NovelToon NovelToon
DENDAM KESUMAT

DENDAM KESUMAT

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Balas Dendam / Iblis / Identitas Tersembunyi / Dendam Kesumat / Tamat
Popularitas:408.3k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

“Aku mohon! Tolong lepaskan!”
Seorang wanita muda tengah berbadan dua, memohon kepada para preman yang sedang menyiksa serta melecehkannya.

Dia begitu menyesal melewati jalanan sepi demi mengabari kehamilannya kepada sang suami.

Setelah puas menikmati hingga korban pingsan dengan kondisi mengenaskan, para pria biadab itu pergi meninggalkannya.

Beberapa jam kemudian, betapa terkejutnya mereka ketika kembali ke lokasi dan ingin melanjutkan lagi menikmati tubuh si korban, wanita itu hilang bak ditelan bumi.

Kemana perginya dia?
Benarkah ada yang menolong, lalu siapa sosoknya?
Sebenarnya siapa dan apa motif para preman tersebut...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dendam : 18

Tiba giliran Lastri. Dia maju kedepan yang mana di sisi kanan, ada juragan Bahri, dan juga Sugeng. Mereka duduk di bangku lipat.

"Kalau boleh tahu, kau ini siapa?" Hardi berbicara dengan nada berwibawa menjaga citranya sebagai seorang kepala desa, yang akan memimpin lebih dari seratus kk/rumah.

“Lastri, Pak. Saya keponakannya Bi Mina – sepupu Sawitri.” Sengaja dia menyebutkan nama itu ingin melihat reaksi Hardi, tapi pria dihadapannya ini sungguh pintar mengelola ekspresi dan gesture tubuh.

Hardi manggut-manggut, menatap sekilas pada buah dada terlihat menantang, seakan melambai meminta dicumbui. “Oh … hendak menetap atau cuma tinggal sebentar?”

“Mungkin bila betah, saya akan lama disini. Menemani Bibi, sekaligus mencari pekerjaan.” Dia bergeser sedikit ke samping, sangat dekat dengan pak lurah.

"Aromanya mengingatkan ku kepadanya.” Sugeng menghirup dalam-dalam wangi lembut bunga mawar bercampur melati. Ingatannya langsung berkelana ke sosok lemah lembut pemilik senyum mematikan, Gayatri.

"Lastri ini yang kapan hari saya ceritakan, Juragan, Nyonya. Dia sedang mencari pekerjaan, pengalamannya pernah menjadi pembantu di rumah gedongan orang kaya,” beritahu Surti, nadanya terdengar sopan. Dia berdiri tidak jauh dari posisi Lastri.

Nyonya Samini langsung memicingkan mata, menatap tajam lekuk tubuh gadis yang dia taksir masihlah muda. “Berapa umurmu?”

“Jalan 21 tahun, Nyonya.” Ia menunduk dalam, memikat lewat adab sopan santun standar istri juragan Bahri yang gila hormat.

“Apa benar kalau kau belum pernah menikah?” tanyanya lagi, intonasi suara sengaja dikecilkan agar tidak terdengar oleh beberapa warga yang baru saja melangkah meninggalkan halaman rumah Surti.

“Betul, Nyonya.”

“Besok pagi, datanglah ke kediaman saya!” titahnya angkuh sembari membuang muka.

“Baik. Terima kasih, Nyonya.” Lastri mengangguk dalam.

Bu Mina mendekati Samini, yang langsung diusir halus, seakan sosok mantan besannya itu adalah bakteri.

“Terima kasih, Nyonya. Keponakan saya, gadis yang rajin. Dia tak pilih-pilih pekerjaan.” Bu Mina menangkupkan tangan, sedikit membungkuk.

“Sana kembali ke tempat mu!” usir Samini, enggan berbasa-basi, apalagi keadaan mulai sepi, para warga satu persatu undur diri. Tinggallah ia, sang suami, putra mereka, dan pak lurah, serta Surti.

“Ayo Kang, kita pulang!” Ayu sudah tidak tahan lagi, sedari tadi dia duduk sembari menahan rasa kesal, saat mendapati calon suaminya curi-curi pandang dengan sosok wanita berkasta rendah.

Mau tak mau Hardi berbalik badan, tapi masih menyempatkan melirik gadis yang senantiasa menunduk dalam.

Pak lurah berdiri, dia sedikit mundur agar tidak berjarak dengan gadis cantik menawan. “Semisal tak diterima bekerja di rumah juragan Bahri, kau bisa mendatangi kediaman pribadi saya.”

Lastri memilin ujung bajunya, gesturnya terlihat gugup, seperti gadis perawan yang minim berinteraksi dengan lawan jenis. “Terima kasih pak lurah. Anda begitu bijaksana dan penuh perhatian kepada warga di bawah naungan kepemimpinan Bapak.”

“Tutur katamu begitu manis, semanis wajah cantikmu,” bisiknya begitu lirih. Lalu berlalu agar tidak dicurigai ataupun dicap buruk.

Giliran Bahri yang berdiri dan hendak melewati Lastri, tapi dikarenakan dibelakangnya ada sang istri, dia melengos begitu saja.

"Semoga saja, kau diterima ya Lastri.” Surti menepuk lengan keponakannya bu Mina.

“Semoga Bi. Biar bisa membantu meringankan beban bibi ku,” sahutnya ramah. Mereka tengah memandang para orang berkuasa menaiki mobil, lalu mulai meninggalkan halaman rumah.

Surti menatap nanar, dalam hati merasa sedikit iri. Andai saja Farida sebijak dan baik hati seperti Lastri.

“Oh iya Bi, aku dengar dari para ibu-ibu yang berbisik tadi … apa betul si Farida sedang tak enak badan?” tanyanya sungkan.

“Iya, semalam ada yang mengganggunya. Sekarang dia sedang istirahat, tidak mau dijenguk siapapun!” Surti menjawab apa adanya.

“Kasihan sekali. Semoga lekas sembuh!” katanya sungguh-sungguh, lalu ikut membantu menumpuk kursi plastik.

Lastri mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan ketiga anteknya juragan Bahri, yang sama sekali tak terlihat batang hidungnya. ‘Aneh sekali, kemana perginya mereka.’

Bu Mina yang paham mendekati putrinya, menyamarkan percakapan penting dengan menyuruh Lastri memegang serokan sampah.

"Tiga hari lagi, waktunya sabung Ayam. Biasanya ketiga Keparat itu sibuk mempersiapkan area pertarungan." Bu Mina mengumpulkan sampah menggunakan sapu lidi.

Lastri mengambil sapu yang dipegang bibinya, lalu menyerok dedaunan kering dan bekas bungkus jajanan. "Apa Ayam kita ikut diadu, Bi?"

"Pastilah! Si Jalu belum pernah kalah, pasti mereka membawanya. Dengar-dengar, judi Ayam kali ini bukan cuma antar desa, tapi kelurahan. Berarti hadiah dan taruhannya lebih besar."

"Sudah waktunya kita melepaskan si Jalu, tapi dia harus memberikan kenang-kenangan kepada orang yang telah mencurinya dari kandang." Lastri mendengus, tersenyum penuh rencana.

"Lakukanlah!" Bu Mina menjauhinya putrinya, dia masuk ke rumah Surti, bagian dapur.

.

.

Keesokan harinya. Sesuai perintah Samini, terlihat Lastri berjalan seorang diri menuju rumah juragan Bahri.

Dia berjalan santai, bibirnya bersenandung tembang kesukaannya 'Lingsir wengi'. Bila berpapasan dengan warga, maka Lastri akan menyapa alakadarnya saja.

"Iblis, aku datang ke istanamu!" Lastri berkata lirih, netranya menatap lekat bangunan besar yang memiliki halaman sangatlah luas.

Belum juga sempat mengucapkan salam, sosoknya sudah disambut oleh putra pemilik rumah.

"Lastri, saya kira kau tak datang. Mari masuk!"

"Terima kasih, Pak!" Lastri menunduk singkat, mengabaikan tatapan lancang seorang Hardi, ia membuka sandalnya.

Untuk pertama kalinya, Lastri menjejakkan kaki di dalam kediaman pemilik kebun kopi, mantan mertuanya.

"Itu dia orangnya, Mak Indun!" Samini berseru, menatap Lastri yang berjalan memasuki ruang tamu. "Tolong periksa, masih perawan atau udah los dol!" tambahnya berbisik.

Sosok yang dipanggil Mak Indun itu, memperhatikan cara jalan Lastri, lekuk tubuhnya, terutama pada bagian buah dada.

"Kemari lah, duduk disini!"

.

.

Bersambung.

1
❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈🍒⃞⃟🦅
hahhhhh tamat sudah
h😭😭😭😭😭😭😭.

kapan releas lg kk lope2 sekebon tauge
imau
sepertinya masih mending Dayat yg sesekali bisa ketemu Kunti, apa kabar dgn Andi yg g bisa bertemu Gayatri walau dlm wujud hantu pun
Deris Alrasyid
Happy ending bgttt kk
Akhir nya kampung tani aman sejahtera
Gak rela ka harus tamat
Di tunggu bangttt ya cerita" barunya ka
Reni Septianing
alhamdulillah.. akhirnya selesai juga karyanya kkak💕 sudah gak sabar buat kelanjutan bayi Resendriya.
Muhammad Arifin
❤️❤️❤️❤️
it's me
mksh kak.. jgn lupa season 2 nya kak. pasti tmbh rame yg baca..
👌👍👍
Bunggo Sikumbang
ya thor di tggu lanjutan ny
Popo Hanipo
awalnya aku takut gk mau baca novel ini gara2 wujud kunti tapi penasaran juga wkkk akhirnya baca smpai tamat juga ,,eh ini malah penasaran cerita horror wkkk
Alik Puspita Wati
Alhamdulillah ...terimakasih kakak author😘
akhir cerita yang sangat membahagiakan😘🥰
ga sabar menunggu karya terbaru mu thor😁
Semoga author sehat sehat selalu sehingga bisa menemani kita semua dengan karya karya yang luar biasa keren 👍😘
lope lope untuk author cantik❤🥰
Tiyas Dimas
ditunggu kakak author💪💪💪
Imas Masripah
jangan memberikan janji bang jika tak sanggup menepati kasian anak orang di PHP in.
Siti Yatmi
alhamdulillah akhirnya tamat...ending yg bahagia. asyik ada season 2....ditunggu author ku ....lope2 buat mu sekebon singkong. ...
Maria Mariati
makasih thorr bonus nya,sehat selalu yakkk
YS,Pertiwi
Thorrrr...aku padamu😁😁😁
Tri Lestari
kutunggu cerita baru nya kak semangat
Riris riris
terimakasih kak atas hiburannya , kalaupun ada novel baru Resendriya terus kelanjutannya si gondrong Anggara Pangestu juga dong kak biar makin semangat bacanya.
makin ngefans deh dengan kak Cublik .
untuk kak Cublik semoga sehat selalu, tambah rezeki, dan panjang umur , agar bisa berkarya lebih banyak lagi 👍👍😘😘
Yusee Justicia
Pertama kali baca novel mu, sepertinya seru...
Cublik: Terima kasih Kak, sudah berkenan mampir 😊
total 1 replies
Salim ah
Masyaallah..Thor keren habis 👍
tolong ya Thor kasih cerita Resendriya pasti lebih seru dr kisah ibu ya
lanjut cerita selanjutnya Thor👍👍
_yuniarti.sherli_
season kedua nya disini kan ya kak?
Wanita Aries
Selamat sawitri dan yusuf kelahiran baby Resendriya
Pasti jd anak cerdas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!