NovelToon NovelToon
AMBISI SANG SELIR

AMBISI SANG SELIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Harem / Fantasi Wanita / Konflik etika / Cinta Istana/Kuno / Romantis / Balas Dendam
Popularitas:32.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dae_Hwa

“Jika aku berhasil menaiki takhta ... kau adalah orang pertama yang akan ku buat binasa!”

Dijual sebagai budak. Diangkat menjadi selir. Hidup Esma berubah seketika tatkala pesonanya menjerat hati Padishah Bey Murad, penguasa yang ditakuti sekaligus dipuja.

Namun, di balik kemewahan harem, Esma justru terjerat dalam pergulatan kuasa yang kejam. Iri hati dan dendam siap mengancam nyawanya. Intrik, fitnah, hingga ilmu hitam dikerahkan untuk menjatuhkannya.

Budak asal Ruthenia itu pun berambisi menguasai takhta demi keselamatannya, serta demi menuntaskan tujuannya. Akankah Esma mampu bertahan di tengah perebutan kekuasaan yang mengancam hidupnya, ataukah ia akan menjadi korban selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ASS28

“Baginda, awaaas!” Serentak Orhan dan Mansur berteriak.

JLEB!

Sebuah anak panah melesat cepat dari kegelapan, menembus udara malam dan menancap kuat di pilar balkon, hanya sejengkal dari wajah Bey Murad .

Orhan spontan menarik pedangnya, menubruk tubuh Bey Murad untuk melindunginya—jikalau ada serangan susulan. Namun, setelah itu, waktu berlalu dalam diam, tak ada tanda-tanda bahaya yang mengintai.

Mansur Ağa mendekat ke arah balkon, melihat-lihat ke bawah. Namun, tak ada siapapun di sana.

Orhan lekas mencabut panah yang tertancap di pilar. Ia menatap ujung panah itu dengan dahi berkerut. Ada sesuatu yang terikat di batangnya—secarik kertas diikat dengan benang merah tua.

“Baginda ....” Orhan menatap Bey Murad, lalu menyerahkan surat tersebut. “Sepertinya, ini bukan aksi penyusup.”

Kening Bey Murad berkerut, lekas membaca isi surat tersebut.

‘Rustum Pasha adalah dalang dari pemberontakan.’

Bey Murad memejamkan matanya sejenak, menarik napas dalam-dalam. Ia meremat pinggiran surat erat-erat, rahangnya mengetat.

Bey Murad memang sudah curiga, hanya saja setiap kali mereka mencari bukti, semua jejak sudah lenyap tak berbekas. Rapi dan bersih seolah tak pernah terjadi apa-apa. Saksi yang hendak bicara tiba-tiba menghilang sebelum sempat membuka mulut. Surat perintah yang mencurigakan, lenyap dari arsip. Bahkan catatan perbendaharaan yang diduga dimanipulasi, ditemukan terbakar di ruang penyimpanan.

“Setiap kali kita mendekati kebenaran ....” Ia menyerahkan surat itu pada Orhan untuk dibaca. “Pasti ada tangan yang lebih cepat menghapusnya. Dan ternyata ... pengkhianat itu benar-benar dia, orang terdekat kita, Orhan.”

Wajah Panglima Orhan memerah menahan amarah yang nyaris meledak. Kedua tangannya mengepal hingga buku-buku jarinya memutih.

“Perintahkan hamba untuk memenggal kepala pengkhianat itu, Baginda!” geram Orhan, suaranya parau.

“Orhan ... aku bisa mengerti akan amarahmu, kau merasa ditusuk dari belakang? Aku pun begitu, tapi, kita tidak bisa gegabah. Surat ini hanyalah sebuah petunjuk, bukan bukti. Memenggal kepala Rustum Pasha tanpa penyelidikan yang tuntas hanya akan membuat kita terlihat seperti tiran yang haus darah. Kita tidak bisa memenggal kepala siapa pun hanya berdasarkan selembar kertas. Namun, aku juga tidak akan mengabaikan peringatan ini.” Bey Murad menarik napas dalam-dalam, lalu kembali berkata, “Orhan, aku perintahkan kau untuk menyelidiki Rustum Pasha secara diam-diam. Awasi setiap gerak-geriknya, periksa semua keputusannya. Cari tau apakah ada bukti yang mengarah pada pengkhianatan. Tapi ingat, jangan bertindak gegabah. Lalu ... cari tau siapa yang mengirim surat ini, apa motifnya. Lakukan dengan cermat dan diam-diam. Aku ingin kebenaran, bukan sekadar pembenaran.”

Bey Murad segera berbalik badan, menatap Mansur yang sedari tadi berdiri diam di belakang mereka. Matanya menilik pada kedua tangan Mansur yang mengepal erat di sisi tubuh.

“Mansur, sementara Orhan fokus pada Rustum Pasha, aku ingin kau melakukan hal lain. Turunlah, dan temui para penjaga yang berjaga di sekitar bawah balkon malam ini. Tanyakan apakah mereka melihat sesuatu yang mencurigakan—suara aneh, atau hal-hal kecil yang mungkin terlewatkan. Jangan membuat mereka curiga, bicaralah seolah kau hanya ingin memastikan keamanan istana. Detail sekecil apapun bisa jadi kunci untuk mengungkap kebenaran,” titah Bey Murad.

Mansur mengangguk, “Hamba siap menjalankan perintah, Baginda.” Langkahnya pun mundur perlahan.

...***...

Setelah bertanya pada para penjaga yang bertugas dan mencatat setiap detail yang mungkin berguna, Mansur Ağa bergegas menuju harem. Dengan langkah cepat, ia menyusuri tangga yang berkelok, pikirannya dipenuhi berbagai kemungkinan. Sampai akhirnya, langkahnya berhenti tepat di depan sebuah kamar yang dijaga oleh dua pelayan. Mansur mengibas-ngibaskan telapak tangan, mengisyaratkan mereka untuk pergi. Tanpa bertanya, kedua pelayan itu segera menunduk hormat dan menjauh dari pintu. Mansur menarik napas dalam-dalam, lalu mengetuk pintu kamar tersebut dengan perlahan.

Tok!

Tok!

Tok!

Ketukan itu berulang beberapa kali hingga akhirnya terdengar suara derit pintu yang terbuka perlahan. Seorang wanita berparas ayu dengan kerudung sutra hijau yang menutupi sebagian rambutnya muncul di ambang pintu.

Matanya yang indah menatap Mansur penuh tanda tanya. “Mansur Ağa? Ada keperluan apa malam-malam begini?”

Mansur menatap wanita itu dengan intens, sorot matanya tajam dan menyelidik, berusaha menelisik kebenaran yang mungkin tersembunyi di balik wajah cantiknya.

“Malam ini ada panah yang menancap di balkon Baginda. Beberapa penjaga melihatmu menyelinap keluar istana tak lama sebelum kejadian itu terjadi. Kebetulan yang menarik, bukan? Apa kau bisa menjelaskan 'kebetulan' ini, Esma Hatun?”

*

*

*

1
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
angkat aq jd muridmu tor 😔
🔴SENJA
hadeeh ga nyadar diri lu anak pemberontak 😡😡😡
🔴SENJA
lu urus semua sendirilah! 😤 anak pemberontak kok mau di ratu in aja 😤 mandi sendiri, nyuci sendiri semua lu urus sendiri lah 😁🌝
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
makasih Esma ( Author tentunya🤭 ) sdh mmbrkn kebijakan yg akhrnya bnr2 judule menghukum yasmin wlpn ringan banget...watek angkuh g sdr diri dirinya siapa g d gantung udh untung
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
lah brti awakmu sing tengik tho yas kan kui klmbi kotor mu🤭
Patrish
anda keren sekali thor..tidak sekedar menulis tapi mendasari cerita dengan sejarah dan aturan kuno...bukti referensi anda cukup luas...proud of you👍🏻❤
Ayani Lombokutara
bagus kyknya thor
aku suka peran wanita yg gk menye menye 🤭🤭
gk suka yg drama indosiar dkit dikit meewekk
Sayur 💎
besok ku otw tor
Sayur 💎
tempeleng aja nep
Sayur 💎
inget gelar hormat mu dh di copot
sadr diri
Dae_Hwa💎: Mana sanggup dia mengingat.
total 1 replies
Sayur 💎
yasmin di rendahkan serendah2nya
Sayur 💎
tmn2 yuk kita jambak yasmin. bnci bgt aku tu
Sayur 💎
sifat aslinya mulai keluar laginwkwk
💕Bunda Iin💕
ayo🥰
💕Bunda Iin💕
pasti mampu dong🥰
💕Bunda Iin💕
siap thor💖
Dae_Hwa💎: /Heart/
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
malam thor...Alhamdulillah sehat
💕Bunda Iin💕
masih dibilang penghinaan ckckckck yasmin yasmin...ga bisa berkata² lgi buat kau wanita laknatullah😡
💕Bunda Iin💕
ya lupa dia...wong isi otak nya emosi aja sama keangkuhan tingkat akut
Dae_Hwa💎: Parah, ya.
total 1 replies
💕Bunda Iin💕
mantap sekali hukuman nya...walaupun itu masih termasuk ringan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!