Hallo readers kembali ketemu di novel author yang ke 4.
kali ini ceritanya agak lain ya, author lagi pingin bawa cerita yang ada sedikit mistis nya, selamat membaca ....
Dio fandi pradika seorang cassanova yang terjebak di sebuah kampung yang jauh dari keramaian, dia di temukan oleh seorang pria yang misterius di dalam hutan, dan ia di bawa oleh pemuda itu ke luar dari hutan dan di bawa ke sebuah pondok sederhana yang berada di pinggir hutan.
pondok yang di tempati oleh seorang wanita cantik yang berhijab.
next...langsung ke episode satu ya readers
Mohon dukungannya ya ...HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDPJP 27
Pak umar menatap wajah jali yang nampak serius dan terlihat wajah yang panik.
" Kamu ini ngomong apa li, dari tadi hafid tidak keluar kamar "
" benar pak, tadi saat saya hendak ke sini, saya melewati masjid dan saya di situ melihat hafid yang berdiri sambil memegangi tangan Hanifah pak "
" Jangan ngaco kamu, bercanda mu keterlaluan, sudah sana bantu yang lainnya, hafid tidak akan bisa keluar dari rumah ini, lihatlah aku sudah menyuruh anak buah ku untuk menjaga rumah ini " sahut pak umar.
" Sumpah pak, tadi bahkan saya mengendap endap untuk mencuri dengar, dan memang itu hafid pak umar, ia berbicara pada ustad Ibrahim dan mengucapkan pada pak Ibrahim terimakasih, dan pak Ibrahim mengatakan jaga istrimu baik baik gitu pak umar " ucap jali dengan mengebu-gebu.
umar nampak terkejut dan tanpa banyak bicara umar berjalan ke arah kamar hafid, dia menggedor pintu kamar hafid dengan keras, tapi tak ada jawaban dari dalam, wajah umar nampak terlihat panik.
" Bu...ambil kunci kamar hafid " teriak umar pada istrinya.
" ada apa pak, ada apa dengan hafid " tanya martiana ibunya hafid.
" sudah jangan banyak bicara, cepat ambil kunci cadangan kamar hafid " seru umar.
martiana nampak terlihat panik juga, ia takut anaknya akan melakukan tindakan di luar batas, karena ia tahu anaknya belakangan ini sangat tertekan dengan keputusan bapaknya yang ingin menikahkan hafid dengan mawar.
Martiana menyerahkan kunci itu pada umar, umar segera memasukkan kuncinya ke lubang pintu, tapi kunci itu tidak bisa masuk karena ternyata hafid meninggalkan kuncinya di lubang itu .
" sialan ...panggil dito dan anjar, suruh mereka mendobrak kamar ini " perintah umar pada jali yang sedari tadi mengikuti umar dari belakang.
jali langsung berlari keluar rumah dan tak lama ia kembali dengan beberapa anak buah umar .
" dobrak pintu itu " ucap umar.
kedua orang yang bertubuh besar itu kemudian mendobrak pintu itu dengan keras, hingga tak berapa lama pintu itupun terbuka.
umar sontak meradang saat melihat kamar itu kosong.
" cepat cari hafid sampai ketemu, dan bawa dia pulang dan untuk hanifah bawa dia ke gudang beras " ucap umat.
manto dan jamilah yang baru datang, terlihat terkejut saat mendengar kakaknya bilang untuk mencari hafid.
" ada apa kang, kanapa dengan hafid " tanya jamilah.
" hafid pergi dengan anak sialan itu " ucap umar dengan nada tinggi.
martiana yang melihat itu terisak di dalam kamar hafid.
" Pergilah yang jauh nak, berbahagialah " ucap martiana dalam hati.
martiana tahu bagaimana putranya selama ini tersiksa dengan perbuatan bapaknya, dan martiana juga tahu apa yang di lakukan suaminya dengan adik iparnya, bahkan adik martiana sendiri juga menjadi tumbal dari umar suaminya.
martiana tak berani melawan karena ia di ancam akan di bunuh dan di jadikan tumbal juga dan begitu juga dengan hafid.
" maksud kang umar apa " tanya juragan manto.
" itu juragan manto, hafid dan hanifah tadi sudah menikah di masjid dan sekarang mau pergi dari desa ini " jelas jali.
" Apa...apa benar itu kang, terus bagaimana dengan rencana kita " kata manto.
" makanya cari mereka jangan sampai mereka keluar dari kampung ini, cepat ..." teriak umar.
semua orang yang berada di situ langsung berpencar untuk mencari hafid dan hanifah.
Sedangkan si pinggiran kampung dekat sebuah persimpangan.
Hanifah dan hafid berhenti dan saling berpandangan.
" Apa kita akan melewati hutan wingit mas " tanya hanifah.
" kita harus cepat keluar dari wilayah ini sebelum tengah malam dek , jalan satu satunya yang paling cepat adalah melewati hutan wingit ini.
" tapi mas, apa nggak berbahaya kalau melewati hutan ini di malam hari " hafid menatap hanifah yang terlihat sembab matanya.
" jika melewati jalan ini, saat tengah malam kita masih akan ada di wilayah ini dek, ini akan berbahaya buat kamu " ucap hafid.
keduanya terdiam cukup lama.
" kamu percaya mas kan ?" Hanifah mengangguk.
" Aku akan melindungi kamu " ucap pelan hafid sambil mengenggam tangan Hanifah.
Hafid melihat cahaya dari kejauhan, itu pasti orang-orang ayahnya.
" itu pasti orang-orang bapak dek " hanifah menoleh ke belakang dan dia melihat beberapa cahaya di kejauhan.
" Ayo kita pergi, cepat naik ..."ucap hafid.
hanifah langsung naik ke motor dan langsung memeluk tubuh hafid.
" Bismillah " ucap keduanya
Dan akhirnya keduannya memasuki kawasan hutan wingit, tapi tanpa di sadari mereka saat pertama masuk ke dalam hutan itu ada dua bayangan putih yang mengikuti mereka dari belakang.
Beberapa orang mengejar keduanya berhenti di perbatasan hutan, mereka melihat tampak dari kejauhan sorot lampu dari sepeda motor hafid.
"mereka masuk ke hutan wingit, bagaimana ini " ucap anjar.
" kalau kita kembali ke pak umar kita akan di marahi bahkan bisa di pukuli, tapi kalau kita masuk ke hutan itu, kita tidak akan bisa kembali lagi, kita akan menjadi santapan penghuni hutan ini " sahut dito.
" Lihatlah " ucap jali sambil menunjuk ke arah jalanan hutan.
mereka terbelalak saat melihat beberapa bayangan makhluk halus hitam besar yang mulai mengikuti motor hafid, bulu kuduk mereka merinding, selama ini mereka hanya mendengar rumor, tapi kali ini mereka melihat makhluk itu.
" Ayo kita kembali, sebelum mereka menyadari kita ada di sini" ucap dito, dan akhirnya mereka kembali ke rumah umar.
Umar yang mendengar cerita dari anak buahnya sangat marah dan kemudian ia masuk ke dalam kamar yang selama ini menjadi tempatnya bersemedi.
" kang bagaimana ini, ini adalah malam kita harus menyerahkan tumbal ke ki Ageng bara " ucap jamilah.
" diamlah jamilah, aku akan mengurus semuanya, Tunggulah di kamar kamu, manto bantu aku, kita akan minta tolong pada ki ageng bara, untuk masuk ke dalam hutan itu, dan membawa pulang mereka " ucap umar .
Umar menyuruh anak buahnya untuk menjaga rumahnya agar tidak ada seseorang yang bisa masuk sembarangan ke rumah nya.
Umar dan manto melakukan ritual nya, dan memanggil sosok yang selama ini menjadi sekutunya.
Terlihat sosok besar di hadapan mereka.
" calon tumbalmu telah melarikan diri ke dalam hutan wingit, bawalah dia kemari, akan aku persembahan darah sucinya untukmu, tapi jangan kau lukai putraku " ucap umar pada sosok itu.
sosok besar itu tak menjawab tapi langsung bergi menghilang dari hadapan mereka.
Sedangkan di tengah-tengah hutan Hanifah berpengangan kuat pada pinggang hafid, mulutnya tak berhenti berdzikir.
Dan tiba-tiba sebuah api besar menghadang hafid dan hanifah.
Tubuh hanifah bergetar hebat, hafid menghentikan motornya dan memegang kuat tangan Hanifah yang ada di pinggangnya.
Api besar itu bergerak cepat ke arah mereka, tapi sebelum mencapai mereka, sebuah bayangan putih menghadang api itu, dan terjadilah ledakan besarnya.
######
Assalamualaikum readers HAPPY READING.
jangan lupa vitamin dan jejak cintanya ya guess....
hanifah selalu percaya dengan dio karena tidak mungkin dia melakukan hal rendah seperti itu, bisa2 dio akan dihajar oleh kakek dan bapak hanifah....
mau minta maaf apa masih tetap mau balas dendam loe hantu umar🤣