NovelToon NovelToon
Takdir Sang Pewaris Terbuang

Takdir Sang Pewaris Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di tengah hiruk pikuk kota modern Silverhaven, Jay Valerius menjalani hidupnya sebagai seorang menantu yang dipandang sebelah mata. Bagi keluarga Tremaine, ia adalah suami tak berguna bagi putri mereka Elara. Seorang pria tanpa pekerjaan dan ambisi yang nasibnya hanya menumpang hidup.

Namun, di balik penampilannya yang biasa, Jay menyimpan rahasia warisan keluarganya yang telah berusia ribuan tahun: Cincin Valerius. Artefak misterius ini bukanlah benda sihir, melainkan sebuah arsip kuno yang memberinya akses instan ke seluruh pengetahuan dan keahlian para leluhurnya mulai dari tabib jenius, ahli strategi perang, hingga pakar keuangan ulung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1: Tetesan yang Tak Tumpah

Aroma karbol yang tajam menguar dari lantai yang baru saja dipel Jay Valerius. Setiap tarikan dan dorongan kain pel di atas ubin porselen yang dingin adalah sebuah ritme yang sudah ia hafal selama tiga tahun terakhir. Ini adalah ritme kehidupannya: sunyi, monoton, dan hampir tak terlihat di sudut kemewahan sederhana kediaman keluarga Tremaine.

Tiga tahun lalu, ia menikahi Elara Tremaine. Pernikahan itu bukanlah sebuah dongeng, melainkan sebuah kesepakatan aneh yang menyelamatkan Jay dari jalanan dan memberikan keluarga Tremaine status samar memiliki seorang menantu—meskipun menantu itu dianggap tak lebih dari seorang pengangguran yang menumpang hidup.

"Jay!"

Suara tajam itu memecah keheningan. Lyra Tremaine, ibu mertuanya, berdiri di puncak tangga dengan tangan bersedekap. Daster sutranya yang mahal tampak kontras dengan pandangan menghina yang ia lemparkan ke bawah.

"Sudah hampir jam makan malam dan kau masih berkutat dengan lantai? Apa kau tidak punya pekerjaan lain?" sindirnya. Tentu saja ia tahu Jay tidak punya pekerjaan lain. Itulah inti dari leluconnya setiap hari.

Jay tidak menjawab. Ia hanya berhenti sejenak, menegakkan punggungnya, lalu kembali melanjutkan pekerjaannya dengan ketenangan yang sering kali membuat Lyra semakin jengkel.

"Hari ini ulang tahun pernikahanmu yang ketiga, tahu?" Lyra melanjutkan, menuruni tangga dengan langkah-langkah yang sengaja dihentakkan. "Tiga tahun kau makan dari piring kami, tidur di bawah atap kami. Apa yang sudah kau berikan pada putriku? Selain cucian kotor dan rasa malu."

Jay berhenti mengelap lantai. Ia menatap bayangannya sendiri di ubin yang mengkilap. Seorang pria kurus dengan pakaian pudar dan ekspresi yang sulit dibaca.

"Maafkan aku, Bu," hanya itu yang ia katakan. Suaranya datar, tanpa emosi.

"Maaf tidak bisa membayar tagihan," desis Lyra, kini berdiri hanya beberapa langkah darinya. "Aku benar-benar tidak mengerti apa yang Elara lihat darimu."

Saat itulah Elara pulang. Ia tampak lelah setelah seharian bekerja di perusahaan logistik keluarganya. Wajahnya yang cantik tertekuk melihat interaksi antara ibu dan suaminya. Pemandangan yang terlalu biasa.

"Bu, sudah," kata Elara pelan, meletakkan tas tangannya di atas meja. "Aku lelah."

"Justru karena kau lelah! Kau bekerja keras sementara suamimu ini bermain menjadi pembantu di rumahnya sendiri," balas Lyra sengit sebelum akhirnya melengos pergi ke arah dapur.

Elara menghela napas panjang. Ia berjalan mendekati Jay. Dari sakunya, ia mengeluarkan beberapa lembar uang kertas yang sedikit lecek.

"Ini," bisiknya, menyodorkan uang itu pada Jay. "Untuk malam ini. Belilah sesuatu... sebuah hadiah kecil atau apa pun. Anggap saja dariku."

Jay menatap uang di tangan istrinya, lalu beralih menatap mata Elara yang dipenuhi kelelahan dan sedikit rasa kasihan. Rasa kasihan itulah yang paling menyakitkan. Ia tidak mengambil uang itu.

"Aku sudah menyiapkannya," jawab Jay lembut.

Elara mengangkat alisnya, ragu. "Menyiapkan apa? Jangan bilang kau akan memberiku puisi lagi."

Jay hanya tersenyum tipis, sebuah senyuman langka yang hampir tidak pernah mencapai matanya. "Makan malam saja dulu."

Meja makan malam itu terasa seperti medan perang yang dingin. Lyra terus-menerus melontarkan sindiran terselubung, sementara ayah mertua Jay hanya diam membaca berita di tabletnya, seolah tak peduli. Elara berusaha mencairkan suasana, namun usahanya sia-sia.

Puncak ketegangan terjadi saat Lyra meletakkan mangkuk sup jagung panas di tengah meja.

"Lihat, Elara. Bahkan untuk merayakan hari jadi kalian, aku yang harus memasak sup kesukaanmu," kata Lyra, melirik tajam ke arah Jay. Saat ia menarik tangannya, sikunya "tidak sengaja" menyenggol mangkuk porselen itu.

Waktu seolah melambat.

Mangkuk itu miring, dan sup jagung yang masih mengepul panas itu meluncur deras, siap menumpahi tangan Elara yang berada tepat di jalur tumpahannya.

Elara terkesiap, refleks menarik tangannya namun terlambat.

Lyra tersenyum puas sepersekian detik.

Namun, sebelum tetesan pertama sempat menyentuh taplak meja, sebuah bayangan bergerak.

Gerakan Jay begitu cair, begitu efisien, hingga hampir tidak terlihat. Tangannya yang biasanya hanya memegang kain pel, melesat maju dengan kecepatan yang mustahil. Jari-jarinya tidak mencoba menangkap mangkuk yang jatuh. Sebaliknya, dengan satu sentuhan ringan di dasar mangkuk, ia membatalkan momentum jatuhnya. Dengan gerakan pergelangan tangan yang elegan, ia memutar mangkuk itu kembali ke posisi tegak, lalu mendorongnya dengan lembut hingga berhenti tepat di tengah meja.

Semua terjadi dalam satu detik.

Tidak ada suara dentingan. Tidak ada sup yang tumpah. Bahkan tidak setetes pun. Mangkuk itu kembali ke tempatnya seolah gravitasi hanya sebuah saran yang ia abaikan.

Hening.

Ayah mertuanya menurunkan tabletnya.

Lyra membeku, senyum puas di wajahnya berubah menjadi ekspresi kaget yang konyol.

Elara menatap suaminya dengan mulut sedikit terbuka. Ia melihat gerakan itu. Gerakan yang tidak masuk akal. Cepat, tepat, dan tenang. Itu bukanlah refleks. Itu adalah sesuatu yang lain.

Jay menarik kembali tangannya seolah tidak terjadi apa-apa. Ia mengambil sendoknya dan menatap Elara.

"Hati-hati, masih panas," katanya dengan nada yang sama datarnya seperti biasa.

Tapi di keheningan meja makan malam itu, semua orang tahu. Pria yang mereka anggap sampah selama tiga tahun ini... menyimpan sesuatu di balik penampilannya yang biasa.

1
Reza
up yg banyak thorr
Sang_Imajinasi: siap 💪💪
total 1 replies
Reza
seruu
Sang_Imajinasi: seru donk 🤣
total 1 replies
Reza
lanjut thorr🙏
Sang_Imajinasi: siapp💪
total 1 replies
Reza
baguss 😍
Sang_Imajinasi: okehhh🤭
total 1 replies
Glastor Roy
update ya torrr ku
Sang_Imajinasi: siap😍
total 1 replies
Reza
lanjut Thor seruu
Sang_Imajinasi: lanjut donk 💪
total 1 replies
Reza
lanjut thorrr
Sang_Imajinasi: okehhhh
total 1 replies
Reza
lanjut, bagus
Sang_Imajinasi: sippp 🤭
total 1 replies
Reza
baguss
Sang_Imajinasi: jelas dong😍
total 1 replies
Alex Hutagalung
lanjut thorrr
Depressed: ayo baca novel ku yang berjudul iblis penyerap darah kak, kali aja suka sama cerita nya.
total 1 replies
Glastor Roy
masih up nanti kan torku yg baik hati
Sang_Imajinasi: masih donk
total 1 replies
Glastor Roy
seru kali torku
Dedi
lanjut Thor, jadi penasaran😉
Sang_Imajinasi: siap lanjut
total 1 replies
Dedi
mntap
Sang_Imajinasi: mantap donk
total 1 replies
Sheryn
bagus Thor, semangat lanjutkan
Sang_Imajinasi: okehh
total 1 replies
Sheryn
tukang pel ga tu /Facepalm/
Sang_Imajinasi: hehe /Facepalm/
total 1 replies
Fitriani
mantapppp
Sang_Imajinasi: mantap donk
total 1 replies
Fitriani
ini mah bagus cerita nya, bikin penasaran. lanjut Thor/Applaud/
Sang_Imajinasi: iya donk /CoolGuy//CoolGuy/
total 1 replies
Fitriani
seruu juga
Depressed: ayo baca novel ku yang berjudul iblis penyerap darah kak, kali aja suka sama cerita nya.
total 1 replies
Indah Ratna
josss cerita nya
Depressed: ayo baca novel ku yang berjudul iblis penyerap darah kak, kali aja suka sama cerita nya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!