Laura Vince Claudia seorang Queen Mafia yang telah lama vacum karena ingin bertobat dan menjalani hidup normal seperti gadis lainnya. Laura kini menjalani hidup dengan bekerja sebagai seorang pelayan cafe.
Lucas Alistair Eezar seorang King Mafia dari Klan Shadowy Angel. Generasi penerus keempat setelah pemimpin sebelumnya meninggal dunia karena sakit.
Malam itu, Lucas tertembak oleh musuhnya dan sekarat di depan pintu cafe yang telah tutup. Laura yang pulang paling akhir menemukan keberadaan Lucas, lantas menolongnya serta memberi tumpangan tinggal sementara.
Lucius Alaric Eezar seorang CEO yang sedang melarikan diri karena menolak bertanggung jawab atas penjebakan seorang gadis yang terobsesi dengannya.
Lucius tidak sengaja menabrak Laura yang menyeberang jalan tanpa menoleh. Laura yang sejak menolong Lucas sudah jatuh cinta, akhirnya menyatakan perasaannya pada Lucius yang dianggap pria yang pernah ditolongnya dulu.
Bagaimana kelanjutan kisah cinta ini?
UPDATE SETIAP HARI.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertukar Posisi
Siang hari itu juga, Lucas langsung berangkat ke Surabaya untuk menggantikan Lucius. Perusahaan warisan almarhum Kakek buyutnya memang masih berjaya dan semakin berkembang pesat di bawah kepemimpinan sang adik kembar.
Begitu pula dengan perusahaan yang ada di Jakarta yang sudah 10 tahun menjadi tanggung jawabnya itu kian maju dan berkembang.
Sudah lama sekali, Lucas tidak berkunjung ke Surabaya setelah Kakek Buyutnya yang bernama Hikam meninggal. Lucas hanya datang ke Malang ke rumah kedua orang tuanya. Sementara tiga adik kembar perempuannya memilih tinggal di Luar Negeri.
Dengan mengendarai mobil sport kesayangannya, Lucas membelah jalan dari Jakarta menuju Surabaya. Dia berangkat sendiri.
Setelah menempuh perjalanan panjang yang melelahkan, akhirnya Lucas tiba di mansion mewah milik Kakek Hikam.
"Sepi sekali di sini, pantas saja Lucius tidak betah tinggal di mansion mewah milik Kakek. Memang di apartemen lebih nyaman. Sekarang aku di sini saja, sambil mencari informasi gadis yang telah menjebak Lucius." Gumam Lucas.
Gerbang dibuka manual, kemudian Lucas masuk ke mansion milik Kakeknya. Dia butuh istirahat, badannya capek.
Setelah mandi, Lucas pun merebahkan tubuhnya di atas sebuah ranjang. Tapi saat ingin memejamkan kedua bola matanya, bayangan wajah cantik milik Laura melintas di kepalanya.
"Sialan, kenapa aku selalu memikirkan dia yang belum tentu memikirkanku."
Karena tidak bisa tidur, Lucas beranjak bangun lalu membuka laptop khusus miliknya sebagai pemimpin Klan.
"Jika dihitung mundur, kejadian itu sekitar 30 hari yang lalu. Saat Lucius sedang mengadakan meeting di restoran hotel bintang lima. Cckkk... Lucius ini, sudah beberapa kali aku peringatkan untuk tetap hati-hati. Tapi dia abai."
"Jangan sampai kejadian-kejadian di masa lalu yang menimpa Papa pada akhirnya menimpa kami juga. Kenapa banyak sekali kaum hawa yang menghalalkan cara demi ambisinya. Memangnya kami ini terlalu sempurna untuk dijadikan bahan rebutan. Tapi, anehnya Laura tetap menatapku datar. Dia seolah tidak tertarik dengan ketampananku." Gumam Lucas tanpa sadar.
Tangan pria itu lincah di atas keyboard, dia mulai meretas banyak cctv di sekitar lokasi. Tidak sulit baginya, kemampuan meretas dari Mama Clara, Om Dom dan Om Max semua diserap oleh Lucas. Tapi tidak Lucius. Pria itu hanya ahli dalam urusan bisnis, sama sekali tidak punya minat di dunia mafia.
Setelah beberapa menit melakukan peretasan, Lucas akhirnya menemukan rekaman kejadian.
"Dasar gila, dia sangat terobsesi dengan Lucius sehingga mengorbankan keperawanannya demi bisa bersama. Cantik sih, tapi tidak sesexy tubuh Laura." Tiba-tiba Lucas membayangkan tubuh sexy Laura tanpa memakai pakaian.
"Sepertinya aku ikutan gila, kenapa bisa berfikir mesum." Gumam Lucas.
Kemudian Lucas juga mencari informasi tentang wanita itu, bagaimana kesehariannya, pergaulannya, lingkungannya dan juga keluarganya.
"Bersih, dia dari keluarga terhormat yang tidak mempunyai skandal buruk. Tapi kenapa melakukan hal murahan demi Lucius, apa sekarang keluarganya tahu jika dia sudah hamil? Dia juga tidak pernah berhubungan dengan pria mana pun sebelumnya."
"Harusnya Lucius beruntung bisa dicintainya, selain cantik dan berpendidikan dia juga dari keluarga kaya raya. Minusnya cuma satu, dia terlalu agresif dan ambisius." Ucap Lucas.
"Dan memang, sudah seharusnya Lucius menikahinya. Karena dia memang hamil anak Lucius. Cckkk... Aku belum nikah tapi sudah punya keponakan. Gak seru, gak jelas banget."
Sementara itu, di sebuah mansion mewah milik keluarga Lisya Anastasia. Usai makan malam, anggota keluarga itu duduk di ruang keluarga.
"Lisya, umur kamu sudah lebih dari cukup untuk terus melajang. 33 tahun, untuk seorang gadis di lingkungan kampung akan disebut sebagai perawan tua." Ucap Papa Lisya yang bernama Baskara Mahendra.
"Jadi, Papa telah mengatur perjodohan untukmu. Besok kalian akan bertemu, kamu jangan mencoba menolak lagi. Sudah cukup waktu yang Papa berikan untuk kamu terus mengejar cinta dari pewaris keluarga Maheswara. Nyatanya, sudah bertahun-tahun dia bahkan tidak melirik ke arahmu."
"Tidak, aku tetap menolak perjodohan ini. Aku hanya mencintai Lucius."
"CUKUP LISYA...Papa tidak mau mendengar bantahan apa pun darimu. Sekarang juga kembali ke kamarmu, jangan berfikir untuk kabur lagi. Karena mata-mata Papa akan terus mengawasimu." Tegas Tuan Baskara.
Dengan wajah kesal, Lisya meninggalkan ruang keluarga tanpa menatap Papanya.
"Apa kita tidak terlalu memaksa, aku khawatir Lisya semakin berontak."
"Tidak, keputusan ini sudah sangat tepat untuk putri manjamu itu. Aku sudah lelah mendengar cemoohan dari banyak orang tentang Lisya. Mereka menganggap Lisya terlalu pemilih hingga dia tidak laku-laku. Aku heran, kenapa putra keluarga Maheswara menolaknya. Apa kurangnya putriku, dia cantik, berpendidikan dan lembut. Lucius terlalu sombong, aku membencinya."
"Lantas, dengan siapa Papa menjodohkan Lisya? Apa Papa sudah menyelidiki latar belakangnya? Pergaulannya? Dan sifatnya? Aku tidak ingin jika putri tunggal kita justru hidup sengsara karena mempunyai suami yang salah."
"Aku tidak perlu menyelidiki Dimas, karena dia adalah putra sahabatku. Tidak mungkin Dimas akan menyakiti Lisya, karena aku percaya padanya."
"Terserah apa kata kamu Pa. Tapi jika terjadi apa-apa pada Lisya, aku tidak akan tinggal diam. Aku bahkan bisa membencimu seumur hidupku." Ancam Mama Lisya yang bernama Deswita Maharani.
"Kamu mengancamku?" Tanya Tuan Baskara.
"Bukan mengancam, tapi aku memperingatkanmu. Ingat siapa aku, tanpa keluargaku, keluarga Mahendra bukan apa-apa."
Setelah perdebatan itu, Nyonya Deswita masuk ke kamar lalu menguncinya. Sedangkan Tuan Baskara menatap bingung.
"Kenapa jadi begini, aku hanya ingin yang terbaik untuk putriku. Jika perjodohan ini ditolak Lisya, aku yang akan malu dengan kedua orang tua Dimas Saputra. Tapi jika diteruskan, akan terjadi perang ketiga di rumah ini."
Sedangkan Lisya di kamar sedang mematut dirinya di depan sebuah cermin besar tanpa sehelai pakaian.
"Terima kasih sudah tumbuh, dengan begini aku bisa mengikat Lucius." Ucap Lisya sambil mengelus lembut perutnya yang sudah mulai menyembul. Diperkirakan kehamilannya sudah masuk usia 5 minggu. Karena Lisya sudah mengatur dengan baik penjebakan itu.
Lisya sengaja mencari waktu di saat masa suburnya tengah berlangsung. Dengan harapan, dia langsung hamil anak Lucius pria yang dicintainya.Dan yah, perhitungannya tepat sasaran. Apalagi sebelum malam panas itu, Lisya rutin mengkonsumsi pil penyubur.
"Kenapa kamu begitu membenciku, Lucius. Bahkan aku tidak pernah melakukan kesalahan. Aku hanya tahu mencintaimu."
Sementara itu di rumah kontrakannya, Laura sedang berfikir sangat keras. Dia ingin mengambil keputusan besar.
"Apa sudah waktunya aku kembali? Lima tahun berlalu, tapi aku belum mendapatkan yang aku mau."
"Menangnya apa yang kamu inginkan? Apa maksud kembali?" Tanya Kakek Jauhar tidak sengaja mencuri dengar.
"Eh, Kakek belum tidur ternyata."
"Tidak usah mengalihkan pembicaraan ini. Aku tahu kamu menyimpan rahasia, katakan saja aku ingin mendengarnya. Karena aku juga ingin mengatakan kejujuran padamu, mungkin sudah waktunya aku mencari penggantiku." Jawab Kakek.
"Aku tak mengerti Kakek sedang bicara tentang apa, rahasia apa? Aku tidak mempunyai hal yang pantas aku sembunyikan." Ucap Laura.
"Mungkin aku yang akan bicara lebih dulu, apa kamu mengenal Jauhar Zhafran si mata merah? Itulah aku, pemimpin Klan Red Eyes yang legendaris pada masanya. Aku sudah lama membubarkan kelompok mafiaku semenjak istri, anak dan menantuku mati di tangan musuh. Bahkan aku kehilangan cucuku yang baru saja dilahirkan oleh menantuku."
"Aku sudah berpindah-pindah dari kota ke kota untuk bersembunyi, Sekaligus mencari cucuku yang hilang. Tapi setelah bertahun-tahun lamanya hanya lelah yang aku dapatkan. Aku kesulitan mencari keberadaan cucuku yang bahkan aku belum pernah melihat wajahnya ketika masih bayi. Hanya saja, dia adalah perempuan." Ucap Kakek dengan tatapan sedih.
"Jadi, aku tahu kalau kamu juga menyembunyikan identitas aslimu sejak lama. Sekarang katakan siapa dirimu yang sebenarnya?" Tanya Kakek Jauhar.
"Apa buktinya jika Anda Red Eyes?" Ucap Laura tidak percaya.
Detik itu juga mata Kakek Jauhar berubah merah semerah darah. Mata unik dan langka yang hanya dimiliki oleh keluarganya saja.
Laura masih menatap tak percaya, sorot mata itu, warna mata itu sama dengan warna matanya ketika dia sedang sangat marah. Itulah alasannya, kenapa dia hanya menampilkan wajah datar dan dingin. Karena dia tidak ingin ada orang yang akan memancing emosinya. Sehingga mata yang dia sembunyikan bisa muncul dan membuat kehebohan.
Aku jadi ngilu mbayanginnya