NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati Pengantin Pengganti

Ketulusan Hati Pengantin Pengganti

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:146.9k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Alana harus menerima takdirnya yang menjadi istri secara mendadak. Alana menikah dengan Raymond, pria dingin yang tidak mempunyai pilihan untuk menjaga nama baik keluarganya yang harus menikah dengan Alana karena calon pengantinnya yang lari di hari pernikahan itu.
Posisi Alana benar-benar sangat sulit. Apalagi posisinya di kaitkan dengan hutang Budi pada keluarga calon istri Raymond. Mau tidak mau Alana menerima takdirnya.
Masuk kedalam keluarga Raymond bukanlah hal yang mudah dan apalagi Alana adalah gadis sederhana. Raymond juga menolaknya dan menekankan tidak menginginkannya sebagai istri.
Alana berusaha untuk berdamai dengan keadaan dan ternyata banyak rahasia yang dia ketahui dalam keluarga Raymond yang memiliki latar belakang baik-baik saja yang bertolak belakang pada kenyataannya.
Bagaimana Alana menjalani pernikahannya?
"Apakah simpatik Alana akan tumbuh menjadi cinta?"
"Lalu bagaimana Raymond menghadapi pernikahannya dengan wanita yang tidak dia cintai?"

Ig. ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 19 Perhatian.

Alana kembali memasuki kamar yang melihat Raymond sudah tampak tertidur. Alana menghela nafas yang menghampiri Raymond dengan menarik selimut. Dia kembali menatap nanar Raymond yang pasti begitu sangat simpatik.

Karena Raymond yang tidur di atas ranjang membuat Alana memilih untuk tidur di sofa. Dia tidak mungkin membangunkan Raymond, Raymond pasti butuh istirahat. Alana meletakkan kedua tangannya di bawah pipinya dan masih melihat ke ranjang dan perlahan matanya terpejam.

Alana juga sangat capek dengan situasi yang dia hadapi tadi, begitu banyak sekali pertengkaran bahkan lebih parah semenjak mereka pulang dari Surabaya.

"Hmmmmmm!" mata Alana terbuka perlahan saat mendengar suara menggigil yang membuatnya kembali melihat ke atas ranjang.

Alana melihat suaminya tampak gelisah dengan mata yang masih terpejam. Alana melihat jam yang menggantung di dinding sudah menunjukkan pukul 02.00 pagi.

"Apa dia sedang mengigau?" tanyanya dengan dahi mengkerut.

Alana yang penasaran langsung turun dari sofa dan menghampiri Raymond. Alana melihat dahi Raymond yang mengeluarkan banyak keringat.

Alana tampak begitu panik yang menyentuh dahi Raymond menggunakan punggung tangannya.

"Astagfirullah, tubuhnya panas sekali," ucap Alana panik yang menutup mulutnya tampak begitu khawatir.

"Apa jangan-jangan masih ada bekas beling di tangannya dan itu yang membuatnya demam tinggi seperti ini?" ucapnya yang tampak overthinking.

"Bagaimana ini?"

"Aku sebaiknya panggil Mama saja," ucap Alana yang buru-buru keluar dari kamar dan saat itu kebetulan Lastri lewat yang hampir saja ditabrak Alana.

"Kamu itu pelan-pelan kalau jalan," tegas Lastri dengan tatapan sinis.

"Maaf, Ma! Alana hanya panik," jawabnya.

"Ada apa?" tanya Lastri.

"Raymond sepertinya kurang sehat. Tubuhnya panas sekali," ucap Alana dengan suara bergetar.

Lastri menoleh ke dalam kamar yang memang pintunya belum sempat dibuka Alana, dia melihat putranya berada di atas ranjang.

"Lalu?" tanya Lastri.

"Apa tidak sebaiknya kita panggil Dokter saja atau bagaimana?" tanya Alana dengan wajah

"Kamu sudah melakukan apa yang saya katakan tadi?" tanya Lastri.

"Ma! ini bukan waktunya untuk membahas hal itu. Raymond sedang sakit dan panasnya begitu tinggi," ucap Alana yang memang semakin lama harus semakin bisa tegas pada mertuanya dan tidak hanya mengangguk saja.

Lastri menarik nafas panjang, "dia itu laki-laki, paling hanya demam biasa saja. Kamu istrinya dan sebaiknya urus sendiri," jawab Lastri tampak cuek yang langsung berlalu dari hadapan Alana.

"Ma, tunggu!" Alana menghentikan Ibu mertuanya itu dengan memegang lengannya. Mata Lastri langsung turun pada tangan Alana.

"Maaf!" ucap Alana yang langsung melepaskan tangannya.

"Ada apa lagi hah? Kamu tidak bisa mengurus suami kamu sendiri. Laki-laki itu jauh lebih kuat daripada wanita. Kalau demam kamu tinggal berikan obat atau kompres saja. Besok pagi juga akan kembali sembuh. Ini sudah malam dan jangan buat ribut di rumah ini, Dokter juga tidak akan datang malam-malam seperti ini untuk memeriksa pasien dan apa harus perlu ambulans disuruh menjemput Raymond dan dibawa ke rumah sakit. Kamu jangan berlebihan, mengurus suami saja tidak bisa!" tegas Lastri memberikan penekanan kepada menantunya itu dan kemudian dia langsung berlalu dari hadapan Alana.

"Apa Mama tidak peduli pada putranya sendiri, kenapa terlalu sepele, walau hanya demam saja. Dia sering mengatakan akan melakukan apapun demi Raymond dan pada kenyataannya Mama juga tidak terlalu peduli," ucap Alana yang tidak bisa berbuat apa-apa yang ternyata dia tidak melihat kekhawatiran yang berlebihan dari Lastri.

Alana menghela nafas, merasa tidak ada gunanya juga meminta bantuan pada Lastri. Alana yang langsung ke dapur untuk mengambil air yang dimasukkan ke dalam baskom kecil dan juga mengambil handuk kecil.

Alana dengan buru-buru menaiki anak tangga yang kembali menuju kamarnya. Ternyata apa yang dilakukan Alana diperhatikan oleh Lastri tanpa disadari Alana.

"Aku berharap wanita itu benar-benar bisa meluluhkan hati Raymond. Raymond harus secepatnya memiliki keturunan dari Alana. Aku tidak ingin semua yang aku korbankan sia-sia dan justru jatuh pada wanita itu," ucap Lastri dengan tangan yang dilipat di dadanya.

Alana yang sudah kembali ke kamar dan duduk di pinggiran ranjang. Alana memasukkan handuk kecil itu ke dalam air yang berisi baskom dengan memeras sedikit dan kemudian meletakkan di dahi Raymond.

Raymond yang terlihat begitu menggigil membuat Alana mengambil inisiatif dengan mematikan AC di kamar itu. Alana juga mengambil selimut lain dan menyelimuti Raymond dengan dua selimut agar tidak kedinginan.

"Apa hanya dengan kompres panasnya bisa turun?"

"Apa memang tidak perlu memanggil Dokter? Tapi bagaimana jika kondisinya semakin parah?" Alana bertanya-tanya dengan kebingungan.

Dia benar-benar sangat mencemaskan Raymond disaat semua orang tidak ada yang peduli. Alana hanya berusaha melakukan apa yang bisa dia lakukan. Dia bener-bener mengobati Raymond hanya menggunakan kompres untuk mengurangi panasnya. Alana juga memasukkan butiran pil kecil ke dalam mulut Raymond yang mana itu adalah obat penurun panas.

Alana beberapa kali menghela nafas yang merasa pegal sampai dia memegang belakang lehernya dengan memberikan pijatan sedikit. Alana terus memantau perkembangan panas di tubuh Raymond dengan terus mengganti kompres tersebut.

Alana yang duduk di samping Raymond yang bersandar di kepala ranjang yang ternyata Alana sudah tertidur yang terlihat dia juga sangat mengantuk berat dan begitu lelah.

Perlahan mata Raymond terbuka dengan deru nafasnya yang sudah mulai stabil yang tidak seperti awal tadi tubuhnya begitu menggigil. Raymond memegang dahinya merasa ada sesuatu yang basah dan melihat handuk kecil tersebut.

Raymond mengerutkan dahinya saat melihat Alana yang tertidur dengan posisi duduk yang pasti itu sangat capek sekali.

"Apa dia semalaman berada di sini?" tanya Raymond ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi.

Allah hu Akbar, Allah hu Akbar.

Alana bergerak langsung ketika mendengar suara adzan berkumandang yang indah itu. Hal itu membuat Raymond cepat-cepat kembali menutup matanya.

"Astagfirullah aku ternyata ketiduran," ucapnya mengusap wajahnya menggunakan kedua tangan.

Alana bahkan menguap yang masih terasa begitu sangat mengantuk.

"Sudah shubuh ternyata," ucapnya menghela nafas.

Alana melihat ke arah Raymond yang ternyata Raymond tidak sempat mengembalikan handuk tersebut ke dahinya.

"Kenapa ini bisa lepas?" ucapnya yang mengambil handuk tersebut dan kembali memasukkan ke dalam baskom memeras kembali handuk itu, sebelum Alana meletakkan kembali di dahi Raymond dia memeriksa panas di tubuh Raymond menggunakan punggung tangannya.

"Alhamdulillah kondisinya ternyata sudah jauh lebih baik, panasnya sudah turun," ucap Alana yang merasa lega dan kembali meletakkan handuk tersebut di dahi Raymond.

"Aku juga sebaiknya siap-siap untuk sholat subuh," ucap Alana turun dari ranjang dan Alana langsung memasuki kamar mandi.

Raymond kembali membuka matanya ketika mendengar suara pintu.

"Jadi benar semalaman dia berada di sini dan sampai ketiduran," ucap Raymond yang pasti tidak memiliki ekspektasi jika istrinya merawatnya.

Raymond kembali melepaskan kompres tersebut yang mungkin Raymond merasa sudah tidak membutuhkannya. Raymond mengambil ponselnya di atas nakas. Entah Apa yang dia lihat di ponselnya itu dan merasa mungkin Alana akan lama sekali keluar dari kamar mandi, mendengar suara air yang menandakan adanya aktivitas mandi di dalam sana.

Jadi untuk sebentar sebelum kembali berpura-pura tidur Raymond mengecek ponselnya terlebih dahulu.

Bersambung.....

1
Gintania nia
Mahrom : orang yg haram untuk dinikahi
Muhrim : pakaian untuk ihram
Teh Euis Tea
alhandulilah happy ending untuk alana raymond. lastri dokter firman dan untuk naomi dan dion semoga dion cepat sembuh dan untuk anthoni selamat membusuk di penjara
Happyy
🤗🤗🤗🤗
Niar Zahniar
semangat berkarya
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah, tamat ga ada boncap toh thor,,penasaran sm alana kpn hamily😅😁
novel baruy sdh ada di rak buku ya thoor
Chusnul Zazah
Alhamdulillah setelah banyaknya liku kehidupan yg dijalani , akhirnya semuanya bahagia kecuali tn Anthony.
semoga setelah mendekam dipenjara , dia bisa berubah jadi lebih baik .
Terimakasih telah bikin karya yg bagus, untuk menemani aktifitas kita setiap hari yg seabrek 🙏😊😍
Ditunggu karya barunya, semoga seru juga ceritanya 💪💪🙏
Angga Gati
bagus smua karyamu
semangat berkarya kak othor
Yeni Wahyu Widiasih
gak sampe punya anak ray sama alana
Teh Euis Tea
si anthoni gila gara" ga dapat harta ya
mungkin itu raymond yg datang nolong lastri
Happyy
😯😥😥
🌷💚SITI.R💚🌷
smg yg datang raymond menolong ibuy
Sunaryati
Lainnya sadar kok Antony makin menjadi, memang dia pantas berakhir di penjara, kesalahan ayahnya kok dendam dilampiaskan pada istri dan Raymond
Chusnul Zazah
Astaghfirullah hal'adhiim Anthony sudah dirasuki iblis, hatinya benar,2 ketutup kebencian & dendam??
Semoga aja mama Lastri bisa selamat.
Siapakah yg memukul Anthony apakah Raymond ataukah dr Firman? 🤔😇😇
mbok Darmi
mungkinkah raymond yg menolong semoga lastri terselamatkan dan polisi segera menangkap anthony feeling ku anthony gelap mata karena jatuh miskin
🌷💚SITI.R💚🌷
apa lastri di culik si atony ya
Happyy
😯😯😯
Chusnul Zazah
Dari semua tokoh hanya Anthony , yg mendapatkan dampak paling buruk, karena gak ada orang baik disisinya yg menyayanginya dg tulus.sehingga rasa marah dan dendamnya selalu melingkupi jiwanya, karena ulah papanya yg telah meniduri isterinya sampai punya anak, bahkan sampai akhir hayat pak Bagaskara blm sempat minta maaf padanya?? makanya dia masih dendam sama mama Lastri & Raymond.
Semoga mama Lastri bisa selamat dari amukan tn Anthony 🤔😇😇
Sunaryati
Lastri sudah taubat, harus selsmst
Teh Euis Tea
si anthoni udah gila, mudah"an lastri selamat ya
Teh Euis Tea
syukurlah clara sudah menemukan jodohnya, semoga kalian selalu bahagia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!