Zely Quenby, seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan. ia hanya seorang karyawan biasa disana. sudah lama ia memiliki perasaan cinta pada Boss nya yang bernama lengkap Alka farwis gunanda. Hingga timbul lah tekad nya untuk mendapatkan Alka bagaimana pun itu. meskipun terkadang ia harus menahan rasa sakit karena mencintai seorang diri.
bagaimana yah keseruan kisah antara Alka si bos galak dan crewet dengan gadis bermulut lembek itu?
pantengin terus yah, dan jangan lupa untuk tekan favorit biar bisa ngikutin cerita nya😍.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sopiakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12. Benar-benar sial
Jujur saja, Alka hanya berniat untuk membantu Zely karena ia terlihat sangat menyedihkan. Apalagi Alka sudah tahu bagaimana kehidupan dan latarbelakang gadis itu, dia ternyata lahir dari rahim seorang ibu yang tidak perduli dengan nya dan bahkan tidak menginginkan kehadiran nya.
Ia juga ternyata sudah seperti tulang punggung dalam keluarga mereka, ia bekerja keras untuk menghidupi ibunya yang terlihat sangat tidak perduli dengan keadaan nya.
"Benar, aku hanya melakukan kewajiban ku sebagai sesama manusia."
Alka mencoba untuk mencari pembenaran atas sikapnya yang ia rasa sedikit berbeda dengan biasanya. Bukankah Alka seharusnya tidak peduli dengan keadaan Zely namun entah kenapa ia khawatir saat gadis itu jatuh pingsan.
"Ahhh lebih tepatnya aku hanya membantu nya sebagai seorang atasan dan hanya bertanggungjawab atas karyawan ku sendiri."
Padahal tidak ada yang mempermasalahkan tindakan nya, ia hanya malu terhadap egonya sendiri.
Setelah menempuh perjalanan yang sedikit memakan waktu Alka akhirnya sampai juga dirumah sakit. Namun entah kenapa disana banyak sekali wartawan.
"Kenapa banyak sekali wartawan disana? Siapa yang sedang mereka liput?" Bingung Alka.
Yang jelas pasti ada seseorang yang merupakan pigur publik disana hingga banyak sekali wartawan ditengah malam begini.
"CK, jelas-jelas aku seperti menyodorkan diriku sendiri jika aku turun dan membawa gadis ini kesana. Tapi dia jelas harus diperiksa oleh dokter,"gumam Alka sedikit kebingungan karena keadaan nya saat ini.
"Akhh semenjak terlibat dengan nya aku benar-benar seringkali direpotkan. Dasar gadis aneh,"dumal Alka sedikit kesal.
Dengan enggan ia menelpon seseorang yang sudah pasti itu adalah Ren yang merupakan sahabat sekaligus asisten pribadinya sendiri.
"Nape nih nelpon tengah malam begini?" Tanya Ren terdengar sedikit malas karena ia sepertinya sudah tertidur namun ia harus menerima panggilan dari bosnya itu.
"Selow kali Ren, gua butuh bantuan lu nih!"
"Males, ini udah lewat jam kerja!"
"Pliss lah woyy, darurat banget ini."
"Gua ngantuk banget loh ka, gara-gara masalah lu gua beneran repot kesana-kemari dan lu masih tega ganggu gua pas jam istirahat begini?" Sedikit curcol dan Alka bisa merasakan kekesalan sahabat nya itu.
"Yaelahh gitu banget lu sama temen sendiri, ini gadis aneh yang terlibat skandal bareng gua pingsan. Pas gua mau bawa dia kerumah sakit malah banyak banget wartawan gatau lagi ngeliput siapa," jelas Alka sedikit kesal.
"Ha? Maksudnya Zely?"
"Terserah mau Zely atau Yupi pokoknya ini darurat banget, dibiarin lama-lama pingsan gini takut koit."
"Yah tinggal bawa ke mansion lu aja Tuan muda Alka, kok repot banget sih? Panggil Ramzi aja kelar kan."
Alka benar-benar nge-blank dan sama sekali tidak kepikiran untuk membawa Zely ke mansion miliknya. Apa karena terlalu khawatir ia sampai tidak menyadari hal itu.
"Huh! Tidak mungkin aku membawa mu kerumah, yang ada mamah bakal nyalahin aku dan diceramahi 22 hari 22 jam 2 detik."
Alka memutar mobil menuju mansion miliknya yang jaraknya lumayan jauh dari rumah sakit. Sementara itu ia juga sekalian menghubungi dokter kenalan nya yang sudah sangat sering ia panggil saat ia butuh.
"Halo Ram! Bisa ke mansion gak?"
"Lu sakit ka? Gileee mau nikah ajaa lu masih sakit?"
"Bisa pa kagak? Banyak nanyaa!"
"Gua otw nih, galak bener PNS mas?"
"Pms gak sih maksudnya?"
"Heheheh yaudah gua otw nih, jangan galak-galak dong nan,,"
Tut
Alka langsung mematikan sambungan karena jika terus meladeni Ramzi ia benar-benar akan semakin kesal. Ramzi adalah sahabat nya sejak SMA yang kebetulan seorang dokter umum. Ia memang sudah biasa berinteraksi dengan sarkastik dengan nya. Bertingkah sesuka nya juga sama sekali tidak dipermasalahkan oleh Ramzi yang sudah faham dengan sikap sahabat nya itu.
Sementara saat ini dirumah Alka mamah masih saja tersenyum senang, ia benar-benar tidak menyangka penantian nya selama ini akan terbayar sudah. Mendengar kabar putranya akan segera menikah ia tidak bisa membendung rasa senang.
Sejak dahulu ia sangat mendambakan putranya menikah, tidak peduli dengan gadis manapun karena ia sama sekali tidak memperdulikan latarbelakang asalkan itu adalah pilihan Alka maka ia dengan cepat akan setuju.
Setelah menghubungi Alka dan mendapatkan kabar bahwa putranya itu tidak pulang malam ini mamah langsung menutup dan menguncinya, setelah itu ia berjalan dengan pelan menuju kamar putrinya.
Ia ketuk dan melihat kedalam untuk memastikan apakah putri nya itu sudah tidur atau belum. Dan ternyata gadis muda itu masih sibuk dengan laptop nya.
"Sedang apa sayang?" Tanya mamah dengan senyuman ramahnya.
"Lagi nonton mah! Kenapa hemm?" Tanya Andin dengan lembut.
Jujur saja, Andin adalah gadis yang baik dan lemah lembut. Ia bersikap tidak bersahabat dengan Zely karena melihat gadis itu seperti memiliki motif lain untuk mendekati kakaknya. Hanya itu saja, ia sangat mudah curiga dengan beberapa orang yang mendekati mereka hanya karena materi.
Mamah masuk dengan pelan lalu menutup pintu "Mamah mau ngobrol hehehe."
"Mamah belum ngantuk?" Tanya Andin dengan lembut.
"Mamah terlalu senang sampai tidak bisa tidur sayang,"ucap mamah.
Dan benar saja, Andin bisa melihat raut wajah mamahnya yang terlihat sangat segar dan juga ceria. Berbeda dengan nya yang sebenarnya tidak terlalu suka dengan sosok Zely. Apalagi saat melihat berita yang dimana kakaknya sedang mabuk saat mengatakan hal itu, ia curiga seolah Zely sengaja datang kesana untuk menjebaknya.
"Hemmm jujur saja mah aku sangat tidak menyukai sosok gadis itu, aku tidak setuju dengan hubungan mereka."
Mamah melihat lekat kearah putri nya, jelas ia tidak memiliki kuasa untuk memaksa perasaan Putri nya. Pasti gadis muda itu memiliki alasan lain dan pendapat sendiri. Namun sebagai orang tua ia harus mengatakan beberapa kat yang baik untuk menasehati nya.
"Sayang, yang menjalani kehidupan berumahtangga adalah kakakmu. Jangan karena pendapat kita semata bisa merusak kebahagiaan mereka, mamah gatau apa yang membuat kamu tidak menyukai menantu, namun saran mamah seharusnya coba menerima nya dan melihat sisi baiknya."
"Hemm aku benar-benar tidak ingin membahas ini mah, aku mau menonton dulu."
Mamah tersenyum mengangguk dan bangkit untuk meninggalkan putri nya sendirian di kamar.
Malam ini malam Minggu, gadis muda itu memang memiliki hobby menonton drama Korea. Namun ia hanya menonton saat sedang malam libur saja, selebihnya ia akan belajar dengan giat karena memiliki mimpi dan ia sangat sungguh-sungguh dengan mimpi nya itu.
"Mamah keluar yah sayang, jangan menonton terlalu malam. Tidak baik begadang,"ucap mamah mengusap Surai hitam Andin lalu mengecup pipinya.
Andin tersenyum dan melambaikan tangan kearah mamah sebelum mamah menutup pintu.
...🌺Bersambung 🌺...
Jangan jangan Andin bakal jadi musuhnya Zely nih, mamah keliatan udah seneng banget eh Andin malah ga suka.
Jangan lupa yah like komen dan votenya wan kawannn
See you guys 🍋🟩