Pengantin Kecilku

Malam itu Kenan dan Alya melakukan adegan panas nya, suara-suara aneh terus terdengar di kamar itu.

Alya menggeliat di bawah tubuh kekar Kenan, rasa nikmat atau bahkan lebih dari kata itu membuat nya tak kuasa menahan untuk tidak bersuara.

Kenan sangat menyukai suara Alya, hingga mereka berdua bersama-sama mencapai puncak kenikmatan nya.

“Terima kasih” ucap Kenan setelah membaringkan tubuh nya di samping Alya, tak lupa dia mencium kening sang istri dengan sayang.

Alya hanya mengangguk, dia sudah tidak bertenaga untuk menjawab kata-kata Kenan, dengan segera Kenan memeluk sang istri, menempelkan wajah sang istri di dadanya.

Mereka pun akhirnya tertidur bersama, saling berpelukan dengan kedamaian.

*

*

*

Keesokan paginya Alya terbangun, dia melihat kesamping dimana sang suami masih tertidur dengan sangat pulas, Alya tersenyum, kembali dia mengingat pergulatannya semalam, hingga dia merasa malu sendiri.

Alya hendak bangkit, tapi dia kembali merasakan sakit di bagian intinya.

“Kenapa masih sakit ?? bukan nya ini yang kedua kalinya" ucap nya pelan, tapi Kenan dapat mendengar kata-kata sang istri.

“Karena belum sering, coba kalau semalam 5 kali gak akan sakit lagi" jawab Kenan dengan mata masih terpejam.

Alya menoleh ke arah Kenan, dengan segera dia mencubit perut Kenan, hingga membuat Kenan meringis kesakitan.

“Aaawww, kenapa di cubit ??”

“Lagian Kakak ngomongnya ngelantur" balas Alya membuat Kenan terkekeh.

“Kata siapa ngelantur ?? coba aja kalau gak percaya !! mau coba sekarang” tawar Kenan sembari menaik turun kan alis nya.

“Enggak !! ini aja masih sakit”

Kenan merasa gemas dengan sang istri, Alya benar-benar masih polos, pikirnya.

Dengan segera Kenan bangun dan menggendong sang istri, hingga membuat Alya kaget.

“Kak turunkan aku !!” teriak Alya.

“Diamlah !! Kakak tau kamu mau ke kamar mandi kan” Kenan terus menggendong Alya sampai di kamar mandi, dan segera menurunkan tubuh Alya di dalam bathtup.

“Berendam lah sebentar, itu akan membuat rasa nyerinya sedikit hilang" pinta Kenan.

Alya mengangguk, dia merendamkan badan nya disana, busa berwarna putih itu menutupi seluruh tubuhnya.

Sementara Kenan kembali ke kamarnya untuk membersihkan tempat tidur, Kenan tersenyum saat kembali mengingat kejadian semalam.

Setelah cukup lama berendam Alya pun membersihkan badan nya dan kembali memakai handuk.

Ceklek ( pintu kamar mandi terbuka)

“Sudah selesai ??” tanya Kenan

“Sudah Kak" jawab Alya

Kenan hanya mengangguk “Itu baju ganti sudah aku siapkan” ucap nya dengan menunjuk sebuah paper bag.

Alya mengangguk, kemudian segera mengganti pakaian, sementara Kenan langsung ke kamar mandi untuk mandi.

*

*

Kenan dan Alya keluar dari kamar hotel untuk mencari sarapan, saat berada di lobi hotel Diana melihat Kenan dan Alya, dengan segera Diana mendekati Kenan dan langsung memeluk nya dari belakang.

“Ken, Maafkan aku !! aku gak mau putus dari kamu” ucapnya.

“Lepaskan Diana” kata Kenan masih dengan suara pelan, dia tidak mau kalau mereka menjadi pusat perhatian disana.

“Tidak aku tidak mau sampai kamu mau menjadi pacar aku lagi” Diana terus memeluk Kenan, sementara Alya hanya diam saja tak tau apa yang akan dia lakukan, baginya biarlah Kenan menyelesaikan masalah nya sendiri.

Kenan mulai geram dengan segera dia melepaskan tangan Diana yang melingkar di perutnya, dengan sangat kasar Kenan menghempaskan tangan Diana.

“Jangan kau sentuh badan ku dengan tangan kotor mu” ucap Kenan dengan sorotan mata yang tajam.

Diana terdiam, air mata nya sudah menetes “Maafkan aku Ken, aku terpaksa melakukan itu” ucapnya terisak.

Tapi Kenan tidak mau mendengarkan Diana lagi, dengan segera dia menarik tangan Alya dan membawanya pergi dari sana, Diana sangat marah.

“Aku akan balas semua ini Ken” katanya sembari menghapus air matanya dengan kasar.

Sementara itu, Alya tengah meringis kesakitan karena tangan nya di pegang oleh Kenan dengan sangat erat.

Entah kenapa Kenan sangat marah ketika bertemu dengan Diana tadi, hingga dia tidak tau kalau saat ini sang istri tengah kesakitan.

“Kak lepaskan aku !!” kata Alya.

Kenan menghentikan langkah nya, kemudiam dia melihat pergelangan tangan Alya yang dia genggam dengan sangat erat, serta Alya sudah mulai menangis.

“Maaf Al, aku gak sengaja” ucap Kenan merasa bersalah.

Tapi Alya tidak menghiraukan dia langsung meninggalkan Kenan begitu saja, Alya pikir Kenan marah karena dia masih mencintai Diana, dan dia tidak terima karena mereka putus.

“Al" panggil Kenan saat melihat Alya berlari meninggal kan nya.

Tapi Alya tak menghiraukan dia terus berlari, saat ada taksi lewat Alya langsung menghentikan nya dan langsung naik kesana.

“Sial" umpat Kenan saat melihat Alya sudah naik kedalam taksi.

Kenan kembali menuju mobilnya dan langsung mengendari mobilnya untuk mengikuti mobil taksi yang di naiki Alya.

“Mbak sepertinya mobil itu mengikuti kita” ucap sopir taksi kepada Alya.

Alya pun menoleh dan melihat mobil Kenan berada di belakang.

“Jalan aja pak !! tidak usah menghiraukan mobil di belakang" ucap Alya.

“Baik mbak”

Kenan terus mengikuti kemana Alya pergi “Maafkan aku Al, Maaf, aku tidak bermaksud untuk menyakiti kamu” ucap Kenan

Sampai akhirnya mobil taksi yang membawa Alya berhenti di sebuah TPU, (Tempat pemakaman Umum ) Kenan pun menghentikan mobil nya, tapi dia tidak langsung ikut turun, dia memperhatikan Alya yang kembali berlari memasuki area pemakaman itu

Sesaat Kenan kembali ingat saat dia tak sengaja menabrak kedua orang itu, yang ternyata kedua orang tua Alya.

Dengan segera Kenan keluar dari mobilnya dan masuk ke area pemakaman itu, Kenan dapat melihat tubuh Alya yang tengah duduk bersimpuh di depan makam orang tuanya.

Samar-samar Kenan mendengar tangisan Alya, Kenan berdiri tidak jauh dari tempat Alya.

“Ayah ---- Ibu, Alya rindu -- Hiks, Hiks, Hiks”

“Maafkan Alya karena belum bisa menangkap pelaku nya Bu, Maaf, tapi Alya janji akan membawa nya ke kantor polisi, dia harus bertanggung jawab untuk semua ini”

Deeeegggg.

Jantung Kenan berdegup dengan Kencang, itu yang sangat Kenan takuti yaitu berada di dalam jeruji besi.

“Alya juga tidak akan memaafkan orang itu Bu, dia sudah mengambil kebahagiaan Alya”

Alya terus berbicara dan semua itu terdengar dengan jelas di telinga Kenan, dia benar-benar takut sekarang.

Perlahan kaki Kenan mendekat, dia juga langsung duduk di dekat Alya.

Alya menoleh ke arah Kenan, matanya sudah sembab karena menangis.

“Kak” ucap Alya.

Dengan segera Kenan memeluk Alya “Sabar ya !! ikhlaskan Ayah sama Ibu”

Alya menggeleng “Kalau bukan karena di tabrak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, semua nya tidak akan sepeti ini Kak” ucap Alya.

Kenan kembali terdiam, benarkan Kenan adalah pembunuh kedua orang tuanya dan menyebabkan semua ini terjadi...