NovelToon NovelToon
Fangirl Cantik Milik Tuan Antagonis

Fangirl Cantik Milik Tuan Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Obsesi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kaya Raya / Fantasi Wanita / Ruang Ajaib
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: BlackMail

Aluna, seorang pekerja kantoran, punya satu obsesi: Grand Duke Riven Orkamor, antagonis tampan dari game otome yang seharusnya mati di semua rute. Baginya, menyelamatkan Riven adalah mimpi yang mustahil.

​Hingga sebuah truk membuatnya terbangun sebagai Luna Velmiran — putri bangsawan kaya raya yang manja dan licik, salah satu karakter dalam game tersebut.

​Kini, Riven bukan lagi karakter 2D. Ia nyata, dingin, dan berjalan lurus menuju takdirnya yang tragis. Berbekal pengetahuan sebagai pemain veteran dan sumber daya tak terbatas milik Luna, Aluna memulai misinya. Ia akan menggoda, merayu, dan melakukan apa pun untuk merebut hati sang Grand Duke dan mengubah akhir ceritanya.

​Namun, mencairkan hati seorang antagonis yang waspada tidaklah mudah. Salah langkah bisa berarti akhir bagi mereka berdua. Mampukah seorang fangirl mengubah nasib pria yang ia dambakan, ataukah ia hanya akan menjadi korban tambahan dalam pemberontakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BlackMail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 : Isekai Smartphone, oye!

Perjalanan menuju akademi memakan waktu sekitar tiga jam. Di dalam kereta kuda yang luas dan nyaman, dikelilingi oleh bantal-bantal sutra, Luna akhirnya punya waktu untuk benar-benar berpikir.

Tirai jendela yang sedikit terbuka menunjukkan pemandangan pedesaan yang berlalu dengan cepat, tetapi pikiran Luna sudah berada jauh di medan perang yang menantinya.

Ia memetakan tiga tujuan utamanya dengan presisi seorang manajer proyek.

​Satu: Selamatkan Riven Orkamor. Ini adalah misi utamanya. Bagaimana cara mendekatinya? Ia mengingat profil Riven dari game. Seorang genius dalam teori sihir, anak haram kaisar dari permaisuri sebelumnya, Grand Duke muda yang menguasai wilayah utara, dan tsundere naif yang kesepian.

"Pendekatan agresif seperti para gadis bangsawan kebanyakan mungkin akan gagal," pikirnya.

"Aku harus sabar. Mungkin aku bisa menggunakan pengetahuanku tentang teori sihir dari dalam game untuk memulai percakapan, atau mungkin... memanfaatkan kelemahannya pada binatang kecil yang imut?"

"Hm.... Aku mungkin harus menciptakan pertemuan yang 'tidak disengaja' dan 'alami'."

​Dua: Kumpulkan harta karun tersembunyi. Untuk yang satu ini, dia harus mencari tahu dulu rute mana yang dipilih oleh Iselyn. Dengan begitu dia tidak akan menjadi penghalang bagi cerita Iselyn.

"Aku akan menggunakan keahlian asli Luna Velmiran di sini," rencananya.

"Tidak mungkin bagiku mengekor Iselyn terus-menerus. Jadi, aku akan masuk ke lingkaran sosialita para nona bangsawan di akademi, menghadiri pesta teh, dan mengumpulkan informasi melalui gosip. Mereka adalah jaringan intelijen terbaik di akademi."

​Tiga: Jalankan 'kontrak bisnis' dengan Ayah. Ia harus mulai mencari peluang bisnis.

"Aku bisa mulai dengan menganalisis tren fashion di kalangan siswa."

"Siapa pemasok seragam? Toko mana yang paling populer untuk gaun pesta? Barang apa yang paling diinginkan para bangsawan muda tapi sulit didapat?"

"Ini adalah dasar dari riset pasar!" Sisi wanita karir dalam dirinya merasa bersemangat.

​Sambil berpikir, Luna teringat sesuatu. Tadi malam, ia keburu kesal dan langsung keluar dari Kuil Mimpi. Ia mengeluarkan kupon gratis dari sakunya — secarik kertas magis yang berkilauan.

Tanpa ragu, ia merobeknya.

​Sebuah layar sistem dan keyboard transparan muncul di hadapannya.

​[Kupon [Bebas Memilih Barang Rank D] Digunakan...]

[Anda bisa memilih barang dari Bumi (rentang harga $1 - $100).]

[Tentukan Pilihan Anda....]

​Luna tersenyum. Ia tahu persis apa yang ia inginkan. Jari-jarinya menari di atas keyboard transfaran, mengetik satu kata dengan cepat, lalu menekan Enter.

​[Barang Telah Dipilih! Memproses...]

DING!

[Selamat! Anda mendapatkan [Smartphone Model Dasar] dari Kupon!]

[Simpan di Ruang Ajaib atau Ambil?]

​"Ambil!" pekiknya pelan.

​Sebuah kotak ramping muncul di pangkuannya. Ia membukanya dan di sanalah benda itu—sebuah smartphone hitam yang terasa begitu familier.

Layarnya menyala, menunjukkan persentase baterai: ∞%.

​"UWAAAAA! BENERAN DAPAT! BATERAINYA UNLIMITED!? GILA, GILA, GILA!!!" jeritnya dalam hati. "Tumben si Badut itu baik. Apa dia salah makan? Hihihi, pokoknya mantap pol!"

Ia langsung mengaktifkan kamera depan. KLIK! Ia mengambil selfie pertamanya di dunia ini. Di layar, wajah cantik Luna Velmiran menatap balik dengan mata berbinar.

​"Ah... Kamera selfienya masih yang 5 MP..., tapi gapapa. Luna itu cantik, mau gimanapun tetap cantik!" Ia memeluk dan mencium smartphone itu.

Ini mungkin ponsel murah di Bumi, tapi di sini, ini adalah artefak level dewa!

Kamera untuk mengabadikan momen, kalkulator untuk bisnis, perekam suara, senter... dan yang terpenting... "Dengan ini... aku bisa mengoleksi foto Riven yang asli! Dari berbagai sudut! Saat dia tidur, saat dia makan, saat dia mandi — eh, yang terakhir mungkin jangan...." Pipinya memerah.

​Tiba-tiba, laju kereta kuda melambat. Suara hiruk pikuk dari luar mulai terdengar. Luna dengan cepat menyimpan hartanya dan menyingkap tirai jendela. Napasnya tercekat.

​Di hadapannya, menjulang megah gerbang raksasa dari marmer putih berurat emas, diapit dua patung trisula raksasa. Di baliknya, menara-menara kastil yang indah dengan atap biru tua. Akademi Trisula. Ini benar-benar nyata.

​Kereta kuda Velmiran berhenti tepat di depan gerbang utama. Saat kusir membuka pintu, keheningan singkat melanda. Semua mata tertuju pada lambang keluarga di pintu kereta.

​"Lihat lambang itu... mawar dan permata! Itu keluarga Duke Velmiran!"

"Putri bungsu mereka yang terkenal itu? Kukira dia tidak mau masuk akademi."

"Kudengar dia sangat manja dan sombong."

"Tapi lihatlah, dia cantik sekali... seperti boneka."

​Luna melangkah turun, mengabaikan bisikan itu dengan keanggunan yang sudah mendarah daging. Matanya memindai kerumunan, mencari wajah-wajah yang familiar.

​Dan kemudian, ia melihat mereka. "Ketemu!"

​Di dekat air mancur di tengah halaman, berdiri tiga sosok yang auranya begitu kuat hingga orang-orang secara naluriah memberi mereka ruang.

​Di tengah, seorang gadis dengan rambut perak lurus berponi dan mata merah muda yang lembut, tengah berdialog dengan dua laki-laki. Dia tertawa kecil sambil melempar senyum yang memancarkan kebaikan hati yang tulus.

"Wah!! Itu Iselyn!! Iselyn sungguhan!" batin Luna, jantungnya berdebar keras. "Ah... Kalau begitu, dua pria itu adalah..."

​Di sebelah kanannya, seorang pemuda berambut pirang madu dengan senyum hangat yang sepertinya bisa melelehkan gunung es — Elion Stravin, tuan muda dari grub dagang terkaya di kekaisaran. Simbol Koin Emas di cincinnya adalah tanda bahwa dia adalah pewaris resmi keluarga Count Stravin.

​Di sebelah kirinya, pemuda lain berambut cokelat kemerahan dengan ketampanan yang berbahaya dan senyum main-main — Zean Arthea, si casanova yang terkenal. Di antara semua karakter game, penggemarnya yang paling banyak dan yang paling beracun. Dia adalah pewaris Viscount Arthea sekaligus manusia serigala.

"​Gila... Level ketampanan mereka memang berbeda," pikir Luna.

Naluri fangirl cowok cantik-nya mengambil alih. Dengan gerakan yang begitu halus dan terlatih hingga nyaris tak terlihat, ia mengeluarkan smartphone-nya dari balik kipas, mengarahkannya sejenak, dan sebuah KLIK tanpa suara terekam di memorinya.

Foto pertama dari koleksinya.

​Ia merasakan debaran aneh di dadanya. Bukan lagi debaran kagum, melainkan debaran seorang pemain catur yang melihat bidak-bidak utamanya sudah berada di papan.

Apa yang ia saksikan ini bukan sekadar percakapan, melainkan event pertama dalam game ini. Pilihan rute pertama yang harus dipilih oleh Iselyn!

​Luna menarik napas dalam-dalam, lalu dengan gerakan anggun, membuka kipas Desera-nya untuk menutupi senyum tipis yang penuh perhitungan.

​Permainan... benar-benar sudah dimulai.

"Jadi, Iselyn... yang mana yang akan kamu pilih? Tuan Muda kaya raya atau si casanova penakluk wanita? Hehehe, ini menarik sekali... Selama ini pilihan ditentukan oleh pemain bukan Iselyn. Kalau itu Iselyn yang hidup dan mampu berpikir bebas, siapa yang ia pilih?"

1
aku
TIDAK. mak jlebb 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!