Menginjak usia 20 tahun Arabella zivana Edward telah melalui satu malam yang kelam bersama pria asing yang tidak di kenal nya,semua itu terjadi akibat jebakan yang di buat saudara tiri dan ibu tirinya, namun siapa sangka pria asing yang menghabiskan malam dengan nya adalah seorang CEO paling kaya di kota tempat tinggal mereka. Akibat dari kesalahan itu, secara diam-diam Arabella melahirkan tiga orang anak kembar dari CEO tersebut
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nanda wistia fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Garis dua
Sudah satu bulan berlalu semenjak kejadian naas yang menimpa arabella, baik Nicholas ataupun kedua sahabat nya Darren dan Xavier tak ada yang bisa mengetahui siapa gadis misterius yang menghabiskan malam bersama Nicholas,yang mereka tahu perempuan itu adalah wanitanya Antonio, karena kamar yang di tempati Arabella terdaftar atas nama Antonio
Nicholas tidak ambil pusing masalah itu, tapi alangkah baik nya jika wanita itu bisa menyelamatkan dirinya dari pertunangan yang akan di lakukan dalam waktu dekat ini, setelah pertemuan dua keluarga itu terjadi, kakek semakin mendesak Nicholas untuk segera menikahi vania, tapi Nicholas menolak nya dan meminta mereka bertunangan terlebih dahulu, vania dan ibu nya terlihat sangat bahagia, akhir nya apa yang di harapkan terwujud juga,
Pertemuan dua keluarga itu tidak di hadiri oleh Arabella,kebetulan pada saat itu dia sedang ada perjalanan bisnis ke Jepang.
Arabella memanfaatkan itu untuk menghindari perjodohan yang di anggap nya tidak berguna sama sekali,di tahun yang sudah serba canggih masih saja ada yang melakukan hal bodoh seperti di jodohkan, itulah yang ada dalam fikiran nya
Berbeda jauh dengan vania, dia merasa sangat senang karena ini merupakan kesempatan baik bisa menjadi wanita nya Nicholas alexander,vania pun dengan senang hati membagikan kebahagiaan nya dengan memposting pertemuan mereka saat makan malam di kediaman keluarga nya sendiri di media sosial milik nya,
Tak lama setelah postingan itu di buat, akun media sosial nya sudah banyak di banjiri komentar-komentar dari para wanita lajang yang mengagumi sosok tampan Nicholas
"Wanita itu sangat beruntung bisa menikah dengan pria tampan dan kaya di kota ini"
"Aku sedikit iri, tapi tidak apa masih ada kedua teman nya yang juga kaya dan tampan, aku akan mendekati salah satunya"
"Apakah Nicholas sudah benar-benar melupakan mantan pacar nya yang dulu,aku dapat melihat dengan jelas,saat ini pun Valerie masih menjadi yang tercantik dan anggun"
komentar orang-orang terus saja membanjiri story instagram milik vania,dia merasakan kekesalan nya saat salah satu komentar membandingkan dirinya dan mantan pacar sang calon suami, vania benar-benar terbakar emosi nya
"Hanya mantan apa bagus nya, mulai sekarang dan seterusnya, Nicholas hanya milikku, bahkan tuhanpun tidak akan mampu memisahkan kami berdua,
Kau harus tau itu, dasar perempuan jalang"
Umpat nya dengan dada yang bergemuruh penuh emosi
Vania meletakkan ponsel nya dan meraih handuk menuju kamar mandi, dirinya butuh air dingin untuk berendam tidak lupa setelah mengisi penuh bathtub,vania mencampur kan sedikit aromaterapi untuk merilekskan fikiran nya.
Mood nya kembali baik setelah mencium aroma yang menenangkan kepalanya.
Vania terus membayangkan saat dirinya menikah dan menjadi nyonya Alexander,vania bisa belanja dan bepergian kemanapun yang vania mau, berbelanja barang-barang mahal seperti tas,perhiasan, dan bahkan dirinya akan meminta Nicholas untuk membelikan Mobil-mobil mahal edisi terbatas
Hanya dengan membayangkan nya saja sudah membuat vania merasa di atas awan, apalagi jika itu segera terwujud, dirinya bisa mimisan karena terlalu bahagia
Sementara itu Arabella sedang cemas karena dirinya sudah telat datang bulan,belum lagi dalam beberapa hari ini kadar air liur nya sedikit meningkat, bahkan beberapa kali dirinya menginginkan makanan yang sedikit asam, seperti buah mangga muda dan buah jeruk dengan kadar air yang banyak
Arabella menghentikan mobil nya tepat di depan sebuah apotek, dengan penuh pertimbangan akhir nya Arabella masuk ke dalam apotik tersebut dan membali alat tes kehamilan sebanyak sepuluh pcs, setelah membayar kepada kasir Arabella langsung melajukan mobil nya lagi menuju ke rumah nya,hanya butuh beberapa menit saja, Arabella telah sampai
Langkah nya sangat tergesa-gesa ingin segera masuk ke dalam kamar,tangan Arabella bergetar saat mengambil satu tespeck dan mencelupkan nya kedalam air kencing yang sudah terlebih dahulu di tampung oleh nya, perasaan Arabella tidak menentu, antara bahagia dan sedih, saat melihat dengan jelas ada garis dua di hadapan nya, hasil nya positif
Arabella hamil tapi dia tidak mengetahui siapa ayah biologis dari anak yang sedang di kandung nya. Air matanya lolos begitu saja dari pipi mulus nya, dadanya bergetar hebat, tubuh nya luruh kelantai
Kesalahan yang di lakukan karena sebuah kecerobohan telah menghadirkan nyawa yang lain di dalam rahim nya, Arabella merenung dan memikirkan jalan keluar dari masalah ini, dia fikir ini sederhana tapi kenyataan nya ini lebih rumit daripada menyusun kepingan puzzle, Arabella menatap kembali alat tes kehamilan untuk yang kesekian kalinya, dirinya masih belum percaya sepenuh nya jika kini dia tengah hamil,dirinya tidak percaya kalau ada mahluk bernyawa lain di dalam rahim nya,perlahan-lahan Arabella mengelus perut nya yang masih rata, airmatanya terus mengalir membasahi pipi mulus milik nya, tekad nya sudah bulat akan terus mempertahankan bayi yang tidak berdosa itu, tidak masalah walaupun anak ini lahir tanpa seorang ayah, dia berhak untuk hidup walaupun nyawa nya sendiri menjadi taruhannya
"Mommy janji akan menjaga mu dengan penuh cinta, sekali ini saja percayalah pada mommy,walaupun kamu lahir tanpa daddy, mommy akan menjadi daddy juga demi dirimu, bertahanlah demi mommy, kita hadapi semuanya bersama-sama, mommy menyayangimu nak, walaupun mommy tidak tahu siapa ayahmu, kau tetaplah anakku"
Arabella mengusap air matanya dan bangkit berdiri, dia menyemangati dirinya sendiri, apapun yang terjadi nanti, keputusan nya sudah tidak bisa di ganggu gugat lagi, anak ini akan tetap dia pertahanan kan,anak ini tidak bersalah, tapi dirinya nya lah yang bersalah
Arabella mencoba mengingat kembali kejadian pada malam itu, tapi tetap saja dia tidak menemukan jawaban nya, ingin menuduh vania tapi dia tidak memiliki bukti,lagipula untuk apa vania menjebak diri-Nya
Malam pun tiba saat nya berkumpul untuk makan malam, saat Arabella turun ke bawah dan melihat semua nya sudah berkumpul, hanya dirinya saja yang datang terlambat,
Tampak wajah ayah nya tidak bersahabat, Arabella tahu persis apa sebab ayah nya menjadi sangat marah, ayah nya benci yang namanya meremehkan waktu, apalagi saat makan malam harus menunggu seseorang yang tidak di anggap penting sama sekali
Namun Arabella tidak mau ambil pusing,hal itu sudah menjadi hal yang biasa semenjak ibunya meninggal dunia, ayah nya sering berkata kasar dan bahkan selalu membandingkan dirinya dengan vania
"Makanlah yang banyak, badan mu terlihat kurus belakangan ini"
Arabella tersadar saat nenek nya menegurnya secara halus,
Arabella memandangi lauk pauk yang terhidang di meja makan, ada daging sapi saos teriyaki,ada capcai dan sup iga sapi
Arabella menahan mual Saat aroma masakan itu tercium dan sangat menusuk hidung nya
Arabella membekap mulut nya dan berlari ke wastafel yang ada di dapur, memuntahkan semua isi perut nya, hal itu tidak luput dari perhatian kedua orang tua nya dan juga vania sendiri, mereka merasa heran dengan tingkah Arabella, setelah merasa tenang barulah dia kembali ke meja makan
Semua mata menatap dirinya penuh selidik
Dengan tangan gemetar dan jantung yang berdetak, Arabella menatap ayah nya yang juga menatap dirinya
"Maafkan aku ayah, aku.... Aku hamil"
Ujar nya dengan suara yang bergetar..