NovelToon NovelToon
Sang Penerus (Pendekar Naga Petir) 2

Sang Penerus (Pendekar Naga Petir) 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: kelana syair( BE)

perjuangan seorang pemuda untuk menjadi lebih kuat demi meneruskan wasiat seorang pendekar terdahulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kelana syair( BE), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Mencari informasi di tengah malam

Setelah keluar dari kedai, Barata kemudian memesan satu kamar untuk bermalam.Walaupun kamar itu berukuran kecil tapi sudah lebih dari cukup untuk dirinya dan Andini.

"Tuan, aku tidak mengerti mengapa di kedai tadi banyak para pendekar tingkat dewa ada di sana, bahkan ada empat pendekar tua yang sudah mencapai tingkat dewa tahap akhir" ucap Andini yang menyimpan rasa herannya sejak tadi. Karena ia tadi tidak terlalu fokus dari percakapan orang di kedai karena sedang sibuk makan.

"Yang aku tangkap dari perbincangan wanita tadi yang semeja dengan kita,dia dan dua gurunya bermaksud akan pergi ke reruntuhan kuno, Andini." Jawab Barata seraya mengambil tempat duduk.

"Reruntuhan kuno, aku yakin di sana pasti ada harta karun peninggalan zaman dulu yang terpendam tuan. " ucap Andini yang juga merasa tertarik.

Barata mengangguk setuju dengan kata-kata Andini. "Aku rasa juga demikian setelah mendengar adanya nada persaingan dari dua orang tua yang berjuluk hantu haus darah dan kedua orang tua yang bernama Matsapati dan Gandama." jawab Barata.

"Kalau begitu kita tidak boleh melewatkan kesempatan ini tuan, siapa tahu kita mendapatkan keuntungan besar di sana" Andini terlihat sangat bersemangat.

"Ya kau benar Andini,Aku pun bermaksud ke sana berharap di reruntuhan kuno itu bisa mendapatkan pusaka yang terakhir yang aku cari untuk menyempurnakan kekuatan Naga Welang" ucap Barata.

"Tapi sayangnya kita tidak tahu di mana letak reruntuhan itu" ucap Andini seraya merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Barata tersenyum kecil mendengar ucapan Andini dan mengangguk pelan.

"Andini kau tunggu di sini dan jangan kemana-mana , karena aku akan mencari informasi tentang reruntuhan itu, " ucap Barata kemudian keluar .

"Tapi tuan" seru Andini, tapi Barata sudah lenyap dari hadapannya.

Andini hanya bisa patuh dengan perintah Barata dan berdiam di dalam kamar sambil menunggu dia kembali.

Setelah berada di luar penginapan, Barata memperhatikan suasana di kedai tadi dia makan. Tujuannya adalah untuk memastikan kalau orang-orang tadi masih berada di sana. Dan benar saja gadis berpakaian merah bersama gurunya serta yang lain masih terlihat berbincang-bincang hanya pemuda berpakaian harimau yang tidak kelihatan. Barata mengamati mereka dari kejauhan supaya tidak menimbulkan rasa curiga.

Barata berdiam diri sambil pura-pura menikmati bulan purnama sambil terus fokus memperhatikan orang-orang itu. Tujuan dia tidak lain adalah untuk mengetahui dimana orang-orang itu menginap.

Tidak lama kemudian lima orang yang Barata pantau itu pun keluar meninggalkan kedai menuju ke tempat penginapan mereka. Penginapan itu tidak satu tempat dengan kedai makan melainkan terletak di samping kiri dan kanannya.

Secara diam-diam Barata terus memperhatikan kelima orang itu.Dua orang tua yang berjuluk sepasang hantu haus darah menuju ke arah samping kiri kedai, sementara Arimba dan kedua gurunya menuju ke arah kanan.Barata pun akhirnya menjadi tahu di mana orang-orang itu menginap.

"Kelima orang tersebut tidak bisa di buat main-main, aku harus berhati-hati kalau tidak ingin bernasib buruk" batin Barata mengingat dirinya hanya seorang pendekar tingkat dewa tahap pertama (awal).

Setelah beberapa saat lamanya dia berdiam diri, Barata lalu bergerak secara hati-hati menyelinap ke arah kiri dan merayap dengan senyap melalui dinding dinding penginapan. Ternyata tujuan Barata adalah ke penginapan sepasang hantu haus darah.

Barata mengendap-endap terus merayap sambil memperhatikan keadaan sekelilingnya dengan penuh kewaspadaan, ia tahu suara sekecil apapun pun dapat membuat dirinya ketahuan mengingat sasarannya adalah para pendengar tingkat dewa tahap akhir. Bagi orang setingkat Barata ini adalah perbuatan nekat yang sangat beresiko karena berurusan dengan kedua orang tua itu.

Setelah mengamati dengan cermat keadaan di sana, pandangan Barata lalu terpusat pada salah satu ruangan yang lampunya masih menyala terang.

"Aku yakin itu pasti kamar dua orang tua itu" Batin Barata.

Tanpa membuang waktu lagi ia ia pun langsung melesat ke atap menggunakan ilmu meringankan tubuhnya yang sudah sempurna, sehingga pergerakannya sangat ringan seperti kapas tidak meninggalkan bunyi sedikitpun saat mendarat.Walaupun masih seorang pendekar tingkat dewa tahap awal tapi ilmu ringan tubuh Barata tidak kalah dengan para pendekar tingkat tinggi lainnya.

Barata menggeser genteng dengan sangat hati-hati sekali sambil terus waspada, karena khawatir ketahuan orang yang ada di dalam.

Darah atap Barata dapat melihat langsung melihat dua orang tua yang berjuluk sepasang hantu haus darah. Mereka terdengar sedang berbincang-bincang, membahas tentang reruntuhan kuno yang akan di datanginya.

Aku sungguh tidak menduga kalau orang-orang dari gunung awan seperti Gandama dan Matsapati akan turut serta dalam perburuan harta karun di reruntuhan itu, Ki"kata-kata yang keluar dari mulut wanita tua itu terdengar penuh emosi.

"Aku curiga , sepertinya mereka berdua sudah tahu harta macam apa yang ada di sana,sehingga mereka mau turun tangan sendiri ke reruntuhan itu" ucap Ki Pasung menanggapi perkataan istrinya.

"Pokoknya kita tidak boleh kalah dari mereka, Ki.Apa pun yang terjadi yang terjadi kita harus mendapatkan harta terbaik yang ada di sana" ucap Nyi Sangguh, dengan berapi-api.

"Kau tidak peru gusar Nyi,percaya saja pada ku kalau kita akan berhasil mendapatkan harta terbaik yang ada di sana, meskipun kita tahu lawan nanti di sana adalah Gandama dan Matsapati." ucap Ki Pasung membesarkan hati istrinya.

Nyi Sangguh tersenyum senang dengan perkataan suaminya itu. "Mengingat reruntuhan itu terletak di kaki gunung Kanan dan jarak masih jauh dari sini ada baiknya jika kita berangkat lebih awal dari mereka, Ki, aku tidak mau kedahuluan yang lain." ucap Nyi Sangguh.

"Aku setuju nanti lewat dini hari kita langsung berangkat ke sana" jawab Ki Pasung sependapat dengan istrinya.

Di atas atap Barata mengangguk-angguk setelah mengetahui tempat di mana reruntuhan itu berada, karena merasa informasi sudah cukup Barata pun berniat kembali ke penginapan.

Tapi tiba-tiba "kaak" terdengar bunyi genteng yang digeser Barata tadi tanpa sengaja tersenggol oleh tangannya,sehingga membuat Ki Pasung dan Nyi Sangguh langsung mengetahui bahwa ada orang yang sedang mencuri dengar pembicaraan mereka.

"Siapa di sana! " teriak Nyi Sangguh dengan cepat mengambil sebuah benda dari balik bajunya dan secepat kilat melemparkannya ke atas wuuus...!

"Kurang ajar siapa yang berani main-main dengan ku" teriak Ki Pasung segera keluar kamar lewat jendela. Nyi Sangguh pun segera menyusul suaminya.

Namun ketika Ki Pasung sudah berada di luar ia tidak mendapati siapa pun, membuat orang tua itu naik darah.

"Bangsat cepat sekali perginya orang itu" ucap Ki Pasung sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling tempat.

"Kemana perginya pencuri dengar itu Ki? " tanya Nyi Sangguh .

"Penyusup itu sudah lenyap entah ke mana Nyi" jawab Ki Pasung dengan nada kesal.

Nyi Sangguh lalu melompat ke atap di sana ia mendapati sebuah genteng yang telah patah kemudian turun kembali.

1
Batsa Pamungkas Surya
setelah maraton 3 hari membaca season 1.. lanjut ke sini
mksh atas sajian ceritanya Thor
rio
lanjut
rio
lanjutkan
Ariel Yono
lanjutkan thord
Mukti Rasa
lanjutkan broo
Ariel Yono
lanjutkan
Ardiawan
Tessa Bharata
Ariel Yono
lanjutkan Barata
Ariel Yono
lanjutkan Barata
Salim Lim
bagus alurnya dan menarik ceritanya
Ariel Yono
maju terus thord
Batsa Pamungkas Surya
lanjutkan karyamu
prahara
mantap dan oke lah
Ronaldo vs Messi
up thord
Ronaldo vs Messi
lanjutkan
Ariel Yono
mantap
Ariel Yono
lanjutkan thord
Ariel Yono
lanjutkan up
Ariel Yono
mantap
Ariel Yono
lanjutkan min
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!