reza memegang tangan Aira, menahannya untuk pergi.

"JANGAN SENTUH BU AIRA!!!" Winda yang sedari tadi sudah sangat kesal dengan ucapan dan perbuatan Reza langsung melempar kue ulang tahun ke wajah Reza, ia juga menendang bagian sensitif Reza dengan lututnya agar Reza tak dapat mengejarnya.

"Awwww.... " Teriak Reza memegang area sensitifnya.

"Ayo Bu Aira, kita pergi dari sini." Winda menarik tangan Aira keluar dari kamar kost Reza.

"Ayo cepat masuk Bu Aira." Azzam pun sudah bersiap menunggu Aira di depan rumah kost Reza, Aira dan winda pun bergegas masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan rumah kost Reza.

Di dalam perjalanan Aira mengambil handphone dan token internet banking dari dalam tasnya.

^^^Aira:^^^

^^^Terima kasih atas kerja samanya, sisa pembayarannya sudah aku transfrer.^^^

Aira mengirimkan pesan kepada Anggel, Anggel merupakan orang suruhan Aira untuk mencari tahu siapa Reza sebenarnya.

Anggel tersenyum membaca pesan dari Aira "Tugasku sudah selesai, selamat tinggal." Anggel melangkahkan kakinya keluar dari kamar kost Reza.

"ANGGEL, ANGGEL..." Reza berteriak memanggil Anggel sambil menahan sakit di area bagian sensitifnya.

"Akh sial, brengsek kamu Aira." Reza tak menyangka jika Aira yang ia anggap bodoh justru melakukan ini kepadanya, ia benar-benar tertipu dengan kepolosan Aira, semuanya benar-benar diluar rencananya.

Sebenarnya sejak awal Aira menyuruh Anggel untuk mendekati Reza, Anggel selalu memberikan informasi terkait kebohongan yang Reza lakukan kepada Aira, namun Aira memilih untuk bersabar, mengikuti permainan yang Reza mainkan.

Aira menunggu moment yang tepat sambil menyusun strategi, dan ia juga ingin mendengar semuanya secara langsung dari mulut Reza.

"Azzam, kita ke Serpong dulu. Aku ingin menemui pengacaraku." Aira berniat membawa masalah ini ke ranah hukum.

'Aku pikir hubungan ini akan berakhir dengan indah, berlabuh hingga pelaminan, namun nyatanya harus hilang dan USAI.'