NovelToon NovelToon
Dia Sang Pemberi Warna

Dia Sang Pemberi Warna

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:507
Nilai: 5
Nama Author: ynt ika

kisah ini bercerita tentang seorang gadis cantik nan ceria, yang hidup bergelimang kasih sayang dari orang tuanya, sampai di titik di mana ayahnya membawa seorang wanita ke dalam rumahnya dan menghancurkan segalanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ynt ika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menemui Luky

Ceklek

Nindi berjalan mendekat pada ranjang ayahnya. Di genggamannya tangan kekar itu di sertai dengan kecupan hangat di keningnya.

" Selamat malam Dady. Apa kau begitu lelahnya hingga tak ingin membuka matamu. Kau sudah tertidur begitu lama Dady apa kau tidak merindukan putri kecilmu ini hmm? Dady aku merindukanmu kapan kau akan bangun dan berbicara lagi denganku " setitik air mata jatuh membasahi pipinya. Nindi mendekatkan bibirnya pada telinga ayahnya dan mengucapkan satu kalimat yang mampu membuat ayahnya menitikkan air mata dalam keadaan tak sadarkan diri. " I Miss You Dady " mencium kelopak mata pria itu lalu mengusap air matanya.

Nindi menghela nafas pelan tatapannya beralih pada seorang pria yang kini sedang duduk di sofa dengan pandangan mengarah padanya.

Ia menghampiri pria tampan itu mendudukkan dirinya di sofa single. Menatap pria itu dengan tatapan biasa. Nindi bersukur karena Luky selamat saat perusahaan itu hancur, ia bahkan sudah berpikir bahwa Luky menjadi korban.

" Hai kakak maaf membuatmu menunggu lama, tadi aku ada urusan yang harus di selesaikan terlebih dahulu. Jadi, baru bisa pulang jam segini, sekali lagi maafkan aku kakak " Ucap Nindi menatap pria yang tengah tersenyum ke arahnya, tak ada raut kemarahan dari wajahnya.

" Tidak aku juga baru sampai, tidak perlu merasa tidak enak seperti itu Anin " Ucap Luky tersenyum. Anin adalah panggilan sayang dari Luky untuknya di ambil dari nama Anindita.

Nindi tersenyum saat Luky memanggilnya dengan sebutan Anin. Sudah lama ia tak pernah mendengar nama itu lagi keluar dari mulut orang yang sudah ia anggap kakak itu.

Mereka berdua memang sangat dekat. Saat kecil Nindi selalu mengikuti Luky ke manapun dan selalu menempel padanya. Kala itu Luky sering berkunjung ke kediaman Aditama dan bermain dengannya, tak jarang juga ia membelikan hadiah untuknya.

Saat itu Nindi yang memang anak semata wayang dari Gabriel Aditama merasa senang saat Luky memperlakukannya seperti seorang adik dan dia bisa merasakan kasih sayang seorang Kakak dari Luky. Jadi, dia sudah menganggap Luky sebagai kakaknya mulai saat itu hingga sekarang.

" Bagaimana kabarmu kak baik baik saja bukan? "

" Aku baik tidak perlu khawatir aku bisa menjaga diriku. Bagaimana dengan mu mereka tidak melukaimu kan? " Tanya Luky memperhatikan tubuh adiknya. Terdengar nada kecemasan yang di tunjukkan Luky padanya.

" Aku baik. Tapi mereka siapa yang kakak maksud? " menatap luky dengan dahi berkerut bingung.

" Mereka yang menghancurkan perusahaan kalau saja tuan Gabriel tidak menyuruhku agar bergegas meninggalkan perusahaan, mungkin aku sudah menjadi korban sekarang " Jawab Luky menjelaskan. Nindi yang mendengar itu terpaku di tempatnya, badannya membeku otaknya berputar cepat.

" Jika saat itu Daddy menyuruh kakak untuk pergi, ada kemungkinan kalau Daddy tau tentang penyerangan itu " beralih menatap ayahnya " Apa yang kau sembunyikan dariku Daddy "

Melihat Nindi yang melamun Luky menjadi bingung. " Anin apa yang kau pikirkan " tetapi tak ada jawaban dari pemilik nama itu. Luky menepuk jidatnya membuat si empunya terlonjak kaget.

" Kakak kau ini kenapa. Membuatku terkejut saja dan ini sakti " menunjuk dahinya dan mengelusnya untuk menghilangkan rasa sakitnya. Nindi melihat Luky dengan tatapan kesalnya yang membuat pria itu tertawa.

" Hahaha. Itu salahmu kenapa melamun aku sudah memanggil mu tapi kau tidak menanggapi ku " jawab Luky terkekeh kecil.

" Ck tetapi kau juga tidak perlu menepuk jidatku ini sakit tau. Kau ini memang selalu menyebalkan "

" Baiklah2 maafkan aku ya nona manis " Ucapan Luky mampu membuat Nindi tersenyum.

" kakak kau tau sendiri aku tidak bisa terlalu lama marah padamu. Kau selalu tau caranya membujukku " Ucapnya tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya. Nindi beranjak dari kursinya duduk di samping Luky dan memeluk lengan nya dengan manja.

" Aku sayang padamu kak dan terimakasih karena kau mau membantuku membeli mansion dan pilihanmu memang selalu membuat aku puas kak. Aku selalu menyukai apapun yang kau pilihkan untukku. Terimakasih " Tersenyum bahagia yang mampu membuat Luky merasakan kehangatan di hatinya.

" Kak aku akan pergi berbelanja besok. Apa kau mau ikut bersama kami? " tanya Nindi dengan suara manjanya yang mampu membuat Luky tak bisa menolak.

" baiklah aku akan ikut bersamamu. Tetapi, kami yang kau maksud siapa hem " Dengan satu tangan mengelus lembut surai panjang. Yang nampak indah itu.

" Anjani dan Keisha, Aku juga mengajak mereka untuk menemaniku. Mereka juga ingin bertemu dengan mu kakak "

" Aku juga sudah lama tidak bertemu dengan mereka berdua. Huft belum bertemu saja aku sudah bisa membayangkan bagaimana nasibku jika bertemu dengan Anjani " Ucapnya yang sudah tahu akan bagaimana nasibnya nanti. Nindi hanya terkekeh pelan melihat kakaknya.

" Kak apa kau mau tinggal bersama denganku? dan sungguhan menjadi kakakku? " Mendengar permintaan Nindi membuat Luky terdiam tak mampu berkata apapun.

" Kita bicarakan ini nanti setelah ayahmu bangun " Nindi menghela nafas pelan mendengar jawaban Luky. Jika sudah begini ia hanya mampu mengiyakan saja.

" Baiklah kak. Kau istirahatlah lebih dulu aku akan keluar sebentar saja. Jangan bertanya karena aku takkan memberimu jawaban " Luky yang tadinya memang ingin bertanya mengurungkan niatnya mendengar nada dingin dan datar adiknya.

" Balok tetap saja balok. Walaupun mencair sebentar pasti akan kembali dingin lagi "

Sedangkan di sisi lain kota itu terlihat dua orang pria sedang duduk saling berhadapan dengan minuman yang menemani mereka.

Mereka tengah mengobrol tentang sesuatu hal yang penting.

" Jadi apa yang membawamu hingga mendatangi markas ku ini " Tanya pria itu pada pria berumur di depannya yang tampak gagah dengan balutan jas abu abu.

" Aku ingin meminta bantuan mu untuk menculik seorang gadis untukku " Jawab pria lalu meminum minuman itu meresapi sensasi rasa yang memabukkan.

" Seorang yang berkuasa sepertimu meminta bantuan pada kami?. Apa anak buahmu sudah tak mampu melakukannya " dengan tersenyum mengejek pada pria itu yang tengah mengepalkan tangannya kuat.

" Aku akan membayar sesuai kemauan mu. Bagaimana, kau mau membantuku? " Dengan penuh percaya diri membuat pria itu terkekeh sinis.

" Bagaimana jika aku menolak " Mendengar itu pria itu berdiri dari duduknya menatap pemimpin mafia itu dengan tatapan marahnya.

" Kauu " Marah pria itu. Mendengar kliennya berteriak membuat pemimpin itu tertawa renyah betapa besar keberanian pria tua ini. Apa dia tidak sadar sedang berada di mana sekarang. pikirnya.

" Baiklah2 aku akan membantumu dan ku peringatkan padamu pria tua jangan sekali-kali kau meninggikan suaramu padaku. Mengerti " Ucap pria itu berlalu pergi meninggalkannya.

" Tunggulah. Sebentar lagi ayah akan membalaskan dendam mu pada mereka " Batin Daren. Ya orang itu adalah Daren Duches yang mendatangi markas mafia untuk membantunya menculik seseorang.

Hai hai semuanya.🤗🤗

Bagaimana, semoga suka sama ceritanya 😁😁

Jangan lupa tinggalkan jejak ya👣

Karena itu membuat author semakin semangat menulis 😘

tetap dukung author dan sampai jumpa di next episode 👑👑👑

1
Gohan
🙏Tolonggg thor, update secepatnya!🙏
Edwin Edwin Hamid
lumayan
Gatita✨♥️😺
Pengen lebih banyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!