Anak Titipan Ternyata Pewaris

Kembali ke masa kini

" Sarah kamu sudah bangun? Gimana keadaan kamu nak? Apakah kamu bisa sekolah hari ini? " Tanya Adel begitu melihat Sarah telah bersiap untuk bersekolah pagi itu

" Sudah bi, insyaallah aku bisa kok bi, aku gak mau ketinggalan pelajaran " jawab Sarah menggenakan sepatu sekolah nya yang lusuh

"Kamu yakin? Ya sudah kalo gitu kamu hati hati di jalan ya nak"

" Iya Bi, aku jalan dulu bi, assalamualaikum"

" Wa'alaikum salam "

" Maafkan bibi Sarah, sampai saat ini bibi masih belum menjelaskan dari mana asalmu, bibi janji nanti setelah kamu lulus sekolah bibi akan jujur. Ya Allah berilah Sarah kesehatan dan umur panjang agar dia dapat bertemu dengan pamannya" gumam Adel setelah Sarah tak nampak lagi di depan matanya

******

Bip... Bip...

Suara klakson mengejutkan Erik yang baru saja keluar dari pagar sekolah nya..

" Erik ya?" Tanya pria itu

" Maaf anda siapa ya?" Tanya Erik dengan wajah datarnya

" Ini aku om Faisal, masih ingat gak?"

" Om Faisal temannya papah?"

" Iya, masih ingat kan?"

" Ya ampun om Faisal maaf tadi aku gak ngenalin om, soalnya om makin ganteng aja deh" jawab Erik mencium tangan Faisal

" Hehehehe... Om bukan anak remaja yang bisa kamu gombal Erik, Kamu udah pulang sekolah kan" Tanya Faisal keluar dari mobilnya

" Iya om, ngapain om ke sekolah ku? Oya udah lama ya om balik ke sini?"

" Gak, kebetulan om ada urusan di kota ini makanya om datang, dan om juga kangen sama kamu jadi om mampir deh ke sini "

" Trus om sekarang tinggal di kota ini juga?"

" Gak dong, paman masih di rumah lama paman di kota tempat paman sewaktu kecil dulu"

" Ohh gitu "

" Iya,,, Oya kamu ada teman gak yang bernama Sarah?"

" Sarah? Ada sih om emang kenapa?"

" Gak, gini loh om lagi nyari ponakan om yang hilang namanya Sarah, tapi om gak tau mukanya kayak gimana soalnya hilangnya udah lama banget rik. Bisa kenalin gak teman kamu yang namanya Sarah?

" Itu dia, kebetulan banget " ucap Erik menunjuk Sarah

" Sarah, Sarah...!" Panggil Erik membuat semua mata tertuju pada Sarah

" Sini bentar " teriak erik sekali lagi

" Ada apa kak?" Jawab Sarah begitu sampai di hadapan Erik dan Faisal

" Ini om teman aku namanya Sarah? Apakah ini orang yang om cari?"

Deghhgghh...!!

Entah kenapa jantung Faisal begitu berdebar begitu melihat wajah Sarah yang sedikit mirip dengan mbak Megan..

" Halo,,, nama kamu Sarah... Salsabillah?" Ucap Faisal begitu membaca papan nama Sarah

" Iya pak"

" Maaf sepertinya bukan dia Erik, nama ponakan om itu Sarah Amelia " ucap Faisal memperhatikan wajah Sarah dalam dalam

" Maaf ya Sarah, tadi om Faisal nanya apakah ada temen yang bernama Sarah, makanya aku kebetulan lihat kamu jadi nya aku panggil"

" Iya gak apa apa kalo gitu aku permisi ya kak, pak saya duluan" ucap Sarah melangkah pergi

" Kamu pulang bareng om aja ya rik, om juga kebetulan mau ke rumah kamu, udah lama om gak mampir "

" Baiklah om, kebetulan juga hari ini aku gak bawa motor, heheheh"

" Ya udah ayo naik"

*******

" Adam tolong anterin mbak ya" pinta mbak Vika

" Mau kemana emangnya mbak?"

" Mbak ada reunian sama teman, tapi mbak males nyetir mobil, jadi kamu yang nyetir aja ya, ntar mbak ngasih uang capek deh, tapi inget kamu haru dandan rapi"

" Baiklah, kalo begitu aku pulang ganti pakaian dulu mbak"

Adam segera mandi dan mengganti pakaian dengan baju yang baru saja di beli dengan harga yang cukup mahal kelihatannya.

" Mau kemana mas?"

" Mau anterin mbak Vika"

" Kemana mas?"

" Gak tau, kamu gak usah tau aku sama mbak mau kemana itu bukan urusan kamu, lebih baik kamu urus dirimu itu dan pikiran gimana caranya agar kamu bisa membuatku selera lagi memandang mu " jawab Adam pergi meninggalkan Adel sendiri..

Tak lama kedua adik dan kakak itu akhirnya pergi ke tempat yang telah di janjikan oleh teman teman mbak Vika, dengan menggunakan pakaian yang rapi membuat Adam tampak sangat tampan..

" Halooo semua apa kabar?" Ucap Vika begitu menemui semua teman teman sosialita nya

" Halo say, makin cantik aja deh" ucap Citra teman Vika

" Siapa tuh? Berondong baru ya?" Bisik Citra pada vika

" Enak aja, kenalin nih adik aku ganteng kan?" Ucap Vika memperkenalkan Adam

" Halo semua, kenalin saya Adam adiknya mbak Vika" ucap Adam memperkenalkan diri

" Jeng Vika punya adik ganteng gini kok gak pernah di kenalin sama kita, giliran kita udah punya suami baru deh di keluarin adiknya" ucap yang lain protes

" Hahahaha.... Sorry say adik aku nih orangnya sibuk "

" Udah ada yang punya belum mbak Vika?" Tanya citra berbisik di telinga vika

" Adik aku calon duda say"

" Maksudnya apa?"

" Bentar lagi dia mau cerai"

" Emang ada masalah?"

" Gak, tapi coba deh kamu lihat istrinya, siapa pun gak bakal selera melihatnya "

" Jadi boleh dong aku deketin adik kamu?"

" Boleh saja, nanti aku kasi nomernya"

" Makasih say" ucap Citra Memandang terus ke arah Adam sembari tersenyum

******

" Dam, tadi mbak ngasih nomor kamu ke citra, gak apa apa kan?"

" Citra yang cantik itu mbak?"

" Iya, dia sepertinya naksir sama kamu"

" Tapi mbak aku kan udah ada istri?"

" Ceraikan saja istrimu itu, nanti mbak akan urus kamu sama si citra, kamu tau gak dia itu orang kaya, dia punya beberapa toko di kota ini, jadi untung kamu dong kalo nikah sama dia, udah cantik seksi orang kaya lagi dam"

" Tapi gimana dengan Adelia mbak?"

" Kamu masih mikirin wanita itu Adam? Kamu masih cinta sama dia? Kamu gak risih di dekat dia? Coba bandingkan sama si citra itu, jauh banget kan?"

" Iya sih mbak, tapi jujur saja aku gak tega jika harus menceraikannya mbak"

" Tapi kamu udah gak cinta kan?"

" Sepertinya tidak lagi mbak"

" Ya sudah nanti mbak urus semua perceraian kamu agar kamu bisa menjadi suami citra, bisa banggain ibu juga Adam"

" Terserah mbak saja lah"

" Gitu dong, tiga hari lagi di rumah mbak akan ada acara arisan jadi citra pasti datang, kamu harus tampil rapi dan deketin dia "

" Iya mbak " ucap Adam mengikuti semua ucapan Vika..

*******

Faisal terbayang bayang wajah Sarah padahal hanya sekali saja mereka bertemu membuat Faisal penasaran tentang Sarah

" Erik, om boleh tanya gak?" Ucap Faisal menghampiri Erik yang sedang berada di kamarnya, sebab malam ini Faisal sedang menginap di rumah sahabatnya roman yang merupakan papah erik..

" Mau tanya apa om?" Jawab Erik menghentikan aktifitas belajarnya di laptop sebentar

" Ini tentang teman kamu yang tadi, sepertinya om tak asing dengan wajahnya, om mau tanya rumahnya dimana?"

" Dia itu anak yatim piatu om, dia tinggal bersama bibi dan pamannya, katanya bapak dan ibunya meninggal udah sejak dia masih kecil"

" Kamu pernah bertemu bibinya?"

" Udah sekali om, orangnya cantik kayak si Sarah, upss" ucap Erik menutup mulutnya

" Kenapa kamu Erik? Kamu suka sama dia?"

" Iya om aku suka sama dia, dia sangat pintar soalnya, cantik juga kalo di perhatikan sampai sampai banyak loh anak di sekolahan ku iri sama dia"

" Benarkah? Apakah dia termasuk anak orang berada di sekolahmu?"

" Tidak om, dia salah satu penerima beasiswa di sekolah kami sebab dia termasuk anak yang pintar "

" Ooohhh gitu, tapi benerkan nama nya bukan Sarah Amelia?"

" Om kan udah baca sendiri tadi papan namanya siapa? Sarah Salsabillah kan om"

" Iya juga sih, ya udah deh lanjutin belajar kamu, maaf ya om gangguin tadi "

" Santai aja om " ucap Erik kembali dengan laptop nya..

Tiga hari pun berlalu, Adelia tengah sibuk bersama mbok Susi untuk mempersiapkan makanan yang akan di sajikan oleh Vika kepada teman teman arisannya..

Dengan bayaran seratus ribu dari Vika akhirnya Adel mau membantunya memasak, karena kini Adel tak mau lagi jika tenaganya di pakai percuma oleh kakak iparnya itu.

Ibu mertua, Vika dan mas Adam kini terlihat sangat rapi, dengan menggunakan pakaian yang mahal Adam pun tak menghiraukan sang istri yang nampak sangat lelah di dapur..

Tak berapa lama akhirnya teman teman Vika pun kini datang dengan menggunakan masing masing mobil mahal termasuk citra yang nampak sangat cantik dan seksi dengan memberikan senyum yang menggoda pada Adam

" Bu, itu loh yang aku ceritain di ibu, yang aku mau deketin sama si Adam" bisik Vika begitu citra keluar dari mobilnya

" Astagaa cantik sekali wanita itu Vika, pasti anak orang kaya ya"

" Iya dong Bu, kan ibu tau sendiri teman teman aku semua orang kaya"

" Ibu setuju kamu deketin dia sama Adam deh, biar uang bulanan ibu pasti makin banyak, udah dapat dari kamu, dari Adam dan juga pasti dari si cantik itu"

" Iya Bu pastinya"

" Haaaay citra, makin hari makin cantik aja deh kamu" ucap Vika sembari cipika cipiki dengan citra

" Mbak Vika mah bisa aja"

" Oya kenalin ini ibuku dan mas Adam "

" Halo Tante, apa kabar? Kenalin saya citra temannya mbak Vika"

" Astaga cantik sekali kamu, pasti pacar kamu bangga deh punya pacar cantik kayak kamu" ucap Bu Rini

" Ibu bisa aja, lagian aku gak punya pacar kok Tante, masih proses pencarian, hehehe"

" Masa sih? Tante gak percaya orang secantik kamu gak punya pacar?"

" Hehehehe iya Tante, Oya Tante mas Adam dimana?" Tanya citra mencari keberadaan Adam yang tadi berada di sana namun kini tak terlihat

" Adam ya, ada kok bentar ya tante panggilin" jawab Bu Rini masuk ke dalam mencari Adam

" Adam sini.... tuh si citra nyariin kamu" ucap Bu Rini sengaja membesarkan suaranya agar Adel mendengar ucapan nya

" Iya Bu bentar ini juga Adam lagi siap siap" jawabnya tanpa memperdulikan perasaan sang istri

" Udah jangan lama lama, kasihan citra nungguin kamu"

" Gimana penampilan aku Bu?"

" Ganteng banget anak ibu" jawab sang ibu mengajak Adam keluar

Adam yang baru saja keluar kini telah duduk di samping citra. Dengan perasaan yang bahagia dan tanpa bersalah Adam pun bercanda ria sembil tertawa bersama citra tanpa memikirkan sang istri yang tengah sibuk di dapur bersama mbok Susi.