NovelToon NovelToon
TERPERANGKAP CINTA CEO DINGIN

TERPERANGKAP CINTA CEO DINGIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Penyelamat
Popularitas:949
Nilai: 5
Nama Author:

Alea, seorang wanita muda dan cantik, terpaksa menikahi Rian melalui perjodohan. Namun, kebahagiaan yang diharapkan pupus ketika Rian mengkhianatinya dengan berselingkuh dengan Gina. Patah hati, Alea memutuskan untuk bercerai dan meninggalkan Rian. Takdir berkata lain, bis yang ditumpangi Alea mengalami kecelakaan tragis. Di tengah kekacauan, Alea diselamatkan oleh Ben, seorang pria berkarisma dan berstatus sebagai bos besar yang dikenal dingin dan misterius. Setelah sadar, Alea mendapati dirinya berada di rumah mewah Ben. Ia memutuskan untuk berpura-pura hilang ingatan, sebuah kesempatan untuk memulai hidup baru. Ben, yang ternyata diam-diam mencintai Alea sejak lama, memanfaatkan situasi ini. Ia memanipulasi keadaan, meyakinkan Alea bahwa ia adalah kekasihnya. Alea, yang berpura-pura hilang ingatan tentang masa lalunya, mengikuti alur permainan Ben. Ia berusaha menjadi wanita yang diinginkan Ben, tanpa menyadari bahwa ia sedang terperangkap dalam jaring-jaring cinta dan kebohongan. Lalu, apa yang akan terjadi ketika ingatan Alea kembali? Apakah ia akan menerima cinta Ben, atau justru membenci pria yang telah memanipulasinya? Dan bagaimana dengan Rian, apakah ia akan menyesali perbuatannya dan berusaha merebut Alea kembali?

MENCOBA GAUN PENGANTIN

Alea meraih segelas air putih di nakas dan menatap pil-pil kecil berwarna-warni yang tergeletak di telapak tangannya. Obat-obatan yang diresepkan dokter untuk membantu memulihkan ingatannya. Atau, setidaknya itu yang dikatakan Ben.

Alea merasa ragu. Ia tidak yakin apakah obat-obatan ini benar-benar akan membantunya atau justru membuatnya semakin terjerumus dalam kebohongan Ben. Tapi, ia tidak punya pilihan lain. Ia harus mengikuti permainan ini, setidaknya untuk saat ini.

Dengan helaan napas panjang, Alea menelan pil-pil itu satu per satu. Ia merasakan sensasi aneh menjalar di tubuhnya, membuatnya merasa sedikit pusing dan mual.

Alea merebahkan tubuhnya di ranjang dan memejamkan mata. Ia mencoba untuk menenangkan pikirannya, tapi bayangan Ben terus menghantuinya. Senyumnya yang menawan, tatapannya yang penuh kasih sayang, dan sentuhannya yang lembut. 

Alea merasa lelah, sangat lelah. Ia ingin melarikan diri dari semua ini, tapi ia tidak tahu ke mana harus pergi. Ia merasa terperangkap.

Perlahan-lahan, kesadaran Alea mulai menghilang. Obat-obatan itu mulai bekerja, membuatnya merasa semakin rileks dan mengantuk.

Alea mengerjap, merasakan sentuhan lembut di pipinya. Ia membuka mata perlahan dan melihat Ben tersenyum hangat di samping ranjangnya.

"Sayang, bangunlah. Sudah sore," ucap Ben lembut, mengelus rambut Alea dengan sayang. "Aku sudah kembali."

Alea menggeliat dan mencoba duduk, merasakan sisa-sisa kantuk masih menggelayuti pikirannya. Ia menatap Ben dengan tatapan kosong.

"Jam berapa sekarang?" tanya Alea dengan suara serak.

"Sudah jam enam sore," jawab Ben sambil membantu Alea duduk dengan nyaman. "Kau tidur nyenyak sekali."

Alea mengangguk kecil dan mengamati Ben dengan seksama. Pria itu tampak tampan dan rapi dengan setelan jas mahalnya. Senyumnya masih sama, menawan dan mempesona. Tapi, Alea tidak lagi terpedaya oleh penampilannya. Ia tahu, di balik senyum itu tersembunyi kebohongan dan kepalsuan.

"Aku sudah menyiapkan makan malam untuk kita," kata Ben sambil menggenggam tangan Alea erat. "Ayo, kita makan bersama."

Alea menarik napas dalam-dalam dan memaksakan senyum. Ia tahu, ia harus mengikuti permainan ini. Ia harus berpura-pura menjadi kekasih yang penurut dan bahagia, sambil mencari celah untuk melarikan diri.

"Baiklah," jawab Alea dengan nada manis. "Aku sudah lapar."

Ben tersenyum dan membantu Alea berdiri. Mereka berjalan bergandengan tangan menuju ruang makan, di mana Bi Ani sudah menyiapkan hidangan makan malam yang mewah dan menggugah selera.

Saat mereka makan bersama, Ben terus-menerus memuji Alea dan menceritakan kisah-kisah lucu tentang mereka. Alea hanya tersenyum dan mengangguk, berusaha untuk tidak menunjukkan perasaannya yang sebenarnya.

Hari demi hari terus berganti, sudah mendekati hari pernikahan Alea dan Ben.

Jantung Alea berdegup kencang saat membuka mata di pagi hari. Kamarnya tidak seperti biasanya. Bukannya tumpukan pakaian biasa, melainkan gaun-gaun pernikahan yang megah dan indah terpajang di sekelilingnya. Gaun-gaun itu berkilauan ditimpa cahaya matahari pagi, namun Alea tidak merasakan kebahagiaan sedikit pun. Ia justru merasakan firasat buruk yang menusuk hatinya.

"Nona Alea, sudah bangun?" Suara lembut Bi Ani terdengar dari balik pintu. "Tuan Ben sudah menunggu. Nona harus segera mandi dan mencoba gaun pengantin."

Napas Alea tercekat. Gaun pengantin? Ben benar-benar sudah gila.

Alea mencoba menenangkan diri. Ia tidak boleh panik. Ia harus tetap tenang dan mencari cara untuk keluar dari situasi ini.

"Bi, katakan pada Ben aku sedang tidak enak badan," ucap Alea dengan suara bergetar. "Aku tidak bisa mencoba gaun pengantin hari ini."

"Maaf, Nona," jawab Bi Ani dengan nada menyesal. "Tuan Ben sudah memerintahkan saya untuk memastikan Nona mencoba gaun pengantin hari ini. Beliau sudah menunggu di luar."

Alea menghela napas panjang. Ia tahu, ia tidak bisa menghindari ini. Ben tidak akan membiarkannya lolos begitu saja.

"Baiklah, Bi," ucap Alea dengan nada pasrah. "Aku akan mandi dan mencoba gaun pengantin. Tapi, katakan pada Ben untuk bersabar. Aku butuh waktu."

"Baik, Nona," jawab Bi Ani dengan senyum lega. "Saya akan menyiapkan air hangat untuk Nona."

Setelah Bi Ani pergi, Alea bangkit dari ranjang dengan langkah gontai. Ia berjalan menuju kamar mandi dengan perasaan campur aduk. Marah, kecewa, takut, dan putus asa.

Saat menatap dirinya di cermin, Alea melihat pantulan seorang wanita yang asing. Wajahnya pucat, matanya sayu, dan senyumnya dipaksakan. Ia tidak lagi mengenali dirinya sendiri.

Alea membuka keran air dan membiarkan air hangat membasahi tubuhnya. Ia mencoba untuk menenangkan pikirannya, mencari cara untuk menggagalkan rencana gila Ben.

Setelah selesai mandi, Alea mengenakan salah satu gaun pengantin yang paling sederhana. Gaun itu tetap indah, namun tidak semegah gaun-gaun lainnya. Ia tidak ingin terlihat terlalu bahagia atau bersemangat.

Saat keluar dari kamar, Alea melihat Ben berdiri di ruang tamu dengan senyum lebar di wajahnya. Pria itu tampak tampan dan gagah dengan setelan jas mahalnya. Namun, Alea tidak merasakan apa pun selain ketakutan.

Ben tersenyum lembut, matanya berbinar menatap Alea. "Sayang, coba gaun yang ini," ucapnya sambil menyodorkan sebuah gaun pengantin yang terlipat rapi di tangannya.

Alea menerima gaun itu dengan ragu. Ia mengamatinya dengan seksama. Gaun itu memang mewah, terbuat dari bahan sutra putih yang lembut dan dihiasi dengan renda-renda halus. Namun, desainnya terlalu terbuka untuk seleranya. Gaun itu berdada rendah dan bagian roknya berbelah panjang hingga ke pahanya.

"Ben, aku tidak yakin dengan gaun ini," ucap Alea dengan nada ragu. "Gaun ini terlalu terbuka untukku."

Ben mengerutkan kening. "Kenapa, Sayang? Gaun ini sangat cantik dan elegan. Aku yakin kau akan terlihat sangat mempesona saat mengenakannya."

"Aku tahu, Ben," jawab Alea dengan nada pelan. "Tapi, aku merasa tidak nyaman mengenakan gaun yang terlalu terbuka. Aku lebih suka gaun yang lebih tertutup dan sederhana."

Ben menghela napas panjang. "Sayang, ini adalah hari pernikahan kita. Aku ingin kau terlihat istimewa dan berbeda dari biasanya. Gaun ini akan membuatmu terlihat seperti seorang dewi."

Alea terdiam. Ia tidak ingin mengecewakan Ben, tapi ia juga tidak ingin mengorbankan kenyamanannya sendiri. Ia merasa terjebak di antara keinginan Ben dan perasaannya sendiri.

"Ben, bisakah aku mencoba gaun yang lain dulu?" tanya Alea dengan nada memohon. "Aku ingin melihat apakah ada gaun lain yang lebih cocok untukku."

Ben tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk setuju. "Baiklah, Sayang," ucap Ben dengan nada mengalah. "Kau boleh mencoba gaun yang lain. Tapi, aku tetap berharap kau akan mempertimbangkan gaun yang kupilihkan ini. Aku yakin kau akan menyukainya."

Alea tersenyum lega dan memeluk Ben erat. "Terima kasih, Ben," ucap Alea dengan nada tulus. "Aku janji akan mencoba gaun yang kau pilihkan ini nanti."

Alea kemudian mencoba gaun-gaun pengantin lainnya, tapi tidak ada satu pun yang membuatnya merasa nyaman. Ia merasa semua gaun itu terlalu mewah dan berlebihan. Ia lebih suka gaun yang sederhana dan elegan, yang mencerminkan kepribadiannya yang sebenarnya.

Akhirnya, Alea memutuskan untuk mencoba gaun yang dipilihkan Ben. Ia mengenakan gaun itu dengan hati-hati, merasa sedikit cemas dan tidak nyaman.

Saat menatap dirinya di cermin, Alea terkejut dengan apa yang dilihatnya. Gaun itu ternyata sangat cocok untuknya. Gaun itu menonjolkan lekuk tubuhnya dengan sempurna dan membuatnya terlihat sangat anggun dan mempesona.

Alea tersenyum tipis. Ia mulai menyadari bahwa Ben memiliki selera yang bagus dalam memilih pakaian. Ia juga mulai menyadari bahwa Ben mungkin benar-benar mencintainya dan ingin melihatnya bahagia.

Alea keluar dari kamar ganti dan menghampiri Ben yang sedang menunggunya dengan cemas.

"Bagaimana menurutmu, Ben?" tanya Alea dengan nada gugup. "Apakah kau menyukai gaun ini?"

Ben terdiam sejenak, matanya terpaku pada Alea. Kemudian, senyum lebar menghiasi wajahnya.

"Kau terlihat sangat cantik, Sayang," ucap Ben dengan nada kagum. "Kau terlihat seperti seorang dewi."

Alea tersenyum lega dan memeluk Ben erat. "Terima kasih, Ben," ucap Alea dengan nada tulus. "Aku juga menyukai gaun ini."

Ben membalas pelukan Alea dan mencium keningnya dengan lembut. "Aku tahu kau akan menyukainya," ucap Ben dengan nada senang. "Gaun ini memang dibuat untukmu."

1
Vash the Stampede
Aku sudah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu, thor.
AyaShiyaa: Terimakasih atas dukungannya ❤️❤️
total 1 replies
emi_sunflower_skr
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
AyaShiyaa: Terimakasih atas dukungannya ❤️❤️❤️
total 1 replies
Ichigo Kurosaki
Ceritanya menghibur sekali.
AyaShiyaa: Terimakasih atas dukungannya ❤️❤️❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!