NovelToon NovelToon
Terpaksa Jadi Istri Kedua Demi Keturunan

Terpaksa Jadi Istri Kedua Demi Keturunan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:43.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Hana, gadis sederhana anak seorang pembantu, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam sekejap. Pulang dari pesantren, ia hanya berniat membantu ibunya bekerja di rumah keluarga Malik, keluarga paling terpandang dan terkaya di kota itu. Namun takdir membawanya pada pertemuan dengan Hansel Malik, pewaris tunggal yang dikenal dingin dan tak tersentuh.

Pernikahan Hansel dengan Laudya, seorang artis papan atas, telah berjalan lima tahun tanpa kehadiran seorang anak. Desakan keluarga untuk memiliki pewaris semakin keras, hingga muncul satu keputusan mengejutkan mencari wanita lain yang bersedia mengandung anak Hansel.

Hana yang polos, suci, dan jauh dari hiruk pikuk dunia glamor, tiba-tiba terjerat dalam rencana besar keluarga itu. Antara cinta, pengorbanan, dan status sosial yang membedakan, Hana harus memilih, menolak dan mengecewakan ibunya, atau menerima pernikahan paksa dengan pria yang hatinya masih terikat pada wanita lain.

Yuk, simak kisahnya di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Jangan pisahkan aku dari anakku.

Hansel terbangun ketika suara hujan deras dan deru angin malam membuat jendela kamarnya bergetar. Perasaan tak enak menusuk dadanya. Dia segera turun dari ranjang dan melangkah ke kamar tamu tempat Hana tidur. Begitu pintu kamar dibuka, Hansel terperanjat. Ranjang kosong, selimut tergeletak begitu saja, dan koper Hana sudah tak ada di sudut kamar.

“Hana?” panggilnya dengan suara rendah tapi panik. Hansel, segera bergegas menuju kamar Jamilah berharap Hana ada di sana.

Tok ... tok ... tok ...

"Bu," panggil Hansel pelan, suaranya sedikit bergetar karena panik. Jamilah yang terlelap terbangun oleh suara Hansel yang memanggilnya berulang kali. Lalu, Jamilah bangun turun dari ranjangnya, dia berjalan ke arah pintu kamar dan membukanya mendapati Hansel dengan raut wajah cemas.

“Bu, Hana ada di sini?” tanyanya terburu-buru begitu pintu dibuka. Sembari kedua matanya mencari sosok Hana di dalam kamar.

Jamilah yang setengah mengantuk langsung tersadar. “Nggak ada, Tuan. Memangnya dia nggak di kamarnya?”

“Kamarnya kosong ... koper juga hilang.” Hansel menahan napas, wajahnya menegang.

Jamilah langsung pucat, tangannya gemetar memegangi dada. “Astaghfirullah … jangan-jangan Hana kabur, Tuan…”

Ucapan itu membuat Hansel seperti disambar petir. Ia segera berbalik, pergi ke ruang tamu, lalu mencari ke teras rumah dengan langkah terburu-buru. Suara hujan deras kian membuat paniknya bertambah. Keributan itu membangunkan Laudya. Dengan rambut yang masih terurai dan wajah mengantuk, ia keluar kamar, berdiri di pinggiran anak tangga.

“Ada apa sih malam-malam begini ribut?” tanyanya. Suaranya serak khas orang yang baru saja terbangun. Hansel menoleh cepat, matanya penuh kecemasan.

“Hana nggak ada di kamarnya. Koper juga hilang ... di jam segini nggak ada kendaraan lewat, berarti dia masih di sekitar sini, kalau dia benar-benar pergi dari rumah ini."

Laudya terdiam, wajahnya berubah serius. “Apa?! Hana kabur?”

Jamilah ikut keluar dengan wajah panik. “Kita harus cari, Tuan. Dia nggak mungkin kuat jalan jauh dalam kondisi hamil tua begini.”

Hansel mengangguk tegas. “Aku akan cari ke jalan besar. Laudya, kamu ikut cari ke arah lain. Kita harus temukan dia sebelum terjadi apa-apa!”

Tanpa menunggu jawaban, Hansel langsung meraih jaket dan berlari keluar ke bawah derasnya hujan, meninggalkan Laudya yang menatap kosong ke arah pintu.

Di luar rumah, hujan turun semakin deras. Jalanan sepi, hanya suara deras air yang menimpa atap rumah dan dedaunan. Hansel berlari menuju mobilnya, mesin langsung dinyalakan. Lampu sorot menembus kabut tipis dan tirai hujan.

Laudya, dengan payung di tangan, ikut berlari ke arah mobil satunya bersama Jamilah. Meski masih terlihat kaku, raut wajahnya menyimpan kekhawatiran.

“Aku ke arah jalan raya, kamu coba ke arah pasar,” ucap Hansel cepat pada Laudya.

Laudya hanya mengangguk, wajahnya dingin namun matanya tak bisa menyembunyikan keresahan. Mobil Hansel melaju, menembus derasnya hujan. Tangannya erat di kemudi, matanya menajam mencari sosok Hana di sepanjang jalan. Sesekali ia membuka kaca, meneriakkan nama itu dengan suara parau.

“Hana!”

Sementara di sisi lain, Hana terduduk di halte kecil dekat Indomaret. Nafasnya tersengal, wajahnya pucat, keringat bercampur dengan air hujan. Koper yang digeret sejak tadi tergeletak di samping kakinya. Tangannya memegangi perut yang kian terasa berat.

Air mata jatuh bercampur dengan air hujan. “Aku nggak mau kehilangan kamu, Nak … aku nggak mau dipisahkan dengan kamu…” bisiknya lirih pada perutnya sendiri.

Saat itu, sebuah mobil berhenti tak jauh darinya. Dari dalam, seseorang keluar sambil menutup pintu dengan cepat, melindungi diri dari hujan. Pria itu adalah Rayyan, yang awalnya hanya berniat membeli minuman di Indomaret, tapi pandangannya terhenti pada sosok Hana yang duduk di halte.

'Wanita itu mirip dengan Hana,' gumam Rayyan, melihat gamis hitam serta hijab senada yang Hana pakai, Rayyan mendekat dua langkah untuk memastikannya.

“Hana?” panggilnya, setengah ragu. Hana tersentak, matanya membesar panik. Ia buru-buru mencoba berdiri, ingin pergi. Namun tubuhnya terlalu lemah, kakinya goyah.

Rayyan berlari mendekat, menahan lengannya agar tak jatuh.

“Astaqfirullah, Hana! Kamu ngapain di sini, tengah malam, dalam keadaan hamil besar begini?” suaranya penuh nada marah, tapi jelas ada kepedihan yang ia sembunyikan.

“Aku … aku harus pergi, Tuan Rayyan…” suara Hana gemetar, air matanya jatuh.

“Kamu gila? Pergi ke mana? Dalam kondisi kayak gini kamu bisa celaka!” Rayyan membentak, tapi tangannya justru makin erat menopang Hana. Hana menunduk, suaranya lirih.

“Semua orang mau ambil bayi ini dariku … aku nggak mau… aku nggak mau dipisahkan dari anakku..."

Rayyan terdiam, menatap wajah Hana yang penuh keputusasaan, matanya bergetar menahan emosi.

Di saat yang sama, mobil Hansel sudah makin dekat ke arah Indomaret. Lampu sorotnya menembus hujan, dan dari kejauhan, samar-samar ia melihat sosok yang sangat dikenalnya, Hana bersama seorang pria, dan pria itu tak asing bagi Hansel, dia mengenalnya.

Hansel menekan rem mendadak, jantungnya berdegup keras.

“Hana…” bisiknya, sebelum amarah bercampur cemburu mulai menyala melihat Rayyan berdiri di sisi istrinya.

1
Eva Karmita
pergilah yang jauh Hana bawalah semua luka dalam hati mu jadikan lukamu tembok yang kuat untuk tidak menoleh dan berurusan dengan mereka lagi ...💔😭 percayalah setelah anakmu besar dan mengerti dia akan mencari mu 🤗😭
Yensi Juniarti
bawa minggat Ajja dedeknya udah...
ngikutin maunya lidinya...
egoisnya tingkat dewaaa...
mama
mudah2 km sanggup han,,mulailah hidup baru dan pergi jauh. masih ad aban ayyyan kan..
Ir
kak ini kalo karma nya Hansel, Laudya sama Rohana ga sebanding dengan penderitaan Hana fiks kaka jahat sih, berarti kaka penulis dukung Laudya
Rahma
😭😭😭😭😭😭😭😭 nyesek bgt jd Hana lm2 emosi g ada keadilan buat Hana
Ninik
ih ini novel bikin emosi beneran lho seolah2 nyawa manusia yg notabene seorang ibu tak ada harganya karakter Rohana lebih2 dari iblis betina sekarang coba posisi dibalik mau g dia di posisi Hana Jamilah juga ibu tak berhati memutuskan sesuatu tanpa bertanya lbih dulu apa anaknya mau apa g dan Hansel laki2 pecundang yg tak bisa tegas plin plan serius gedek bener setiap hbis baca jadi emosi
Ir: kak novel kaya gini tuh kesukaan NT tau
aku udah dari part 20 nahan² sumpah
maaf kalo kaka penulis nya baca, tapi jujur ini alurnya lambat, perkara bayi ga udah² , kalo di novel lain paling mentok part 25 itu udah gedebak gedebuk sosok Hana ini, ntah kabur ntah ngelawan atau tegas, tapi ahhh sudah lahh suruh nunggu part 40
total 1 replies
Rahma
kmn nih k Aisyah alfatih ko blm up wae
Naufal Affiq
kamu jangan egois laudya,anak yang kamu rawat itu anak hana,jadi dia berhak,biar pun ada perjanjian mu sama ibu jamila.dan kamu harus ingat hana juga istri suamimu.
Ir
info sewa kuyang guys, aku mau sewa kuyang untuk di kirim ke rumah keluarga Malik, biar di sedot ubun²nya Laudya,
oke aku tunggu samoai bab 40 ya kak, kalo sampe belum ada titik terang kebahagiaan untuk Hana dan masih di buat menderita terus aku skip
Aisyah Alfatih: 🤭🤭kakak kok kepikiran sampai ke situ 🤭
total 3 replies
Esther Lestari
Jangan egois Laudya, Hana baru sadar dari koma nya biarkan dia memeluk anaknya.
Ninik
dibolak balekno sing Ra beres Ki Jamilah Rohana Hansel mbek laudya
Esther Lestari
Ayo Hansel pilih siapa....pilih Laudya aja biar Hana dan bayi nya sama Rayyan🤭
Retno Harningsih
lanjut
ken darsihk
bingung mo memihak ke siapa Laudya or Hana yak , dua dua nya menyedih kan
Aisyah Alfatih: yang salah siapa? 🤧
total 1 replies
ken darsihk
Maksud nya apa thor koq see you next time , author nya nggak kemana-mana Khan
Aisyah Alfatih: nggak Kak, aku di sini sedang berpikir untuk bab besok 🤭
total 1 replies
Yensi Juniarti
itu hasil dari keegoisan sesorang
Sunaryati
Thoor kapan Hanna bahagia, sejak awal kok yang menang pelaku kejahatan yang mengorbankan Hanna, anak saja tidak nyaman bersama ibunya. Padahal ibunya mengandung 9 bulan dan melahirkan sampai koma 2 bulan. Masa menang yang mengasuh 2 bulan. Masa terikat hubungan darah kok seperti tak ada ikatan batin. Hanzel mana janjimu untuk membahagiakan Hanna dan tak akan memisahkan anaknya. Itu semua akibat Laudya tidak jujur tentang penyakitnya. Seharusnya Laudya menerima kenyataan akan keadaannya toh Hanzel tetep lebih mencintaimu.
Aisyah Alfatih: benar 🤧 sabar ya kak. ada 9 bab lagi... semuanya akan selesai pada waktunya kakak...😘
total 1 replies
ChikoRamadani
bayinya lebih nyaman ke nyonya laudya daripda ibunya hana. aku kasian lihat hana kkak othor baru juga pulih dari koma. sudah merasa dijauhi anaknya sendiri 😭 gak tega lihat hana... dan seakan2 laudya berhak atas bayi mungil itu karena dia merasa nyaman ditangan laudya... ya, disini bukan hanya laudya saja yang tersakiti tapi lebihnya ke hana. dia yg harus terpaksa menikahi kontrak hanya untuk memberi pewaris sah keluarga malik dan dia melepaskan apa yg dia cita2kan termasuk ada hati yang lain mencintainya dengan tulus tanpa memandang apapun.... dan saat pulih hanya ingin bersama dengan anknya sebentar saja laudya sudah merasa tersakiti banget...
Aisyah Alfatih: 🤧 capek banget kan kak... sabar ya kak...
total 1 replies
Rahma
ko gitu Thor masa ada bayi yg g tau klo d pegang sm ibu kandungnya pdhl mereka kepisah Krn Hana koma bukan Hana yg nolak bayinya, aq kecewa Thor 😭😭😭
Rahma: oke aq tggu dmn ada cerita Hana bahagia Thor, semangat trs Thor, d tggu trs up nya
total 2 replies
Sunaryati
Jangan egois Laudya Hanna melahirkan dengan bertaruh nyawanya,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!