NovelToon NovelToon
Bukan Cinta Pengganti

Bukan Cinta Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance
Popularitas:32.1k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Dijebak oleh sahabat dan atasannya sendiri, Adelia harus rela kehilangan mahkotanya dan terpaksa menerima dinikahi oleh seorang pria pengganti saat ia hamil. Hidup yang ia pikir akan suram dengan masa depan kacau, nyatanya berubah. Sepakat untuk membalas pengkhianatan yang dia terima. Ternyata sang suami adalah ….

===========

“Menikah denganku, kuberikan dunia dan bungkam orang yang sudah merendahkan kita."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22 ~ Belum Ada Judul

Bab 22

“Mas Abi, kita harus bicara.”

Adel menghampiri saat suaminya memasuki kamar.

“Oke,” sahut Abi.

Kondisi kamar Adel standar ukuran kamar biasa. Hanya ada ranjang, lemari pakaian, meja rias dan toilet. Abi ikut duduk di pinggir ranjang bersisian dengan Adel.

“Kita bukan di kantor, jadi tidak usah bicara resmi ya,” usul Abi

“Seharusnya mas Abi tidak lakukan ini. ”Adel bicara sambil menunduk, dengan kedua tangan berada di atas pangkuan.

Abi menoleh dan menghela nafas. “Kenapa tidak boleh?”

“Karena bukan Mas Abi yang harus melakukannya. Kalaupun Pak Zahir menolak, saya sudah ada rencana sendiri.”

“Dengan rekaman itu sebagai senjata? Percuma, kamu tidak akan berhasil membuatnya malu apalagi menyesal. Lawanmu Zahir Renaldi, sudah bawaan lahir otaknya licik.”

“Tapi saya malu. Rasanya ingin sembunyi atau kabur kalau tidak ingat ada Papa,” seru Adel dan kali ini berani menatap Abi. “Orang pikir saya murahan, mungkin mas Abi juga begitu. Mau saja ditiduri, padahal belum menikah. Jangankan pacaran, hubungan saya dan Pak Zahir bahkan tidak sedekat Itu.”

“Tapi aku tidak berpikir begitu.” Abi sudah menyelidiki kejadian di mana Zahir menjebak Adel, bahkan rekaman cctv di resto, karaoke dan hotel pun sudah dia dapatkan. Hanya saja perlu waktu yang tepat untuk menyampaikan pada Adel kalau ada orang lain yang ikut terlibat. Tidak malam ini.

“Sudah terjadi, tidak mungkin kita batalkan. Mas Abi boleh ceraikan saya kalau bayi ini sudah lahir.”

Abi mendessah kesal mendengar ide istrinya. Istri, iya Adel memang sudah sah menjadi istrinya. Ingin sekali ia meraih tubuh ringkih wanita ini ke dalam pelukan dan meyakinkan kalau keputusannya bukan karena paksaan apalagi kasihan.

“Tapi, aku tidak mau cerai.”

Adel kembali menoleh, Abi sedang menatapnya.

“Pernikahan ini bukan permainan dan jangan terinspirasi dari drama atau novel mengenai pernikahan kontrak apalagi pengantin pengganti. Aku bukan pengganti,” tutur Abi. “Di depan Papamu aku berjanji akan menjaga dan melindungi kamu. Jadi, kita jalani saja pernikahan ini. Ya … meski belum ada perasaan. Pelan-pelan, seiring waktu mungkin rasa itu akan ada,” tutur Abi dan Adel masih menatapnya.

“Kata orang, wajahku ganteng, Masa iya nggak tertarik.” Abi membuang pandangannya lalu melirik Ade di sampingnya.

Adel tersenyum dan kembali menunduk. Tidak mungkin tidak tertarik dengan Abi, hanya saja untuk membuka hati rasanya tidak mudah. Dengan kondisinya sekarang, rasanya tidak elok dengan mudah menjatuhkan hati pada Abi.

“Ah iya,” cetus Adel. “Maharnya, apa tidak memberatkan mas Abi? Rasanya itu terlalu banyak."

Kotak perhiasan dan amplop berisi uang, diletakan di atas meja rias. Tangan Adel menunjuk ke sana dan Abi pun ikut menoleh.

“Tidak banyak, kamu berhak mendapatkan lebih dari itu. Seorang Ayah merelakan putrinya pada pria yang baru dia kenal, tentu saja harganya tidak ternilai. Simpanlah, itu sudah menjadi hakmu. Semoga kamu tidak malu punya suami Cuma OB, malah jabatan kamu lebih tinggi. Penghasilan juga lebih besar kamu.”

“Saya nggak mikir gitu, loh.”

“Sabar ya, mana tahu takdir kita berubah. Aku naik jabatan jadi direktur,” seru Abi sambil cengengesan dan kembali melirik Adel. “Nanti kamu jadi nyonya besar.”

Adel ikut tersenyum. “Aamiin,” ucapnya.

“Mulai sekarang kita tinggal satu kamar dan tidur satu ranjang,” ujar Abi menepuk ranjang.

“Hm, iya,” sahut Adel menatap sekeliling kamar. “Kamarnya kecil, semoga Mas Abi nyaman.”

“Nyaman, pasti nyaman. ‘Kan ada kamu.” Abi mengulum senyum. “Kamar kosan saya lebih sempit dari ini.”

“Mau langsung tidur atau mandi dulu?” tanya Adel menunjuk pintu toilet.

“Aku sudah mandi, tapi kayaknya perlu bersih-bersih.” Abi berdiri dan melepas kancing lengan baju batik yang dipakainya.

Adel sigap dan mengambil pakaian ganti yang sudah disiapkan oleh Santi. Kaos putih dan kain sarung.

“Ini punya Mas Ari, sepertinya ukuran kalian hampir sama.”

“Sarung ya.”

“Mau saya pinjamkan yang lain?” tanya Adel menduga Abi tidak suka atau tidak nyaman menggunakan kain sarung.

“Ini saja, tidak masalah. Pakai sarung biar gampang.”

“Biar gampang?” tanya Adel heran.

“Iya, gampang pakainya.” Abi meninggalkan Adel menuju toilet.

Sedangkan di tempat berbeda, Zahir menemui Murni Sari kembali membahas rencana dia untuk naik jabatan.

“Temui dia lagi, Indra Daswira,” ucap Zahir.

“Tapi, dia sudah berubah. Tidak mungkin Bunda merayu Pak Indra, kamu harus cari cara lain.”

“Kenapa tidak mungkin. Dulu tanpa diminta, Bunda dengan senang hati terlibat dengannya. Kenapa sekarang menolak?"

“Zahir, itu masa lalu dan bunda menyesal. Jangan memojokkan bunda begini. Sebentar lagi kamu menikah, fokus saja dengan pernikahanmu. Mertuamu pemegang saham, dia bisa merekomendasikan kamu untuk naik jabatan.”

Zahir berdecak pelan, merasa semua tidak berjalan seperti yang dia harapkan.

“Bersiap saja, besok aku akan lihat jadwal Indra. Temui beliau dimanapun dan bagaimanapun caranya. Kalau perlu tidur atau menikah dengannya,” tutur Zahir.

“Kamu ….” Murni merasa direndahkan oleh putranya.

Fokus Zahir teralih pada ponsel yang bergetar di sakunya. Saat ini ia pun sedang gamang menunggu kabar dari Abi. Berharap idenya membuat Abi bertanggung jawab pada Adel bisa berjalan mulus.

Dahinya mengernyit mendapati foto Adel dan Abi, pasangan itu bukan hanya sedang proses lamaran. Namun, sudah menikah. Bukan hanya berjalan mulus, tapi melewati ekspektasinya. Zahir terkekeh karena masalah Adel sudah beres.

“Dasar bod0h. Baru disodorkan ikan asin langsung dilahap. Baguslah, rencanaku berhasil.”

“Rencana apa?” tanya Murni.

Zahir memasukkan kembali ponselnya ke saku dan berdiri.

“Bukan urusan Bunda. Kerjakan saja apa yang harus Bunda lakukan. Dekati dan pastikan Indra percaya dan memilih aku.”

1
sunshine wings
Zahir akan masuk RSJ tertekan kerna terlalu ambisius mau jadi pak dirut.. 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️😂😂😂😂😂
sunshine wings
Malunya.. Zahir.. 😏😏😏😏😏
sunshine wings
Kok mikirnya sampe kesitu Adel..
Lagi bucin²nya suamimu..
🥹🥹🥹🥹🥹
Sunaryati
Membiayai anak dari hasil selingkuh ya mau hasil seperti apa, Murni? ya itu hasilnya , tidak menghormatimu dan berbuat salah, namun tidak mau disalahkan, dan Murni tega membunuh bayi hasil jebakan putranya
Nurminah
mantap keturunan pelakor lahirnya anak iblis
Quinza Azalea
next
Felycia R. Fernandez
wow 😳😳😳😳
anak yang terlahir dan dididik dari seorang pelakor mank beda yaaaa...
ngeri bener...gak takut dosa ke orang tua...
ya mau gimana lagi,sepak terjang emaknya aja dia tau,jadi ya hilang rasa hormat anak ke ibunya...
Iccha Risa
Del jgn dong masa mw cerai mas Abi dah cinta, tuh si pengacau kayaknya Kalak telak si janin yg mw jadi senjata malah gugur mungkin tau yg jdi bpakny licik ga ketulungan....
Nurminah
ah seneng banget si anak laki-laki laknat mampus walaupun tidak berdosa anak tersebut tapi anak itu dijadikan bapaknya buat meras orang menunggu kehancuran pelakor peot dan laki-laki iblis
Felycia R. Fernandez
gagal me lobby ya Zahir 😆😆😆😆
ayooook cari cara lain lagi ...
yang lebih dahsyat rencana nya...
yang bisa sekali tepuk kamu dan moda langsung ikutan modar
Felycia R. Fernandez
naaah kan ,baru juga denger udah sakit hati, gimana kamu bakalan rela Abi ganti istri...
ada aja ya pemikiran mu Del 😆😆😆
Purnama Pasedu
pak indra udah tahu,yg asli
Quinza Azalea
emang bener bener be dhe bah si zahir
Sunaryati
Kau akan masuk lubang yang kau gali sendiri, Zahir. Pak Indra sudah bertaubat dan akan membahagiakan Abi, apalagi ibumu berkali- kali mendatanginya untuk minta jabatan untukmu, beliau sudah tidak akan percaya padamu.
Kas Mi: zahir..kapan tobatmu/Grin/
total 1 replies
Sunaryati
Adek pamali istri minta cerai padahal suami baik- baik, tidak mempunyai kesalahan
mmh nengmuti
walah zahir maling teriak.maling ini mh
mmh nengmuti
walah zahir maling teriak.maling ini mh
LikCi Vinivici
baru sadar, minta bercerai.. ada2 aja si adel
LikCi Vinivici
aldo si HRD g terkejut??😄😄
LikCi Vinivici
g emak g anak produk gagal jd Sultan 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!