NovelToon NovelToon
Aris Anak Indigo

Aris Anak Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:996
Nilai: 5
Nama Author: Izza naimah

Aris putra abraham adalah anak indigo yang menolak menjadi indigo. dia merasa Tuhan salah teknis ketika menciptakannya dengan kelebihan yang bisa melihat makhluk tak kasat mata. setiap kali bertemu makhluk halus aris selalu menghindar. selain takut, dia juga tak sudi terjun ke dunia perhantuan. sampai seorang gadis Misterius penuh dengan teka-teki, Miya Aluna Dhawa.saat berdekatan dengan gadis dada Aris terasa sangat sakit dan Aris juga melihat kalau Miya di penuhi puluhan makluk halus yang menggerogoti jiwanya, hingga Aris mengasah kemampuan nya untuk memecahkan teka-teki pada gadis itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

" Papa langsung suka sama dia di pertemuan pertama, dan benar berencana mau ngenalin anak ini ke kamu. ya, siapa tahu aja kamu tertarik sama dia. papa nggak maksa. tapi kamu coba ketemu dulu aja sama dia. Siapa tahu Kalian cocok. Papa dukung banget loh kalau kamu sama dia" Papa tersenyum manis penuh arti.

Apa maksudnya itu?

secara tidak langsung Papa mau menjodohkannya dengan teman bisnisnya?

Sedetik kemudian telepon papa berdering, Iya lantas beranjak dari kursinya setelah membaca nama yang tertera di layar.

" kamu lanjutin makan kuenya sama sus ya, sayang. Papa harus terima telepon dari klien. sus Tolong temani Miya "

" Baik, pak"

" hallo, Mr. Hudson"

Miya dia menatap kepergian sang papa. dia tidak mau dikenalkan dengan anak teman Papanya Itu. apalagi sampai dijodohkan.

" Miya, ini kado dari sus" suster memberikan kado berupa buku-buku novel bertema kerajaan dari era Victoria kesukaan Miya.

Miya tersenyum.

" Makasih sus"

" sama-sama cantiknya sus"

" non, yang ini dari kami semua" Mbak Dita menyerahkan bingkisan cukup besar pada Miya.

Miya membukanya, dan isinya membuat Miya terkejut.

" alat-alat make up?"

" ya, kami beli lengkap dan dijamin kualitasnya bagus" ujar mbak dita senang.

" salah satu teman laki-laki non yang kemarin ke sini itu, gebetannya non kan?"

Pikiran Miya langsung tertuju pada Aris. pipinya bersemu merah, tapi kemudian ia menggeleng.

" gak"

" Iya juga nggak apa-apa" goda suster.

" perempuan itu harus belajar mengurus diri. Jadi kalau punya pacar, pacarnya nggak kabur karena kepincut cewek yang lebih cantik"

" Nah betul tuh" tugas pelayan lainnya.

Miya hanya senyum-senyum digodain para staf rumahnya.

Lingga yang sudah dari tadi menonton di ambang pintu ruang makan, ikut tersenyum bahagia. namun senyum itu tak berlangsung lama karena firasatnya mengatakan sesuatu yang buruk akan menimpa Miya dan Aris di saat yang bersamaan.

****

Aris menaiki anak tangga, di tangan kirinya ada segelas White Coffee, bukan susu. masa iya sudah besar minum susu terus. Malu dong. ini juga sebenarnya kalau ketahuan Mama dia bakal dimarahi.

sambil mencari nomor Miya di ponselnya, Aris menyeruput sedikit demi sedikit kopinya.

saat melihat pintu kamar Leon tidak tertutup rapat, ide untuk menjahili Leon muncul. Ia pun mengintip ke dalam kamar Leon, tapi Iya Malah dikejutkan dengan sosok kuntilanak yang sedang berdiri di belakang kursi Leon, sementara Leon sibuk dengan laptopnya. rambut kuntilanak itu menjuntai menutupi wajah Leon, hanya saja laki-laki itu tidak sadar.

Aris merinding seluruh badan, tidak terbayang apa jadinya kalau dia di posisi Leon. lihat burungnya urung, dan memilih masuk ke kamar.

dia mengunci pintunya rapat-rapat. jantungnya masih berdebar, takut juga kalau kuntilanak itu mendatanginya. sepertinya hantu wanita itu memang sangat menyukai Lion sampai tak pulang-pulang ke asalnya.

padahal Leon kan sangat bersih, selalu wangi, rapi, rajin mandi, rajin sholat. mana mungkin makhluk halus mau menempel padanya. atau ada hal yang tidak harus ketahui tentang Lion yang dapat mengundang makhluk halus?

Aris mengedikkan bahunya.

" bodo ah. Emang lagi sial aja mungkin dia disukai Kunti"

Aris duduk di sofa, di samping Gatot kaca yang sedang tidur.

" ini kucing cacingan kali ya. tidur mulu" Iya menyenggol Gatot kaca.

" tot, lu nggak pengen keluar rumah apa? di kamar mulu kayak anak perawan. nggak pengen kawin lo, gue aja pengen. Kucingnya Kak Tia tuh, depan rumah, si pillow, cakep banget. mau babe lamarin nggak?"

Gatotkaca sama sekali tidak merespon, tidurnya begitu pulas.

" si bocah, kucing homo kali, ya" cibir Aris, bersiap menghubungi Miya untuk mengucapkan selamat ulang tahun.

" Eh masa ngucapin doang. kadonya mana? ngasih apa ya ke dia? Boneka? masa iya boneka, yang berkelas dikit lah. anak direktur Masa dikasih boneka ke calon pacarnya"

" CJ, tapi nanti aja deh dipikirin" Aris menempelkan ponselnya ke telinga, lalu menyeruput kopinya dengan elegan.

hingga kedamaiannya lenyap ketika ada semacam bola api yang terbang melewati jendelanya. Aris spontan berdiri. meletakkan ponsel dan gelasnya kemeja belajar, lalu ke balkon. ternyata sudah ada Lingga di sana.

" gue tadi lihat ada bola api melayang-layang"

setelah dibicarakan bola api itu datang lagi, melayang-layang di depan rumah Aris tapi tak sampai mendekatinya.

" Hah itu itu dia" Aris bersembunyi di belakang Lingga.

" Lingga, lakuin sesuatu dong jangan diem aja, kalau dia bakar rumah gue gimana"

" Iya memang berusaha masuk untuk mencelakai kamu. tapi kamu tenang aja, aku akan melindungimu"

" lo bilang apa tadi, dia mau nyerang gue? salah gue apa?"

" karena kamu sudah ikut campur"

Aris berpikir sesaat.

" jangan bilang ini dari orang yang ngirim ilmu hitam ke Miya? dia nggak terima gue banyak nyelamatin Miya? "

" ya"

"Wah, sialan"

" ini masih gertakan. orang itu akan mengirim lebih banyak lagi ke rumah kamu dan rumah Miya"

" Miya? Aris melotot terkejut.

" Miya bakal dicelakain juga, What the hell! gimana ini?"

" aku sudah mengirim pasukan ku ke rumah Miya. mereka nggak akan bisa menyentuh Miya "

Aris mengusap dadanya Seraya bernapas lega.

Lingga menunjuk langit di arah selatan.

" itu lihat. mereka datang"

Aris menyipitkan mata. gumpalan awan hitam nampak bergerak menuju rumahnya. dan itu bukan hanya sekedar Awan Hitam biasa, karena awan itu membawa tiga buah keris. setiap Keris bisa berubah menjadi sosok dengan tugasnya masing-masing.

" i-itu"

" itu yang dinamakan ilmu hitam. nggak hanya awan. dikirim dari tanah, dan angin pun bisa" jelas lenggah Tetap tenang dan penuh Wibawa.

berbeda dengan Aris yang gemetar ketakutan. dia khawatir keris itu akan sampai padanya dan berimbas pada keluarganya.

" kita harus apa?"

" apalagi, kita harus melawannya. mereka nggak akan pergi sebelum tujuan mereka tercapai"

" Tapi nanti kalau orang itu marah gimana, terus nyuruh dukunnya ciri makhluk yang lebih besar, terus kita nggak bisa ngelawan dan akhirnya mati"

" Ibu Ratu nggak akan membiarkan kita mati membunuhku itu nggak Mudah tahu. Ayo bantu aku manggil pasukan kita"

" gimana caranya?"

" genggam tangan aku" Lingga membuka telapak tangannya di depan Aris. Aris pun menggenggam tangan Lingga. ajaibnya mereka bisa bersentuhan.

" pertama kamu harus percaya, kedua minta izin sama Allah, ketiga bayangkan kita menjadi satu"

agak sulit diterima akal sehat, tapi Aris tetap mengiyakan. banyak hal di dunia ini yang memang tidak bisa dicerna dengan akal sehat.

" sekarang tutup mata kamu"

Aris dan Lingga sama-sama Menutup Mata. angin berhembus dengan kencang, awan hitam di langit semakin menggumpal tebal, kilat menyambar. dari atas rumahnya, harus mendengar seperti ada ribuan pasukan dan disertai raungan binatang buas.

penasaran Aris lantas membuka mata. bersamaan dengan Lingga. dan betapa terkejutnya dia saat melihat orang-orang yang ia temui di dalam mimpi hadir secara nyata di depannya.

mereka pasukan berkuda, berbaju satria kerajaan dan memiliki rupa yang bermacam-macam. tapi kali ini mereka semua punya wajah.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!