Anna dan Ananta dua gadis kembar yang sengaja di pisahkan sejak masih bayi. Setelah dewasa, keduanya tidak sengaja kembali bertemu dan sepakat untuk bertukar tempat karena merasa tidak puas dengan kehidupan mereka masing-masing.
Kehidupan keduanya bertolak belakang. Anna hidup sederhana di kota kecil, sedangkan Ananta hidup serba berkecukupan di Ibukota. Anna dicintai dengan tulus oleh Raksa, pemilik hotel tempat Anna bekerja sebagai Cleaning Service. Sedangkan Ananta sudah menikah dengan Rendra, salah pengusaha muda kaya raya. Sayangnya Ananta tidak dicintai.
Ikuti keseruan cerita mereka. Tolong jangan lompati Bab yaa.
Terima kasih sudah mampir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nittagiu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembar Identik
Di Bandara, pesawat yang membawa Ananta sudah lepas landas. Gadis itu menatap keluar jendela pesawat. Bangunan-bangunan di bawah sana, mulai terlihat mengecil. Tetes butiran bening mulai jatuh tanpa bisa dicegah di sudut mata Ananta. Rindu? Sepertinya begitu.
Baru beberapa hari ia berada di sini, tapi rasanya begitu berat meninggalkan kota kecil ini. Keluarga kecil yang hangat, juga laki-laki yang sangat mencintai. Sayang, semua itu bukan miliknya. Dan sebelum ia terlena dengan kehidupan yang ia impikan ini, ia harus segera memutuskan untuk kembali.
Apa yang ada di kota kecil ini, semuanya milik Anna. Dan, setelah beberapa hari berada di sini, ia belajar banyak hal dari Ayah dan Ibu. Seberat apa pun masalah nya, tetap harus diselesaikan. Karena hanya dengan begitu, masalah akan berkurang.
Ia menarik nafasnya dalam, lalu kembali menghembuskannya perlahan. Penerbangan ini tidak akan lama, karena memang jarak yang ia tempuh hari ini cukup dekat.
Ia tidak boleh berlarut dalam perasaan kalut, karena ada banyak persoalan yang menunggunya di Ibukota. Ada banyak masalah yang harus ia selesaikan dengan baik, agar nanti, di masa depan ia bisa memulai kembali kehidupannya dengan tenang.
Ia bisa memulai langkah tanpa merasa tersakiti oleh Rendra. Sebenarnya, laki-laki itu tidak sepenuhnya bersalah. Harusnya, sejak awal ia sudah menolak perjodohan itu, karena cintanya bertepuk sebelah tangan.
Seharusnya ia sadar, bahwa laki-laki yang ia impikan, justru sedang memperjuangkan cinta nya pada wanita lain. Kali ini, ia tidak akan lagi bersikap tak tahu malu di depan Rendra.
Jika memang pernikahan mereka tidak bisa dilanjutkan, maka ia akan berdiri tegak dan bersedia berpisah dari laki-laki itu.
Cinta itu pilihan. Dan hal yang paling penting adalah, memilih mencintai diri sendiri terlebih dahulu, sebelum kemudian mencintai orang lain begitu dalam.
Dari jendela pesawat, Ananta mulai melihat bangunan yang masih terlihat kecil-kecil. Ia tahu, sebentar lagi pesawat akan mulai turun dari ketinggian, dan mendarat di Ibukota.
Ah, tiba-tiba saja perasaan gugup melanda Ananta. Sesekali, ia menautkan jemarinya di atas paha. Bukan takut, tapi setelah hampir lima hari meninggalkan kehidupannya, ia merasa begitu berbeda.
Pesawat yang membawa Ananta mendarat dengan selamat di salah satu Bandara di Ibukota. Anna yang juga sudah berada di ruang tunggu, terlihat sama gugup nya. Gadis itu memegang erat satu paper bag yg berisi hadiah yang akan ia bawa pulang ke rumah. Hadiah permohonan maaf karena sudah meninggalkan kedua orang tuanya selama beberapa hari.
“Sejak kapan kamu berada di sini?” Ananta yang baru saja tiba, langsung mengenali Anna. Bagaiman tidak, wajah keduanya sama persis.
Saat Anna beranjak dari kursi ruang tunggu, Ananta langsung menghambur memeluk tubuh kakak kembarnya yang justru terlihat lebih kecil dari tubuhnya itu.
“Terima kasih.” Ucap Ananta masih sambil memeluk tubuh Anna. “Terima kasih sudah menggantikan aku selama lima hari ini, Kakak.” Ucapnya lagi. Namun, kata kakak hanya ia sebut di dalam hati. Biar saja, nanti setelah ia menyelesaikan semua permasalahan hidupnya di sini, ia akan kembali ke kota kecil itu untuk menemui Anna, Ibu dan Ayah.
“Tangan mu enggak lentik lagi.” Anna meraih tangan Ananta yang terlihat berbeda. “Sepertinya kamu sudah bekerja sangat keras. Anna tertawa lucu.
“Iya. Saking rajin nya aku, Raksa sampe ngajak kawin lari.” Jawab Ananta cemberut, membuat Anna semakin tertawa geli. Keduanya kembali duduk di salah satu kursi yang ada di ruang tunggu Bandara. Menceritakan banyak hal yang terjadi beberapa hari ini.
“Emang enggak capek kawin lari.” Anna masih tertawa lucu.
“Kenapa tidak mencoba menjalin hubungan dengan nya? Sepertinya dia begitu mencintai mu.” Ananta menatap Anna yang masih memamerkan senyum manis.
“Hubungan yang percuma? Karena pasti hubungan itu tidak akan berhasil. Aku enggak punya banyak waktu untuk dihabiskan dengan hal-hal receh seperti itu. Bisa membahagiakan Ayah dann ibu, sudah lebih dari cukup.” Jawabnya.
“Kamu punya Ayah dan Ibu yang hebat.” Ananta menyudahi percakapan mereka. Sebentar lagi, pesawat yang akan membawa Anna kembali ke kota kecil, akan berangkat. Dan, ia harus bersiap mengantar kakak kembarnya itu pergi.
Masih di Bandara yang sama, seseorang yang sedang duduk tidak jauh dari saudari kembar itu, terus saja memotret banyak gambar. Sebentar lagi pekerjaannya akan selesai, dan ia akan menerima banyak uang karena keberhasilan pekerjaannya itu. Benar-benar kembar identik. Gumanya di dalam hati dan mulai mengirim gambar-gambar itu pada atasannya.
Sebelum Anna masuk untuk persiapan keberangkatan, keduanya kembali bertukar identitas. Ponsel, kartu identitas dan dokumen penting lain sudah kembali ke pemilik asli. Dan setelah memastikan kakak kembarnya itu masuk, Ananta pun keluar dari ruang tunggu Bandara dan bersiap kembali ke rumah. Sebelum Rendra kembali, ia harus mempersiapkan diri menghadapi laki-laki itu.
Kali ini, tidak ada lagi permohonan. Jika laki-laki itu menginginkan perpisahan, maka ia akan menyetujuinya. Cinta? Sepertinya kata itu tidak ada lagi di dalam hatinya. Mungkin selama ini yang ia rasakan pada laki-laki itu bukanlah cinta, tapi hanya sebatas obsesi semata. Buktinya, baru beberapa hari ia menjalani kehidupan lain, wajah laki-laki itu bahkan sudah tidak lagi terbayang di ingatannya.
Taksi online yang ia pesan mulai melaju di jalanan. Mulutnya tak berucap sepatah kata pun, tapi pikirannya terus melayang. Kenyataan yang baru semalam ia terima, benar-benar mampu merubah dunianya.
Dulu, kehidupannya seakan hanya dipenuhi oleh seorang Rendra. Tapi setelah mengetahui kebenaran tentang hubungan Papa dan Ibu di masa lalu, memberikan sedikit harapan hidup yang lebih baik di masa depannya.
“Kita sudah sampai, Nona.” Suara laki-laki paruh baya yang sedang duduk di balik kemudi, menyadarkan Ananta dari lamunan.
Sebelum keluar dari dalam mobil, Ananta menyerahkan sejumlah uang juga mengucapkan terima kasih. Dan meminta laki-laki paruh baya itu untuk beristirahat sebentar, dengan uang yang ia berikan cukup untuk pendapatan selama seminggu.
Mari memulai keberuntungan dengan berbagi uang. Karena selama ini, uang lah yang paling banyak ia miliki. Dengan membaginya pada orang lain, mungkin saja akan diganti dengan doa-doa kebaikan dari orang-orang yang sudah menerima uang itu.
Ananta melangkah masuk ke dalam gerbang rumah mewah milik Rendra. Ia begitu terkejut, saat masuk ke halaman yang dipenuhi berbagai macam jenis bunga, Rendra sudah menunggunya. Laki-laki itu bersandar di samping mobil, sambil menatap ke arah istrinya.
‘Si pemberi masalah sudah kembali.’ Begitu pikir rendra. ‘Berani sekali kamu mengirim gadis yang membuat dunia ku berantakan, Ananta! Dan setelah semua mulai aku nikmati, kamu malah mengambilnya kembali.’ Rendra masih mengomel di dalam hati.