NovelToon NovelToon
Luka Yang Membawa Pulang

Luka Yang Membawa Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Wanita Karir
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: deviyaa

Apa jadinya setelah ditinggalkan lalu dipertemukan kembali? Alisha Maureen wanita cantik dengan senyuman manis ini dipertemukan kembali dengan pria yang dulu ia gila-gilai.

"Sejauh apapun kamu meninggalkan seseorang jika itu milikmu, maka akan kembali ke pelukanmu" –Alisha Maureen

"Memang benar tidak ada wanita lain yang seperti kamu, kamu hanya kamu hanya ada satu" –Askara Rigantara


Halo semua mari simak kisah mereka yuk! salam hangat❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deviyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part - 19

Alisha dan juga Askara saat ini tengah duduk diruangan tv, mereka akan berbincang-bincang seperti yang saat itu mereka bicarakan.

"Sekarang waktunya untuk kita membicarakan semuanya." ucap Askara

"Semuanya? semua bagaimana maksudnya?" tanya Alisha tak paham.

"Selama kita pisah Al." Askara dengan gemas memencet hidung gadis itu.

"Ouh hehe." Alisha hanya tersenyum dengan canggung.

"Mau mulai dari mana?" tanya Alisha.

"Dari mana saja terserah kamu, nanti juga akan mengalir ke hal lainnya."

Kemudian Alisha menceritakan tanpa ada yang ditutupi terhadap pria ini, dari mulai pekerjaan nya, juga cerita hidupnya.

"Wow keren, jadi saat ini kamu punya butik Al?"

"Benar."

"Bukankah butik itu cukup terkenal? Aku pernah mendengar nya seperti tak asing saat karyawan kantor ku membicarakan nya."

"Eumm mungkin, tapi tak bisa dibilang terkenal juga sih."

"Dari dulu selalu merendah seperti ini terus ya."

Askara menggelitiki leher dan pundak milik Alisha, ia benar-benar merasa gemas dengan gadis itu.

"Hei hei stop kara! Hentikan." Alisha benar-benar tak bisa menghentikan ketawanya.

Kemudian Askara pun menghentikan aksinya, lalu membawa Alisha ke atas pangkuannya. Ia mendudukkan gadis itu di atas paha nya lalu merapikan beberapa helai rambut yang menutupi sebagian wajah Alisha.

"Sekarang giliran ku." ujar Askara.

Alisha dengan nyaman mendengarkan apa yang Askara ceritakan, sesekali ia mengangguk untuk merespon laki-laki itu, terkadang ia juga kagum dan sangat terpukau atas prestasi dan perubahan yang Askara lakukan.

"Lalu disaat pertemuan kita waktu itu, kamu diundang juga oleh Tuan Rigantara?"

"Diundang, karena aku anak nya."

Alisha benar-benar dibuat terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Askara. Benar-benar tak habis pikir dan ia masih mencerna semuanya.

"Al? Kok bengong." Askara mengusap-usap pipi Alisha.

"Hah?"

"Lalu kamu waktu itu bisa diundang gimana ceritanya?"

Askara sangat penasaran.

"Aku dan Sandra di undang oleh nyonya Evelyn."

"Diundang oleh mommy?" Askara mengernyitkan dahinya, sungguh penasaran dengan semua hal yang terjadi.

Karena setahu Askara sang mommy hanya akan mengundang orang-orang yang memang beliau anggap dekat, berbeda dengan sang Daddy yang mengundang seluruh rekan bisnisnya.

"Iyaa kara, karena aku yang mendesain gaun pesta beliau."

Jawaban Alisha membuat Askara tercengang dibuatnya untuk beberapa saat.

"Sungguh?"

"Ish iyaa." Alisha cemberut lalu memukul dada bidang laki-laki itu.

"Wow Al kamu benar-benar keren."

Cup

Cup

Cup

Askara tak henti-hentinya menciumi Alisha, ia sangat kagum dengan wanita yang ada di pangkuannya ini. Benar-benar kagum!

"Aaaaaa Hentikan kara!" Alisha memberontak dipangkuan Askara, karena tak tahan dengan Askara yang tak henti-hentinya menciumi seluruh wajahnya.

"Aku benar-benar kaget Al mendengar nya, jadi yang selama ini mommy ceritakan tentang gaun-gaun itu ternyata desainer nya adalah kamu?"

Alisha mengangguk.

"Mungkin beberapa koleksi nyonya Evelyn juga itu berasal dari toko butik milikku."

Rencana Tuhan memang tidak bisa ditebak, bayangkan jika Alisha tidak menerima Askara kembali, bagaimana reaksi dari Askara jika yang sering mommy nya ceritakan itu hasil dari karya sang mantan. Mantan pdkt saja sebenarnya.

"Aku sungguh bangga mendengar semua ini Al."

Alisha pun cukup terharu dengan semua hal yang terjadi setelah ia berpisah dengan laki-laki yang sedang memeluk nya ini.

Banyak sekali rintangan dan tantangan nya, suka duka ia lewati dengan tangisan untuk bisa di titik ini. Untungnya Alisha bisa kuat dan bertahan berkat dukungan dari keluarga nya dan juga Sandra, sang sahabat tentunya.

Alisha juga meyakini bahwa ia harus kuat, tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Seperti itulah kata-kata yang sering ia tanamkan. Untuk melihat pelangi yang indah mungkin butuh proses yang tak mudah.

Setelah melewati itu semua dan ia berhasil sampai di titik sekarang, tuhan mempertemukan lagi Alisha dengan Askara, laki-laki yang dekat dengannya sampai membekas sekali semua kisahnya.

"Al"

Askara memegang kedua pipi Alisha, dengan mata yang serius Askara menatap dalam ke mata Alisha.

"Aku ingin minta maaf."

"Untuk apa?"

"Untuk semuanya Al." Askara berujar sambil mencium punggung tangan Alisha.

Kemudian Askara menundukkan kepalanya tak berani menatap Alisha. Ia benar-benar menyesal dahulu telah meninggalkan Alisha begitu saja dengan alasan yang klasik.

Ia sungguh bodoh telah membuang Alisha, dan ternyata benar wanita yang Askara inginkan dulu malah menyakiti nya. Sedangkan alisha yang memang menginginkan nya malah ia sia-sia kan.

Hidup memang se bercanda itu, sebenernya hidup ini simpel tapi kadang manusia nya lah yang membuat nya menjadi rumit.

"Aku sudah memaafkan semuanya kara, jauh dari sebelum kamu meminta maaf."

Alisha mengangkat wajah Askara, Alisha melihat mata laki-laki itu yang berkaca-kaca. Alisha dibuat terkejut tak menyangka seorang Askara akan menangis.

"Hei sudah jangan menangis seperti ini."

Alisha dengan cepat membawa laki-laki itu ke pelukan nya untuk sedikit memenangkan nya.

"Terimakasih Al telah menerima ku kembali."

Memang setelah semua yang terjadi ini Askara melihat jika Alisha memang belum sepenuhnya melupakan nya, gadis ini masih memiliki perasaan yang sama. Ia benar-benar bersyukur atas hal ini.

Ia bisa menebak meskipun gadis itu belum mengucap kan nya secara gamblang. Juga Askara yang memang belum meresmikan hubungan mereka untuk ke jenjang yang lebih serius.

Ia akan menunggu waktu yang tepat untuk mengutarakan perasaannya, meskipun begitu Askara dan Alisha tahu jika mereka masih memiliki perasaan yang belum usai. Namun, Alisha juga mengerti Askara pasti masih memerlukan waktu untuk membicarakan ini semua.

Alisha akan mengikuti alur dan menikmati setiap momen kebersamaan dengan laki-laki yang ada di pelukan nya ini.

Setelah adegan tadi Askara pun berpamitan pulang.

Sedangkan di sisi lain

Berbeda dengan Alisha juga Askara, saat ini Sandra sedang dinner di sebuah restoran yang cukup terkenal di kota. Siapa lagi jika bukan bersama dengan Nick.

Laki-laki yang tak sengaja bertemu di acara tuan Rigantara itu ternyata masih berlanjut sampai saat ini.

Malam ini Sandra memakai dress yang terbilang sopan tetapi tak menghilangkan kecantikan dan kharisma nya, dress dengan warna hitam pekat ini sangat cocok di bentuk tubuh nya.

Sandra hanya mengikuti alur yang dibuat oleh laki-laki yang ada di hadapannya ini, ia tidak akan termakan rayuan terlebih dahulu sebelum semuanya pasti dan Sandra yakin.

"Silahkan tuan dan nona, makan malam sudah siap." Sang pelayan berucap setelah menyajikan beberapa makanan lalu membungkuk hormat.

"Terimakasih." Ucap Sandra dan juga Nick bersamaan.

"Ini kamu pesan sebanyak ini Nick?" tanya Sandra dengan takjub.

Bagaimana tidak hidangan yang tersaji di depannya ini sangat banyak, dari mulai makanan pembuka, makanan berat, dan juga makanan penutup yaitu dessert yang membuat siapapun yang melihatnya akan tergiur.

"Benar, supaya kamu makan banyak. Apresiasi karena telah lelah seharian bekerja." Ucap Nick.

"Wow membuat terharu saja."

Nick terkekeh mendengar nya.

Mereka pun memulai makan malam nya itu dengan tenang, sesekali Nick akan membersihkan noda yang ada di bibir Sandra. Karena Sandra terlalu senang jika sudah disajikan berbagai jenis makanan seperti ini.

Kemudian Nick menatap Sandra dengan serius.

"Sandra." Ujar Nick.

"Iyaa?" Sandra menjawab sambil membenarkan sedikit make up nya yang belepotan karena terkena saus dari makanan yang ia makan.

Sandra menoleh kepada Nick dan mengangkat alisnya sebagai tanda tanya.

"Aku ingin bicara sesuatu yang serius."

1
kappa-UwU
Terpesona☺️
deviyaa: seperti aku melihat kamu kak😍 terimakasih sudah mampir
total 1 replies
fianci🍎
Penuh emosi!
deviyaa: thank u kak telah support❤️ tunggu update bab selanjutnya ya hihi!><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!