NovelToon NovelToon
Menantu Dari Desa

Menantu Dari Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Romansa / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Naura Anjani, seorang gadis desa yang menikah dengan pria asal kota. Namun sayang, gadis itu tidak di sukai oleh keluarga suaminya karena dianggap kampungan dan tidak setara dengan menantu lain yang memiliki gelar pendidikan tinggi dan pekerjaan yang memadai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Kamu ada saudara atau sepupu perempuan yang masih single dan sama rajinnya seperti kamu tidak, Ra? Kalau ada, kenalkan pada, saya. Biar jadi menantu saya," tutur ibu-ibu bergamis hitam setengah bercanda pada Naura.

Naura tersenyum lembut penuh sopan pada para tamu.

Ekor matanya melirik ke arah mertuanya, Rere, dan Ria. Sudah pasti mereka bertiga sangat syok melihat serangan baliknya yang sulit mereka lawan.

"Kok bisa sih Naura berkata seperti itu?" bisik Mama Sovi pada Rere dan Ria.

"Dia malah membuat kita bertiga dicap buruk di hadapan semua tamunya Mama," Rere berbisik seraya berdecak dan itu masih bisa di dengar oleh Naura.

"Naura benar-benar keterlaluan! Bisa-bisanya dia memutarbalikkan fakta dan membuat kita seperti orang jahat di hadapan semua tamu!" bisik Ria yang juga ikut merasa geram.

Semua tatapan sinis kini tertuju pada Mama Sovi, Rere, dan Ria.

Ibu bergamis hitam kembali melontarkan tegurannya pada Mama Sovi.

"Bu Sovi, seharusnya jangan pilih kasih pada menantu," ujar ibu bergamis hitam sambil setengah berkacak pinggang. "Menantunya ada tiga, loh. Jangan hanya yang bungsu yang diperas tenaganya seperti kuda. Yang lainnya juga harus diberi tugas yang sama. Agar adil."

"Benar itu, Bu. Pasti lelah sekali masak banyak seperti ini. Meskipun masih muda, belum tentu ada yang bisa masak sebanyak dan seenak ini seperti yang Naura lakukan," imbuh ibu bergamis hijau. "Nanti kalau Naura sudah terlanjur marah dan benci gara-gara diperlakukan buruk, pas lagi sakit, nanti tidak ada yang merawat Bu Sovi di rumah ini."

"Bu Sovi seharusnya sedikit lebih pengertian pada menantu. Dikurangi juga bersikap tidak adil seperti ini. Ingat Bu, karma itu benar-benar ada, loh."

"Benar itu, Bu Sovi! Sebaik-baiknya dan sesabar-sabarnya orang pasti tetap ada batasnya. Bu Sovi harus bisa menghargai Naura. Apalagi, Naura juga anak perempuan yang pastinya sangat disayangi oleh keluarganya di rumah. Bu Sovi juga harus bisa memperlakukan Naura dengan baik. Apalagi, Naura benar-benar sudah sebaik ini pada keluarga Bu Sovi dan tidak mengeluh sedikit pun," jelas ibu bergamis cokelat.

Perasaan Naura seolah dipenuhi bunga-bunga saat mendengar semua pembelaan yang ditujukan untuknya.

Ia kembali melirik wajah ibu mertuanya, Rere, dan Ria yang kini sudah pucat pasi.

Mereka kompak menoleh pada Naura dengan tatapan penuh dendam.

Sementara Naura membalasnya dengan mengulas senyum tanpa dosa, terutama pada Rere dan Ria.

Pancaran rasa kesal semakin terlihat di wajah keduanya. Namun, Naura tidak peduli.

Mereka sudah terlanjur menyakiti dan mempermalukannya di hadapan semua tamu.

Mereka pikir Naura adalah perempuan lemah dan bodoh karena dia berasal dari desa. Namun, ternyata dugaan mereka salah besar.

Naura sebenarnya adalah seorang pebisnis sawit yang selalu mendapatkan profit besar setiap bulannya.

Semua hal selalu ia perhitungkan dengan rapi dan akurat.

Begitupun dengan cara balas dendamnya yang akurat dan penuh perhitungan pada setiap orang yang sudah menyakiti dan mempermalukannya.

"Terima kasih atas semuanya. Saya mau kembali ke belakang karena masih belum selesai menyuapi anak-anaknya Mbak Rere dan Mbak Ria," pamit Naura dengan penuh percaya diri.

Ia merasa sangat puas karena sudah berhasil membalas semua perilaku mertua dan iparnya yang jahanam itu.

"Tuh, kan! Naura itu baik sekali," celetuk ibu bergamis hitam. "Mbak Rere dan Mbak Ria harusnya tahu diri. Jangan manfaatkan kebaikan Naura dengan cara seperti ini."

"Bu.. bukan begitu, kok," jawab Rere gugup.

Naura pun menghentikan langkahnya karena merasa penasaran dengan bentuk perlawanan yang akan dilontarkan Rere untuk membela diri.

"Sebenarnya Naura yang menawarkan diri untuk menyuapi anak-anak kami," ujar Rere beralasan. "Kami tidak pernah meminta Naura melakukan sesuatu seperti seorang baby sitter."

"Benar kata, Mbak Rere!" timpal Ria ikut membenarkan. Tatapan berbinar terang karena ia merasa yakin bahwa Rere bisa melawan semua ucapan Naura tadi. "Naura yang memang selalu menawarkan diri."

"Naura memang begitu di sini. Dia yang bilang mau memasak, menjaga, dan menyuapi anak-anaknya Rere dan Ria," Mama Sovi juga ikut menimpali dan membela diri. "Ini semua tidak seperti yang para ibu-ibu pikirkan. Kami tidak jahat seperti yang kalian tuduhkan tadi."

Naura kembali merasakan perih karena ucapan ibu mertuanya yang selalu lebih membela Rere dan Ria.

Ia benar-benar merasa seperti seorang petarung tunggal yang harus selalu melawan mereka bertiga dalam setiap kesempatan.

Padahal, ia hanya ingin diperlakukan dengan baik oleh mereka. Tapi, entah kenapa, mereka selalu saja berusaha bersikap jahat dan menyakiti perasaannya hingga luluh lantah.

"Tante Naura!" seru ketiga keponakannya dari belakang.

Naura menoleh dan melihat tiga anak manis yang terkadang nakal itu mendekatinya dan memeluknya dengan sangat manja.

"Ada apa?" tanya Naura lembut. Ia memang sangat menyukai anak-anak, terlepas dari sikap para ibu mereka terhadapnya.

"Ayo lanjut suapi aku?" pinta mereka setengah merengek. "Kita masih lapar, Tante. Laper sekali!"

Rengekan mereka bertiga benar-benar terdengar jelas. Dan tentu saja hal itu membuat ruangan itu menjadi semakin ramai.

"Eh, Mama saja yang suapi, yuk?" ucap Rere pada anaknya.

"Iya, sini biar Mama saja yang suapi," Ria ikut mengucapkan hal yang sama.

Naura bisa melihat kalau mereka sedang berusaha terlihat menjadi seorang ibu yang sangat menyayangi anak-anaknya. Bahkan, mereka mendekati anak-anaknya dan berusaha merangkul.

Namun, hal di luar dugaan terjadi, ketiga anak itu justru malah menampik rangkulan dari Rere dan Ria.

Mereka bahkan melemparkan tatapan sengit pada mamanya.

"Tidak mau!!" tolak mereka serentak dengan tatapan memberontak.

Tentu saja semua mata termasuk Naura ikut terbelalak melihat tingkah tiga anak kecil yang sangat tidak terduga itu.

Ketiga anak itu menolak ajakan manis dari Rere dan Ria yang notabene adalah ibu kandungnya.

"Mama kan tadi yang minta Tante Naura untuk menyuapi kami!" ucap keponakan Naura yang paling besar.

"Iya, benar. Setiap pulang sekolah, kami diminta ke sini untuk main, belajar, dan makan dengan Tante Naura," timpal keponakan perempuannya.

"Tadi juga kan Mama yang minta kami makan dengan Tante Naura! Kami tidak mau disuapi Mama karena Mama suka marah-marah, beda dengan Tante Naura yang baik dan penyayang!" tandas keponakannya yang paling bungsu.

Naura tersenyum lega mendengar semua ucapan tiga keponakannya.

Setidaknya ada pembelaan nyata dari para keponakannya bahwa selama ini Rere dan Ria memang memperalatnya menjadi seorang baby sitter.

"Ya Allah, jahat sekali ya, Mbak Rere dan Mbak Ria. Mereka memperlakukan adik iparnya sendiri seperti babysitter," komentar para ibu-ibu yang jadi tamu. "Bu Sovi, serius deh. Jangan begitu pada Naura. Ingat dosa!"

Naura pikir sisa percakapan itu harus diselesaikan oleh ibu mertuanya, Rere, dan Ria karena ada anak-anak di sana.

Ia pun segera kembali berpamitan pada para tamu demi menghindari pembicaraan tidak baik yang didengar tiga keponakannya.

"Ibu-ibu, saya pamit ke belakang ya? Keponakan saya sudah rewel," pamit Naura seraya merangkul tiga keponakannya yang menggemaskan dan sudah menjadi pahlawan untuknya.

Ternyata tidak sia-sia ia merawat tiga keponakannya dengan setulus hati. Mereka bisa membalas budi dengan mengungkapkan semua kebenaran yang ada.

***********

***********

1
inchieungill
iya betul, setiap rumah tangga sebaiknya pisah dari orangtua atau mertua, biar tidak terjadi konflik.
Latifah
Bagus Cerita nya ,, di tunggu lanjutnya Yaa !!!
olip
lnjut
olip
lnjut...mkin penasaran...ttap smngat thor
olip
lnjut
olip
q mmpir thor...lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!