NovelToon NovelToon
Vira Legend Of The Tree

Vira Legend Of The Tree

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Isekai
Popularitas:854
Nilai: 5
Nama Author: Sofiatun anjani

Vira, seorang anak perempuan yang polos dan cantik selalu dikurung oleh ayahnya untuk menghasilkan uang dengan menjual tubuhnya.
Hingga suatu malam itu Vira mendapatkan pelanggan yang sangat berbeda dan cukup unik, berbicara lembut padanya dan bahkan memakaikan baju untuknya.
Namun, Vira tidak menduga bahwa pertemuannya itu justru mengubah nasibnya di masa depan nanti.
Siapakah sebenarnya laki-laki itu? dan takdir nasib apa yang tengah menunggunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sofiatun anjani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

18 tahun yang lalu, tepat setahun sebelum kejadian kelahiran anak dalam ramalan yang memicu kemarahan hutan kegelapan...

...

Hari itu adalah pesta hari pernikahan raja dan ratu, semua orang datang dengan suka cita, termasuk teman-teman seperguruan yang masih bersua jua.

"Haha... Selamat ya raja, anda sudah cukup tua sekarang..."

"He... Lihatlah anda, keriput di wajah anda saja sudah terlihat jelas"

"Tapi lihatlah ratu, dia selalu tampil cantik dan anggun, seperti masih muda saja"

Sementara raja asik mengobrol dengan teman-temannya begitupula dengan ratu, Vin yang saat itu baru berumur 7 tahun, tengah mengamati salah seorang teman ayahnya yang terlihat sangat menonjol dibanding yang lainnya.

"Oh... Lihat ini! Apa ini si kecil Vin!" seru salah satu dari mereka dengan menunjuk padanya.

"Hoo.... Vin ya... ternyata sudah besar saja"

"Halo Vin kecil..."

"Aku tidak kecil!" seru Vin dengan kesal karena terus disebut kecil oleh mereka. Namun justru hal itulah yang membuat mereka tertawa, melihat Vin yang sudah seperti ayahnya itu.

"Oke... Baiklah, baiklah Vin besar... Anda memang benar" akhirnya mereka pun mengganti panggilan mereka menjadi Vin besar, walaupun bagi Vin tetap sama saja. Mereka tetap menganggapnya anak kecil.

"Buah jatuh memang tidak jauh dari pohonnya, dia bahkan sangat mirip dengan sikap ayahnya ini, selalu ingin jadi yang terbesar"

Mereka pun tertawa mengingat masa-masa kecil mereka di asrama.

"Pantas ia mewarisi sifat ayahnya, karena wajahnya benar-benar mirip dengan ibunya" hingga salah seorang dari teman ayahnya yang dari tadi mencuri perhatiannya kini berbicara, lalu memandangnya dengan senyuman.

"Halo Vin... Senang bertemu denganmu..." ujarnya sambil mengulurkan tangannya pada Vin.

Namun Vin justru semakin merasa takut saat teman ayahnya itu hendak menjabat tangannya, ia pun segera bersembunyi dibalik jubah ayahnya, sambil takut-takut melihat orang itu.

"Haha!! Bahkan Vin juga takut padamu Goro!"

"Anda mungkin harus memakai topeng kalau ingin menyapa anak kecil"

"Yah... Sepertinya memang seburuk itu ya"

Saat itulah Vin melihat dan mendengar bagaimana suara tawa itu pecah. Mungkin bagi orang lain suara itu seperti tawa yang aneh, tapi ia juga tidak menyangka kalau dirinya seperti merasakan perasaan yang sama dengan perasaan tawa itu.

Dan hal itu pun membuatnya tanpa sadar ikut tertawa. Baik raja maupun yang hadir dalam pesta itu pun langsung tertegun melihat dan mendengar suara tawa pangeran muda yang terkenal dengan kedinginannya.

Begitupula dengan Goro yang tidak mengerti kenapa Vin tiba-tiba tertawa seperti itu.

"Vin... Kenapa anda tertawa?" tanya sang raja menatap putranya bingung.

Vin pun berhenti tertawa lalu melihat Goro sambil tersenyum, senyuman yang belum pernah ia tunjukan pada orang lain bahkan pada ayahnya sendiri.

Semua orang pun semakin tertegun melihatnya, apalagi dengan raja.

"Tawamu lucu" ucap Vin mengingat bagaimana tadi Goro tertawa membuatnya kembali tertawa karenanya.

Mendengar keterangan Vin yang membuatnya tertawa, semua orang pun langsung dibuat ikut tertawa. Benar-benar alasan yang sangat diluar dugaan.

Maka pecahlah pesta itu dengan tawa semua orang termasuk Goro yang semakin membuat tawa yang lainnya pecah, walaupun dengan tubuh yang kekar dan besar, tapi tawanya lah yang paling lucu dibanding yang lain.

***

Kembali ke masa sekarang...

Pria bertubuh besar itu masih melanjutkan serangan bertubi-tubi nya pada Sen yang mulai kehilangan kecepatannya.

Dari jarak yang cukup jauh Vin terus mengamati pergerakan kedua orang di depannya itu dengan seksama.

"Dia tidak akan bertahan jika terus menghindar..."

"Oi!! Tuan! Bisakah kau berhenti bergerak seperti itu dan balik menghajarnya?!! Kau membuang-buang waktu kau tahu!!!" teriak Vin pada Sen dengan keras agar Sen bisa mendengarnya dengan jelas.

"Mudah saat anda bilang begitu, tapi..."

"Oi! Awas!! Di depanmu!!!"

Bum!!!

Brak!!!

Pada akhirnya Sen pun terkena sedakan itu dengan telak, dan membuat tubuhnya menghantam tembok kayu salah satu rumah warga sampai berlubang.

"Cih! Dia memang tidak berguna sama sekali!" ucap Vin kesal, melihat Sen yang belum juga bergerak dari tempatnya jatuh.

Pria besar itu pun mulai mendekati Sen, sambil mengeluarkan sihir tanah berbentuk runcing seperti pedang.

Vin yang langsung menyadari hal itu pun segera berlari menghampiri Sen. Timingnya sangat bagus untuk pria besar itu, karena Sen yang sepertinya mendapatkan pukulan telak hingga tidak bisa bangkit lagi.

Namun, jaraknya sangat jauh dari Sen, jika ia hanya berlari sekuat tenaga ia takan sempat, pria besar itu pun juga sudah mengangkat pedang runcingnya dan siap menembus tubuh Sen kapan saja.

"Cih! Menyebalkan!"

Tidak punya pilihan lain, Vin pun mengaktifkan kemampuan khususnya agar bisa berpindah tempat dengan cepat, tepat di depan tubuh Sen yang tak bisa bergerak lagi.

Jleb!

***

tiga menit yang lalu...

Ia benar-benar butuh bantuan, Sen butuh bantuan sekarang.

Vira pun semakin tidak bisa memikirkan apapun karena terlalu khawatir, sambil menggenggam liontin kalungnya dengan erat, ia sangat berharap peri-peri itu membantunya saat ini.

Hingga tanpa ia sadari liontin itu mulai bersinar, dan menghangat di kepalan tangannya. Vira pun membuka matanya karena penasaran dengan perasaan hangat di tangannya itu.

Dan ia pun terkejut saat melihat pemandangan di depannya kini berubah menjadi taman bunga sejauh mata memandang.

Heh... Tempat apa ini?...

"Vira..."

Vira pun menoleh ke seseorang yang barusan memanggilnya.

Seorang perempuan...

Namun Vira justru tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, padahal ia tidak punya masalah penglihatan.

Wanita itu pun terlihat seperti tersenyum pada Vira, lalu menjulurkan tangannya di depan Vira, maka muncullah sebuah bola transparan dimana ia bisa melihat di dalam bola itu keempat peri milik Vira.

Vira pun sangat terkejut sekaligus senang bisa melihat peri-peri itu lagi, dan langsung mengambil bola itu dengan kedua tangannya.

"Terima kasih sudah menjadi tuan mereka... Mereka pasti sangat menyukai anda. Sudah lama saya ingin berjumpa dengan anda..." ujar wanita itu dengan lembut.

"Tapi... Mungkin mereka tidak akan baik-baik saja"

Vira pun terkejut mendengar pernyataan wanita itu.

"apa maksudnya?"

"Vira... Apakah anda ingin menyelamatkan mereka?" tanya wanita itu terlihat sedih.

Vira segera mengangguk membuat wanita itu kembali tersenyum.

"Anda memang anak yang baik... Dengan kondisi anda saat ini apa anda yakin bisa berevolusi?" tanya wanita itu meyakinkan lagi.

Eh? Berevolusi?

Vira tidak mengerti maksud wanita itu dengan berevolusi dan menyelamatkan peri-peri itu. Tapi... Saat ini ia benar-benar butuh bantuan mereka.

Ia tidak bisa diam saja saat Sen justru mempertaruhkan nyawanya demi orang kotor sepertinya.

Vira ingin membantu Sen...

Vira ingin membantu para peri...

Vira ingin membantu semuanya...

***

1
Helen Dorty
Gak bisa berhenti!
Lan Yumi
Boss banget deh thor, jangan lupa terus semangat nulis ya!
Naruto Uzumaki
Baca ini sambil minum teh hangat, perfect combo ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!