Apa yang akan Luna lakukan jika dia memiliki kesempatan untuk kembali ke tiga tahun sebelumnya?.
Luna: "Aku akan menjauh dan menghindari pria brengsek seperti Julian."
...
Di pemakaman yang sudah sunyi, seorang wanita menatap kosong tiga nisan milik keluarganya, Ayah, ibu dan kakaknya. Semua telah pergi, meninggalkannya sendiri.
Ini semua karena Julian. Obsesinya pada pria itu menghancurkan segalanya. Ia menyakiti Kirana, tunangan Julian, hingga pria itu membalas dengan menghancurkan hidupnya.
"Ini balasan karena menyakiti Kirana," ucap Julian sebelum pergi.
Luna terisak. Julian benar. Dialah yang salah. Dia mencoba membunuh Kirana demi mendapatkan Julian, tapi sekarang, dia kehilangan segalanya, dan itu semua karena dirinya yang membuat Julian murka hingga pria itu membunuh keluarganya.
Bodoh. Aku bodoh, ratapnya dalam hati.
....
Hai jangan lupa beri like dan dukungan kalian untuk cerita ini ya. 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon waya520, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dejavu
"Aku yakin dia akan datang." ucap seorang pria yang terdengar begitu percaya diri.
Arthur menenggak minuman soda ditangannya lalu memandang remeh temannya itu. "Jangan terlalu percaya diri, kau tidak ingat jika Luna sudah tidak menyukaimu." ucapnya enteng.
Senyum sombong diwajah Julian seketika hilang, matanya melirik tajam ke samping, dimana Arthur dengan santai mengucapkan kata-kata yang paling dia benci.
Dia tidak percaya bahwa Luna tidak menyukainya lagi. Wanita itu jelas sangat terobsesi padanya.
"Tidak ada wanita yang bisa menolak pesonaku Arthur, begitupun dengan Luna, kau tidak ingat bagaimana effort nya dia setiap aku ulang tahun."
Arthur meletakkan minuman soda miliknya ke atas meja. "Aku penasaran, Kado mewah apa yang akan dia berikan padamu tahun ini?"
Dari Julian SD, Luna sudah rutin menyiapkan kado mewah khusus untuk Julian, terakhir kali saat Julian kelas 3 SMA, Luna memberikan pria itu satu set komputer gaming, yang membuat teman Julian sangat iri pada pria itu, begitu pun dengan Arthur.
Tapi kado dari Luna sering berakhir di rumah Arthur. Julian terlihat tidak suka dengan semua pemberian Luna. Arthur sendiri tidak tahu alasannya. Tapi tidak masalah, dia dengan senang hati menampung barang-barang mewah itu.
Julian dulu saat masih kecil suka menerima kado dari Luna, hingga keduanya masuk SMP, semuanya mulai berubah, Julian mendadak risih saat berdekatan dengan Luna, apalagi wanita itu terus menempelinya seharian, jadi sampai sekarang dia tidak memiliki teman wanita sama sekali karena mereka semua takut dengan Luna.
Kisah SMP Julian terdengar membosankan, disaat teman-temannya yang lain memiliki kekasih, hanya dia yang jomblo karena banyak wanita yang mengira bahwa dia berpacaran dengan Luna. Makanya dia sering mendorong Luna agar menjauh, tapi wanita itu bebal hingga membuatnya kesal setengah mati.
Sejak saat itu dia terus melontarkan kata-kata kasar dan juga sering memperlakukan Luna dengan buruk, tujuannya agar wanita itu lelah lalu berhenti mengejarnya.
Tapi saat hari itu datang, entah kenapa dia jadi tidak rela saat Luna benar-benar menjauh darinya.
Melihat wajah murung Julian, Arthur langsung menyemangatinya. "Hey, aku yakin jika Luna masih menyukaimu."
Julian tersenyum miris. "Bagaimana jika dia tidak datang nanti." dia sudah berusaha keras untuk bisa berbicara dengan wanita itu, dia ingin memastikan, apa benar Luna tidak menyukainya lagi?.
Tapi sulit sekali untuk berbicara dengannya, rasanya seperti Luna sengaja memasang tembok besar agar dia tidak bisa mendekati wanita itu lagi. Ditambah sosok pria yang entah siapa, yang selalu berada di sekitar Luna.
"Aku yakin dia datang." Julian mengangguk kecil. Dia sudah meminta bantuan ibunya untuk mengantar undangan khusus untuk Luna.
....
Terlihat seorang wanita yang sudah berjam-jam hanya berguling-guling di atas ranjangnya.
klek...
Deon tiba-tiba masuk ke dalam kamar adiknya dan dia terkejut melihat kondisi adiknya yang berantakan. Tadinya dia ingin memanggil Luna dan mengajaknya pergi keluar. Tapi tidak jadi saat melihat kondisi wanita itu yang terlihat Kumal.
"Apa?" tanya Luna yang sudah merubah posisinya menjadi duduk di atas ranjang.
Wanita itu mulai merapikan rambutnya yang menutupi wajah dan juga matanya.
"Tadinya aku ingin mengajak mu ke mall, tapi tidak jadi." ujar Deon yang langsung pergi meninggalkan Luna yang wajahnya sudah mendatar.
sial, pria itu mengganggu kesenangannya.
.....
Tapi bohong.....
Kedua Kaka adik itu sudah berada diperjalanan menuju mall. Keduanya diam dan menikmati musik yang menggema di dalam mobil.
"Kau mau beli kado apa untuk Julian?" tanya Deon yang membuat Luna memutar bola matanya malas.
"Aku tidak tahu." Deon menatap adiknya dengan tatapan heran.
"Biasanya kau yang paling semangat saat membicarakan ulang tahun Julian."
ah kakaknya itu memang menyebalkan.
Luna menggembungkan pipinya. "Bagaimana jika tahun ini aku tidak ikut merayakan ulangtahun Julian?" tanyanya meminta saran pada sang kakak.
Deon langsung menoyor kepala adiknya itu.
"Akhhh." Luna menatap tajam kakaknya. "Jangan menoyor kepalaku, bagaimana jika aku tambah bodoh karena ulahmu." ucapnya asal.
"Kau sudah bodoh dari sana nya, dan apa katamu tadi?, Kau tidak mau merayakan ulangtahun Julian?, tumben sekali, biasanya kau sibuk mencari hadiah mahal untuk pujaan mu yang berakhir di berikan kepada temannya yang siapa namanya, tur tur ah siapa sih tutur." ujar Deon seenaknya.
"Arthur." jawab Luna kesal. jika dipikir-pikir, semua hadiah yang dia berikan kepada Julian selalu berakhir di rumah Arthur, sebenarnya dia tidak memperdulikan hal itu, tapi kalau diingat kenapa rasanya menyakitkan ya.
Luna kembali menatap ke arah depan. "Aku dulu bodoh sekali ya kak, mengejar Julian yang bahkan tidak menyukaiku."
Suasana mendadak melow. Deon bahkan bingung bagaimana cara merespon ucapan adiknya sekarang.
"Tapi sepertinya sekarang gantian dia yang menyukaimu." jawab Deon yang membuat Luna bungkam.
Dia masih belum percaya dengan fakta itu. Karena terlalu mustahil untuk dipercayai. Julian menyukainya?, omong kosong apa itu.
Setelahnya tidak ada percakapan apapun dari mereka.
Deon segera membuka pintu mobilnya setelah mereka berhenti ditempat parkir mall. Disusul oleh Luna di pintu satunya.
"Aku tahu kau sudah tidak menyukai Julian, tapi ibu akan marah jika kau tidak datang ke acara ulang tahun pria itu. Kami juga akan datang." ucap Deon yang membuat Luna syok.
Apa katanya?, keluarganya juga datang?.
Luna kembali memikirkan hal itu, bahkan dia sampai kehilangan jejak kakaknya.
Kenapa kejadian ini sangat berbeda dengan masa lalu. Dia merasa jalan hidupnya sedikit berbeda.
"Luna." geram Deon yang langsung menarik tangan adiknya, dan menyeret wanita itu masuk ke dalam toko jam.
Deg...
Rasanya seperti Dejavu. Dulu dia sudah berencana memberikan kado ulangtahun Julian yang ke dua puluh dengan jam RX limited edition yang sangat menguras kantong jajannya.
"Pilihlah jam untuk Julian, tidak mungkin kau datang dengan tangan kosong." kata Deon yang membuat Luna berpikir.
Tiba-tiba sekelebat bayangan masa lalunya muncul di benaknya, bagaimana Julian membanting jam pemberiannya yang sangat mahal itu, dan pria itu bahkan tidak memperdulikan perasaannya dan malah sengaja bermesraan dengan Kirana didepannya.
Semua ingatannya berputar cepat seperti kaset yang sudah rusak, membuat kepalanya menjadi pusing dan berakhir.
Bruk....
Tubuhnya jatuh ke lantai toko itu. Deon memekik kaget dan langsung memeluk tubuh adiknya yang terkapar di atas lantai. Dia segera memanggil ambulance.
....
"Luna." panggil David yang membuat anak bungsunya itu perlahan membuka matanya. Akhirnya dia bisa bernafas dengan lega. Wendy langsung memeluk tubuh anaknya itu dengan erat.
"Syukurlah kamu bangun nak."
Luna menoleh ke segala arah. Dimana dia?.
klek...
"Lun." Deon yang baru masuk ke dalam ruangan itu segera menghampiri tubuh adiknya yang masih terbaring lemah diatas ranjang.
"Kau ini selalu membuatku khawatir."
klu dari awal julian jg mengulang wktu kenapa tetap mau di dekatin kirana dn sempat membela kirana wktu ayah julian mengingat julian.
gimana to thor ceritanya gk nyambung.
jngan sampai luna sama julian thor.
terjadit,tunjukin ada bukti kejahatannya merusak rumah tangga org tua athur,bikin gereget kelakuan Kirana dan romi ini,singkirkan para penghianat ayo semangat thorr.