NovelToon NovelToon
Diamnya Melati

Diamnya Melati

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Pelakor jahat / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Raina Syifa

Melati berubah pendiam saat dia menemukan struk pembelian susu ibu hamil dari saku jas Revan, suaminya.
Saat itu juga dunia Melati seolah berhenti berputar, hatinya hancur tak berbentuk. Akankah Melati sanggup bertahan? Atau mahligai rumah tangganya bersama Revan akan berakhir. Dan fakta apa yang di sembunyikan Revan?
Bagi teman-teman pembaca baru, kalau belum tahu awal kisah cinta Revan Melati bisa ke aplikasi sebelah seru, bikin candu dan bikin gagal move on..🙏🏻🙏🏻

IG : raina.syifa32

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raina Syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20

"Mas Revan, apa salahku, apa kurangku mas hingga kamu berbuat setega itu!"

Mata Melati terasa berat, pandangannya mulai mengabur oleh kabut. Dari balik jendela mobil yang sedikit berembun, dia menyaksikan sosok suaminya, Revan, turun dari mobil dengan langkah santai. Sejurus kemudian, wanita muda itu muncul dari dalam rumah sederhana itu, mengenakan daster merah yang mencolok, kontras dengan kulit kuning langsatnya yang halus. Perutnya yang mulai membuncit terlihat jelas, bergelayut manja di lengan Revan, seolah mencari perlindungan dan kasih sayang. Melihat perut wanita itu, Melati dapat menyimpulkan jika pengkhianatan suaminya sudah cukup lama.

Wajah wanita itu berseri-seri, penuh harap dan damba, menatap Revan dengan tatapan yang membuat hati Melati terkoyak, perih. Revan membalas dengan senyum tipis yang tak sampai ke matanya, seolah menyimpan rahasia yang hanya mereka berdua tahu. Saat wanita itu menggenggam tangan Revan, membimbingnya untuk mengusap perutnya yang membesar, sebuah getar di dada Melati pecah menjadi gelombang air mata yang tumpah tanpa bisa ditahan.

Tubuh Melati langsung melemah saat melihat pemandangan itu, dadanya sesak, seolah ada belati yang perlahan mengiris. Isak tangisnya nyaris tak terdengar, nyangkut di tenggorokan yang kering. Matanya tak lepas dari sosok suaminya, yang dengan santai dipeluk perempuan lain—gundik yang lebih muda, yang dengan mudah merebut tempatnya. 

Di balik kaca mobil yang dingin, Melati menguatkan diri, menahan gelombang kecewa yang nyaris membuatnya roboh. 

“Pantas saja kamu sering pergi ke Bandung,” gumamnya pelan, bibirnya bergetar. “Aku akui perempuan  itu jauh lebih muda, lebih seksi... kamu nggak kenal capek bolak-balik Jakarta-Bandung demi dia.”

 Jantungnya berdegup kencang saat mencoba menghitung, “Sudah berapa lama, Mas? Sebulan, dua bulan, atau malah setahun?”

 Namun, dia tahu melabrak saat ini hanya akan membuatnya jatuh lebih dalam. Dengan tangan yang gemetar, Melati mengeluarkan ponsel dari tas dan mulai merekam mereka, satu persatu gerak-gerik penuh pengkhianatan itu terekam jelas. Wajah perempuan itu sama persis dengan wajah perempuan yang

“Aku akan simpan ini, bukti perselingkuhan yang nggak bisa kamu bantah,” bisik Melati dengan suara serak, matanya menyala penuh tekad. Tangan kirinya menggenggam erat ponsel yang menyimpan rekaman video itu, sementara bibirnya bergetar menahan amarah dan kecewa yang membakar jiwanya.

Angin semilir sore itu menusuk kulitnya, tapi hawa itu tak mampu meredam gelombang sesak yang menghempas dadanya. Matanya memerah, seolah menahan banjir air mata yang ingin tumpah. Namun, Melati memilih menguatkan diri, menelan rasa sakit yang menggerogoti dalam diam.

Dengan napas yang berat, ia memutar kunci kontak dan menghidupkan mesin mobil. Suara deru mesin seakan menjadi irama pengusir kegelisahan yang menguasainya. Setir dipegangnya dengan penuh kendali, meski pikirannya berputar liar, membayangkan pengkhianatan yang baru saja ia saksikan.

“Aku nggak bisa lama-lama di sini,” pikir Melati, menatap spion yang memantulkan bayangan jalan yang mulai tertinggal di belakang. 

Ada anak-anak yang menunggu di rumah, malaikat kecilnya yang menjadi alasan ia harus bertahan dan berjuang melewati semua ini.

Di balik kaca mobil, malam yang pekat seolah menyembunyikan rahasia hati Melati yang remuk redam. Namun, tekadnya sudah bulat. Bukti itu bukan sekadar pengingat, tapi senjata untuk melawan pengkhianatan yang mengoyak hidupnya. Dengan suara yang hampir tersendat, ia berbisik pada dirinya sendiri, “Ini bukan akhir, tapi awal dari semua perubahan.”

Revan duduk di meja makan, seperti biasa menuruti semua kemauan Dewi. Tangannya sibuk menyuapi sekaligus mengusap-usap perlahan perut Dewi yang mulai membuncit. "Aa, Revan, nginap, kan?" tanya Dewi dengan suara lembut penuh harap, matanya berbinar menunggu jawaban. 

 Revan menatap ke piringnya, raut wajahnya sayu. "Nggak bisa, Wi. Aku nggak mau istri aku makin curiga. Kalau kamu masih mau hidup enak, semua yang kamu inginkan terpenuhi, tolong jangan teror aku dengan sifat manjamu. Kalau begini terus, apa bedanya dengan selingkuh?" ucapnya pelan tapi tegas. 

 Dewi mendelik, kemudian senyumnya berubah menjadi licik. "Ya udah, aa, kita nikah saja sekalian!" katanya sambil menggoda, mencoba menyentuh lengan Revan. 

 Revan menggeleng kasar, pandangannya tajam. "Kamu semakin nggak waras, Wi. Kalau keluarga aku hancur, aku nggak tahu lagi harus gimana." 

 Dewi mendekat, menyusulkan kepalanya ke badan Revan, suaranya melembut tapi penuh tuntutan, "Kamu yang bikin aku seperti ini, aa. Kehilangan suami, kehilangan pelindung. Kamu harus tanggung jawab." 

 Namun Revan dengan kasar menyingkirkan kepala Dewi. "Jangan melewati batas, Wi!" hardiknya hingga Dewi tercekat dan air matanya mulai menetes. 

 "Aa, tega banget bentak aku," ratap Dewi, suaranya bergetar. 

 Revan berdiri perlahan, matanya menatap Dewi dengan berat, lalu napas panjang keluar dari dadanya. "Maaf, Wi, aku nggak bisa berlama-lama di sini. Aku pamit."

 Langkahnya baru beberapa saat ketika terdengar suara desisan kesakitan dari Dewi. Revan berhenti dan berbalik, wajahnya berubah panik saat melihat Dewi memegangi perutnya dengan tangan gemetar. "Aa, sakit," ratapnya terbata, langkahnya mendekat pelan.

 Dewi terdiam, napasnya tersengal. Namun Revan malah menangkap sesuatu yang membuat dadanya sesak: cairan merah mengalir dari sela kakinya. "Wi... kamu... darah?" Suaranya tercekat, mata yang semula tegar kini membelalak penuh kekhawatiran.

1
siti maesaroh
kamu itu bner" g peka ya van ,yaallah gedek aku sm km... melati tanyakan sm revan dn suruh jawab yg sejujurnya biar kamu tahu masalah yg sbnrnya kalian tu hnya salh pham lo,,,mksh kk ditunggu lg ya updatenya 🤗🤗💪
amelia lia
ayoo thor buat melati bicara sama revan biar menemukan titik terang permasalahan nya
NH..8537
good job mel👍harus sgrvdi selesai..kan biar gak berlarut " biar ke depan jg buat pembelajaran Revan unt saling terbuka sm istri 🥹 lanjuttt kak raina👍👍🙏
Mamahnya Rayhan
tambah seru ceritanya lnjt thor
NH..8537
bicara langsung sj mel..biar masalah..nya cpt clear.. kasihan anak" mereka jg butuh perhatian orang tua..nya.. tetap semangat ya kak 💪 makasih dan di tungguin slalu next..jya👍🙏
amelia lia
ayooo thor buat melati ngomong donk lama banget si. terlalu bertele tele di sini. sementara klau di frizo semua satset cepat ketahuan🤭🤭🤭
Sasikarin Sasikarin
skip dulu tgu 10 bab. terlalu lelet pergerakan melati nya.
siti maesaroh
mksih kk raina😍😍semngt kk
siti maesaroh
ayo lah mel lngsung cerita aja disaat ini pas waktunya dg terkejutnya revan km bisa memulainya dan revan pasti akan terpancing nah kalian bisa cari.solusinya
revan pulsa jgn sembunyikan lg msalah ini terlalu besar urusannya jika km brbohong terus walau dg dalih g mau nyakitin melati ,justru ini mlh buat melati salah pham yg ahirnya bikin km rugi van
siti maesaroh
udahlh mel jika km emng tersakiti sm revan pilih jln terbaik aja ,revannya jg g bisa tegas sm prempuan lain embg ada ya musibah trus dituduh membunuh suaminya korban, emng revan g bisa bedain apa dr gelagat dewi yg mnfaatin dia dsar g peka bngt.
siti maesaroh
nah km jg ngulur waktu mel tinggl cerita aja apa susahnya udah bner mertua ksih sran siapa tahu bs bntu, udah tahu mslh rumh tnggamu bgitu ,g mau crita
siti maesaroh
terudlh brbohong van sampai km mnemukn kehancuranmu, hubungan didasari dg kebohongan itu g bakal kekal, udah brkluarga kok msih brbohong bner" aneh jln pikiranmu van, mksih kk thor updtenya
amelia lia
bagus banget.. aku suka baca nya krn nyambung terus. awal nya aku baca di sebelah. trus nyambung cerita melati di sini 😊
amelia lia
udah Mel pergi aja sejauh mungkin biar si revan kalang kabut nyariin kamu. biar kyk orang stress dia. krn udah gak jujur sm kamu. 💪💪💪💪
NH..8537
makasih ya kak msh sempatin unt up..walau badan msh kurang fit🥹smg Kaka cepat sembuh... semangat trusss kak💪🙏😘
Mamahnya Rayhan
sehat sehat selalu ya Thor
Mamahnya Rayhan
bagus mel
NH..8537
trus semangat ya kak 💪 makasih sdh up👍🙏smg Kaka sehat slalu😘
NH..8537: gpp kak.. emang cuaca lg gak bersahabat..smg Kaka cepat sembuh yaaa🥹
total 2 replies
NH..8537
sabar mel🥹 km hrs tegas..biar keadaan gak berlarut"..🥹ayo semangat buat menyelesaikan semua.. kasihan anak"..mu
D.Nafis Union
terlalu panik, sampe gk fokus dg kata² dokternya, sampe mana kesalahpahaman ini betakhir, 😥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!