Seira Adam Hanida adalah Ayi Mahogra atau Ratunya Kharisma Jagat yang harus memimpin pasukan kharisma jagat di zaman modern untuk melawan Bagaskara yang menggunakan makhluk ghaib untuk mengendalikan manusia agar menyembah iblis yang dia sembah.
Untuk melawan balik, Bagaskara hendak menculik anak kedua Ayi dan menggunakannya agar bisa mewujudkan kutukan kuno, kutukan itu adalah, setiap Ayi Mahogra atau ratunya kharisma jagat, kerajaannya akan runtuh digulingkan oleh anak perempuannya sendiri. Karena itu Ayi Mahogra meminta suaminya Malik Rainan dan juga pasukan kharisma jagat membawa kabur anaknya agar selamat dari penculikan dan dia bisa menjaga umat manusia dan kerajaannya dari serangan Bagaskara.
Selama proses pelarian ini, Malik dan pasukan kharisma jagat menemui banyak kesulitan karena serangan dari Bagaskara dan pasukannya, lalu apakah mereka berhasil melindungi anak perempuan Ayi Mahogra atau dia akan menjadi anak yang terkutuk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muka Kanvas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 18 : Mada 15
Fani sehabis makan malam di aula, dia kembali ke kamar, dia tadi kesal sekali, karena saat makan, tidak ada yang mau makan bersamanya, dia akhirnya hanya mengambil makanan agar dia tetap bisa menjaga bayinya sehat, lalu dia makan di taman sendirian, setelah makan dia menaruh piring makan dan kembali ke kamar, dia sedih, karena merasa sendirian, tak ada yang mau menerimanya di sini, hanya Ayi yang baik padanya.
Fani hendak tidur, biarlah esok akan menjadi misteri, dia ingin istirahat dari ketakutan dan rasa khawatir ini.
Tapi saat dia hampir saja tertidur, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
Fani membuka pintu, ada seseorang yang memberinya vitamin, memang setiap 1 minggu sekali ada seseorang yang membarinya vitamin untuk janinnya, tapi aneh, ini baru 3 hari yang lalu dia dapat vitamin, tapi sekarang dia sudah dapat vitamin lagi.
Fani menerimanya dan bertanya, “ Yang kemarin masih ada kok.”
“Ini untukmu, Ayi bilang kau itu terlihat pucat, minumlah bersamaan dengan vitamin untuk janinmu, ini air mineral jatamu juga.” Orang itu berkata dengan lembut, Fani tersenyum, dia baru ingat, selain Ayi, orang itu juga yang paling baik di antara semua orang, Fani menerimanya lalu menutup pintu, langsung meminum vitamin itu bersamaan dengan vitamin untuk janinnya, lalu melanjutkan untuk tidur lagi.
Saat tengah terlelap, lagi-lagi dia terbangun dengan hentakan, dia merasa sesak napas, tenggorokannya panas, seperti tersedak, tapi rasa panas itu menjalar dari kerongkongan hingga ke hidung, lalu kupingnya, Fani batuk-batuk untuk melegakan saluran pernapasan, tapi itu tidak berhasil, terus merasa sesak dan panah pada tenggorokannya, dia lalu mencoba memuntahkan apapun itu dari dalam tenggorokannya, dia muntah dan keluarlah sisa makanan yang belum selesai dicerna, berbau aneh, rasanya pahit sekali, Fani mencari air minum, dia menggapai air minum dari botol yang diberikan oleh orang yang memberinya vitamin tadi, dia buru-buru meminum air mineral dari botol itu dan saat airnya masuk ke tenggorokan, betapa terkejutnya Fani karena rasa panas seperti terbakar dari tenggorokan itu makin terasa, dia tidak hanya sesak napas, kali ini dia muntah darah, perutnya sangat sakit, lidahnya saat ini bahkan sudah tak dapat merasai apapun lagi, Fani batuk-batuk dan mencoba menggapai pintu, pintu terkunci, Fani mencoba membuka kunci pintu, tapi tidak bisa, ada orang yang menahan pintu itu, Fani mencoba berteriak, tapi tak bisa, pita suaranya bermasalah, dia hanya bisa batuk lagi dan batuknya menyemprotka cairan hitam pekat.
Fani akhirnya terjatuh, saat dia jatuh, perutnya membengkak meski hamil, tapi bengkak ini berbeda, membuat perutnya memerah, seperti akan pecah, dari kakinya terlihat cairan darah yang berasal dari vaginanya, Fani pendarahan, tak lama kemudian terlihat retaka dari perutnya, perutnya robek memperlihatkan semua organ dalam perut, termasuk janinnya yang telah mati.
…
“Kalian tahu, bahwa wajah buruk dan bau yang anyir, bukan yang mesti kalian takuti. Yang harus kalian takuti adalah dendam yang ruh bawa hingga wujudnya mengerikan, baunya menjadi busuk.”
“Ayi, kalau mereka menyerang, kita nggak boleh balas?” Seorang cantrik yang berumur 13 tahun bertanya, dia adalah anak yang pintar, sudah bisa mengendalikan karuhunnya sejak umur 7 tahun, dia bahkan sadar, sosok yang selalu mengelus kepalanya setiap malam, berwujud ibu-ibu dengan wajah menghitam adalah jin yang menjaganya, meski pernah terkejut, tapi Sita tahu bahwa dia harusnya cari tahu dulu kenapa sosok ibu itu mendatanginya, dia bahkan sempat berpikir untuk memeriksakan dirinya ke psikiater atau psikolog, karena dia memang murid yang cerdas, tapi akhirnya dia sadar, setiap kali ada masalah, ibu tua penjaganya itu selalu membantunya.
Terkadang bantuan itu berlebihan, makanya Sita selalu mengawasi setiap kali ibu tua itu hendak membantu, jika berlebihan dan mencelakai orang, maka Sita akan marah padanya. Dari sikap tegas Sita ini makanya jin penjaganya tahu, kalau Sita lebih kuat darinya dan akhirnya bersedia dikendalikan, jadi sejak belia, Sita sudah mampu mengendalikan Karuhunnya.
Bahkan AKJ, Sita menemukannya sendiri, dia yang datang dan menemukan AKJ di tengah hutan, Ayi sungguh terkejut kalau ada kharisma jagat sejenis Sita yang cerdas luar biasa.
Setelah diterima untuk menjadi calon cantrik AKJ, barulah diketahui kalau ibunya Sita telah tiada, ibunyalah yang seorang Kharisma Jagat, sedang ayahnya bukan, tak heran Sita dewasa lebih cepat karena dia ternyata harus tumbuh tanpa ibu dan mengambil perannya menjaga dirinya dan ayahnya yang seperti tak berfungsi begitu ibunya meninggal.
Ayahnya selalu mengurung diri dan akhirnya membuat Sita harus mencari cara untuk bertahan hidup dan membuat ayahnya tetap hidup dengan makanan seadanya yang dia dapat, begitu tahu ada AKJ dari ruh-ruh yang dia temui, maka Sita datang ke AKJ dan memohon pada Ayi untuk membantu ayahnya untuk dapat hidup dengan baik.
Ayahnya Sita lalu dibawa ke rumah sakit jiwa dan disanalah ayahnya Sita sekarang, menjalani sisa hidup karena tidak mampu hidup dengan baik setelah ibunya Sita meninggal dunia, sementara Sita hidup di AKJ dan menjadi salah satu cantrik favorit Ayi karena kecerdasan dan kekuatannya yang selalu berkembang dengan pesat.
“Coba Sita sebutkan, dasar dari penyelesaian kasus?” Ayi yang sedang mengisi kelas di salah satu ruang kelas cantrik, duduk di depan sementara para cantrik duduk bersila, semua kelas tak ada bangku dan meja layaknya sekolah, karena tidak ada sistem kelas berdasarkan umur dalam AKJ, bisa jadi yang umurnya muda punya karuhun yang sangat tua, jadi harus berada di kelas yang dengan kemampuan dan umur karuhun yang sama.
Tapi ada juga kelas untuk pemula, meski karuhunnya tua tapi si tuan tak bisa mengendalikan, maka harus diajari dari awal bagaimana mengendalikan karuhunnya dulu, sedang untuk anak-anak yang sudah bisa mengendalikan karuhun bahkan memerintah karuhunnya melakukan yang dia mau, anak-anak itu akan berada di kelas karuhun dengan umur karuhun yang mirip dan kemampuan yang sama tingginya juga.
“Pertama harus cek dulu latar belakang keluarga, lalu cari tahu itu ruh penasaran atau jin, jika itu karuhun atau jin penjaga keturunan, maka harus melatih tuan untuk bisa mengendalikan, jika itu khodam yang ikut karena kunjungan tuan ke suatu tempat, maka harus ditanyakan kesediaan tuan untuk diikuti khodam, jika ruh penasaran tanpa tuan, maka setelah mencari latar bekang ruh, harus terus menyelidiki lebih dalam apa yang membuatnya menjadi penasaran, setelah mendapatkan informasinya, kita harus bantu ruh itu untuk bisa kembali.” Sita menjawab dengan lancar.
“Nah, adakah dari semua dasar pelatihan itu kata membalas serangan?”
“Tidak ada Ayi,” Sita menjawab lagi.
“Karena apa? Karena kharisma jagat itu diberikan kemampuan untuk melindungi diri, kemampuan digunakan untuk melindungi diri sendiri dan juga orang yang ingin dibantu, kata membalas adalah, bermaksud untuk mengalahkan, sedang kata membela diri dimaksudkan untuk agar serangan tidak memiliki efek mencelakai dan mampu menyelamatkan diri sendiri.
Kita tentu saja ketika dipukul harus menahan pukulan itu, jika serangan berikutnya bisa fatal dan tak bsia dihalau dengan membela diri saja, maka pukul balik dengan efek paling ringan, jangan sampai lawan binasa, ingat, bagi kharisma jagat, memusnahkan ruh atau jin itu bisa berefek kehilangan kemampuan kharisma jagat kit.
Jadi, jangan membalas, tapi belalah dirimu. Ini bukan permainan kata Sita, ini adalah niat, kalau niatnya Sita membalas maka akhirnya adalah kehancuran, tapi kalau niatnya membela diri, Sita menyelamatkan semua orang, termasuk diri Sita sendiri.”
“Oh aku paham sekarang Ayi,” Sita menjawab dengan tersenyum, saat sesi masih berjalan Hanif masuk kelas.
“Ada apa?” Ayi bertanya, wajah Hanif sungguh pucat dan dari wajahnya berkeringat, Ayi tahu ada yang tak beres.
“Ikut aku Ayi, kelas akan dilanjutkan oleh cantrik senior ya, nanti akan datang ke kelas kalian, sementara belum datang, tetaplah di kelas, paham?!” Hanif bertanya dengan nada tegas.
“Paham guru Hanif!” Semua murid menjawab, Ayi mengikuti Hanif keluar dari kelas.
“Ada apa?!” Ayi bertanya lagi sementara mereka terus berjalan menuju gedung asrama, Hanif masih jalan dengan terburu-buru, Ayi tahu ini ke arah kamar Fani, Ayi jadi khawatir.
“Ada apa Aam?” Ayi melihat Aam dengan wajah gusar ada di depan pintu kamar Fani.
“Masuklah Ayi, lihat sendiri.” Aam membuka pintu, Hanif dan Ayi masuk ke kamar itu, Aam berjaga di luar, tak ada yang boleh masuk dulu, TKP harus bersih, Ayi harus melihat semuanya dengan apa adanya.
Dokter Adi sudah ada di dalam kamar, dia tidak menyentuh apapun sebelum Ayi melihatnya, begitu Ayi masuk Dokter Adi siap menjelaskan.
Ayi terdiam saat melihat jenazah Fani dengan perut robek dan janin yang meninggal dunia, bahkan organnya semua terendam darah.
“Apa yang terjadi pada wanita malang ini?” Ayi menahan air mata, pasti sakit sekali, kenapa tak ada yang sadar? Ayi menyesal karena dia meremehkan ketakutan Fani.
“Lambungnya pecahh, lihat bagian kerongkongan ini sudah terpapar cairan kimia yang sangat keras hingga kerongkongan, lidah dan sekitar dinding mulut semua melepuh, lihat muntahannya, di sini, awalnya hanya sisa makanan, lalu bagian ini, mungkin dia mencoba untuk keluar, karena ini ada jejak kakinya berjalan, muntahan di sini sudah muntahan darah, lalu muntahan di dekat pintu keluar berwarna hitam, hanya ada satu cairan kimia yang bisa melubangi lambung, Ayi.” Dokter Adi berkata dengan serius.
“Apa Adi, cairan apa?” Ayi bertanya lagi.
“Bisa jadi asam Klorida atau orang awam menyebutnya, air keras, aku menemukan jejak bau air keras itu di botol mineral ini, secara visual, jika di dalam air mineral diteruh air keras, siapa saja bisa tertipu karena asam Klorida memang tampilannya seperti air putih biasa, tapi untuk baunya, itu sangat tajam, jadi orang yang penciumannya baik-baik saja, normal tanpa ada gangguan, akan langsung bisa mencium bau yang tajam dari air mineral ini.” Adi menyodorkan air mineral di botol air mineral itu.
Ayi langsung menjauhkan wajahnya begitu mencium bau di botol air mineral itu.
“Adi, kalau ini memang air keras, tapi kenapa tidak meleleh botol air mineralnya?” Hanif bertanya.
“Botol air mineral biasanya terbuat dari plastik polyethylene terephthalate atau kita biasa sebut plastik PET, asam klorida atau air keras dalam bentuk cair tidak melarutkan botor yang terbuat dari plastik PET dengan cepat, apalagi asrama ini tidak langsung terkena sinar matahari, suhu ruangan dingin, maka cairan itu bisa dengan aman ada di botol air mineral ini.” Dokter Adi menjelaskan.
“Lalu bagaimana dengan baunya yang tajam, belum dekat saja pada hidungku, aku sudah merasa baunya itu tajam sekali, jangankan meminumnya, mendekatkan dengan wajahku saja itu mengganggu sekali.” Ayi yang kali ini bertanya.
“Fani begitu sampai di AKJ, aku sudah memeriksanya, dia mengalami rhinitis kehamilan, lebih mudahnya, dia mengalami penurunan fungsi hidung karena kehamilan, banyak ibu hamil pada saat kehamilan mengalami hiperosmia atau sederhananya penciuman jadi lebih tajam dari biasanya. Tapi beberapa juga ada yang mengalami kebalikannya, yaitu rhinitis kehamilan seperti Fani, justru daya cium hidunya menurun drastis, makanya dia tak bisa mencium bau tajam dari botol mineral ini, tak heran dia meminumnya tanpa curiga.
Saat batuk-batuk, normalnya kita akan mencari air untuk diminum, supaya reda batuknya, maka Fani berjalan dari kasurnya untuk meminum air mineral ini lagi, karena serangan pertama mungkin dia masih batuk-batuk saja, lalu pada serangan kedua karena minum air mineral ini lagi, dia langsung kolaps dan mencoba untuk meminta bantuan keluar, tapi dia tak bisa, dia muntah cairan hitam mengental di sini, tepat di depan pintu, di titik ini organnya bisa jadi sudah hancur di dalam karena kerasnya cairan itu.” Dokter Adi menjelaskan secara ilmiah, meski terdengar dingin tapi memang begitulah cara pikir Dokter.
“Berarti ini pembunuhan sudah jelas, kalian tahu pelakunya?” Ayi bertanya.
“Aku tidak tahu, bisa jadi semua orang, karena tak ada satu pun yang suka Fani di tempat ini Ayi, itu kenapa aku tidak setuju dari awal Fani tinggal di sini.” Hanif berkata dengan tegas, dia dan Aam tidak pernah setuju Fani tinggal di tempat itu, kalau Adi, dia tak suka ikut drama, terserah saja Ayi berbuata apapun, kalau dibutuhkan dia baru akan ikut campur, tapi secara medis.
“Aku tahu ini salah, tapi menaruhnya jauh, dia akan dikerjai lagi, bisa jadi anaknya akan dijadikan bala tentara, aku hanya ingin anaknya selamat.” Ayi sedih mengatakan itu, karena ini memang salahnya, dia sangat merasa bersalah.
“Sudah terjadi Ayi, sekarang kita fokus untuk menguburkan Fani saja, lalu TKP ini akan aku coba cari sidik jari, siapa tahu ada yang ceroboh, tapi sebelum aku tahu sidik jarinya, kita harus mulai membuat database sidik jari semua cantrik, tidak kuralat, semua penghuni AKJ, artinya ….” Dokter Adi tidak melanjutkan perkataannya.
“Artinya, pembunuhnya tahu kalau kita sedang memburu dia.” Ayi yang melanjutkan perkataan itu.
“Ya, dia bisa saja kabur.”
“Kalau begitu, bisa jadi hal yang baik juga untuk kita, bisa jadi, siapapun yang ingin pergi dari AKJ setelah kita mengumumkan untuk mendaftarkan sidik jari semua penghuni AKJ, maka dialah pelakunya.” Ayi jadi antusias lagi.
“Tapi kabar pembunuhan ini tak boleh tersiar dulu, Aam sudah berjaga di depan, hanya satu pelayang yang tahu, dia adalah pelayang yang biasa menawari Fani sarapan setiap pagi, Aam akan bicara pada pelayang itu untuk diam, setelahnya hanya kita yang tahu, AKJ akan jadi tidak tenang kalau tahu Fani dibunuh, sebagian mungkin merasa senang, sebagian lagi mungkin malah akan membuat chaos, meski dibenci, tapi siapa yang mau tinggal dengan pembunuh keji di tempat ini, semua orang akan ketakutan.” Hanif berkata agar pembunuhan ini disembunyikan saja.
“Baiklah, sembunyikan untuk sementara waktu.” Ayi setuju, setelahnya Ayi melihat sekitar, dia berharap ruh Fani masih ada di sana, tapi sepertinya ruh Fani tidak menjadi ruh penasaran meski telah tiada dengan cara yang buruk, ruh Fani telah meninggalkan jasadnya dengan tenang, itu satu-satunya yang membuat Ayi sedikit lega.
_____________________________________
Catatan Penulis :
Maaf malam minggu semalam aku tidak up, aku menghabiskan malam dengan keluarga di rumah, semoga kalian nggak kesel ya, hehehehehe, lagi-lagi aku tidak menepati janji.
Soal pelakor tunda dulu, aku lagi susun skrip piramidanya ya, nanti ketemu di tengah kok, kan selalu begitu, pada akhirnya kalian akan tahu dan paham.
Banyak kejadian berat yang kita alami, pada awalnya kita nggak tahu dan bertanya, kenapa sih nih kejadian berat harus dialami, kenapa aku, kenapa hal ini berat banget, tapi saat kita sudah paham, kita tahu, bahwa memang hal berat itu harus terjadi.
Apapun hal berat yang kalian sedang alami, aku harap kalian bersabar seperti selalu bersabar padaku dan novel ini meski kadang menyebalkan karena lama up part, udah up, eh partnya malah bikin kesel, ayo ngaku, pasti gitu kan, tapi tetap bertahan menunggu aku up, itu namanya kalian orang yang sabar dan hebat, karena bertahan.
I love you all, media healingku adalah pembacaku, semoga tulisanku bisa jadi media healing kalian.
PKJ 2 akan publish setiap hari jam 19:00 (Semoga aku bisa menepati janji)
Jangan lupa like, coment dan follow akun Noveltoonku ya.
Jangan lupa untuk follow aku juga di :
IG : @mukakanvas
Tiktok : mukakanvas_horor
Youtube : @mukakanvas
penasaran kelanjutannya besok hehe
selalu jadi moodbooster buat aku, emak2
yg tiap hari berjibaku di rumah
hehee
semngat 💪💪