NovelToon NovelToon
Agent Khusus Yang Diceraikan Istrinya

Agent Khusus Yang Diceraikan Istrinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyelamat
Popularitas:617
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Yansya diceraikan istrinya karena dia miskin. Setelah menjadi agent khusus, akankah hidupnya berubah menjadi lebih baik? atau menjadi semakin buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Pertama Yansya

"Baik, karena semua sudah jelas," Lisa memulai, suaranya tenang namun penuh otoritas. "Tim ini akan dibagi menjadi dua unit."

"Unit Alpha yang dipimpin oleh Firmino akan fokus pada intelijen lapangan dan pelacakan jaringan penyelundup di Eropa."

"Unit Beta yang akan dipimpin oleh Yansya akan bertanggung jawab untuk infiltrasi dan penyamaran di Asia Tenggara, terutama di Indonesia dan negara-negara tetangga yang menjadi pusat transit mereka."

Yansya mengangguk, menyerap setiap instruksi dengan fokus penuh. Matanya menunjukkan kesiapan untuk bertindak karena ia tahu misi ini tidak hanya tentang keahlian, tetapi juga tentang keberanian dan strategi matang.

"Setiap unit akan bergerak secara independen namun tetap menjaga koordinasi erat," Lisa melanjutkan. "Karena kecepatan dan ketepatan adalah kunci keberhasilan misi ini, jadi jangan ada kesalahan sedikit pun."

Firmino langsung menunjuk Beban dan Layla untuk bergabung dengan unitnya. Sementara itu, Yansya memilih Delisa yang ahli penyamaran dan satu agen baru bernama Rio yang dikenal karena kemampuannya dalam bidang siber. Ia memastikan setiap anggota memiliki peran vital dalam menghadapi tantangan yang akan datang.

Setelah pembagian tugas yang jelas, tim Yansya, Unit Beta, segera menyusun rencana aksi yang matang karena mereka tahu waktu sangat berharga.

Delisa mulai menyiapkan berbagai identitas palsu dan latar belakang cerita yang meyakinkan untuk Yansya dan Rio. Sementara Rio sibuk memetakan jaringan digital sindikat melalui data yang didapat dari intelijen awal, mencari celah untuk infiltrasi virtual.

Yansya, dengan kemampuan analisis super cepatnya, meninjau ulang semua informasi. Ia menghitung kemungkinan risiko dan menyusun skenario-skenario tak terduga yang mungkin mereka hadapi di lapangan. Ia memastikan setiap langkah sudah diperhitungkan dengan cermat sebelum mereka melangkah ke dalam dunia gelap sindikat barang antik ilegal yang berbahaya.

Di sela-sela persiapan intens itu, Fabian, ketua tim lain yang dikenal sebagai yang terbaik di antara sepuluh tim agen khusus, menghampiri Lisa di koridor.

"Lisa, saya harap Anda tidak gagal lagi kali ini," ucap Fabian dingin, tanpa basa-basi. "Divisi Anda adalah yang terendah dan terburuk selama beberapa tahun ini, dan ini adalah kesempatan terakhir Anda untuk membuktikan bahwa Anda memang pantas memimpin tim ini."

"Ingat, reputasi kita semua dipertaruhkan, jadi jangan sampai misi ini berujung kegagalan lagi."

Lisa hanya mengangkat bahu acuh tak acuh, seolah perkataan Fabian tidak berarti baginya. Lalu ia bergegas kembali ke ruang rapat, mendesak semua agen untuk menyelesaikan persiapan mereka lebih cepat dari jadwal.

Dengan segala persiapan sudah rampung, Yansya, Delisa, dan Rio kini berada di Jakarta. Mereka menyamar sebagai kolektor seni dan asisten pribadi yang tertarik pada pasar gelap barang antik.

Mereka mengamati sebuah pelelangan tertutup di kawasan elite yang disinyalir menjadi sarang awal sindikat. Delisa berhasil menyusup masuk sebagai staf katering untuk mendapatkan informasi orang dalam.

Sementara Rio memantau semua komunikasi digital dari sebuah van tak mencolok di seberang jalan, karena kemampuan sibernya sangat dibutuhkan untuk merekam setiap percakapan dan transaksi yang mencurigakan.

Yansya sendiri berdiri di antara kerumunan tamu, wajahnya tenang namun matanya tajam mengamati setiap gerak-gerik. Ia menganalisis pola interaksi para peserta lelang dan menghafal setiap detail wajah karena ia mencari target kunci yang telah mereka identifikasi dari data intelijen. Ia siap untuk mengambil langkah berikutnya saat momen yang tepat tiba.

Tiba-tiba, Delisa mengirim pesan singkat terenkripsi ke perangkat Yansya, "Target utama baru saja menerima sebuah koper kecil dari pria berjas hitam di sudut ruangan, terlihat mencurigakan."

Yansya membalas singkat, "Konfirmasi isi koper jika memungkinkan."

Beberapa menit kemudian, pesan lain dari Delisa masuk, "Ada artefak kecil yang terlihat sangat kuno di dalamnya, sepertinya kunci atau semacamnya, dan transaksi dilakukan secara terburu-buru."

Bersamaan dengan itu, Rio menginterupsi melalui komunikasi internal, "Saya mendeteksi lonjakan aktivitas komunikasi terenkripsi dari ponsel target, sepertinya mereka akan segera bergerak, bersiaplah untuk tindakan lanjutan."

Yansya mengencangkan rahangnya, karena informasi tersebut sangat krusial. Lalu ia mengaktifkan lensa kontaknya yang terhubung ke sistem Rio, meminta Rio untuk memperbesar rekaman video dari sudut Delisa, memastikan tidak ada detail yang terlewat.

"Yansya, ada dua orang lagi mendekat ke arah target, mereka membawa tas jinjing," Rio melaporkan dengan nada terburu-buru, suaranya sedikit pecah di telinga Yansya.

"Terlalu cepat! Kita belum punya cukup informasi tentang siapa mereka!" Delisa menyahut melalui saluran yang sama.

"Tunggu dulu, Rio, fokus pada koper itu. Yansya, bisakah kau periksa lebih dekat artefak yang mereka pegang? Ada ukiran aneh di sana." Yansya bergeser sedikit, mencoba mendapatkan sudut pandang yang lebih baik, karena ia merasa instruksi mereka saling tumpang tindih.

"Rio, fokus pantau pergerakan orang baru itu. Delisa, pastikan koper itu tidak berpindah tangan," Yansya memberi instruksi, mencoba menengahi karena koordinasi mereka masih belum padu. Hal itu menyebabkan sedikit miskomunikasi di tengah keramaian acara yang mulai memanas itu.

"Kita harus tahu persis apa yang mereka bawa dan apa yang mereka incar, jangan sampai salah langkah."

"Dengar, tim!" Yansya berkata tegas melalui saluran komunikasi mereka, suaranya kini penuh otoritas tanpa ada keraguan.

"Mulai sekarang, hanya ada satu orang yang akan memberikan instruksi lapangan, dan itu adalah saya. Rio, tetap fokus pada pemantauan digital dan beri tahu saya setiap anomali data, karena itu sangat penting."

"Delisa, fokus pada observasi visual dan konfirmasi setiap objek yang mencurigakan, jangan ada yang terlewat. Jangan ada lagi instruksi tumpang tindih karena tim ini perlu kompak dan efisien."

"Kita perlu bergerak cepat dan terorganisir agar misi ini berjalan lancar tanpa ada kesalahan sedikit pun, ingat ini baik-baik!"

Setelah instruksi Yansya yang lugas, tim kembali fokus pada tugas masing-masing. Rio segera mengalihkan perhatiannya pada dua sosok misterius yang mendekat, sambil memperbesar citra tas jinjing yang mereka bawa, mencari petunjuk yang tersembunyi.

Sementara itu, Delisa yang berada lebih dekat dengan target, diam-diam menggunakan perangkat pemindai mini di balik seragam kateringnya untuk mendapatkan detail lebih akurat tentang artefak kuno di dalam koper, karena ia ingin tahu bahan dan usia benda itu.

Yansya mengamati dari jauh, matanya bergerak cepat, menganalisis setiap ekspresi wajah, gerak tubuh, dan bahkan perubahan mikro pada suhu ruangan yang ia rasakan, mencari tanda-tanda ancaman atau perubahan rencana mendadak dari para target.

Detik-detik berikutnya terasa menegangkan, karena target utama mulai bergerak menuju pintu keluar, diikuti dua pria berjas hitam dengan langkah cepat, seolah ingin menghindari perhatian.

"Target bergerak! Mereka menuju pintu samping, Yansya!" Rio melaporkan, suaranya kembali tegang.

"Delisa, apakah kau bisa menghambat mereka sebentar?" Yansya bertanya, karena ia harus segera mendekat tanpa menimbulkan kecurigaan.

Dengan sigap, Delisa menjatuhkan nampan yang sedang ia bawa secara tidak sengaja, menciptakan suara gaduh yang cukup untuk menarik perhatian dan sedikit menghalangi jalan para target. Sementara Yansya memanfaatkan kekacauan singkat itu untuk mempersempit jarak, matanya terus menganalisis potensi jalur pelarian dan titik-titik lemah di sekitar area tersebut.

1
Khusus Game
oke, bantu share k
Glastor Roy
yg bayak tor up ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!