Setelah hujan pasti ada pelangi.
Gadis jelek dan lugu bertemu dengan Pria Tampan Dari Keluarga konglomerat yang terdampar setelah mengalami kecelakaan.
Suatu kesalah pahaman menyuruh mereka melakukan pernikahan rahasia yang mana pria itu sudah memiliki tunangan.
Gimana Selanjutnya,yuk Di simak Sampai tamat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EBYzana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pukul Sampai mati
Ledakan tersebut memicu kericuhan Di kantor,membuat semua orang mengira Kalo CEO mereka telah Mati Oleh ledakan Dari Mobil nya.
Di ruangan nya Refan mendengar suara ledakan besar itu Dia pun melihat ke jendela api yang melahap habis Mobil milik Juan Tampa berdisa sedikit pun.Refan Sangat bahagia karna Sekarang Dia yang akan menjadi penguasa group Halim seorang diri Tampa Harus melawan Juan.
"Maaf Kak,Aku menyiapkan kematian mu begitu Sangat Tragis.semoga dosa dosa mu Di ampun kan Dan tenang Di sana.hahahaha....hahaha......sekarang group Halim akan jatuh me tangan Ku,Aku penguasa Baru Dan pemimpin Halim Satu Satu nya,Refanda Halim"Refan mengkhayal menjadi penguasa Dan Menari bahagia Di atas kematian Juan.
Juan menatap Mobil nya yang terbakar itu,tatapan nya seolah tidak menduga kenapa Mobil nya tiba tiba meledak begitu saja.
"Pak,anda tidak apa apa?"Kata Raka terlihat panik.
Di ruangan Juan memberi Vanisa air Dan Membantu nya minum.
"Kamu tidak apa apa?"
"Aku tidak apa apa"jawab Vanisa menatap Juan.
"Raka?...sebelum Hari gelap Aku ingin tau informasi lengkap tentang kejadian tadi.aku yakin Ini pasti ulah seseorang untuk melenyapkan Ku"Juan terlihat Sangat Marah Besar.
"Baik pak"Raka pun pergi.
-Sebaik nya jangan dulu beri tau Juan Kalo Ini ulah Refan,Aku juga tidak punya bukti untuk Di perlihatkan,lagi pula Aku Masih membutuhkan Refan untuk bertemu dengan orang Tua ku-
"Vanisa?....apa kamu tau ledakan itu akan terjadi?"
Vanisa menatap Juan yang sedang menatap nya dengan mengintimidasi diri nya.
"Aku?....(Vanisa menunjuk diri nya dengan ragu) Aku tidak tau"
"Tapi Aku rasa kamu tau,atau Hanya kebetulan saja.kamu mengejar Mobil Ku Sampai Aku Sadar Dan melihat mu,setelah Aku keluar,Mobil itu meledak"
"Itu Hanya kebetulan saja,Aku memanggil mu karna ada yang ingin Aku katakan"
"Apa"
Vanisa berpikir Alasan apa yang Harus ia katakan.melihat Vanisa yang diam,Juan menyenderkan tubuh nya yang miring pada sofa Lalu Menarik pingang Vanisa mendekat pada nya.
"Kamu ingin Mengatakan apa"Juan menatap dengan penuh cinta.
"Aku rasa Aku lupa,karna ledakan Tadi membuat Ku Panik Dan tidak ingat lagi"
"Benarkah?...Aku akan bantu kamu mengingat nya"Juan ingin mencium bibir Vanisa,tapi bahu nya Di tahan Oleh Vanisa.
"Jangan sembarangan.ini Di kantor"Vanisa memperingati Juan agar tidak macam macam.siapa saja bisa datang ke sini.
"Ini kantor Ku,tidak ada yang bisa masuk seenak nya"Juan ingin mencium lagi,mereka Di kagetkan dengan suara Diva yang masuk ke Dalam.
"Juan!...."Diva kaget melihat Vanisa Dan Juan duduk Sangat intim Sekali.
"Apa yang kamu lakukan?....menjauhlah!"Diva Menarik tangan Vanisa agar menjauh Dari Juan.
"Juan...apa kamu tidak apa apa? Aku dapat kabar Kalo Mobil kamu meledak,semua orang bilang kamu Di Dalam Mobil itu!...Aku Sangat takut sekali jika kamu kenapa napa,Ku Sangat takut kehilangan mu"oceh Diva membuat Juan bosan.
"Aku tidak apa apa,tolong lepaskan tangan mu Dari Ku"imbuh Juan Sangat risih pada Diva.
"Juan!...Aku Sangat khawatir kepada mu...kenapa kamu tidak perduli sekali dengan Ku,Aku Ini calon istri kamu,sebentar lagi Kita akan menikah.tapi kamu Masih saja bersama Vanisa,Aku tidak suka!...."
"Kalo tidak suka,kamu boleh pergi tinggal kan Aku"Juan pergi karna tidak tahan mendengar ocehan Diva.Vanisa juga pergi yang membuat Diva Sangat Marah Dan memukul sofa mengunakan tangan nya.
"Aggrhhh....Aku tidak akan mengampuni mu Vanisa..."
Refan bahagia Di ruangan nya memutar mutar kursi nya merayakan kematian sang kakak.
"Aku bersulang untuk Arwah mu,Juan"Refan memegang gelas yang berisi anggur kemudian meminum nya Sampai habis.
"Hahaha........Aku menang!.....Aku menang!...."
"Tuan"pengawal Refan datang menemui nya.
"Apa kamu sudah mengirim karangan bungga Dari Ku ke kediaman Halim?"
"Tuan muda Juan Masih hidup"
"Apa!..."Refan terperanjat kaget berdiri Dari duduk nya.
"Sebelum ledakan terjadi Tuan muda Juan keluar Dari Mobil"
"Kenapa bisa...."
"Saya melihat Nona Vanisa mengejar Tuan muda karna itu lah Tuan muda Juan keluar Dari Mobil"
-Apa Vanisa tau Di Mobil Juan ada peledak? Apa Dia mendengar Ku tadi?-
"Ya sudah,kamu boleh keluar"
"Baik Tuan"
Di luar Vanisa ingin pulang tiba tiba Juan mengendong nya Dan membawa nya masuk ke Dalam Mobil.
"Apa yang kamu lakukan?...."Marah Vanisa.
"Kita pulang bersama"
"Aku bisa pulang sendiri"Vanisa ingin keluar Juan pun memeluk nya.
"Lepaskan Aku...."
"Kalo kamu bergerak lagi Aku akan memakan mu Di sini"ancam Juan berhasil mendiamkan Vanisa yang membuat Juan tersenyum.
"Kalo penurut Gini kan enak"
Sampai Di Rumah Patma langsung memeluk Juan Dan menangis.
"Ya Ampun cucu Ku....kamu tidak apa apa?...kamu Baik Baik saja?...nenek takut sekali..."
"Ada ada nek,kenapa nenek menangis"seru Juan.
"Jelas nenek menangis,mendengar kabar Mobil mu meledak Dan kamu Di Dalam nya Nenek Sangat takut"
"Aku Baik Baik saja nek,Aku Selamat,Ini berkat Vanisa yang sudah menolong Ku"
"Benarkah,Vanisa menolong mu?..."
"Ia nek,Dia selalu bersama Ku Di Saat Aku sedang Dalam bahaya,Dia adalah penyelamat Ku,itu sebab nya Aku tidak bisa jauh Dari nya"
"Terimakasih Vanisa,nenek Sangat berhutang kepada mu"Kata Patma dengan sedih.
"Nenek....apa yang nenek katakan.aku akan selalu melindungi Keluarga Kita Dalam bahaya"
Sekali lagi Patma memeluk Vanisa dengan Sangat berterimakasih karna telah menyelamatkan Juan Dari kematian yang Hampir merengut cucu Nya Dari nya.
Di sebuah gudang terbengkalai Juan duduk Di kursi menatap bajingan yang di ikat tangan nya menggantung ke atas.Raka sudah menyelidiki ledakan siang tadi Dan sudah menemukan siapa dalang nya.
"Tuan muda,Dia tidak mau mengaku Dari tadi,kami juga sudah memukul nya"Kata pengawal yang mengintrogasi sejak tadi.
Tatapan mata Juan Sangat tajam seperti pedang samurai yang siap membelah pria Di depan nya.
"Pukul Sampai Dia mau mengaku!"Juan bangkit Dari duduk nya Dan melayangkan kaki Panjang nya ke perut pria itu Hingga mulut nya menyembur darah Segar.
"Saya lebih Baik Mati Dari pada Harus mengaku...."Ucap tegas pria itu menatap tajam pada Juan.
Salah Satu pengawal Juan memberikan besi yang sudah Di panas sampai Merah.juan mengambil besi itu Dan menempel kan pada dada nya.pria itu teriak kesakitan merasakan dada nya Di Bakar hidup hidup.
Setelah selesai Juan membuang besi itu Lalu menatap pria Di depan nya dengan berapi api.
"Aku sudah mengecek Di Rekening mu kapan terakhir Kali kamu transfer.tujuan nya ke luar Negeri,siapa yang ada Di sana,mungkin kaj itu orang Tua mu atau Istri Dan Anak mu?...tidak masalah Kalo tidak mau mengaku,Keluarga mu Di sana yang akan menerima ganjaran yang telah kamu lakukan"
"Pukul Dia Sampai Mati"perintah Juan langsung Di lakukan Oleh pengawal Nya.
Jangan lupa like yah.
aku ada kerjaan