Rumah pojok yang selalu bersuara desahan nikmat setiap malam nya selama beberapa tahun terakhir ini, seorang gadis belia yang menjadi primadona sehingga tidak pernah istirahat dapat tamu.
namun ada pula kabar mengatakan bahwa diri nya memiliki susuk, karena setiap pelanggan yang usai berhubungan dengan nya selalu meninggal dunia dengan cara bermacam macam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Melihat foto
Arka membuka ponsel untuk melihat apa yang Ayah nya kirimkan ini, detik kemudian mata nya melotot karena ini adalah Lula bersama seorang pria yang sudah berusia dan kelihatan sekali mereka sangat dekat satu sama lain. Lula terlihat begitu manja pada pria itu, tentu Arka juga bertanya tanya karena dia tidak tau siapa pria ini.
Namun satu hal yang sama sekali tidak dia sadari di sini, perasaan cemburu itu sama sekali tidak ada di dalam hati, tidak seperti saat sedang melihat Bintari dengan Digo. tapi lagi lagi bocah labil satu ini tidak sadar kalau dia memang sudah cinta pada Bintari, yang ada dalam otak nya adalah dia cinta dengan Lula.
Memang di awal kan dia sangat jatuh cinta akan tingkah Lula yang manis saat di kampung dulu, tapi sebenar nya semua itu sudah berubah ketika dia mulai mengejar Bintari untuk bertanya kabar Lula. hanya saja dia tidak sadar akan hal itu, malah berlindung di balik kata hanya ingin tau Kodam nya saja.
Padahal hati dia cemburu bukan main ketika melihat Bintari dengan Digo, sampai sekarang rasa cemburu itu tetap ada di dalam hati nya, apa lagi saat bertemu tadi siang. ini sekarang dia melihat sendiri bagai mana dekat nya Lula dengan pria yang sama sekali tidak dia kenal, namun rasa marah seperti pada Bintari tidak ada.
Agak rumit kisah cinta nya anak ular satu ini, Arka tidak sadar kalau cinta nya untuk siapa dan dia tetap yakin bahwa diri nya mencintai Lula. sedangkan pada Bintari itu bukan perasaan apa apa, padahal Bintari memang suka juga dengan Arya ini sejak dia masih duduk di bangku SMA.
Namun karena terus di abaikan dan dengan tegas pula saat itu Arka mengatakan kalau dia tidak suka pada Bintari, maka Bintari pun menjauh sejauh jauh nya agar tidak bertemu lagi dengan pria yang bernama Arka. karena Bintari tidak ingin terus sakit hati, biarlah Arka bahagia dengan gadis pilihan nya.
"Siapa pria itu? itu Lula kan!" Riski malah tidak sengaja melihat.
"Sembarangan saja, kau ini kebiasaan suka melihat ponsel orang!" Arka cepat mematikan ponsel nya.
"Enggak sengaja loh terlihat tadi, bukan karena aku mau melihat nya kok." kilah Riski sambil tersenyum.
"Tapi bener ya kalau Lula kerja jadi pembantu, Ka?" Digo jadi penasaran pula.
"Kan kata dia begitu, aku pun mana tau lah." jawab Arka agak sewot.
"Ya kan siapa tau saja kau paham, nama nya juga wanita yang di cinta! aku akan berusaha untuk memahami Bintari karena sekarang aku sudah yakin akan perasaan ku." tekad Digo.
Arka reflek menoleh karena sekarang dia tidak suka apa bila Digo mau sungguh sungguh mengerti sikap nya Bintari, berat sudah saingan nya kalau sudah begini. mau melarang juga tidak mungkin lah, yang ada nanti nya malah akan di olok olok pula oleh mereka semua.
"Memang nya Lula kenapa, Go?" Riski bertanya karena dia belum pernah lihat juga.
"Kan pembantu itu pasti lah ada kucel dan buluk juga, lalu tidak mungkin kuku nya bisa panjang dan di hiasi manik manik." ujar Digo hati hati sekali karena takut salah bicara di depan Arka.
"Yang nail art itu ya?" tanya Riski memastikan.
"Iya, kan tidak mungkin kalau pembantu pakai itu! gimana cara dia mau kerja?" ujar Digo sambil melirik Arka.
"Kau sudah tanya benar benar soal Lula ini, Ka? jangan sampai dia menjadi orang tidak benar dan kau terus menemui nya, ketahuan Mama muda maka kami juga jadi imbas nya!" seru Riski.
"Orang tidak benar gimana sih kau ini?" Arka agak kesal dengan ucapan Riski.
Digo memberi kode pada Riski agar diam saja dulu karena sudah pula bicara dengan pemuda satu ini, dia sangat keras dan mengatakan terang terangan kalau Lula gadis yang baik. Digo tidak percaya dan dia merasa gelagat Lula itu aneh, penampilan nya sangat cetar dan tidak layak untuk di sebut sebagai pembantu rumah tangga.
...****************...
"Jadi kau tidak bisa menemukan di mana gadis itu sekarang?" Pak Bambang bertanya dengan nada tinggi pada keponakan nya.
"Maaf Pakde, tapi aku memang sudah lama tidak berhubungan dengan dia lagi." jawab Anton.
"Kan aku sudah bilang sejak kau mau berangkat to, Anton! tidak mudah membawa orang, sekarang malah dia tidak tau ada di mana." keluh Bambang mulai putus asa.
"Aku sudah berusaha untuk menjaga nya, Pakde! bahkan aku mau mendaftarkan di ke sekolah bagus, tapi Lula sendiri yang menolak dan malah minggat." jelas Anton lagi.
Bambang mengusap wajah nya kasar karena dia sudah marah sekarang pada ponakan nya ini, dari awal saat Anton bilang mau membawa Lula ke kota maka Bambang sudah melarang nya karena dia takut ada apa apa dalam keluarga mereka. kalau Anton yang membawa maka sudah menjadi tanggung jawab Anton pula agar terus menjaga nya sampai kapan pun, tidak bisa mau lepas tangan lah.
"Apa kau ada dengar kabar nya Udin?" tanya Bambang pula.
"Yang Abang nya itu ya?" tanya Anton pula karena memang Anton kurang kenal.
Bambang mengangguk, siapa tau saja Anton ada ketemu dengan Udin di sini karena kan masih satu kota juga. tapi Anton menggeleng karena dia memang sama sekali tidak pernah melihat batang hidung nya Udin, sebab pemuda itu malah jarang keluar dari rumah nya, hanya diam di rumah untuk kerja dan Anton juga tidak tau kalau Udin kerja nya dengan Mateo sahabat dia sendiri.
"Aku tidak tau dan bahkan kalau ketemu pun pasti aku tidak ingat wajah nya." jawab Anton.
"Ya sudah mau bagai mana lagi sekarang karena Lula memang tanggung jawab mu, maka kau lah yang harus cari dia sampai dapat." tegas Pak Bambang tidak bisa di ganggu gugat lagi.
"Saat ini aku sedang berusaha untuk mencari nya, Pakde." Anton menjawab lirih.
"Ku rasa kau pun berpikiran seperti ku sekarang, anak gadis hidup sendirian tanpa uang atau pun bekal apa pun! apa yang bisa dia lakukan di kota besar ini?" Bambang juga sudah punya pikiran buruk tentang Lula.
"Tidak lah, aku yakin Lula tidak akan begitu." Anton berusaha untuk menenangkan diri.
Walau tidak memungkiri bahwa rasa curiga itu juga ada di dalam hati nya, hidup di kota besar ini begitu susah apa bila tidak punya uang, bila tidak jadi gelandangan maka akan jual diri apa bila memang cantik dan laku.
Selamat siang besty.
"
Kaka othor,, semoga cepat sembuh sakit giginya yaa,, ya Allah,, aq pernah rasain ...,, sakitnya tuh 😭
mau apa kau disini pangeran ulo yunior???
Kau hanya boleh mendekati Bintari jika kau sudah memantapkan hatimu pada Bintari.Jika hanya ingin menyakiti hati Bintari,jangan harap kau bisa dekat2 dengannya.