NovelToon NovelToon
Dikejar Guru Killer

Dikejar Guru Killer

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Tamat
Popularitas:61.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lisa

Shana bersedia menjadi pengganti bibi-nya untuk bertemu pria yang akan di jodohkan dengan beliau. Namun siapa yang menyangka kalau pria itu adalah guru matematika yang killer.

Bagaimana cara Shana bersembunyi dari kejaran guru itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 20 Masih menjalani hukuman

"Bilang sama Pak Regas? Kamu mau aku di jadikan bulan-bulanan itu guru terus ya ...," tunjuk Shana geram. Mia tertawa.

"Tapi ada benernya juga lho. Kan beliau wali kelas kita tuh. Jadi mungkin bisa di ajukan untuk buat baru lagi," timpal Bebi setuju.

"Emang iya?" Shana tidak percaya.

"Ini emang kasus langka. Karena aku enggak pernah dengar ada siswa buat kartu pelajar lagi setelah dibuatkan dulu, tapi dengan adanya rekomendasi dari wali kelas, mungkin saja bisa. Pak Regas kan punya reputasi baik di sekolah ini. Juga kan buat kepentingan sekolah. Kamu kan mau ikut lomba demi mengharumkan nama sekolah." Bebi menjabarkan agak panjang.

Shana terdiam.

"Ya kan ..." Mia merasa idenya brilian. Shana menipiskan bibir. Dia tidak yakin.

***

Shana tidak langsung mengikuti saran teman-temannya. Dia tidak yakin tentang minta tolong itu. Karena ia masih punya hutang pengakuan soal kencan waktu itu pada Pak Regas.

Masih dengan kegiatan hukuman yang di berikan Pak Regas pada Shana soal dia yang di anggap mengabaikan ketika beliau menerangkan. Tanpa paksaan, Shana menawarkan diri membawakan buku-buku yang di bawa Rangga ke ruang guru. Sebenarnya dia sangat malas jika harus kesana, karena itu bisa bertemu dengan Pak Regas. Namun demi kesungguhannya untuk melaksanakan hukuman, dia akhirnya bersikap lebih rajin.

"Emangnya selain karena kamu enggak memperhatikan Pak Regas dalam pelajaran, kesalahan kamu apa?" tanya Rangga tiba-tiba.

"Entah ...," jawab Shana agak terkejut seraya menggelengkan kepala.

"Pasti kamu juga punya salah yang lain hingga jadi target Beliau," telisik Rangga curiga.

"Heh, enggak boleh berburuk sangka," tepis Shana.

"Karena aneh. Pak Regas kan baru jadi wali kelas kita, tapi kamu sudah jadi murid yang kena hukum. Pertama kali. Sepertinya beliau marah bukan hanya karena kamu mengabaikan beliau, tapi karena hal lain." Rangga membuat hipotesa.

"Issh ... Ngarang. Udah, mau di bantuin nggak?"

"Pilihan kamu cuma satu, wajib bantuin aku. Selain itu enggak ada pilihan lain," tegas Rangga.

"Jangan galak-galak, entar enggak aku comblangin sama Bebi lho ...," canda Shana membuat Rangga mendengus pelan. Cowok ini sedikit gugup sesaat. Gadis ini terkekeh melihat sudut mata Rangga meruncing.

Bruk!

Karena tertawa melihat rona malu pada wajah Rangga ketika membicarakan Bebi, Shana kurang memperhatikan jalan. Apalagi dengan tangan yang penuh dengan buku-buku, Tubuhnya pun oleng. Akhirnya ia menabrak seseorang di tikungan koridor. Hingga membuat beberapa buku terjatuh.

"Sori," ucap Shana cepat. Mata Shana melebar sekilas setelah tahu siapa yang ia tabrak.

Cowok itu membungkuk, lalu memungut dua buku di lantai. Kemudian menegakkan tubuhnya dan meletakkan buku itu diatas tumpukan buku yang masih dalam pelukan Shana.

"Enggak apa-apa," ujar Vino seraya tersenyum.

"Terima kasih." Shana mengucapkan dengan singkat. Ekspresi riangnya menggoda Rangga, hilang.

"Halo Rangga." Cowok ini menyapa Rangga yang ada di belakang Shana. Kaki cowok itu ikut berhenti karena melihat Shana menabrak seseorang.

Rangga hanya mengangguk dan tersenyum menanggapi sapaan Vino.

"Kapan tanding voli, Shan?" tanya Vino mencari bahan obrolan.

"Belum tahu. Ayo, Ga. Kita di tunggu wali kelas di kantor." Shana ingin mengakhiri pembicaraan dengan cowok ini.

"Bentar lagi, Vin. Kenapa? Kamu mau lihat Shana tanding?" Rangga yang ramah dan baik hati, menjawab. Shana melirik tajam secara halus. Karena ia melakukannya ketika Vino menoleh pada Rangga karena cowok itu menjawab pertanyaannya. Namun ketika Vino kembali menoleh padanya, gadis itu langsung berekspresi datar.

"Wah bentar lagi ya." Vino berucap dengan senang. Seakan-akan ini adalah momen yang dia tunggu.

"Cepetan deh ke kantor. Pak Regas pasti sedang menunggu. Beliau pasti marah. Lagian ini juga berat," ujar Shana mencoba membuat obrolan Vino berhenti. Dia benar-benar tidak ingin mengobrol dengan cowok ini.

"Aku bantu bawain." Vino menawarkan diri untuk membantu.

"Jangan Vin. Itu memang kewajiban dia."

Padahal Shana hendak menolak, tapi ternyata Rangga yang lebih dulu menjawab. Dia merasa berterima kasih pada cowok ini.

"Ada tugas membawa buku buku ini?" tanya Vino ingin tahu.

"Ayo, Ga. Kita cepat jalan ke kantor." Shana melangkahkan kakinya. Dia tidak ingin terlibat dalam percakapan dengan cowok ini.

"Ini bukan hanya tugas, Vin. Shana kena hukum pak Regas karena abai ketika beliau mengajar." Tanpa peduli ajakan Shana, Rangga justru berbicara lebih banyak. Bahkan menjelaskan perihal hukuman yang di berikan oleh pak Regas.

"Rangga!" geram Shana. Dia yang ingin melangkahkan kaki lebih dulu jadi berhenti karena omongan si ketua kelas.

"Benarkah?" tanya Vino terkejut. Cowok ini melihat ke arah Shana dengan tatapan takjub.

Shana menatap lurus-lurus ke arah Rangga yang malah melenggang dengan santai melewati Vino.

Dasar ketua kelas sok baik! maki Shana di dalam hati. Ia pun melangkah mengikuti Rangga yang berada di depan. Meninggalkan Vino yang terus menatap di balik punggungnya.

***

Kantor sepi, hanya ada satu orang yang tak lain adalah pegawai TU. Pria itu membiarkan Shana masuk tanpa menoleh. Sepertinya sedang sibuk.

Gadis ini meletakkan buku-buku dalam pelukannya di atas meja. Ia menghela napas lembut. Bukan lelah membawa buku yang membuat dia begitu, tapi karena bertemu dengan Vino. Padahal ia sudah bertekad untuk melupakan rasa sukanya pada cowok itu, tapi jika cowok itu terus saja muncul dan mencoba mendekat, bagaimana bisa ia membuang semua rasa suka itu.

Rangga sudah pergi lebih dulu karena ingin ke toilet. Jadinya dia sendirian di sini.

"Shan," tegur seseorang di belakang Shana. Mungkin karena terlalu larut dalam pikiran tentang Vino, Shana tidak mendengar panggilan orang di dekatnya. "Shan." Sebuah colekan di bahu membuat Shana tersentak kaget. Dia menoleh ke belakang.

"Kenapa melamun?" tanya Pak Nanang setengah geli.

"Eh Pak Nanang." Shana tersenyum malu. Ia tidak menduga sedang melamun ketika berada di ruang guru. Ini sangat mencengangkan. Rekor baru untuknya setelah membodohi guru dengan sebuah kencan. "Lagi capek Pak."

"Walau capek, latihan voli harus tetap jos ya ..." Malah pak Nanang menyambungkan dengan voli. "Kan pertandingan sebentar lagi."

"Iya. Pastiiii ..." Shana menyakinkan. "Oh ya Pak. Kartu pelajar saya hilang. Gimana tanding nanti Pak?"

"Hilang? Kenapa bisa di hilangkan? Pasti buat menyewa komik ya ...," tuduh Pak Nanang.

"Enggak kok Pak. Lagian sekarang kan jarang ada penyewaan komik. Kalau baca komik bisa langsung di hape, kan ..." Shana mencoba membela diri.

"Waktu Bapak dulu, masih banyak tuh penyewaan komik."

"Itu kan jamannya Bapak. Kalau sekarang ya mana ada." Shana tidak setuju.

"Iya juga ya. Hahaha ...." Pak Nanang tertawa menyadari kekeliruannya.

"Apa yang kalian bicarakan, kalian terlihat bahagia," celetuk Pak Regas yang muncul di belakang mereka. Pria ini berjalan mendekat ke arah mejanya, Lalu duduk tanpa menoleh pada Shana yang berdiri di dekat meja.

Shana mulai membeku.

"Oh, Regas. Kita sedang membicarakan Shana yang kehilangan kartu pelajarnya."

Kartu pelajar? Regas akhirnya melihat ke arah Shana yang sedikit menunduk. Setelah lama kartu pelajar itu ada di tanganku, baru sekarang kamu mencarinya? Sangat tidak berguna sekali kartu pelajar itu untukmu ya ...

**

_ig @lady_ve.01

1
Kasandra Kasandra
double up kak
Ezy Aje
lanjuuut thor
Chalimah Kuchiki
males bgt pak regas ngegalauin pacarnya ya 🤭🤭 ga sabar deh gmn nanti bakal sama shanan
Ezy Aje
lanjuttt bnyk
Andriani
lanjut kk....
Andriani
weleh... kenapa menjadi rumit...
Kasandra Kasandra
lanjut... double up kak
Ezy Aje
lanjut
Herlin
Haaa.... kok Mia lgs bilang Pak Regas ya?🤔
Herlin
Poor Shana....
keep fighting 💪
Andriani
Shana keren deh . love you Shana.
Andriani
thanks kk... udah up...
Andriani
mantaap Shana... aku suka gaya lo. berani dalam kebenaran, kalo kita gak salah kenapa takut...
Kasandra Kasandra
lanjut... double up kak
Ezy Aje
lanjuut
Herlin
Shana diam, Regas yg kebingungan😅
Herlin
Cie..... Shana udh mengakui Pak Regas tampan 😂
Herlin
Kasihan Regas pingin nikah tapi kekasihnya belum mau..... atau malah sebenernya ga mau? 🤔
Herlin
Regas akhirnya jadi pengamat tingkah laku Shana😅
Herlin
Regas senang bisa bikin Shana stress
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!