NovelToon NovelToon
SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

SALAH KAMAR BERUJUNG NIKAH

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Playboy / Cinta Terlarang / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:12.3k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Pradana Putri

"Apa-apaan nih!" Sandra berkacak pinggang. Melihat selembar cek dilempar ke arahnya, seketika Sandra yang masih berbalut selimut, bangkit dan menghampiri Pria dihadapannya dan, PLAK! "Kamu!" "Bangsat! Lo pikir setelah Perkutut Lo Muntah di dalem, terus Lo bisa bayar Gue, gitu?" "Ya terus, Lo mau Gue nikahin? Ngarep!" "Cuih! Ngaca Brother! Lo itu gak ada apa-apanya!" "Yakin?" "Yakinlah!" "Terus semalam yang minta lagi siapa?" "Enak aja! Yang ada Lo tuh yang ketagihan Apem Gue!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Pradana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Sandra mengurung diri di ruangan kerjanya di A Corp. Segala macam pikiran berkecamuk. Revano segera pamit setelah menghadiri rapat menuju Narendra Group, Perusahaannya.

"San, boleh Om masuk?" Om Seno mengetuk pintu yang terbuka, meski begitu terlihat mata Sandra dengan tatapan menerawang sambil menatap kaca besar yang menghadap lalu lintas jalan protokol.

Anggukan Sandra segera saat kesadaran kembali begitu mendengar suara berat Om Seno.

"San," Kini Sandra duduk dihadapan Om Seno menanti apa yang mau disampaikan oleh orang kepercayaan Papa Armando.

"Om, Aku gak apa-apa. Memang benar apa yang diputuskan oleh dewan Direksi. Berdasarkan saham mayoritas yang kini berada di tangan Revano, secara aklamasi Revano adalah CEO yang baru untuk A Crop.

Memang, semua kesalahan bersumber dari Dua Dajjal yang tak tahu diri. Tapi Mana tahu dewan direksi hanya paham bahwa Andri dan Aisyah adalah bagian dari A Corp dan masih berstatus Anak dan Istri Papa Armando secara hukum.

"Om hanya takut Kamu tidak mau lagi ke kantor. Tapi, Om mohon, demi Papamu, Demi A Corp, tolong tetap bertahan ya."

Pipi Sandra mengembung, hembusan nafas berat sambil menunduk seolah mewakili segala rasa yang berkecamuk dalam dirinya.

Revano Narendra. Suami. Ya secara hitam diatas putih. Dihadapan Negara dan Agama. Keduanya adalah sepasang Suami Istri.

Soal hati?

Sandra tersenyum, sambil memejamkan mata. Bukan euphoria cinta yang berbunga. Ia tahu persis seperti apa ikatan yang ada antara dirinya dan Revano.

"Om rasa, Revano juga akan tahu bahwa Kamu masih memiliki hak, "

"Om, Aku gak apa-apa. Bukankah Revano Suamiku? Apa yang perlu Aku khawatirkan?" Namun senyuman dan nada santai itu tak serta merta membuat Om Seno tenang.

Bukan sehari dua hari Om Seno mengenal Sandra. Bahkan saat Sandra lahir Om Seno ada disana. Sebagai sahabat Armando dan Andin, Om Seno pun turut merasakan kebahagiaan aka kelahiran Sandra.

"Om berharap, A Corp tetap menjadi seperti yang sudah-sudah. Bahkan, harus bisa lebih baik lagi."

"Ya, semoga Om."

"Om ada diruangan. Kalau Kamu butuh, hubungi Om. Atau Kamu mau ke rumah sakit? Om mungkin sore baru kesana, karena ada briefing di divisi pemasaran siang ini."

"Aku akan ke rumah sakit Om. Oh ya Om, soal Anak Dajjal itu, benar masih ditahan?"

"Ya. Biarkan saja. Biar Aisyah sadar, bahwa Andri salah dan biarkan kali ini Mereka tahu bagaimana rasanya susah. Selama ini, Armando, Papamu memanjakan keduanya, bahkan hingga membuat Perusahaan begini, maaf jika Om terbawa emosi San,"

"Gapapa Om, Aku ngerti."

"Ok. Kabari Om ya San kondisi Papamu hari ini."

*

Revano baru saja selesai meeting dengan Dewan Direksi di Narendra Group.

"Selamat Tuan atas pengangkatan Anda sebagai CEO baru A Corp. Saya harap akan ada kabar baik atau bisa jadi A Corp akan menjadi bagian dari Narendra Group."

"Ini masih terlalu dini, tapi lihat saja nanti. Saya harus memastikan banyak hal. Tidak bisa asal saja."

Revanp kembali keruangan kerjanya. Dalam pandangan matanya, jauh menerawang apa yang seharusnya Ia lakukan.

"Harusnya Aku senang. Karena kini Aku bisa menaklukan A Corp. Tapi kenapa wajah Sandra terbayang-bayang?"

Sejak Andri mengajak bekerja sama, Revano memang sengaja menyambut dan memberikan penawaran menggiurkan agar ketamakan Andri bagai umpan dan sasaran empuk.

Tapi setelah semua tercapai, mengapa tak ada kebahagiaan di hati Revano?

Revano menatap layar ponselnya. Tak ada kabar satupun dari Sandra.

"Kemana dia?"

Revano menekan tombol ponselnya. Nomor Sandra tersambung, namun tak diangkat.

Revano Narendra mengingat kembali momen saat dewan direksi mengumumkan bahwa jabatan CEO A Corp resmi dialihkan kepadanya. Di antara riuh tepuk tangan dan ucapan selamat, matanya tertuju pada sosok Sandra, istrinya. Sandra berusaha menutupi perasaannya dengan senyum yang hangat, menyambut keberhasilan Revano di hadapan para kolega mereka. Namun, di balik senyum itu, Revano menangkap kilatan kesedihan yang dalam di sorot mata Sandra, seolah ada beban berat yang tak sanggup ia ungkapkan.

Saat itu, Sandra tetap berdiri di samping Revano, memberikan dukungan sebagai seorang istri yang setia, namun diam-diam hatinya bergolak. Revano tahu, kesedihan itu bukan sekadar perasaan sesaat. Kini, kenangan itu terus menghantui pikirannya, membuatnya bertanya-tanya apa yang sebenarnya dirasakan Sandra saat perubahan besar itu terjadi. Rasa bersalah dan kekhawatiran mulai merayapi hatinya, mengusik ketenangan di balik gelar barunya sebagai CEO.

*

Sandra melangkah pelan dengan tatapan kosong, setiap langkahnya terasa berat seperti menanggung beban yang tak terlihat. Wajahnya yang biasanya cerah kini muram, dipenuhi kecemasan yang mendalam. Saat ia berdiri di depan kaca besar ruang ICU, matanya terpaku pada sosok Papa Armando yang terbaring tanpa kesadaran, dikelilingi oleh alat-alat medis yang berdengung dan berkedip. Napasnya tertahan, sesekali ia menarik nafas panjang seolah merasakan sakit yang sama dengan luka di tubuh ayahnya. Tangan Sandra meremas erat tas kecilnya, berusaha menahan gelombang perasaan takut dan harap yang saling bergulat di dalam dadanya. Dalam keheningan itu, ia merasa seolah semua harapan dan ketakutan bertumpuk, membelenggu langkahnya yang kini gontai menuju pintu ruang ICU.

"Pa, Sandra gagal. Sekarang A Corp jatuh ke tangan orang lain," Sandra mengusap sudut matanya. Rasa lelah begitu menggerogoti diri Sandra. Berjuang sekuat tenaga namun akhirnya tak bisa terselamatkan. Meski Revano adalah Suaminya namun Sandra masih merasa bahwa ia benar-benar akan kehilangan jerih payah Kedua orang tuanya yang telah membangun A Corp dengan susah payah.

Airmata Sandra luruh. Semua masalah dan cobaan datang bertubi-tubi.

Sandra lelah. Butuh sandaran.

*

"Sayang, Kamu sudah siuman?"

Sandra membuka matanya, perlahan mata Sandra mengerjap beberapa kali sebelum benar-benar terbuka.

"San, Kamu baik,baik saja?"

Tak hanya ada Revano, Suaminya, Om Seno pun berada disamping Sandra.

Sandra perlahan memahami apa yang dialaminya. Yang Sandra ingat tadi Ia masih berada di depan ruang ICU Papa Armando sebelum kesadarannya hilang.

Sandra memperhatikan sekitar. Ia terbaring dibrangkar rumah sakit. Tangan kirinya diinfus dan pakaiannya sudah berganti baju pasien.

"Permisi sebentar, Saya akan memeriksa kondisi Nyonya Narendra,"

Sandra mengeryitkan dahi, namun mau berbicara rasanya tubuh Sandra masih lemas.

Dokter dan Ners memeriksa Sandra, "Tuan Narendra, tolong Nyonya agar lebih diperhatikan kondisi tubuhnya, apalagi saat ini Nyonya sedang mengandung, jadi perhatikan asupan gizi dan waktu istirahatnya. Jangan sampai terlaku lelah dan stress, karena itu tidak baik bagi ibu hamil."

"Hamil? Siapa yang hamil?" Sandra menatap Dokter dan Ners dengan tatapan tajam.

Belum mendapat jawaban, Revano kini menjadi sasaran tatapan mematikan Sandra.

"Sayang, Kamu hamil."

Duar!

1
Rahma Inayah
tnp mereka sadri.sdh tumbuh benih2 cinta dan melupakan perjanjian prannikah
Rahma Inayah
aamiin semoga opa bs betrtm nnt sm cicit nya dan bs bermain .pnjg umur sehat sllu opa
Rahma Inayah
semoga vano bs membantu masalah yg dihadapi sandra
Rahma Inayah
pelakor mmg hrs nya di buang dan hempaskan tno belas kasian
Rahma Inayah
astaga nqga jam 11 sdh mau masuk.jam makn siang..untung lahan nya mash becek.klu.gk.bs2 sandra di buat gk bs jaln
Rahma Inayah
bgus lah sandra blm hamil kedrngan tamu bulanan jd klu dia pny ank nnt gk hasil zina
Rahma Inayah
ya kali opa.di.suruh nikah lgi..🤭🤭 ada2 aja vano
Rahma Inayah
sm2 pangan bar bar tp sllu kompak
Rahma Inayah
ada2 aja drma pasutri setiap pgi
Rahma Inayah
vano omes nya ..gk.ketulungan lmw sandra luluh dan jatuh cnt
Rahma Inayah
si vano dasr muka tembok ..lm bucin jg sandra
Rahma Inayah
lbh nikah sm vano km sandra biar ada kekutan buat ngusir dan menjdikan gembel 2 cecunguk tu
Rahma Inayah
mmg ank mu bodoh pelakor cuma bs ngabisin uang di meja judi
Rahma Inayah
bnr yg nm.nya pelakor.ttp pelakor mau bail spt apa pun ttp.perusak.rumh tangga orang
Cicih Sophiana
untuk opa sehat slalu yah.. agar opa melihat tumbuh nya cicit" opa sampai besar besar besar.
Cicih Sophiana
jgn terpengaruh Sandra... lawan mereka sampai hancur lebur
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪
Radya Arynda
waaa manusia2 serakah dan jahat udah mau ber aksi,,,semangaat sandra
Cicih Sophiana
wah mereka so sweet... bahagia sll untuk kalian
Radya Arynda
video apa tuh yang di lihat sandra,,,,,semogah papa nya sandra cepat sadar💪💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!