NovelToon NovelToon
My Perfect Daddy

My Perfect Daddy

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / One Night Stand / Nikah Kontrak / Tamat
Popularitas:31M
Nilai: 5
Nama Author: myafa

Season kedua dari My Baby CEO

Menjadi ayah adalah hal membahagiakan. Hingga seorang ayah berusaha menjadi ayah yang sempurna untuk keluarga.

Namun, siapa sangka jika segala ujian menanti untuk mencapai sebuah kesempurnaan menjadi seorang ayah.

Bryan dan Shea yang harus mengurus baby Al-anak dari Regan dan Selly, harus membagi kasih sayang antara baby El dan baby Al.

Regan yang berusaha menjadi sempurna untuk istri dan anaknya, harus terjebak dalam kehidupan Bryan dan Shea karena anaknya.

"Jika dulu aku memiliki masa lalu yang baik, aku tidak akan setakut ini kehilangan dirimu," ucap Bryan melihat kedekatan antara istrinya dan kakak iparnya.

cover by Milda



Bagaimana kisah rumah tangga mereka?



Baca kelanjutannya di
My Perfect Daddy


Up setiap hari
Jam 12 WIB

Jangan lupa mampir juga Instagram dan facebook untuk mendapatkan info-info.

Instagram: Myafa16
FB : Myafa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merindukanmu

...Area untuk yang sudah menikah ya, yang belum bisa di skip. Buat yang belum, tapi tetap baca, harap lebih bijak....

.

.

.

Mendengar kata rindu dari suaminya, Shea tahu rindu seperti apa yang dimaksud oleh suaminya.

Entah kenapa jantung Shea berdetak lebih kencang dan tubuhnya gemetar. Tidak seperti tadi di rumah saat akan melakukan dengan Bryan.

Mungkin karena suasananya yang berbeda. Seolah tubuhnya tahu akan kemana dia dibawa, dan mungkin ini adalah kali pertama setelah dirinya melahirkan.

Tangan Bryan memutar tubuh Shea. "Kamu masih tetap cantik seperti pertama aku lihat," ucapnya. Tangannya beralih membelai pipi Shea.

Pertama? tanya Shea dalam hati. Ingatannya kembali pada masa lalunya. Dimana dengan kasar Bryan memperlakukannya. Namun, kini suaminya itu berubah. Perlakuannya yang lembut, membuatnya lupa apa yang membuatnya dulu terjebak dalam pernikahan dengan Bryan.

"Aku mencintaimu," ucap Bryan membenamkan bibirnya pada bibir Shea. Meraup kenikmatan yang selalu dia rindukan.

Saat sedang menikmati pertemuan antara dua bibir, suara dering ponsel terdengar. Shea yang terkejut tiba-tiba mendorong tubuh Bryan. "Telepon," ucapnya sesaat kemudian.

Dia berjalan menuju ke meja di mana tadi pertama kali dia masuk dan meletakkan tasnya. Membuka tasnya, dia mengambil ponselnya.

Tangannya dengan cepat menguap layar ponsel. "Iya, Ma," ucap Shea pertama kali.

"Se, bagaimana cara menghangatkan susu?" Suara Melisa terdengar dari sambungan telepon.

Shea menjelaskan pada mama mertuanya cara menghangatkan susu untuk baby Al dan El. Setelah selesai menjelaskan, Shea mematikan sambungan telepon.

Bryan yang berada di belakangnya, tiba-tiba mengambil ponselnya dan mematikan ponsel milik Shea.

"Kenapa dimatikan?" tanya Shea bingung.

"Agar tidak ada yang menganggu," jawab Bryan seraya memasukan ponselnya ke dalam tas Shea. Dia tidak mau sudah jauh-jauh dirinya sampai ke tempat ini, tapi gangguan tetap ada.

Dengan gerakan lembut, Bryan menangkup tubuh Shea dan menggendongnya. Melangkah, dia membawanya ke tempat tidur.

Shea yang terkejut dengan apa yang dilakukan Bryan, langsung mengalungkan tangannya dia leher Bryan. "Selalu saja, tidak memberikan aba-aba," kesal Shea.

Bryan hanya menjawab dengan tawa. Sampai di tempat tidur, dia menurunkan Shea perlahan-lahan. Menegakkan tubuhnya, Bryan melangkah pergi meninggalkan Shea.

Tangan Shea langsung menarik tangan Bryan. Dia bingung kenapa suaminya justru meninggalkannya. "Mau kemana?" tanyanya.

"Menutup tirai," jawab Bryan, "aku tidak mau ada yang melihat tubuhmu."

Mendengar jawaban suaminya, dia melepaskan tangan suaminya itu dan membiarkan suaminya melakukannya.

Bryan yang kembali, melangkah menghampiri Shea seraya membuka kancing kemejanya. Senyum tipis terlihat diwajahnya, saat melihat tubuh Shea yang berada di tempat tidur.

Mata Shea hanya terfokus pada perut Bryan yang tampak seperti roti sobek. Walaupun sering melihatnya, tetapi kali ini terasa lain, karena dia merasa Bryan lebih sexi.

Bertumpu pada sikunya, Bryan membuat Shea berada dalam kungkungannya. Dia mulai membenamkan bibirnya pada leher Shea, memberikan kecupan di sana.

"Jangan membuat kissmark," ucap Shea mendorong lembut tubuh Bryan. "Aku tidak mau mama tahu kita kemari," ucap Shea malu. Dia tidak bisa bayangkan jika mama mertuanya sampai tahu, jika ternyata mereka berdua tidak bertemu klien, tetapi justru pergi ke hotel.

"Iya." Bryan kembali menyusuri leher Shea. Tangannya mulai bergerak membuka pakaian yang dipakai oleh istrinya.

Shea yang memakai dress dengan resleting dibelakang membuat Bryan dengan mudah menanggalkan pakaian yang dipakai oleh istrinya. Kini tubuh Shea hanya tersisa bra dan hot pant.

Dengan membenamkan kembali bibirnya pada bibir Shea, tangan Bryan meraih pengait bra yang berada di punggung istrinya. Melepas perlahan, dia membuang ke sembarang arah. Kini tubuh bagian atas itu polos tanpa penghalang.

Menyusuri tubuh istrinya dengan bibirnya, dia sampai pada dua gundukan yang begitu menjulang tinggi. Ukurannya kini lebih besar membuat Bryan menelan salivanya. Dia pun menyesap perlahan, dan membuat suara erangan lolos dari mulut Shea.

Tangan Bryan tak tinggal diam, dia bergerak menanggalkan seluruh pakaian yang masih berada di tubuh Shea dan tubuhnya. Kini tubuh tanpa penghalang itu pun saling melekat menyalurkan hawa panas yang penuh gairah.

Bryan memulai penyatuan mereka. Memasukkan miliknya yang sudah lama menanti kenikmatan milik Shea.

Tubuh Shea yang cukup lama tidak merasakan milik Bryan, membuatnya sedikit sentak kaget dan membuat Bryan menghentikan sejenak, untuk membuat Shea menerima kedatangannya.

Saat dilihat istrinya itu sudah rileks, Bryan mulai melanjutkan kembali. Memacu tubuhnya, membuat irama kenikmatan.

Bryan memilih sesekali melepas ciumannya dan membiarkan suara erangan lolos dari mulut Shea. Dia tersenyum saat mendengar suara sexi yang begitu dia rindukan terdengar menggema mengisi keheningan kamar.

Suara erangan dari Bryan pun menandai jika dia akan mencapai pelepasannya. Sampai semburan vanilla keluar, menandakan berakhirnya penyatuan mereka.

Napas mereka saling memburu, meraup sebanyak mungkin oksigen untuk mengisi paru-paru mereka. Napas yang terengah-engah pun menandakan seberapa keras mereka berlari sampai ke garis finis.

Tubuh Bryan masih setia berada di atas Shea. Sesekali dia mendaratkan kecupan di bahu polos milik istirnya itu. "Terima kasih." Satu kata yang terucap dari mulut Bryan untuk ungkapan rasa puasnya merengkuh kenikmatan.

Shea yang lelah pun hanya menjawab dengan anggukan. Sejenak dia mengatur deru napasnya, sebelum dia membersihkan diri.

***

Jam menunjuk jam lima sore. Sudah setengah hari Bryan dan Shea menghabiskan waktu di dalam kamar hotel. Sudah berkali-kali juga Bryan mengulang kegiatannya, hingga membuat tubuh Shea begitu lelah.

Dalam dekapan suaminya, dia menikmati memejamkan matanya. Merasakan tubuhnya yang begitu letih.

"Aku mau pulang," ucap Shea. Pikirannya kembali pada dua bayi yang sedang bersama neneknya. Baru setengah hari tapi dia begitu merindukan dua bayi itu.

Bryan hanya tersenyum seraya membelai kepala istrinya. Suara lemas istrinya terdengar lucu. "Ya sudah, kita mandi dulu, setelah itu kita pulang."

"Kita?" tanya Shea memastikan. Dengan sisa tenaganya dia menjauhkan tubuhnya untuk menjangkau wajah suaminya.

"Iya, kita," jawab Bryan pasti.

Shea kembali menjatuhkan tubuhnya di atas dada Bryan. Dia tidak yakin jika kegiatan mandi berdua akan benar-benar menjadi kegiatan mandi.

"Aku tidak akan melakukannya," ucap Bryan. Dia menyibak selimut dan menangkup tubuh Shea yang polos dengan kedua tangannya. Membawanya ke dalam kamar mandi, dia menurunkan Shea di dalam bathtub berisi air hangat yang memang sudah dia siapkan dari tadi.

Di dalam bathtub Bryan membersihkan tubuh Shea. Kegiatan yang pertama kali mereka lakukan, karena selama hamil, Shea tidak pernah berendam di dalam bathtub.

Usapan lembut Bryan membuat Shea senang. Ternyata suaminya itu memang benar-benar mengajaknya mandi.

Namun, pikiran Shea itu hanya bertahan sebentar, karena setelah itu tangan Bryan mulai bergerilya kembali, dan mengulang kembali kegiatan mereka.

Shea hanya bisa pasrah, saat keinginan suaminya tak cukup sekali. Dia tahu suaminya tidak akan tepat janji jika persoalan yang satu ini.

.

.

.

.

...Jangan lupa like, vote dan koment...

1
Sylvia tjan
Luar biasa
Luzi Refra
👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏🌟🌟🌟🌟🌟
Sri Muryati
Luar biasa
Sri Muryati
Lumayan
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
BRYAN SHEA2
pipi gemoy
👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
🙏🏼
pipi gemoy
hadiah buat bayi cantik 🌹
pipi gemoy
👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
🙏🏼☕
pipi gemoy
😆😆😆😆😆😆😆😆😆👻
suami gue banget 🤣🤣🤣🤣🤣
pipi gemoy
vote Thor
untuk 2daddy✌🏼
pipi gemoy
😆😆😆😆😆😆😆😆
ada adegan action nya Thor 🌹😂
ALVARO DIRGANTARA
Luar biasa
pipi gemoy
pasti Daddy Bry😆😆😆😆😆😆👻
pipi gemoy
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼🌹
pipi gemoy
mampir lagi Thor 🙏🏼
Karin19
Luar biasa
Ing
Dari semua karya Kak Myafa yg ter-FAVORIT yaitu Daddy Bryan & Mommy Shea 😍🥰😘
Ceritanya sprti nyata mereka bersama2 berjuang menjadi pribadi yg lbh baik lg, benar2 kolaborasi pasangan yg tulus mengasihi & mencintai dgn cara mereka sndiri.
Diah Ani Pratiwi
Luar biasa
Iin Kurnia Rini
Bagus
Lailatul Fadhilah
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!